cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota pekanbaru,
Riau
INDONESIA
JURNAL PUSTAKA BUDAYA
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 61 Documents
VALIDASI DATA KATALOG MELALUI KEGIATAN STOCK OPNAME DAN PENGADAANKOLEKSI BAHAN PUSTAKA PERPUSTAKAAN SOEMAN HS TAHUN ANGGARAN 2014 Wardoyo, Kun
JURNAL PUSTAKA BUDAYA Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakKeberadaan katalog yang berisi tentang deskripsi data bibliografis bahan pustaka serta letak lokasinya sangat diperlukan, seperti halnya di Perpustakaan Soeman HS Provinsi Riau. Persoalan muncul ketika adanya ketidaksesuaian antara data katalog dengan koleksi buku yang ada dalam jajaran rak, hal ini dikarenakan buku tersebut hilang atau tidak kembali, rusak dalam perbaikan atau sedang dipinjam. Validasi data sangat dibutuhkan untuk mendapatkan data yang sesuai antara data katalog dengan koleksi di rak. Validasi data melalui kegiatan stock opname koleksi bahan pustaka Perpustakaan Soeman HS serta pengadaan koleksi bahan pustakaan Perpustakaan Soeman HS Tahun Anggaran 2014. Kata kunci: Perpustakaan Soeman HS; Validasi Data, Stock Opname.AbstractIt is important to have catalog consisting of bibliography description, index and data location for a library, similar to Soeman HS library in Riau. It will be a problem when there is discrapancy between catalog and books collection in library because of several reasons such as missing or the book has not been returned, broken, in the process of being restored and used. Data validation is crucial to syncronize between data catalog and data collection on shelves.  Data validation can be done through stock opname of collection in Soeman HS library and supplying collection of material in Soeman HS library in fiscal year 2014.Keywords: Library of Soeman HS; Data validation, Stock Opname.
Pengelaman Sastra Melayu di Patani, Selatan Thai Jehwae, Phaosan
JURNAL PUSTAKA BUDAYA Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengelaman sastra Melayu di Patani Selatan Thai di bawah pemerintahan yang bukan Melayu terjadi lebih dari 100 tahun lamanya. Dasar Siamisasi yang pelopori oleh Phibul Songkram dalam menyatukan seluruh bangsa jajahannya dengan dasar 1 Siam, 1 bahasa dan 1 budaya telah membunuh kekayaan seni budaya dan keindahan kesusasteraan Melayu. Namun kesusasteraan Melayu sangat penting bagi bangsa Melayu Patani kerana bahasa dan sastra merupakan jati diri dan identitas bangsa Melayu Islam di Patani. Masyarakat Patani sendiri tidak membedakan antara bahasa dan sastra. Apabila bicara tentang sastra di Patani secara tidak langsung akan membicarakan tentang bahasa Melayu. Dalam setiap upacara dan acara baik keagamaan maupun perkawinan, sastra menjadi menu wajib baik di tingkat rendah maupun di tingkat yang besar. Sastra tidak dapat dipisahkan dari hidup masyarakat Melayu di Patani sehingga sastra merupakan sebahagian keyakinan dan kehidupan orang Melayu Patani. Walaupun orang-orang Melayu Patani sudah kehilangan negeri yang berkerajaan dan mengamalkan Melayu tetapi orang Patani masih teguh dengan bahasa dan kesusastraan Melayu.
KEPUSTAKAAN ISLAM NUSANTARA ABAD PERTENGAHAN Mafar, Fiqru
JURNAL PUSTAKA BUDAYA Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kepustakaan Islam Nusantara abad pertengahan tidak terlepas dari peran para ulama Timur Tengah dan sangat erat dengan kepustakaan yang ada di Haramain. Hal ini dikarenakan kepustakaan yang ada merupakan hasil dari proses transfer ilmu dari ulama Haramain kepada murid-muridnya yang berasal dari Kepulauan Nusantara. Tiga ulama besar yang muncul pada abad tersebut adalah Al-Raniri, Al-Sinkili, dan Al-Makassari. Karya-karya merekalah yang mewarnai dunia kepustakaan Nusantara pada abad ke-17. Tema dari kepustakaan yang ada pada waktu itu didominasi oleh dua hal, yaitu fiqh (syari’at) dan tasawuf.
VARIASI INOVASI LEKSIKAL BAHASA MELAYU RIAU DI KECAMATAN PULAU MERBAU Junaidi, Junaidi; Yani, Juli; Rismayeti, Rismayeti
JURNAL PUSTAKA BUDAYA Vol 3, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPeneliti melakukan penelitian yang berjudul Variasi Inovasi Leksikal Bahasa Melayu Riau di Kecamatan Pulau Merbau. Dialektologi adalah mengkaji dialek khususnya dari segi variasi inovasi leksikal yang terdapat pada dialek Melayu Riau tepatnya di Kecamatan  Pulau Merbau. Penelitian ini yang menjadi objek penelitiannya adalah dialek Melayu Riau tepatnya di Kecamatan Pulau Merbau. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan variasi inovasi leksikal dan bagaimana perbedaan dan persamaan inovasi leksikal tersebut. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif.Kata kunci: Variasi Inovasi Leksikal, Bahasa melayu Riau, Kecamatan Pulau  Merbau.AbstractResearchers conducted the research entitled “innovative-varriation towards Riau Malay language lexical in the district of Merbau Island. Dialectology analyzed dialect especially in lexical Innovative-varriattion which can be found in the dialect of Riau Malay Language in the district of Merbau Island. The object of the research is its dialect and the purpose of the research is to describe lexical innovative varriattion and what are the differences and similarities of the lexixal innovation. The method of the research is descriptive-qualitative.   Key Words: Lexical innovative varriation, Riau-Malay Language, Distric                                   of Merbau Island
PERKEMBANGAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) DI KOTA PADANG Adhmi, Nurul; Sudiar, Nining; Amelia, Vita
JURNAL PUSTAKA BUDAYA Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa perkembangan taman bacaan masyarakat (TBM) di Kota Padang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan TBM di Kota Padang terbilang lambat hal ini terlihat selama 45 (empat puluh lima) tahun  dari tahun 1965 hingga  berdiri ada 16 (enam belas) TBM yang ada di Kota Padang yaitu tahun 1965, 1968, 1975, 1980, 1983, 1985, 1997 dan 2005 hanya berdiri 1 (satu) TBM tiap tahunnya (6,25%). Barulah pada tahun 1989, 2008, 2009 dan 2010 tumbuh 2 (dua) TBM (12,5%).
PETA KONDISI PERPUSTAKAAN SEKOLAH DASAR DI PEKANBARU Mafar, Fiqru; Sudiar, Nining; H., Rosman
JURNAL PUSTAKA BUDAYA Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractSchool Accreditation has demanded a complete learning tool, one of which is the library. The demands made several educational institutions managers juggle a room to be used as a library. As a result of the magic-juggling, many schools which then have seadaya library. This attracted the attention of researchers to see how the condition of the school library, especially primary schools in the city of Pekanbaru. The method used in this study is a questionnaire and survey methods. Through the method is expected to obtain a picture of the condition of the existing elementary school library in the city of Pekanbaru. The results of the study will be used as the basis of the guidelines of cooperation between the University of Lancang Kuning, especially Studies Program Library with the library manager Elementary School in the city of Pekanbaru. The results showed that there are several aspects such as library staff, library staff education, minimum area, completeness of the type of collection, and application of information technology is still not being met by some primary schools in Pekanbaru. These conditions provide opportunities for cooperation between Unilak with SD in Pekanbaru. Therefore, it is expected Unilak can immediately seized the opportunity to enter into an agreement in the form of training or distribution of graduates with a primary manager in Peknbaru.Keywords: Map Library,  Elementary School, Pekanbaru.AbstrakAkreditasi sekolah telah menuntut adanya sebuah sarana belajar yang lengkap, salah satunya adalah perpustakaan. Tuntutan tersebut membuat beberapa pengelola lembaga pendidikan menyulap sebuah ruangan untuk dijadikan sebagai ruang perpustakaan. Sebagaimana hasil dari sulap-menyulap, banyak sekolah yang kemudian memiliki perpustakaan yang seadaya. Hal ini menarik perhatian peneliti untuk melihat bagaimana kondisi perpustakaan sekolah, terutama sekolah dasar di Kota Pekanbaru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket dan survey. Melalui metode tersebut diharapkan dapat diperoleh gambaran mengenai kondisi perpustakaan sekolah dasar yang ada di Kota Pekanbaru. Hasil penelitian nantinya dapat dijadikan sebagai dasar pedoman kerjasama antara Universitas Lancang Kuning, khususnya Program Studi Ilmu Perpustakaan dengan pengelola perpustakaan Sekolah Dasar di Kota Pekanbaru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa aspek seperti tenaga perpustakaan, pendidikan tenaga perpustakaan, luas minimal dan pembagian ruangan, jenis koleksi,  dan penerapan teknologi informasi masih belum terpenuhi oleh beberapa SD di Pekanbaru. Kondisi ini memberikan peluang kerjasama antara Unilak  dengan SD di Pekanbaru. Oleh karena itu, diharapkan Unilak dapat segera menangkap peluang tersebut dengan mengadakan kerjasama dalam bentuk pelatihan ataupun penyaluran lulusan dengan pengelola SD yang ada di Peknbaru.Kata Kunci: Peta Perpustakaan, Sekolah Dasar, Kota Pekanbaru.
BAHASA MELAYU WAHANA KEDAMAIAN DI SELATAN THAI DAN NUSANTARA Jehwahe, Pahosan
JURNAL PUSTAKA BUDAYA Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bahasa Melayu adalah bahasa yang sangat penting di nusantara. Bahasa Melayu berperanan sebagai bahasa penyebaran agama, bahasa politik, bahasa pendidikan, bahasa perdagangan dan lain-lain. Dengan dijadikannya bahasa Melayu sebagai bahasa resmi di negara Malaysia, Indonesia, Brunei Darussalam dan Singgapura telah menjadikan bahasa yang menyampaikan pesan-pesan damai dan kebahagian. Bahasa Melayu tidak menjadi penghalang bahasa-bahasa lain berkembang bahkan mendukung memperkukuhkan perekonomian negara tersebut. Bahasa Melayu juga menjadi alat diplomasi diantara negara pengguna bahasa Melayu. Bahasa Melayu berupaya menjadi bahasa perdamaian di Selatan Thai, jika kerajaan Thai memberikan hak dan peluang kepada rakyat Selatan Thai dengan bebas mempelajari bahasa Melayu dan menjadikan bahasa yang wajib dikuasai oleh seluruh pegawai kerajaan Thai yang berkerja di Selatan Thai. Dengan menguasai bahasa Melayu diharapkan salah paham antara masyarakat Patani dan pegawai kerajaan Thai, tidak terjadi lagi sehingga tidak menjadi puncak konflik yang berkepanjangan dan memakan banyak korban nyawa.
PEMIKIRAN JESSE H SHERA DAN PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ILMU PERPUSTAKAAN DI INDONESIA Widiyastuti, Widiyastuti
JURNAL PUSTAKA BUDAYA Vol 3, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakNama Jesse Hauk Shera tidak asing lagi di dunia perpustakaan, banyak buku yang telah dia tulis tentang ilmu perpustakaan. Shera merupakan tokoh yang meletakkan ilmu perpustakaan sebagai sebuah ilmu, pemikiran Shera ini kemudian menegaskan keilmuan yang melandasi kepustakawanan di seluruh dunia. Shera mengungkapkan dalam bukunya “The foundations of education for librarianship”. Perkembangan ilmu perpustakaan di Indonesia secara falsafah atau hakikat ilmu perpustakaan pada awal 1990 an, yaitu dengan ditandai munculnya program pascasarjana ilmu perpustakaan di Universitas Indonesia. Perkembangan ilmu perpustakaan di Indonesia diantaranya dipelopori oleh Sulistyo-Basuki dan Putu Laksman Pendit yang mengusung konsep ilmu perpustakaan ditinjau dari aspek filsafatnya.Kata Kunci:     Pemikiran Jesse H Shera, Perkembangan Pendidikan Ilmu Perpustakaan, IndonesiaAbstractIn the library world, name Jesse Hauk Shera is very famous. She has written many books related to library. Shera is a founder who makes library science to be science. This Shera’s thinking then clarifies the sience as the foundations for library science in the world. Shera explaines in her book “ The Foundations of Education for Librarianship”,. Philosophically, the development of library science in Indonesia or substantial library science in the early 1990s, marked by the opening magister program in library science in Universiy of Indonesia. The development of library science in Indonesia lead by Sulistyo-Basuki and Putu Laksman Pendit where both famouf figures bring the concept of library science is seen from phylosophy aspect.Keywords:    Jesse H Shera thinking, The develppment of Library Science Education, Indonesia
PENGGALIAN NILAI-NILAI ANTIKORUPSI DARI PERIBAHASA MINANGKABAU SEBAGAI UPAYA PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA Oktavianus, Oktavianus; Revita, Ike; Asri, Dhiant
JURNAL PUSTAKA BUDAYA Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggalian nilai-nilai antikorupsi dari peribahasa Minangkabau sebagai upaya pembangunan karakter bangsa dapat dikelompokkan menjadi delapan kategori. Pertama, peribahasa Minangkabau mengandung nilai-nilai yang bertentangan dengan sikap dan perilaku korupsi. Kedua, peribahasa Minangkabau mengandung nilai-nilai yang mencerminkan situasi, Ketiga, peribahasa Minangkabau mengandung nilai-nilai yang mencerminkan keinginan yang tidak bertepi atau nafsu para pelaku korupsi. Keempat, peribahasa Minangkabau mengandung elemen-elemen makna yang dapat menjelma menjadi nilai yang dapat disalahtafsirkan oleh manusia dan dibelokkan sesuai dengan keinginan mereka. Kelima, peribahasa Minangkabau mengandung nilai-nilai yang mencerminkan keberpihakan kepada pelaku korupsi. Keenam, peribahasa Minangkabau mengandung nilai-nilai yang mencerminkan bagaimana pelaku korupsi bersikap dan berperilaku setelah pada akhirnya mereka terbukti melakukan korupsi atau perbuatan mereka diketahui oleh masyarakat. Ketujuh, peribahasa Minangkabau mengandung nilai-nilai yang tetap menjaga, memelihara, dan menghargai sisi-sisi kemanusiaan dari pelaku korupsi. Dan kedelapan, peribahasa Minangkabau mengandung nilai-nilai yang meng-gambarkan penyesalan pelaku korupsi setelah melakukan suatu tindakan atau perbuatan korupsi.
INTERNET & POLITIK MEDIA SOSIAL DAN PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT STUDI KASUS GERAKAN MENENTANG UU PILKADA TIDAK LANGSUNG Saridewi, Dinia
JURNAL PUSTAKA BUDAYA Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah internet khususnya media sosial menjadi  sarana bagi partisipasi politik masyarakat untuk mepengaruhi kebijakan politik, dalam hal ini menentang Undang-Undang Pilkada Tidak Langsung. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1). Kasus gerakan penolakan UU Pilkada tidak  langsung melalui media sosial terutama Twitter merupakan suatu bentuk cyber demokrasi yaitu sebuah konsep yang melihat internet sebagai teknologi yang memiliki pengaruh sosial transformatif dan memperluas partisipasi demokrasi, dalam hal ini adalah kontrol konstituen terhadap wakilnya di parlemen. (2). Gerakan penolakan UU Pilkada tidak  langsung ini merupakan bentuk  polical knowledge dalam partisipasi politik dan berdampak dalam mempengaruhi pengambilan kebijakan publik, yaitu dengan dikeluarkannya perppu mengganti UU Pilkada Tidak Langsung, yang kemudian  perpu ini juga disahkan menjadi Undang-Undang oleh DPR; (3). Media Sosial Twitter merupakan media yang mampu mendekatkan hubungan masyarakat dengan lembaga resmi dan elit politik, sehingga dapat berkomunikasi dua arah dan langsung. Gelombang penolakan UU Pilkada Tidak Langsung yang begitu besar dari netizen  ini secara nyata “menyentuh” langsung para pengambil kebijakan, dalam hal ini Presiden dan DPR.Kata Kunci : Media Sosial, Politik dan Partisipasi Politik Masyarakat, Undang-Undang Pilkada Tidak LangsungAbstractThis study aims to determine how the internet, especially social media as political participations of society to influence political policy, in this case to againts indirect local election law. The result shows that the case of refusal movement of indirect local election law by social media, especially Twitter is a form of cyber democracy as a control of constituents to parliament. The refusal movement of indirect local election law is a form political knowledge in politic participations and impact to influence the public policy-making to change the law. Twitter is a media that make the relationship between society, official institusions, and political elites could be closer to make two-way and directly communication.Keyword :     Social Media, Politic and participation of society, indirect local election law