Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Terapis Gigi dan Mulut

Hubungan Maloklusi Gigi Anterior Dengan Status Psikososial Sosial Pada Siswa Kelas VII Dan VIII DI SMPN 6 Banjarmasin Pratama, Muhammad Yusril; Sari, Emilda; Ulfah, Rasuna
JURNAL TERAPIS GIGI DAN MULUT Vol. 3 No. 2 (2023): JURNAL TERAPIS GIGI DAN MULUT
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jtgm.v3i2.56

Abstract

Maloklusi menduduki urutan ketiga setelah karies gigi dan penyakit periodontal pada masalah kesehatan gigi dan mulut di Indonesia. Maloklusi selain dapat mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut juga mempengaruhi perkembangan psikologis terutama pada anak remaja karena anak mulai memperhatikan diri dan penilaian orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan maloklusi gigi anterior dengan status psikososial pada murid kelas VII dan VIII di SMPN 6 Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan rancangan penelitian cross-sectional. Sampel diambil dengan cara purposive sampling. Analisis data menggunakan uji Chi-Square dan uji Odds-Ratio. Dari hasil uji Chi-Square didapatkan nilai p = 0,01, dapat di simpulkan bahwa p < α. berarti ada hubungan yang signifikan antara maloklusi gigi anterior dengan status psikososial pada siswa kelas VII dan VIII di SMPN 6 Banjarmasin. Pada uji Odds-Ratio didapatkan Value sebesar 9,346. Artinya, siswa yang memiliki maloklusi pada gigi anterior lebih beresiko 9,346 kali lipat untuk mempunyai status psikososial yang tinggi dari pada siswa yang memiliki gigi anterior normal. Pada penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa anak yang mempunyai kasus maloklusi gigi anterior cenderung memiliki status psikososial yang tinggi. Berdasarkan hasil penelitian ini di sarankan agar pemerintah, orang tua, dan petugas kesehatan untuk memberikan perhatian lebih dan pelayanan promotife dan preventife kepada anak pada saat usia tumbuh kembang. Kata kunci : Maloklusi Gigi Anterior; Status Psikososial; Remaja
HUBUNGAN PENGGUNAAN GIGI TIRUAN LEPASAN YANG TIDAK ERGONOMIS DENGAN STATUS GIZI PADA USIA 45-74 TAHUN DI MASYARAKAT RT 12 KELURAHAN KEMUNING KOTA BANJARBARU Santoso, Aldi; Sab'atul Habibah, Siti; Sari, Emilda; Kisworo Utami , Naning
JURNAL TERAPIS GIGI DAN MULUT Vol. 4 No. 1 (2023): JURNAL TERAPIS GIGI DAN MULUT
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jtgm.v4i1.93

Abstract

Tidak semua pelayanan perawatan gigi tiruan berhasil, karena banyak ditemui keluhan-keluhan pasien, yang mengakibatkan terganggunya fungsi mastikasi yang akan berpengaruh terhadap pemilihan makanan, sehingga nantinya mempengaruhi asupan makanan seseorang dan status nutrisinya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan gigi tiruan lepasan yang tidak ergonomis dengan status gigi pada usia 45-74 tahun di masyarakat RT 12 kelurahan kemuning kota Banjarbaru.Berdasarkan jumlah status gizi pada usia 45-74 tahun sebanyak 24 jiwa (48%) berkategori Gemuk lebih banyak dari yang memiliki status gizi berkategori kurus 19 jiwa (38%) dan yang memiliki status gizi berkategori normal 7 jiwa (14%). Responden normal paling sedikit dalam pemakaian gigi tiruan baik yang ergonomis maupun yang tidak ergonomis, responden dengan status gizi kurus dan gemuk paling banyak menggunakan gigi tiruan yang tidak ergonomis.Kesimpulannya ada hubungan penggunaan gigi tiruan lepasan yang tidak ergonomis dengan status gizi pada usia 45-74 tahun di masyarakat RT 12 kelurahan kemuning kota Banjarbaru. Saran yang diberikan yaitu Jika ada gangguan pada penggunaan gigi tiruan diharapkan untuk melakukan pengecekan, agar tidak terjadi luka yang dapat mempengarahi status gizi penggunanya.
PERBEDAAN BERKUMUR – KUMUR LARUTAN TEH HIJAU DAN TEH HITAM TERHADAP PH SALIVA PADA SISWA KELAS IV DAN V DI SEKOLAH DASAR NEGERI JINGAH HABANG HILIR Saparina, Saparina; Said, Fahmi; Sari, Emilda
JURNAL TERAPIS GIGI DAN MULUT Vol. 5 No. 1 (2024): JURNAL TERAPIS GIGI DAN MULUT
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jtgm.v5i1.102

Abstract

The degree of salivation is one of the important factors that can affect the process of demineralization on the tooth surface. Under normal circumstances, the pH of saliva ranges from 6.8 to 7.2. This study aims to determine the difference between gargling green tea and black tea solutions on salivary pH. This type of research is a quasi-experimental research design with one group pretest posttest. The population is 26 people taking the sample using purposive sampling technique. The results of the data obtained will be analyzed using the Independent Sample T-Test test. The results of this study were the average pH of saliva before gargling with green tea solution was 6.9 and black tea solution was 7.3. Meanwhile, the average pH of saliva before gargling with green tea solution was 7.3 and black tea was 7. Based on the Independent Sample T-Test, the significance value was less than (0.005 0.05) so Ho was rejected. The conclusion of this study is that there is a difference between gargling green tea and black tea solutions on saliva pH in fourth and fifth grade students at SDN Jingah Habang Hilir. It is recommended that students take care of their health and besides that, the correct way of teeth and good gargling is expected with a green tea solution to prevent caries.