Desa Kayu Manis merupakan desa yang memiliki potensi dalam pengembangan ternak sapi potong dan pakan ternak, salah satunya pada Kelompk Tani Tunas Muda. Namun, pengembangan ini belum didukung dengan penerapan teknologi dan kegiatan pelatihan di bidang peternakan. Limbah pertanian berupa tebon jagung dan hijauan yang melimpah belum dimanfaatkan secara optimal sebagai pakan ternak. Oleh karena itu, perlu dilakukan penerapan teknologi pengawetan hijauan dan tebon jagung melalui pembuatan silase. Tujuan pengabdian kepada masyarakat adalah mengoptimalisasi pemanfaatan limbah pertanian berupa tebon jagung dan hijauan sebagai pakan ternak, meningkatkan ketersediaan pakan ternak pada musim kemarau, meningkatkan pengetahuan, wawasan dan keterampilan kelompok tani dalam pembuatan silase. Metode yang digunakan yaitu sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan. Setelah dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, terjadi peningkatan dalam hal pengetahuan sebesar 97,73%, minat sebesar 95,45%, dan keterampilan sebesar 97,50% peserta pelatihan. Silase yang dihasilkan berwarna kuning kehijauan, beraroma fermentasi, dan bertekstur lunak serta memiliki tingkat palatabilitas ternak sebesar 80-100%.