Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Bahtera Indonesia

THE USE OF ABBREVIATED DICTION IN ARGOT LANGUAGE ON SOCIAL MEDIA (EXPLORATIVE STUDY ON THE GAY AND LESBIAN COMMUNITIES) JOKO SANTOSA; RANI SETIAWATY; AGUS BUDI WAHYUDI; ATIQA SABARDILA; EKO PURNOMO; ANGGARA TIYO
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v7i2.271

Abstract

Argot language is a secret language and it is only a particular group knows its meaning. One of argot language dictions that are often used by the communities gay and lesbian is abbreviation or abridgment. This study aims to describe: (1) the use of diction in argot language used by the gay and lesbian communities and (2) the function of argot language used by the gay and lesbian communities. The study approach is descriptive qualitative. Data are abbreviated diction containing argot language of the gay and lesbian communities. Data sources are utterances of the gay and lesbian communities on social media, including Twitter, Telegram groups, and WhatsApp groups. Data collection technique uses documentation and data analysis technique uses content analysis. The results indicate that the communication done by gay and lesbian communities on social media contains argot language using abbreviated diction which includes (a) abbreviations, (b) behadings, (c) acronyms, and (d) letter symbols. The use of abbreviated diction aims to speed up and simplify the communication process. As for the language functions that arise are emotive, referential, fatigue, and connotative functions.
UNSUR KEBUDAYAAN MASYARAKAT JAWA DALAM CERPEN “KANG SARPIN MINTA DIKEBIRI” KARYA AHMAD TOHARI DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI: KAJIAN ANTROPOLOGI SASTRA Rani Setiawaty; Vrisca Putri Nur Sholekhah
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v8i1.269

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan (1) wujud kebudayan; (2) unsur-unsur kebudayaan masyarakat pada cerpen “Kang Sarpin Minta Dikebiri” karya Ahmad Thohari; serta (3) implikasi hasil temuan pada pembelajaran sastra di Perguruan Tinggi. Tinjauan penelitian ini menggunakan antropologi sastra. Sumber data penelitian ini adalah cerpen “Sarpin Minta di Kebiri” yang merupakan salah satu cerpen dalam Antologi cerpen Mata yang Enak Dipandang karya Ahmad Thohari. Pendekatan yang digunakan dalam menganalisis karya ini menggunakan pendekatan mimetik. Berdasarkan hasil temuan disimpulkan bahwa Pertama, wujud kebudayaan dalam cerpen “Kang Sarpin Minta Dikebiri” karya Ahmad Tohari terdiri atas: (a) hukum adat, (b) aktivitas yang sering dilakukan masyarakat dalam cerpen tersebut menunjukan adaya perilaku positif dan negatif. Kedua, Unsur-unsur kebudayaan terdiri atas (a) peralatan dan perlengkapan hidup manusia berupa; alat transportasi, peralatan rumah tangga, dan peralatan yang digunakan untuk orang yang sudah meninggal; (b) bahaasa yang digunakan pada cerpen ini menggunakan campur kode bahasa Jawa. (c) sistem kemasyarakatan, terdiri atas gotong royong, tepa selira, andhap ashar, kepedulian, mawas diri sebagai kearifan lokal; (d) sistem kepercayaan atau agama berupa agama Islam. (e) Mata Pencariaan berupa petani; (f) sistem pengetahuan masih kurang terdepan; dan (g) sistem teknologi sudah maju. Ketiga, hasil temuan temuan penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi materi ajar pada pembelajaran Apresiasi Sastra dan atau Kajian Prosa Fiksi di perguruan tinggi.