Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Neo Teknika: Jurnal Ilmiah Teknologi

Pendekatan Pendidikan Dalam Pelestarian Pusaka Kota Mutiawati Mandaka; Laretna Trisnantari Adhisakti
Neo Teknika Vol 7, No 1 (2021): Jurnal Neo Teknika Volume 7 Nomor 1 Juni 2021
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37760/neoteknika.v7i1.1817

Abstract

Pelestarian pusaka kota merupakan tantangan untuk generasi sekarang dalam menghadapi perubahan yang terkait dengan globalisasi. Melestarikan pusaka kota ini dianggap penting untuk dapat tetap mempertahankan eksisting identitas atau nilai-nilai budaya yang ada. Tujuan paper ini untuk mengetahui bagaimana peran pendidikan dalam pelestarian pusaka kota. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Kajian literatur digunakan untuk mendapatkan hal-hal terkait dengan pelestarian, didasari dari 8 instrumen penataan dan pelestarian pusaka kota selanjutnya menghubungkan atau mengintegrasikan antara pelestarian pusaka dan perencanaan serta perancangan kota dikaitkan dengan aktivitas pendidikan. Hasil dari penelitian menggambarkan bagaimana aktivitas pendidikan memiliki peranan yang penting dalam pelestarian puska-pusaka kota. Hal-hal yang bisa dilakukan untuk melakukan pelestarian dalam dunia pendidikan, antara lain penanaman sejak dini edukasi pusaka melalui buku bergambar atau komik yang menceritakan sejarah atau budaya satu daerah, memasukkan materi pelestarian kedalam kurikulum pendidikan tingkat sarjana, membuat kerangka kerja kompetensi (UNESCO) sebagai acuan di dunia pendidikan pada Pascasarjana, guru sebagai pendidik sekaligus fasilitator diperkuat perannya untuk membentuk karakter anak yang cinta pada pusaka kota, pendekatan berbasis kompetensi dapat dilakukan melalui pendidikan formal dan informal. Diharapkan dari pendekatan pendidikan dalam penataan dan pengelolaan pusaka kota mampu mendidik generasi sekarang untuk dapat belajar dan menghargai peninggalan-peninggalan yang berharga di masa lampau.Kata kunci : kota pusaka, kerangka kerja, kompetensi, pendidikan, pelestarian
PEMBELAJARAN STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR DI MASA PANDEMI COVID 19 Mutiawati Mandaka; Adi Sasmito; Taufiq Rizza N
Neo Teknika Vol 6, No 2 (2020): VOL 6, NO 2 (2020) : JURNAL NEO TEKNIKA VOL 6 NO 2 DESEMBER 2020
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37760/neoteknika.v6i2.1625

Abstract

Kegiatan pembelajaran studio perancangan arsitektur di Universitas Pandanaran Semarang adalah merupakan kegiatan pembelajaran yang sama halnya dengan Prodi Arsitektur di Perguruan Tinggi lainnya. Selama ini kegiatan tersebut dilaksanakan secara tatap muka dan dilakukan di sebuah studio perancangan. Aktivitas mahasiswa mulai dari membuat kebutuhan ruang, program ruang, analisa hasil survey tapak di lapangan sampai dengan hasil perancangan. Namun sejak pandemi Covid 19 melanda dunia, kegiatan perancangan di studio dilaksanakan secara daring. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan fakta hambatan terkait metode pembelajaran studio perancangan arsitektur selama pandemi berlangsung. Metode yang digunakan dengan pendekatan kualitatif, dan hasil penelitian adalah terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan pembelajaran studio perancangan arsitektur anatara lain keterbatasan penggunaan kapasitas internet, jaringan internet yang tidak stabil dan komunikasi antara dosen dan mahasiswa yang kurang serta keterbatasan sarana dan prasarana.Kata kunci : pembelajaran studio perancangan arsitektur, pandemi covid 19
Pola Sirkulasi Pengunjung Pasar Terapung Di Kalimantan Selatan Abdur Rahman; Mutiawati Mandaka; Gatoet Wardianto
Neo Teknika Vol 7, No 2 (2021): Vol 7 No 2 (2021) : Jurnal Neoteknika Volume 7 Nomer 2 Desember 2021
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37760/neoteknika.v7i2.1833

Abstract

Kegiatan jual beli merupakan bentuk pemenuhan kebutuhan manusia sejak lama. Adanya wadah untuk menampung proses jual beli sangat diperlukan manusia dalam kegiatan tersebut. Tempat yang terpenting untuk melakukan kegiatan jual beli yaitu keberadaan pasar. Hal itu disebut sebagai salah satu indikator nyata dalam suatu wilayah dan sebagai suatu kegiatan oleh masyarakat sekitar dalam kehidupan manusia. Tidak seperti pasar daratan yang memiiki organisasi, Pasar Terapung tidak mencatat orang pedagang dan pengunjung yang ada serta zona penjual dengan dagangannya. Penulisan ini bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan dan wawasan tentang pola sirkulasi pengunjung pada pasar terapung. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan menggunakan data lapangan dan melakukan analisa studi banding dari tiga lokasi yaitu  pasar terapung Lok Baintan, pasar terapung Muara Kuin, dan pasar terapung Siere di Kalimantan Selatan. Hasil dari penelitian menunjukkan pola sirkulasi yang ada di pasar terapung Lok Baintan, Muara Kuin, dan Siring Piere memiliki pola sirkulasi yang hampir sama dari segi aktivitas pengunjungnya. Yang membedakan dari ketiga pola sirkulasi terletak pada luasan lahan dan bentukan geografisnya. Kata kunci : aktivitas, manusia, pasar terapung, pola sirkulasi, Kalimantan Selatan
ESTETIKA VISUAL KORIDOR PADA BANGUNAN-BANGUNAN KOMERSIL DI JALAN PANDANARAN SEMARANG Mutiawati Mandaka
Neo Teknika Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (613.617 KB) | DOI: 10.37760/neoteknika.v1i2.552

Abstract

Semarang, as a big city, has rapidly developed in buildings. It is indicated mainly by the increasing number of commercial buildings such as supermarkets, office buildings and mall. It also occurred on Pandanaran street, where buildings use for housings become commercial buildings. Signage is needed to give the identity of building which is used as communication tool in architecture and direct information for community. Based on function, there are four reason why signage is needed in a city : traffic sign, commercial identity, informational sign and mall identity. In fact, on Pandanaran street, signage is dominated by commercial identity. Besides the trespassing line, the commercial corridor has developing to be the media for expressing and giving information, because advertising is the effective way to win the market competition. This research is aimed to find the influence of signage to visual aesthetic corridor on Pandanaran street in Semarang. Based on literature and existing condition, the elements that construct the character of visual corridor are façade the typhology of space and its activity.Keyword: urban design, signage, visual corridor, aesthetic
KARAKTER VISUAL KAWASAN WISATA BATIK TULIS LASEM KABUPATEN REMBANG Mutiawati Mandaka; Adi Sasmito; Taufiq Rizza Nuzuluddin
Neo Teknika Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Neo Teknika Vol 4 No.2 Desember 2018
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.084 KB) | DOI: 10.37760/neoteknika.v4i2.1223

Abstract

Penelitian Karakter Visual Kawasan Wisata Batik Tulis Lasem Kabupaten Rembang bertujuan mencari komponen-komponen yang membentuk dan mempengaruhi karakter visual area kawasan wisata Batik Tulis Lasem dan untuk menemukan kaitan visual antara karakter visual beberapa area Batik Tulis Lasem yang ada di Kawasan Wisata Batik Lasem Kabupaten Rembang. Ada beberapa hal yang dikaji untuk melihat karakter visual kawasan yaitu komponen karakter fisik arsitektur yang meliputi: Karakter Bangunan: fasade Bangunan, skala ketinggian bangunan, langgam/gaya, material, tekstur, warna; Karakter Lingkungan: path, edge, node, landmark. Dan kemudian untuk melihat karakter visual kawasanjuga perlu mengkaji tentang karakter non fisik yang melatarbelakangi pembentukan fisik. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mendapatkan kesimpulan bahwa karakter visual area Desa Wisata Batik Lasem pada Desa Babagan terlihat paling menonjol diantara tiga Desa lainnya. Permukiman Cina pada Desa Babagan terlihat sangat mendominasi area wisata Batik Tulis ini. Dan permukiman penduduk asli lainnya tersebar di tiga desa lainnya yaitu Karasgede, Karaskepoh dan Tuyuhan. Karakter visual pada desa wisata Batik Tulis ini terbentuk dari karakter fisik sebagai komponen utama dan ditunjang oleh keberadaan karakter non fisik sebagai komponen penunjang, dengan memperhatikan sejarah perkembangan Lasem. Karakter pada sequence area rumah mengalami pergeseran menyesuaikan dengan lokasi masing-masing desa. Pada Desa Babagan, karakter rumah tinggal yang bertahan ini merupakan karakter asli yang menjadi identitas kawasan. Da ri hal tersebut terlihat bahwa area permukiman Kawasan Desa Wisata Batik Lasem mempunyai karakter visual yangrelatif bertahan dan perlu dijaga keberadaannya, sehingga penting untuk menemukan jenis karakter visualnya agar dapat ditentukan cara menjaganya dan agar dapat memberikan masukan sebagai bahan pertimbangan aspek atau komponen yang perlu dipertahankan dan komponen yang harus dikembangkan dalam revitalisasi kawasan Desa Wisata Kabupaten Rembang.Kata Kunci: Karakter Visual, Rumah Tinggal, Desa Wisata Batik Lasem
Penataan Courtyard Rumah Tradisional China Di Pecinan Lasem Mutiawati Mandaka; Wawan Destiawan; Adi Sasmito
Neo Teknika Vol 8, No 1 (2022): Jurnal Neoteknika Volume 8 Nomor 1 Juni 2022
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37760/neoteknika.v8i1.1889

Abstract

Courtyard merupakan salah satu bagian dari bangunan rumah tradisional China. Fungsi courtyard dapat sebagai taman, ruang terbuka, kesehatan dan lain-lain. Di negara asalnya posisi courtyard sudah sesuai tatanan yang berlaku secara turun menurun. Ketika para pendatang dari China mulai mendirikan bangunan tradisional China dan membentuk pemukiman seperti yang didirikan di Pecinan Lasem, maka apakah penataannya courtyardnya juga sama dengan di negara asalnya? Penulisan ini bertujuan untuk memperoleh informasi terkait penataan courtyard pada studi kasus di Pecinan Lasem. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan menggunakan data lapangan dan melakukan analisa studi banding dari bentuk courtyard yang asli dari negara asalnya di China dan dibandingkan dengan yang ada di Pecinan Lasem. Hasil dari penelitian menunjukkan terdapat sembilan tipe posisi courtyard yang ada di Pecinan Lasem dan masih ada yang mengikuti pola yang sama dengan negara asalnya. Walaupun terdapat pergeseran penataan posisi courtyard pada pemukiman Pecinan Lasem namun tetap mengikuti ciri-ciri arsitektur Tionghoa yaitu pada tiga aturan yang digunakan dalam perencanaan aksial dalam Arsitektur Cina.Kata kunci : courtyard, China, penataan, Pecinan Lasem