Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PERBEDAAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI ANTARA SISWA SMK TARUNA 2 PADANG DENGAN SMA PERTIWI 1 PADANG Septri Septri
Jurnal Sporta Saintika Vol 3 No 1 (2018): Jurnal Sporta Saintika Maret
Publisher : Jurusan Kesehatan Dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/sporta.v3i1.59

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kesegaran jasmani siswa SMK Taruna 2 Padang dengan SMA Pertiwi 1 Padang Jenis penelitian ini adalah expost facto. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi pada SMK Taruna 2 Padang dan SMA Pertiwi 1 Padang kecuali siswa kelas XII karena persiapan menghadapi ujian akhir nasional. Populasi dalam penelitian ini 55 orang siswa SMK Taruna Padang dan 118 orang siswa SMA Pertiwi Padang, dengan jumlah keseluruhan 173 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik stratified porputional ramdom sampling sehingga sampel penelitian berjumlah 28 orang. Teknik analisis data yang menggunakan analisis Uji t.Dari analisis data menunjukan bahwa terdapat perbedaan tingkat kesegaran jasmani antara siswa SMK Taruna 2 Padang dengan siswa SMA Pertiwi 1 Padang yang ditunjukan dengan skor X1 = 33,98 > X2 = 27,27 dan dengan menggunakan t test didapatkan thitung = -4,09 > ttabel 1,76. Jadi dapat disimpulkan kesegaran jasmani siswa SMK Taruna 2 Padang lebih baik dari siswa SMA Pertiwi 1 Padang. Hal ini juga ditujukkan dengan tingkat signifikan sebesar 0,001 <0,05, yang berarti menunjukkan hasil bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat kesegaran jasmani antara siswa SMK Taruna 2 Padang dengan tingkat kesegaran jasmani siswa SMA Pertiwi 1 Padang. Dengan demikian bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat kesegaran jasmani siswa SMK Taruna 2 Padang dengan siswa SMA Pertiwi 1 Padang.
Effect Of Nutritional Status On Object Ability Of Children's Object Controls Aged 5 To 6 Years Lucy Pratama Putri; Septri Septri; Zumroni Zumroni; Oktarifaldi Oktarifaldi; Risky Syahputra; Ibnu Andli Marta; Syahrial Bakthiar; Anggri Dwi Nata
Kinestetik : Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani Vol 4 No 2 (2020): SEPTEMBER (ACCREDITED SINTA 3)
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jk.v4i2.12175

Abstract

Low basic mobility skills in children aged 5 to 6 years in the 2x11 Kayu Tanam sub-district are difficult. Whereas this basic movement skill is the initial foundation in realizing more complex movements in the future, such as physical activity and more specific sports activities. Basic motion skills are divided into two, the ability of object control and locomotor. One aspect that supports basic movement skills is nutritional status. This study aims to determine the effect of nutritional status on the ability of object control children aged 5 to 6 years in 2x11 Kayu Tanam District. The research method used is simple linear regression. The population in this study were children aged 5 to 6 years and samples were taken by random sampling with a total of 83 children. Nutrition status data is obtained through height and weight measurements and the ability of the control object using the TGMD-2 instrument. The results showed that there was an influence of nutritional status on the ability of object control children aged 5 to 5 years in 2x11 Kayu Tanam District with sig 0,000 <?= 0.05 and the effect of 24.3%.
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN TEKNIK DASAR PENCAK SILAT BERBASIS MULTIMEDIA DI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG Sonya Nelson; Septri Septri
JURNAL STAMINA Vol 1 No 1 (2018): Jurnal Stamina Edisi Desember
Publisher : JURUSAN KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jst.v1i1.114

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pembelajaran teknik dasar dalam pencak silat dengan rancangan aplikasi multimedia. Adapun desain model yang akan dikembangan melalui tahapan berikut: (1) menggali potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) Desain produk, (4) validasi Desain, (5) revisi Desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba pemakaian, (9) revisi produk, dan (10) produksi massal. Hasil validasi ahli 94,66%, uji coba kelompok kecil 92,7% dan uji coba kelompok besar 90,75%. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kualitatif yang diperoleh dari hasil wawancara yang berupa kritik dan saran dari ahli materi dan ahli media sebagai bahan masukan konstruktif untuk revisi produk dan data kuantitatif yang diperoleh dari angket, kuisioner dan pengamatan lapangan.
Pengaruh Latihan Imagery Terhadap Akurasi Tendangan Atlet Wushu Sanda Atlet Kabupaten Solok Selatan Despriadi Despriadi; Anton Komaini; Septri Septri
JURNAL STAMINA Vol 4 No 11 (2021): Jurnal Stamina Edisi November 2021
Publisher : JURUSAN KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah dalam penelitian ini adalah masih rendahnya akurasi tendangan atlet Wushu Sanda Kabupaten Solok Selatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan imagery terhadap peningkatan hasil akurasi tendangan atlet Wushu Sanda Kabupaten Solok Selatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasy experiment). Penelitian ini akan dilaksanakan di sasana Wushu Sanda yang berlokasi di Lekok- Solok Selatan pada bulan Januari s.d Februari 2021. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh atlet Wushu Sanda Kabupaten Solok Selatan yang berjumlah 11 orang atlet. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling, maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 11 orang atlet. Instrument dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tes akurasi tendangan wushu. Teknik analisis data menggunakan analisis statistik uji beda mean (uji t). Hasil penelitian ini adalah: Terdapat pengaruh latihan imagery terhadap peningkatan akurasi tendangan atlet Wushu Sanda Kabupaten Solok Selatan secara signifikan terlihat dari hasil yang diperoleh thitung = 6,71 > ttabel = 1,81 pada taraf signifikkan α = 0,05.
Motivasi Berolahraga Masyarakat Jorong Air Balam Pada Masa Pandemi Covid-19 Afelinus Zulukhu; Hanif Badri; Septri Septri; Andri Gemaini
JURNAL STAMINA Vol 5 No 2 (2022): Jurnal Stamina Edisi Februari 2022
Publisher : JURUSAN KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Based on observations that have been made in Jorong Air Balam, the community does not seem interested in participating in sports activities. This may be due to the many factors that influence the community so that only a few people engage in sports activities.This research is descriptive research. The number of population members in this study was 1,358. The sampling technique in this research is to use incidental sampling technique. In this study, researchers took people who were met by chance and were willing to become respondents as samples in this study. In this study, it was found that the exercise motivation of the people of Jorong Air Balam during the covid-19 pandemic was in the high category with a value of 78. tall. Thus, it can be concluded that: (1) The motivation for exercising the people of Jorong Air Balam Nagari Preparation of Koto Tuo, Koto Balingka District, West Pasaman Regency during the Covid-19 pandemic in the high category, (2) Intrinsic motivation for exercising the people of Jorong Air Balam Nagari Preparation of Koto Tuo, District Koto Balingka, West Pasaman Regency during the Covid-19 pandemic in the high category, (3) Extrinsic motivation for exercising the people of Jorong Air Balam Nagari Preparation of Koto Tuo, Koto Balingka District, West Pasaman Regency during the Covid-19 pandemic in the high category
How Fast are Junior Karateka Athlate Jeki Haryanto; Padli Padli; Septri Septri; Donie Donie; M. Razaq Mukhlis
Halaman Olahraga Nusantara : Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol 5, No 2 (2022): Halaman Olahraga Nusantara : Jurnal Ilmu Keolahragaan
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.868 KB) | DOI: 10.31851/hon.v5i2.8462

Abstract

Rendahnya kecepatan atlet karate merupakan masalah yang harus segera diatasi. Kecepatan sangat penting bagi atlet karate agar dapat melakukan serangan dan menghindar dengan cepat. Dalam pertandingan sesungguhnya, para karateka akan mengerahkan seluruh kemampuannya termasuk menyerang dengan menggunakan kaki. Kecepatan mencolok penting untuk mendapatkan poin bagus untuk menang dalam kompetisi besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecepatan umum atlet karate junior Sumatera Barat. Penelitian survey dilakukan untuk melihat bagaimana gambaran tingkat kecepatan atlet karate junior Sumbar yang akan berlaga di kejuaraan nasional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh atlet karate junior yang berjumlah 20 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sensus sehingga seluruh populasi dijadikan sampel. Atlet' Data kecepatan s diperoleh dengan menggunakan uji langkah tangga. Setelah data kecepatan atlet diperoleh, data tersebut dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kecepatan yang dimiliki oleh atlet karate junior Sumbar berada pada kategori cukup. Sehingga pelatih dan pengurus diharapkan dapat memberikan latihan kecepatan kedepannya untuk mengoptimalkan kinerja atlet karateka.
Pengaruh latihan menggunakan Resistance Band terhadap kecepatan Tsuki Atlet Karate INKAI Lembah Gumanti Windy Nelsya Camella; Windo Wiria Dinata; Septri Septri; Sonya Nelson
Journal Power Of Sports Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/jpos.v6i1.16428

Abstract

Olahraga  beladiri  karate  kecepatan  memiliki  peran  yang  sangat  penting dalam  pertandingan.  Kecepatan memiliki peran  penting  dalam  olahraga  karate. Selain teknik yang bagus atlet karate harus memiliki kondisi fisik yang baik salah satunya kecepatan baik dalam melakukan tsuki (pukulan), tendangan maupun tangkisan. Karna sangat pentingnya kecepatan peneliti memberikan medote latihan menggunaka resistance band upaya meningkatkan kecepatan Atlet Inkai Lembah Gumanti terutama pada pukulan (tsuki) karna pukulan merupakan teknik yang banyak digunakan. Dengan instrument penelitian menggunakan test kecepatan pukulan selama 30 detik. Sampel berjumlah 15 orang dengan 2 putra dan 13 putri. Berdasarkan hasil pre test ditemukan skor tertinggi 91 tsuki (cukup) per 30 detik dan skor terendah 55 tsuki (kurang sekali) per 30 detik. Kemudian peneliti memberikan latihan menggunakan alat bantu resistance band selama 16 kali pertemuan setelah  itu dilakukan  post test dan  ditemukan ada peningkatan  yang signifikan dengan skor tertimggi 128 tsuki (baik sekali) per 30 detik dan skor terendah 74 tsuki (kurang) per 30 detik.
The effect of barrier hops and bench jumping exercises on increasing Inkado athletes’ speed in mawashi geri Leni Marlina; Syamsuar Syamsuar; Damrah Damrah; Ilham Ilham; Septri Septri; Alexandre Sibomana
Jurnal Keolahragaan Vol 11, No 2: September 2023
Publisher : Program Studi Ilmu Keolahragaan Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jk.v11i2.65048

Abstract

This study aim to determineeffect of barrier hops and bench jumping exercises on increasing Inkado athletes’ speed in mawashi geri. This study employed an experimental method with a two groups pretest-posttest design. The research population was athletes form Inkado Tanjungpinang City. The sampling technique used purposive sampling, with the criteria that (1) attendance was at least 75% (actively participating in training). (2) sampel were athletes who participated in training at Dojo Inkado Tanjungpinang City with an age range of 9-19 years, (3) gender male and female. (4) the length of the training period is at least 6 months. Based on these criteria, there were 24 people. Tthe barrier hops hypothesis test with a significant value of 0.000, jumping up and down the bench is 0.000, and the corparison of the two experiments is 0.119. The results showed that based on the T test found a significant value of 0.119 greater than 0.05. These results explain that there is no significant difference between the Posttest Barrier Hops Exercise and Bench Jump Exercises for Mawashi Geri in Karate. The Posttest average of the Barrier Hops group was 72.83 and the group Jumping Up and Down the Benc had an average of 74.00. seen from the difference in the posttest value of barrier hop and jumoing up and down the banch is 1.167. Thus the duffereence in the posttest shows that jumping up and down the bench is better than barrier hops exercise to improve mawashi geri in karate.
TINJAUAN KEMAMPUAN BIOMOTORIK ATLET KARATE DOJO KANTOR PU (PEKERJAAN UMUM) KOTA SOLOK SATRIA VALIANTIANUS; Endang Sepdanius; Septri Septri
JURNAL STAMINA Vol 2 No 6 (2019): Jurnal Stamina Edisi Juni
Publisher : JURUSAN KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The problem in this study is that it originated from the achievements of the Solok City Public Works (PU) office dojo karate athlete. The purpose of this study was to determine the biomotoric ability of the Dojo office Public Works (Solok) karate athlete. This type of research is descriptive. The population in this study amounted to 25 athletes. The sampling technique uses purposive sampling. The sample in this study amounted to 21 male athletes. Data collection techniques with: 1) Bleeep test is an aerobic endurance test, 2) Leg dynamometer is a test of leg muscle strength, 3. Standing broad jump is a test of the explosive strength of leg muscles, 4) Two hand medicine ball put is a test of arm muscle explosive power , 5) Nelson hand reaction test is a hand reaction speed test, 6) Sit and reach is a flexibility test, 7) Shuttle run is an agility test, 8) Stork stand is a balance test, 9) Ballwerfen und-fangen is an eye-hand coordination test . Data were analyzed using descriptive statistics. The results were obtained as follows: 1) Aerobic endurance (Vo2max) athletes included in the middle classification, 2) limb muscle strength included in the middle classification, 3) explosive muscle leg power included in the classification is less, 4) explosive power of the athlete's arm including in the classification is lacking, 5) The speed of the reaction of the athlete's hand is included in the middle classification, 6) The athletes 'included in the classification is sufficient, 7) The agility of the athletes is included in the middle classification, 8) The balance of the athletes is classified as lacking, 9) The coordination of athletes' eyes includes in the middle classification.