cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
AKULTURASI (JURNAL ILMIAH AGROBISNIS PERIKANAN)
ISSN : 23374195     EISSN : -     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 270 Documents
DINAMIKA KELOMPOK NELAYAN TRADISIONAL KELURAHAN MALALAYANG SATU TIMUR KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO Sondakh, Vini Beatrix; Andaki, Jardie A.; Wasak, Martha P.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 5, No 9 (2017): (April 2017)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.5.9.2017.16984

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan : 1) Mengidentifikasi aktivitas kelompok nelayan tradisional di Kelurahan Malalayang Satu Timur Kecamatan Malalayang Kota Manado. 2) Menentukan dinamika kelompok nelayan tradisional di Kelurahan Malalayang Satu Timur Kecamatan Malalayang Kota Manado. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Pengumpulan data dilakukan secara purposive sampling. Sampling diambil dari populasi anggota kelompok (72 anggota), diambil 56% sehingga didapat 40 sampel anggota kelompok nelayan. Pengumpulan data yang dilakukan dengan observasi langsung terhadap objek anggota kelompok nelayan tradisional yang menjadi tujuan dengan menggunakan daftar pertanyaan. Analisis deskriptif kualitatif adalah analisis data dengan menggunakan kalimat penulis sendiri sesuai dengan data yang diperoleh dan dikaitkan dengan aspek-aspek teoritis. Analisis deskriptif kuantitatif adalah analisis data dengan memberikan bahasan melalui perhitungan-perhitungan statistik sederhana seperti penjumlahan, pengurangan, presentase dan rata-rata. Hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan: 1) Aktivitas kelompok nelayan tradisional Kelurahan Malalayang Satu Timur : menangkap ikan dan memasarkan hasil tangkapannya. Selain itu untuk mengisi waktu setelah menangkap ikan kelompok nelayan tradisional Kelurahan Malalayang Satu Timur membuat rumpon, memperbaiki jaring, perahu, mesin yang rusak, serta kerja bakti membersihkan daerah pesisir pantai. Aktivitas lainnya yang rutin dilakukan nelayan adalah melaksanakan pertemuan dan arisan untuk setiap anggota nelayan, kegiatan sosial seperti : memberikan bantuan bagi nelayan yang terkena musibah (kebakaran atau kedukaan). 2) Dinamika kelompok nelayan tradisional Kelurahan Malalayang Satu Timur menunjukkan bahwa kelompok nelayan selalu bergerak naik, tetap atau turun mengikuti keadaan disekitarnya. Keberadaan kelompok nelayan membawa proses perubahan yang baik bagi kehidupan nelayan. Kelompok membantu nelayan dalam memecahkan masalah, meningkatkan kerja sama (gotong royong), pekerjaan menjadi lebih mudah diselesaikan, dan pendapatan semakin meningkat. Kata kunci : Dinamika kelompok nelayan
MANAJEMEN USAHA IKAN FUFU DI DESA TAMBALA KAMPUNG BARU KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN MINAHASA PROVINSI SULAWESI UTARA Rinaldi, Rian; Jusuf, Nurdin; Tambani, Grace O.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 6, No 12 (2018): Oktober 2018
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.6.12.2018.22604

Abstract

AbstractIndonesian fisheries resources regarding food in the fisheries sector have great potential, this is an important factor in supporting national development.This study aims to determine the management of "fufu" fish business in Tambala Kampung Baru Village, Tombariri District, Minahasa Regency, North Sulawesi Province, namely the system of processing and marketing of "fufu" fish.The research method is descriptive in order to describe the characteristics of a situation. Data retrieval is done by census method, where there are 19 "fufu" fish business owners, then data is collected on all business objects. Primary data was taken through direct interviews using a questionnaire to "fufu" fish business owners and secondary data is the data of viewers in this study."Fufu" fish production in Tambala Kampung Baru Village is adjusted to the acquisition of capital obtained by the business owner, where in 10 respondents it can be seen that the availability of raw materials in the production process varies from 300 kg to 500 kg. Marketing plans have been established after business planning.The economic aspect of the "fufu" fish business can provide good profit. This is because operational costs are relatively low, when compared to other businesses, producer marketing is not difficult, and the average processing process is carried out for 7 days.Keywords: management, "fufu" fish business, tambala village AbstrakSumberdaya perikanan Indonesia menyangkut bahan pangan dalam bidang perikanan memiliki potensi besar, hal ini merupakan faktor penting dalam menunjang pembangunan bangsa.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen usaha ikan “fufu” di Desa Tambala Kampung Baru Kecamatan Tombariri Kabupaten Minahasa Propinsi Sulawesi Utara yaitu sistem pengolahan dan pemasaran ikan “fufu”.Metode penelitian bersifat deskriptif dengan tujuan menguraikan sifat-sifat dari suatu keadaan. Pengambilan data dilakukan dengan metode sensus, dimana terdapat 19 pemilik usaha ikan “fufu”, kemudian dilakukan pengambilan data terhadap keseluruhan objek usaha. Data primer diambil melalui wawancara secara langsung dengan menggunakan kuesioner kepada pemilik usaha ikan “fufu” dan data sekunder merupakan data-data penujang dalam penelitian ini.Produksi ikan “fufu” di Desa Tambala Kampung Baru disesuaikan dengan perolehan modal yang diperoleh pemilik usaha, dimana dalam 10 responden dapat dilihat ketersedian bahan baku dalam proses produksi bervariasi antara 300 kg sampai dengan 500 kg. Rencanah pemasaran sudah ditetapkan setelah adanya perencanan usaha.Segi ekonomis usaha ikan “fufu” dapat memberikan keutungan yang baik. Hal ini disebabkan biaya oprasionalnya relatif rendah, bila dibandingkan dengan usaha lain, produsen pemasaran tidak sulit, dan proses pengolahan rata-rata dilakukan selama 7 hari.Kata kunci: Manajemen, usaha ikan “fufu”, Desa Tambala
FLUKTUASI HARGA IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis L) SEGAR DI PASAR “BERSEHATI” KOTA MANADO PROPINSI SULAWESI UTARA Olvie V. Kotambunan
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol. 1 No. 2 (2013): (Oktober 2013)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.1.2.2013.13317

Abstract

Abstract This study aims to determine the cause of fluctuations in the market price of tuna "Bersehati". The importance of the role of marketing as a key achievement of the goals and targets of fisheries, it is necessary to conduct research related to the field of marketing, as well as by looking at the fluctuations in the price of marketing, this research is more focused on price fluctuations in market held fish "Bersehati" City Manado. Research methods used in this field practice is a case study, namely an intensive investigation of a person or an individual, is also a social unit. Data were analyzed descriptively. Descriptive analysis was to provide an overview and analysis of the information by using the author's own words, in a systematic and easily understood in accordance with the data that has been obtained. Further discussion or interpreted to provide a review of the data. Based on the results of the study and discussion of a number of conclusions as follows : 1) fluctuations in the market price of fish "Bersehati" caused by variations in the number and type of fish on offer ; 2) In terms of supply, price fluctuations occurring in the tuna market "Bersehati" Manado is caused by the influence of fishing season, and the influence of technology ; 3) in terms of demand, price fluctuations caused by the influence of tuna consumer income, prices of other goods influence and shape the market, 4) the high price of fish occur on Tuesdays and Saturdays, and 5) Form of “Bersehati” market is an oligopoly, where retailers play an important role in the determination of the market price of fish. Keywords: tuna, descriptive, prices, fluctuations   Abstrak Penelitian ini bertujuan mengetahui penyebab terjadinya fluktuasi harga ikan cakalang dipasar bersehati. Pentingnya peranan pemasaran sebagai kunci keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan perikanan, maka dirasakan perlu untuk mengadakan penelitian sehubungan dengan bidang pemasaran, serta dengan melihat adanya fluktuasi harga dalam pemasaran, maka penelititan ini lebih difokuskan pada fluktuasi harga ikan yang dilaksanakan di pasar Bersehati Kota Manado. Metode Penelitian yang digunakan dalam praktek kerja lapang ini adalah metode studi kasus, yaitu suatu penyelidikan intensif tentang seseorang atau individu, juga suatu unit sosial. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Analisis deskriptif yaitu analisis dengan memberikan gambaran serta keterangan dengan menggunakan kalimat penulis sendiri, secara sistematis dan mudah dimengerti sesuai dengan data yang telah diperoleh. Selanjutnya diinterpretasi untuk memberikan bahasan atau kajian terhadap data.Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1) Fluktuasi harga ikan di Pasar Bersehati disebabkan oleh adanya variasi jumlah dan jenis ikan yang ditawarkan ; 2) Dari segi penawaran, fluktuasi harga ikan cakalang yang terjadi di Pasar Bersehati Manado disebabkan oleh pengaruh musim penangkapan, dan pengaruh teknologi ; 3) Dari segi permintaan, fluktuasi harga ikan cakalang disebabkan oleh pengaruh pendapatan konsumen, pengaruh harga barang lain, dan bentuk pasar ; 4) Harga ikan tinggi terjadi pada hari selasa dan sabtu ; danan 5) Bentuk pasar bersehati adalah oligopoli, dimana pedagang eceran memegang peranan penting dalam penetuan harga ikan yang dipasarkan. Kata Kunci : ikan cakalang, deskriptif, harga, fluktuatif
KONTRIBUSI PEREMPUAN DALAM KEGIATAN EKOWISATA PANTAI TERHADAP KESEJAHTERAAN KELUARGA DI DESA PULISAN KECAMATAN LIKUPANG TIMUR KABUPATEN MINAHASA UTARA Ngangi, Aldiano F.S; Manoppo, Victoria E.N.; Jusuf, Alvon
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 6, No 11 (2018): April (2018)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.6.11.2018.25074

Abstract

Bentuk-bentuk kegiatan perempuan dalam kegiatan ekowisata Pantai terhadap kesejahteraan keluarga di Desa Pulisan Kecamatan Likupang Timur Kabupaten Minahasa Utara adalah: Warung makan (40%); warung, menyewakan kamar mandi/toilet (10%); warung makan, pembersih pantai (5%); warung di rumah dan di pantai (5%); warung, menyewakan gasebo, menyewakan kamar mandi/toilet (5%); warung, menyewakan gasebo (10%); menyewakan gasebo (5%); menyewakan gasebo, menyewakan ban/pelampung dan menyewakan meja/kursi (5%); menyewakan gasebo, menyewakan kamar mandi/toilet (5%) dan menyewakan meja/kursi (10%).Kontribusi perempuan terhadap kesejahteraan keluarga di Pantai Pulisan rata-rata 38.55%. Perempuan dengan kontribusi tertinggi adalah mereka yang memiliki pekerjaa/usaha warung di rumah dan di pantai sebanyak 83,33% dan perempuan yang memiliki kontribusi terendah adalah yang memiliki pekerjaan menyewakan meja dan kursi sebanyak 33.33%.Kesejahteraan subjektif perempuan dalam keluarga diukur dengan kepuasan mereka terhadap kondisi fisik, ekonomi, sosial dan psikologis. Kepuasan responden tertinggi adalah terhadap kesejahteraan psikologis (93,90%, diikuti oleh kesejahteraan sosial (90,40%), kesejahteraan fisik (87,13%) dan yang terendah adalah kesejahteraan ekonomi (77,93%). Kata Kunci: Kontribusi perempuan, kesejahteraan keluarga, Pantai Pulisan
ANALISIS KEPUTUSAN PERSEDIAAN IKAN ASIN DI PASAR TRADISIONAL KOTA MANADO PROVINSI SULAWESI UTARA Lagarense, Marvle S.R.; Andaki, Jardie A.; Rantung, Steelma V.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 1, No 2 (2013): (Oktober 2013)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.1.2.2013.13326

Abstract

Abstract This study aims to find out what the purpose of decision making salted fish stocks in the traditional markets of Manado and knowing how decision making salted fish stocks by traders in Manado traditional markets. The method used in this study is a survey method. The variables measured in this study are the inventory (kg), demand (kg/year), wide stall (m2) and applicable fees (Rp). To determine the factors that influence the decision of salted fish stocks used multiple regression analysis Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3. Decision-making salted fish inventory made by the vendors that supply salted anchovies continue maintained so that it can continue to meet market demand. Linear regression equation for making salted fish stocks in a Manado traditional market North Sulawesi is Y = 0.016 + 0.393 X1 + 0.185 X2 + 0.397 X3 with the relationship of R2 is 0,887 . Variable number of requests (X1), wide stall (X2), and applicable fees (X3) jointly affect the variable amount of salted fish stocks (Y). Variables that significantly influence the inventory decision (Y) is the number of requests (X1), wide stall (X2), and other applicable fees (X3). Keywords: Decision Analysis, Inventory, Salted Fish, Traditional Market   Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa tujuan dari pengambilan keputusan persediaan ikan asin di pasar tradisional Kota Manado dan mengetahui bagaimana pengambilan keputusan persediaan ikan asin oleh pedagang di pasar tradisional Kota Manado. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Variabel-variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah persediaan (kg), permintaan (kg/tahun), luas lapak (m2). dan biaya pemesanan (Rp).Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan persediaan ikan asin digunakan analisis regresi berganda Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3.Pengambilan keputusan persediaan ikan asin dilakukan oleh para pedagang agar persediaan ikan asin asin terus terjaga sehingga dapat terus memenuhi permintaan pasar. Persamaan regresi linear untuk keputusan persediaan ikan asin di Pasar tradisional di Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara yaitu Y= 0,016 + 0,393X1 + 0,185X2 + 0,397X3 dengan keeratan hubungan R2 0,887. Variabel jumlah permintaan (X1), biaya pemesanan (X2), dan luas lapak (X3) secara bersama-sama mempengaruhi variabel jumlah persediaan ikan asin (Y). Variabel yang berpengaruh signifikan terhadap keputusan persediaan ialah jumlah permintaan (X1), luas lapak (X2), dan biaya pemesanan (X3). Kata Kunci: Analisis Keputusan, Persediaan, Ikan Asin, Pasar Tradisional
PERAN PEREMPUAN TERHADAP RUMAH TANGGA NELAYAN BURUH YANG BERAKTIVITAS DI TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) TILAMUTA, KABUPATEN BOALEMO Diyata, Nolfin; Manoppo, Victoria E.N.; Durand, Swenekhe S.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 6, No 11 (2018): April (2018)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.6.11.2018.19534

Abstract

AbstractBoalemo's waters contain a variety of marine fish that have high economic value such as tuna, fish and mouse grouper. Realizing the potential of fishery owned, Fish Auction Place (TPI) which organizes fish sale with auction system is a place where Boalemo fishermen sell their fish catch.The purpose of this study is to determine the general condition of women in households of fishermen who work at Tilamuta Fishing Place (TPI), Boalemo Regency and what are the roles of women in the household economy of fishermen who are active in the Fish Auction Site (TPI) Tilamuta, Kabupaten Boalemo.The method used in this study used census method. Technique of data collecting is done by observation, interview, and literature study.From the result of the research, most of the respondents have elementary school (SD) education as many as 14 people (70%), productive age of respondent (15-45 years) as many as 18 people (90%) and 4 families %). The role of hunting women fishermen to meet the needs of family life consists of: Domestic role; 1) cooking, respondents doing cooking activities between 2-3 times in one day; 2) Washing clothes, respondents generally wash clothes 2 to 3 times and washed clothes are all family members; 3) Cleaning and tidying the house, in one day only done between 2 to 3 times; 4) Taking care of the children, respondents no longer prepare children's clothes and no longer deliver to school because the distance of school from home is close enough; 5) Helping the husband, the respondent to prepare the equipment to go to husband husband, market the catch of husband. Social Role: 1) Majelis Ta'lim, attending meetings 1-2 times a month, benefiting respondents; 2) Arisan, respondents do lott arisan 2 - 3 times a month, used to cover household needs; 3) Dasawisma and PKK, respondents have attended the meeting; 4) Kube, respondents have participated about 3 years, the result is used for family expenditure.Productive Role: 1) Laborers, who work as laborers 3 to 4 days a week, earned wages ranging from Rp500,000 - Rp1,000,000; 2) Private employees / civil servants, there is 1 person (5%) with gajin only about> Rp1.000.000, -; 3) washcloth, there are 3 people (15%) about <2 years, with wages <Rp500.000, -. Keywords: Role of women, Fish Auction Place, Tilamuta AbstrakPerairan yang dimiliki Boalemo menyimpan berbagai ikan laut yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi seperti tuna, ikan layang dan kerapu tikus. Menyadari akan potensi perikanan yang dimiliki, Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang menyelenggarakan jual beli ikan dengan sistem lelang ini menjadi tempat nelayan-nelayan Boalemo menjual hasil ikan tangkapan mereka.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keadaan umum perempuan pada rumah tangga nelayan buruh yang beraktivitas di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tilamuta, Kabupaten Boalemo dan apa saja peran perempuan dalam perekonomian rumah tangga nelayan buruh yang beraktivitas di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tilamuta, Kabupaten Boalemo.Metode yang dipakai dalam penelitian ini dipakai metode sensus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan studi literatur.Dari hasil penelitian yang diperoleh kebanyakan responden memiliki pendidikan Sekolah Dasar (SD) sebanyak 14 orang (70%), umur produktif responden (15-45 tahun) sebanyak 18 orang (90%) serta jumlah tanggungan keluarga <4 orang sebanyak 16 orang (80%).Peran perempuan nelayan buru untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga terdiri dari: Peran domestik; 1) memasak, responden melakukan kegiatan memasak antara 2 - 3 kali dalam satu hari; 2) Mencuci pakaian, responden umumnya mencuci pakaian 2 sampai 3 kali dan pakaian yang dicuci adalah semua anggota keluarga; 3) Membersihkan dan merapikan rumah, dalam satu hari hanya dilakukan antara 2 sampai 3 kali; 4) Mengurus anak, responden sudah tidak lagi menyiapkan pakaian anak dan tidak lagi mengantar ke sekolah karena jarak sekolah dari rumah cukup dekat; 5) Membantu suami, responden menyiapkan perlengkapan melaut suami, memasarkan hasil tangkapan suami.Peran Sosial: 1) Majelis Ta’lim, mengikuti pertemuan 1 - 2 kali dalam sebulan, memberikan manfaat bagi responden; 2) Arisan, responden melakukan lott arisan 2 - 3 kali sebulan, digunakan untuk menutupi keperluan rumah tangga; 3) Dasawisma dan PKK, responden sudah mengikuti pertemuan yang diadakan; 4) Kube, responden sudah ikut sekitar 3 tahun, hasilnya digunakana untuk belanja keperluan keluarga.Peran Produktif : 1) Buruh, responden yang berkerja sebagai buruh 3 orang sampai 4 hari dalam satu minggu, upah yang diperoleh berkisar Rp500.000 – Rp1.000.000; 2) Pegawai Swasta/PNS, terdapat 1 orang (5%) dengan gajin hanya sekitar >Rp1.000.000,-; 3) Tukas cuci, terdapat 3 orang (15%) sekitar <2 tahun, dengan upah <Rp500.000,-. Kata Kunci : Peranan perempuan, Tempat Pelelangan Ikan, Tilamuta
ANALISIS USAHA PERIKANAN TANGKAP CUMI-CUMI PADA NALAYAN TRADISIONAL DI KELURAHAN MOTTO KECAMATAN LEMBEH UTARA KOTA BITUNG Faradizza, Dian M.; Andaki, Jardie A.; Pangemanan, Jeannette F.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 7, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.7.1.2019.24409

Abstract

AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana karakteristik responden nelayan cumi-cumi di Kelurahan Motto, Kecamatan Lembeh Utara, Kota Bitung dan mengetahui bagaimana kelayakan usaha perikanan tangkap cumi-cumi di Kelurahan Motto, Kecamatan Lembeh Utara, Kota Bitung. Metode penelitian yang dipakai adalah studi kasus. Data yang dikumpulkan melalui 2 sumber yaitu data primer dan data sekunder. Semua data yang dikumpulkan secara deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif berdasarkan aspek yang di peroleh dari hasil observasi dan wawancara oleh responden. Dalam menganalisa data yang telah dikumpulkan digunakan metode deskriptif yang sifatnya kualitatif, yaitu analisis yang diperoleh dari berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya wawancara dengan memberikan gambaran serta keterangan dengan menggunakan kalimat penulis sendiri. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan: 1) Kisaran umur responden nelayan perikanan tangkap cumi-cumi berkisar 20-50 tahun, agama yang dianut 100% beragama Kristen, tanggungan keluarga berjumlah 2-5 orang, sedangkan kondisi rumah umumnya sudah permanen; 2) Usaha perikanan tangkap cumi-cumi di Kelurahan Motto layak dijalankan berdasarkan kriteria kelayakan finansial.
KEADAAN SOSIAL EKONOMI NELAYAN PASCA DEKLARASI MORATORIUM PERIKANAN DI KECAMATAN AERTEMBAGA KOTA BITUNG Angel, Lolaro Windy Veronika; Mantjoro, Eddy; Tambani, Grace O.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 4, No 7 (2016): (April 2016)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.4.7.2016.13009

Abstract

Abstrak Penelitian tentang keadaan sosial ekonomi nelayan pasca deklarasi moratorium perlu dilakukan, karena keadaan sosial ekonomi nelayan tersebut menunjukkan bagaimana taraf hidup dari nelayan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keadaan sosial ekonomi nelayan pasca deklarasi moratorium perikanan, mengetahui taraf hidup nelayan pasca deklarasi moratorium perikanan, dan mengetahui solusi yang dilakukan nelayan yang berhenti melaut pasca deklarasi moratorium perikanan. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Aertembaga Kota Bitung. Hasil observasi dan wawancara pada penelitian ini, menunjukkan bahwa sesudah deklarasi moratorium perikanan nelayan yang bekerja di Kapal ukuran <30 GT mengalami peningkatan taraf hidup, sedangkan nelayan yang bekerja di Kapal ukuran >30 GT mengalami penurunan taraf hidup. Peningkatan dan penurunan taraf hidup nelayan dapat dilihat dari tingkat pendapatan nelayan, karena semakin besar tingkat pendapatan, maka semakin besar pula tingkat pengeluaran atau pemenuhan kebutuhan dari nelayan. Peningkatan taraf hidup disebabkan oleh karena nelayan di Kapal ukuran <30 GT tidak termasuk dalam pelaksanaan kebijakan moratorium perikanan, sehingga nelayan masih bisa melaut dan pendapatan meningkat. Sedangkan penurunan taraf hidup nelayan disebabkan oleh karena nelayan di Kapal ukuran >30 GT termasuk dalam pelaksanaan kebijakan moratorium perikanan, sehingga nelayan harus berhenti melaut dan mengalami penurunan pendapatan. Solusi yang dilakukan nelayan yang berhenti melaut sesudah deklarasi moratorium perikanan adalah melakukan diversifikasi pekerjaan. Pekerjaan yang dilakukan misalnya supir, tukang ojek, tukang bangunan, petani, buruh pabrik, kondektur, dan nelayan kapal kecil. Kata kunci : Nelayan, Moratorium, Taraf hidup   Abstract The social economic research after moratorium declaration are needs to be done, because the social economic fishery determin how the fisherman living standard. This research aims to knows the social economic fisherman after the moratorium declaration, for knowing the standard living of fisherman after moratorium declaration and to knows the solution of fisherman who stopped fishing. This research are be held in Aertembaga Bitung City. The result of observation in this research shows that after declaration of moratorium of fisherman who work on ship with size <30 GT has increased. The increase of living standard caused by fisherman on the vessel size <30 GT are not included in the implementation of the moratorium on fisheries policy. Fisherman solution who stopped fishing after moratorium declaration, they make diversity in their job. For example become a farmer, factory worker, laborier, conductor and become fisherman in small fishing boat. Keyword : Fisherman, Moratorium, Standard of Live
MODAL SOSIAL PADA USAHA PENANGKAPAN IKAN DENGAN PURSE SEINE DI AERTEMBAGA KOTA BITUNG Louhenapessy, Meify D.; Andaki, Jardie A.; Longdong, Florence V.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 5, No 9 (2017): (April 2017)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.5.9.2017.16962

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan : 1) Mengidentifikasi modal sosial pada usaha penangkapan ikan dengan Purse seine di Aertembaga Kota Bitung. 2) Menjelaskan aspek modal sosial pada usaha penangkapan ikan dengan Purse seine di Aertembaga Kota Bitung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode survei.Teknik pengumpulan data terpusat pada teknik wawancara secara mendalam (in-depth interview). Wawancara mendalam, akan menggunakan bahasa dan istilah yang berlaku dalam masyarakat dengan pendekatan kekeluargaan, sehingga dapat dipahami konteks dampak modal sosial terhadap keberlanjutan usaha Purse seine. Metode analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.Hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan : 1) Modal sosial pada responden Purse seine di Aertembaga Kota Bitung yaitu kepercayaan, norma sosial dan interaksi sosial. 2) Modal sosial berperan penting dalam usaha penangkapan ikan dengan purse seine dalam hal akses sumberdaya modal, sumberdaya manusia dan penjualan hasil tangkapan, dalam interaksi sosial mengandalkan kepercayaan yang telah terbangun membentuk norma sosial.Kata kunci : manajemen usaha, pembenihan kerapu tikus, balai benih ikan pantai
MODAL SOSIAL PADA USAHA BAGAN DI DESA TATELI WERU KECAMATAN MANDOLANG KABUPATEN MINAHASA PROVINSI SULAWESI UTARA Fokatea, Fahmi; Andaki, Jardie A.; Aling, Djuwita R.R.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 7, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.7.1.2019.24399

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini, yaitu mengidentifikasi modal sosial yang berperan pada pengembangan usaha bagan di Desa Tateli Weru Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara. Metode yang digunakan adalah survei untuk data primer atau pengamatan secara langsung. Responden dalam penelitian ini ialah nelayan yang memiliki alat tangkap bagan, yaitu berjumlah 12 responden. Analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu analisis deskriptif. Berdasarkan hasil dan pembahasan maka dapat disimpulkan: 1) modal sosial yang ada pada kelompok nelayan bagan di Desa Tateli Weru, yaitu kepercayaan (trust), norma (norm), jaringan (network) dan kerjasama (coorperative), dan 2) kepercayaan (trust), norma (norm), jaringan (network) dan kerjasama (coorperative) bersinergi satu dengan lainnya dalam kelompok nelayan, membentuk suatu interaksi sosial simbiosis mutualis dalam pengembangan usaha perikanan tangkap bagan terkait akses sumberdaya modal, sumberdaya manusia dan penjualan hasil tangkapan.

Page 1 of 27 | Total Record : 270