Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

PENGARUH DATA NON-STATIONER TERHADAP APLIKASI GEOSTATISTIKA DALAM KEGIATAN ESTIMASI DENGAN METODA ORDINARY KRIGING Permatasari, Claudia Intan; Marwanza, Irfan; Nas, Chairul
Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI 2018: Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI
Publisher : PERHAPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (747.349 KB) | DOI: 10.36986/ptptp.v0i0.28

Abstract

Geostatistik adalah teknik interpolasi dalam statistika yang memperhitungkan hubungan spatial antar data. Lingkup data yang digunakan dalam geostatistik dapat berupa data stationer dan non-stationer. Secara umum, sebagian besar penelitian melakukan estimasi terhadap data yang bersifat stationer dan cenderung menghasilkan estimasi yang baik. Dalam penelitian ini akan dilakukan kegiatan estimasi dengan metoda kriging terhadap nilai kohesi (c) batulempung yang memiliki sifat non-stationer. Ketidakstationeran data dipengaruhi oleh tingginya variabilitas data yang dihasilkan dari sari numerik kohesi (c) batulempung. Ketidakstationeran data dibuktikan dalam hasil statistik spatial yang digambarkan dari hasil variogram ekperimental yang berfluktuasi dan cenderung tidak stabil. Error yang dihasilkan dalam %MAPE terhadap nilai aktual dan nilai estimasi pada kohesi (c) batulempung cukup besar dalam berbagai jarak estimasi yaitu90-100%. Besarnya error yang dihasilkan mempengaruhi optimasi kriging dalam kegiatan interpolasi data. Hasil estimasi kriging kohesi (c) batulempung menunjukkan interpolasi yang dilakukan kriging tidak mampu mengidentifikasi variabilitas data yang dimiliki sehingga hasil estimasi hanya berada pada nilai rata-rata kohesi (c) batulempung
Penerapan Geostatistik Dalam Analisis Spasi Lubang Bor Bagi Perencana Eksplorasi Tambang Irfan Marwanza; Mohamad Nur Hariawan; Danu Putra
Abdimas Universal Vol. 4 No. 1 (2022): April
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Balikpapan (LPPM UNIBA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36277/abdimasuniversal.v4i1.212

Abstract

Currently, in planning for mineral and coal exploration drilling, there are still many questions about how to determine the optimal borehole distance for resource classification, because the determination of the number of drill holes will be highly correlated with the expenditure of exploration funds. The solution to answer these questions is to increase the knowledge and understanding of exploration planners regarding borehole distance analysis for resource classification, especially by using geostatistical methods. In this case, the technique used is global estimation variance. The implementation of community service in the form of workshops is carried out in various stages, including the planning stage, workshops and activity evaluation. The results of this activity can increase the understanding and knowledge of the participants about the concept of geostatistics and determining the optimal number of drill holes. The conclusion of the workshop that was carried out was that almost all participants were able to receive the material presented, it was seen from the very intensive discussion at the end of the event and at the end of the event the participants wanted further training by increasing practice.
PENENTUAN VOLUME POTENSI LONGSORAN LERENG TAMBANG TERBUKA MENGGUNAKAN METODE KESETIMBANGAN BATAS 3 DIMENSI Masagus Ahmad Azizi; Irfan Marwanza Marwanza; Nadya A. Hartanti
Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI 2018: Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI
Publisher : PERHAPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (790.938 KB) | DOI: 10.36986/ptptp.v0i0.18

Abstract

Salah satu dampak dari suatu risiko longsoran lereng tambang terbuka adalahjatuhnya material longsor ke dalam tambang yang sedang melakukan operasitambang yang berakibat dapat menimbulkan terjadinya fatalitas dan/atau ciderabagi pekerja, serta kerusakan properti perusahaan. Oleh sebab itu analisis kestabilan suatu lereng selain digunakan untuk menentukan nilai faktor keamanan (FK) dan probabilitas kelongsoran (PK) lereng, juga dapat memprediksi besaran volume longsoran bila terjadi kegagalan dalam disain lereng. Penelitian ini menggunakan metode kesetimbangan batas (limit equilibrium method) 3 dimensi dalam penentuan volume longsoran lereng dengan lokasi pada tambang terbuka batugamping di Rembang, Jawa Tengah. Ke depan diharapkan pendekatan ini dapat dimanfaatkan para praktisi untuk perencanaan mitigasi kelongsoran lereng. Kata Kunci : Tambang terbuka, stabilitas lereng, metode kesetimbangan batas 3 dimensi, dampak longsoran
PENGARUH JUMLAH KOMPOSIT BATUAN TERHADAP KESTABILAN LERENG TAMBANG TERBUKA BATUBARA MULTI LAPISAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA 3 DIMENSI M Kemal Ghifari; Masagus Ahmad Azizi; Irfan Marwanza; Afiat Anugrahadi
Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI 2019: PROSIDING TEMU PROFESI TAHUNAN PERHAPI
Publisher : PERHAPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36986/ptptp.v1i1.93

Abstract

ABSTRAK PT. X memiliki disain rencana tambang (pit plan) tahun 2020, yang memerlukan analisis kestabilan lereng guna mengoptimasi cadangan batubara tertambang dan keselamatan operasi penambangan. Pada penelitian ini, analisis kestabilan lereng menggunakan metode elemen hingga (MEH) 3 dimensi. Di samping itu juga dilakukan analisis probabilistik guna memvalidasi hasil perhitungan MEH 3 dimensi. Kompleksitas lapisan batuan yang cukup banyak pada tambang MIP memberikan kesulitan dalam memodelkan dalam analisis 3D menggunakan MEH. Oleh sebab itu digunakan pendekatan pembobotan parameter karakteristik batuan dalam menelaah keakurasian hasil perhitungan faktor keamanan (FK) dan penentuan lokasi lereng kritis. Secara praktis pendekatan pembobotan ini sudah diterapkan di sejumlah tambang batubara di Indonesia, namun terbatas pada analisis 2D. Oleh sebab itu hasil penelitian ini menjadi suatu pencapaian penting yang dapat disosialisasikan dan diaplikasikan oleh para praktisi geoteknik tambang di Indonesia  
APPLICATION OF CUCKOO SEARCH METHOD IN 3D SLOPE STABILITY ANALYSIS FOR LIMESTONE QUARRY MINE Masagus Ahmad Azizi; Irfan Marwanza; Nadya A. Hartanti; Muhammad K. Ghifari; Afiat Anugrahadi; Zulfahmi Zulfahmi
Indonesian Mining Journal Vol 23, No 2 (2020): INDONESIAN MINING JOURNAL, Vol. 23 No. 2, October 2020
Publisher : Puslitbang tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/imj.Vol23.No2.2020.1120

Abstract

The Cuckoo Search (CS) is a very fast and efficient global optimization method to locating the slip surface which carried out by iteration. However, the Grid Search (conventional method) method in 3D slope stability analysis takes longer than this method on the computation process. Slope stability analysis was performed using the 3D limit equilibrium method “Bishop” with Cuckoo Search of slip surface by maximizing iteration of the simulation and columns in X or Y. To ensure that the slip surface within the global minimum slip surface, the maximum iteration in CS was also specified from 40 to 1200. Based on maximum columns in X or Y, the safety factor value of the 3D CS results was then compared to the Grid Search results to determine the final 3D safety factor and the estimated volume of potential failure. The final 3D safety factor obtained from the average 3D safety factor (with maximum iteration 400, 800, 1000, and 1200) is about 2,01 with the average estimated volume of slope failure of 190.000 m3 that located at the north of the pit.
Pengaruh Fraksi Ukuran dan pH Pada Flotasi Mineral Sulfida Subandrio Subandrio; Christin Palit; Irfan Marwanza; Emmy Fatmi B. I.; Muhammad Idris Juradi
Jurnal Geomine Vol 10, No 1 (2022): Edisi April 2022
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jg.v10i4.978

Abstract

The ore used in this study is galena ore (PbS) which is a type of sulfide mineral. In this experiment, several variations of important variables were carried out. The variables that were varied namely: feed size fraction with a range of 140 - 325 mesh (105 - 44 microns), pulp pH between 7 – 11, and retention time between 3 - 8 minutes. The experimental results show that the smaller the feed size, the Pb content (%) tends to increase, For the pH of the pulp, the best Pb content was at pH 9.5. The higher the pH the bubbles formed tended to be stable so that the material was perfectly lifted to the surface. The best flotation time was obtained at 6.5 minutes. Retention time greatly affects the effectiveness of the reagents used in the flotation process. Best on experiments, The best condition is at the size of -200 + 230 mesh, pH of the pulp 9,5 with retention time 6,5 minutes with a Pb content of 27%. 
Prediction of Material Volume of Slope Failure in Nickel Surface Mine Using Limit Equilibrium Method 3D Masagus Ahmad Azizi; Razak Karim; Irfan Marwanza; Muhammad Kemal Ghifari
Indonesian Mining Professionals Journal Vol 1, No 1 (2019): NOVEMBER
Publisher : PERHAPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36986/impj.v1i1.13

Abstract

PT X had an accident  of slope failure that caused fatalities and injuries experienced by labor mining, and also some heavy mining equipments  buried  by  materials  that causing companies got financial loss. therefore important to analyze the slope stability of surface mining operation, and predicting total volume of slope failure to anticipate the impact of fatalities/ injuries and financial risks. This research  aim is  to analyze  slope stability before failure conditions, predicting volume of slope failure, and determine position of critical zone using limit equilibrium “Simpilfied Bishop” method 3-dimensional, then doing validation with calculation of actual volume by comparing results of topography maps before and after failure using the cut and fill method. From the result of research, the slope on unstability conditions, actual and predicted volume of  slope failure is  8,629 m3 and 10,559 m3, so percent of calculation error is 18.3% .
PENENTUAN PERINGKAT BATUBARA BERDASARKAN ANALISIS REFLEKTANSI VITRINIT Ardiansyah Ardiansyah; Chairul Nas; Irfan Marwanza
Indonesian Mining and Energy Journal Vol. 3 No. 1 (2020): Mei
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.106 KB)

Abstract

Batubara memiliki peringkat yang berbeda-beda dalam setiap contoh batuannya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan peringkat batubara dari masing-masing conto batubara melalui pengamatan di bawah mikroskop polarisasi. Dalam menentukan peringkat batubara digunakan metode analisis reflektansivitrinit pada conto batubara sebanyak 23 contoh batubara. Berdasarkan hasil analisi reflektansi vitrinit yang telah dilakukan, nilai reflektansi vitrinit yang dihasilkan cenderung sama yaitu berkisar antara 0,20 % - 0,44 % dan mempunyai peringkat batubara dari lignit – sub-bituminus, berdasarkan klasifikasi menurut ASTM D2798-06 (2006).
PENENTUAN MODEL VARIOGRAM BERDASARKAN ROOT MEAN SQUARE ERROR DI PT X, SULAWESI UTARA Benny Anggara; Irfan Marwanza; Masagus Ahmad Azizi
Indonesian Mining and Energy Journal Vol. 4 No. 1 (2021): Mei
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (735.592 KB)

Abstract

PT X merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan nikel di Indonesia. PT X telah melakukan proses penambangan namun, disaat dilakukan perhitungan sumberdaya terdapat ketidakcocokan dari hasil tonase sumberdaya tersebut. Untuk mendapatkan jumlah sumberdaya nikel laterit yang akurat maka diperlukan metode estimasi yang tepat serta tervalidasi. Maka dari itu pada penelitian ini menggunakan metode geostatistik yang memperhitungkan hubungan spasial dari tiap data dengan bantuan variogram yang divalidasi dengan metode cross validation dan root mean square error (RMSE). Pada penelitian ini sumberdaya diklasifikasikan berdasarkan nilai kriging efisiensi dari hasil estimasi. Dari hasil RMSE, model variogram kadar nikel limonit dan saprolit yang paling sesuai adalah model variogram spherical. Hasil RMSE kadar nikel limonit yaitu 0,186369 dan RMSE kadar nikel saprolit yaitu 0,303487. Hasil estimasi sumberdaya nikel laterit dengan metode ordinary kriging yaitu 1.595.970 ton. Hasil klasifikasi sumberdaya nikel berdasarkan kriging effisiensi didapatkan jumlah sumberdaya terukur 899.375 ton, tertunjuk 223.563 ton dan tereka 473.032 ton. Kata kunci: nikel, klasifikasi sumberdaya nikel, geostatistik, kriging, RMSE
ANALISIS KESTABILAN LERENG MODEL 3 DIMENSI DENGAN METODE ELEMEN HINGGA DI PT X Simon Fides; Masagus Ahmad Azizi; Irfan Marwanza
Indonesian Mining and Energy Journal Vol. 4 No. 1 (2021): Mei
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (893.703 KB)

Abstract

PT X dalam melakukan proses penambangan memerlukan pertimbangan teknis untuk perencanaan tambang. Salah satu pertimbangannya adalah rekomendasi geoteknik yang memerlukan analisis kestabilan lereng pada pit rencana. PT BPN telah merencanakan desain pit hingga selesai umur tambang tersebut. Dahulu analisis hanya dilakukan dalam 2 dimensi dimana memiliki keterbatasan jika dibandingkan dengan saat ini yang dapat dilakukan dengan analisis 3 dimensi. Analisis Kestabilan Lereng 3D dengan Metode Elemen Hingga memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan Metode Kesetimbangan Batas. Metode Elemen Hingga 3D (MEH 3D) mampu secara otomatis menentukan lokasi bidang permukaan kritis dan mensimulasikan tegangan regangan secara keseluruhan pada lereng dengan geometri yang lebih kompleks dalam beberapa kondisi pembebanan. Analisis Kestabilan Lereng 3D dengan MEH menggunakan perangkat lunak RS3 memiliki kekurangan yaitu waktu komputasi yang relatif lama karena sebanding dengan banyaknya jumlah elemen yang disimulasikan sehingga penulis melakukan optimasi dengan memasukan variable pengubah yaitu batas model. Dalam penelitian ini terdapat 6 simulasi batas model berdasarkan jumlah entitasnya untuk menghasilkan Compute Time dan Total Element yang lebih efisien dengan nilai Critical SRF dan Total Displacement yang tetap representatif. Pengaruh batas model terhadap compute time menghasilkan efisiensi waktu sebesar 8706 detik atau 3 kali lebih cepat serta pengaruh batas model terhadap total element menghasilkan efisiensi jumlah elemen sebesar 425.480 atau 39% lebih sedikit. Sedangkan pengaruh batas model terhadap nilai Critical SRF tetap representatif dengan range sebesar 1.3 hingga 1.2 dan pengaruh batas model terhadap total displacement, menjadi lebih teliti dengan perubahan nilai dari 7,6 m menjadi 4,2 m.