Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : NUTRIRE DIAITA

Besaran Porsi, Citra Tubuh dan Perubahan Indeks Massa Tubuh (IMT) Remaja Putri Usia 14-17 Tahun di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Islamic College Kedoya Utara Jakarta Barat Sari, Diana; Jus'at, Idrus; H, Titus Priyo
Jurnal Nutrire Diaita (Ilmu Gizi) Vol 2, No 2 (2010)
Publisher : Lembaga Penerbitan Unversitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/nut.v2i2.676

Abstract

AbstractAdolescent is a period in which the teenagers become very concerned about their bodies’ appearance. Every woman’s dream is to have an ideal body shape. A person will feel more confident when they have an ideal body shape. The aims of this study is to determine the relationship between number of servings and body image with the change in body mass index in young women aged 14-17 years at boarding school Asshiddiqiyah Islamic College, North Kedoya, Jakarta. This study is an associative research experiment, which consisted of two groups; experimental group and control group. The samples of this study are 72 respondents. Pearson correlation test was used to analyze the data. We found that the relationship between the addition of energy intake (average 175 kcal) and nutrititional status were not significant with r= 0.885 and p-value= 0.194. Whereas, the relationship between the addition of protein intake (average 95 kcal) and nutritional status were not significant with r= 0.890 and p-value= 0.146. Mostly the female student consumed additional food portion given by steward boarding school ASSHIDDIQIYAH ISLAMIC COLLEGE. However, this did not give more effect to the majority of female students at boarding school ASSHIDDIQIYAH ISLAMIC COLLEGE, because they did not concern about their body image.Keywords: body image, body mass index, adolescent AbstrakMasa remaja merupakan masa dimana remaja sangat memperhatikan penampilan tubuh mereka. Bentuk tubuh yang ideal merupakan idaman bagi setiap remaja putri. Dengan bentuk tubuh yang ideal, seseorang akan merasa lebih percaya diri. Tujuan Penelitian ini mengetahui hubungan antara besaran porsi dan citra tubuh dengan perubahan Body Mass Index remaja putri usia 14-17 tahun di Pondok Pesantren ASSHIDDIQIYAH ISLAMIC COLLEGE. Penelitian ini bersifat asosiatif,yang merupakan penelitian eksperimen, dimana terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 72 responden. Analisa data yang digunakan adalah uji Korelasi Pearson. Dari hasil uji korelasi, didapatkan bahwa hubungan antara penambahan asupan energi (Rata-rata 175 kkal) dengan status gizi akhir responden tidak signifikan dengan nilai r = 0,885 dan nilai P = 0,194. Sedangkan hubungan antara penambahan asupan protein (Rata-rata 95 kkal) dengan status gizi akhir responden, diperoleh hasil yang tidak signifikan dengan nilai r = 0,890 dan nilai P = 0,146. Siswi di Pondok Pesantren ASSHIDDIQIYAH ISLAMIC COLLEGE, pada umumnya menghabiskan penambahan porsi yang diberikan. Hal ini tidak memberikan pengaruh kepada sebagian besar siswi di Pondok Pesantren ASSHIDDIQIYAH ISLAMIC COLLEGE, karena siswi tersebut tidak terlalu memperhatikan dan mempermasalahkan bentuk tubuh mereka.Kata kunci: citra tubuh, bentuk tubuh, remaja
Perbandingan Status Gizi Balita, Data Susenas 2005 Berdasarkan Rujukan Harvard, NCHS, CDC dan Standar WHO Nadiyah, Nadiyah; Jus'at, Idrus; Zulfianto, Nils Aria; Atmarita, Atmarita
Jurnal Nutrire Diaita (Ilmu Gizi) Vol 2, No 1 (2010)
Publisher : Lembaga Penerbitan Unversitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/nut.v2i1.665

Abstract

AbstractAccording to the comparison of WHO curve standards in 2005 with international standards earlier, they said that the prevalence of infants who are underweight and age in the first half-year period will be increased and the prevalence of underweight children above the age of 6 months will be decreased. The aims of this study is to determine the proportion of malnutrition among children under five years between four reference standards and differences of standards (Havard, NCHS, CDC, and WHO Standards) and large of deviation by previous references to the new standards. This analysis used survey design along with comparative study. The sample of this study is children with aged 0-59 months from data SUSENAS 2005 (93.0). The data was collected such as gender, date of birth, date of weighing, and body weight. The results shows the proportion of underweight children underfive year among four references and standards is different in particular ages. In the analysis of sensitivity and specificity shows that the reference category of nutritional deviation value from CDC is lower (2.15% for males and 1.89% for females) than the other standards. The deviation values of Harvard is 8.41% for males and 4.08% for females. The deviation values of NCHS is 4.65% for males and 21.4% for females. The  standard instruction of WHO as description of growth “what should be” is the best food for infants aged 0-6 months is only breast milk or we called exclusive breastfeeding and the further we should give additional foods after 6 months by continuing give the breastfeeding until 24 months.Keywords: children under five year, nutritional status, WHO standard AbstrakPada tahun 2005, WHO mengeluarkan standar internasional baru yang disebut Standar WHO 2005. Oleh WHO, perbandingan kurva standar WHO 2005 dengan standar-standar internasional sebelumnya telah digambarkan dalam grafik dan dikatakan bahwa dengan menggunakan standar WHO, prevalensi bayi yang mengalami kekurangan berat badan dan usianya dalam periode setengah tahun pertama akan meningkat dan prevalensi anak yang berat badannya kurang diatas umur 6 bulan akan menurun. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui apakah proprosi balita gizi kurang antara keempat rujukan dan standar (rujukan Harvard, NCHS, CDC dan standar WHO) berbeda dan seberapa besar penyimpangan oleh rujukan-rujukan sebelumnya terhadap standar terbaru. Analisis ini menggunakan pendekatan survei dengan jenis studi komparatif. Sampel adalah kelompok balita usia 0-59 bulan berasal dari data Susenas 2005, sebanyak 93044 balita. Data yang dikumpulkan adalah data jenis kelamin, tanggal lahir, tanggal penimbangan, dan berat badan. Hasil uji beda proporsi menyatakan bahwa proporsi balita gizi kurang antara keempat rujukan dan standar saling berlainan pada umur-umur tertentu. Pada analisis sensitifitas dan spesifisitas tampak bahwa rujukan yang penyimpangan pengkategorian gizi kurangnya paling kecil adalah rujukan CDC (2.15% pada laki-laki dan 1.89% pada perempuan). Penyimpangan pada rujukan Harvard sebesar 8.41% untuk laki-laki dan 4.08% untuk perempuan. Penyimpangan pada rujukan NCHS sebesar 4.65% untuk laki-laki dan 4.21% untuk perempuan. Pesan standar WHO sebagai gambaran pertumbuhan “what should be” adalah bahwa makanan yang terbaik bagi anak usia 0-6 bulan adalah ASI saja atau disebut ASI eksklusif dan selanjutnya diberikan makanan tambahan setelah usia 6 bulan seiring ASI tetap diteruskan sampai umur 24 bulan.Kata kunci: balita, status gizi, standar WHO
PENGARUH WAKTU EKSTRAKSI TERHADAP MUTU BUBUK INSTAN BIJI SALAK DENGAN METODE SPRAY DRYING Anggreini, Dwi Desi; Jus'at, Idrus; Wijaya, Hendra
Jurnal Nutrire Diaita (Ilmu Gizi) Vol 8, No 1 (2016): NUTRIRE DIAITA
Publisher : Lembaga Penerbitan Unversitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/nut.v8i1.1414

Abstract

AbstractBackground: The production of snake fruit podoh from year to year has increased. Many processed from the fruit of snake fruit of course seeds produced only being waste.So that the seeds of snake fruit that is waste but has any nutrition are numerous and having the benefit for the body to be processed into a drink which is useful. Objective: The effect of extraction time on the quality of instant powdered snake fruit seeds and acceptance of the public against the organoleptic quality. Method: This is a research experiment , the snake fruit seeds powder in the extraction by the time the extraction of 5 minutes , 10 minutes , and 15 minutes. Product testing conducted by the organoleptic test by 30 panelists somewhat trained students test Esa Unggul University using Visual Analog Scale (VAS). Statistical tests using One Way ANOVA. Result: The time of the extraction of having significant with organoleptik to the criteria of taste and preference level with p <α (0.00 <0.05), but the extraction time has no significant to the color, consistency, and flavor. Test levels of quality and the most excellent A level is sampled to 1 with extraction time of 5 minutes, the water content of 3.76%, 7.82% ash content, ash kealkalian 1.16% and the level of preference with a mean of 4.20. Conclusion: Extraction time influence the organoleptic quality standards and instant powdered snake fruit seeds. Expected further research on snake fruit seed instant drinks that focuses on the mineral content present in the snake fruit seed.Keywords: snake fruit Seed, extraction time, spray dryingAbstrakLatar Belakang : Produksi salak podoh dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Banyak olahan dari buah salak tentunya biji yang dihasilkan hanya menjadi limbah. Sehingga biji salak yang merupakan limbah tetapi memiliki kandungan gizi yang banyak dan memiliki manfaat bagi tubuh akan diolah menjadi minuman yang bermanfaat. Tujuan Penelitian: Mengetahui pengaruh waktu ekstrasi terhadap mutu bubuk instan biji salak dan daya terima masyarakat terhadap mutu organoleptik. Metode: Penelitian ini bersifat eksperimen, Bubuk biji salak di ekstraksi dengan waktu ekstraksi 5 menit, 10 menit, dan 15 menit. Pengujian produk dilakukan dengan uji organoleptik oleh 30 panelis agak terlatih mahasiwa/i Universitas Esa Unggul menggunakan uji Visual Analog Scale (VAS). Uji statistik menggunakan One Way Anova. Hasil : Waktu ekstraksi memiliki hubungan dengan organoleptik untuk kriteria rasa dan tingkat kesukaan dengan nilai p<α (0,00<0,05), tetapi waktu ekstraksi tidak memiliki hubungan terhadap warna, konsistensi, dan aroma. Uji kadar mutu dan tingkat kesukaan yang paling bagus adalah sampel ke 1 dengan waktu ekstraksi 5 menit, kadar air 3.76%, kadar abu 7.82%, kealkalian abu 1.16% dan tingkat kesukaan dengan nilai mean 4.20. Kesimpulan : Waktu ekstraksi mempengaruhi terhadap standar mutu dan organoleptik bubuk instan biji salak. Diharapkan adanya penelitian lebih lanjut pada minuman instan biji salak yang berfokus pada kandungan mineral yang ada didalam biji salak.Kata kunci     : Biji salak, waktu ekstraksi, spray drying