Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

The Characteristic of Lada Powder wrapping with various of packaging (biodegradable film of composite film from Sodium CarboxymethylCellulose which syntesized from Pineapple crown, Biodegradable film of Commercial Sodium CarboxymethylCellulose, and Plastics) during storages Susana, Susana; Mangunsong, Lamria; Iskandar, Dodi; Purwandani, Ledy
Journal of Food and Pharmaceutical Sciences Vol 6, No 3 (2018): J. Food Pharm. Sci (Sept-December) In Press
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.048 KB) | DOI: 10.14499/jfps

Abstract

ABSTRACTThis study aimed to evaluate the use of the composite film Sodium Carboxymethyl Cellulose on the crown of the pineapple to volatile substances of Lada powder, include piperin content (HPLC), Steps being taken in this research is the manufacture of composite films NaCMC and application in Lada powder. The stages in this research are cellulose extraction step and cellulose modification into CMC, making and characterizing composite film as spice packing and its application as spice packer. Cellulose extraction from pineapple crown with 12% NaOH and carboxymethylation with sodium monocloroacetate. Films of sodium carboxymethylcellulose, polyethylene glycol 400 as plasticizer and emulsifier and coconut oil as hydrophobic component to obtain composite film as a spice packing with mechanical properties such as seal strength, thickness, WVTR and solubility in hot water suitable for application as spice packing with thickness 0.085mm) and 350ºC sealing temperature variations. The result of the study of carboxymethyl group of pineapple crown CMC synthesis with HPLC showed that plastic packaging is best compared to using CMC comercial and pineapple crown to lada powder wrapping.
Community Group Empowerment in Parit Tokaya through Local Potential (Pineapple) Fenny Imelda; Ledy Purwandani; Ichsan Ichsan; M Ali
JPKM (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) UNTAN Vol 1, No 1 (2018): Volume 1 Number 1 January 2018
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jpkm.v1i1.19

Abstract

Pineapple is one of the easiest commodities found in Pontianak City. Pineapple has a strategic value related to its content, on the other hand, pineapple is a perishable commodity so that regional diversification needs to be done. In order to synergize the government program in order to realize food security and increase regional economic growth, this Community Service (PPM) activity aims to give a touch of Science and Technology (Science), training and community empowerment. All as an effort to increase the added value of pineapple as a local potential by diversifying to produce culinary made from pineapple, namely candied dried and nata de pina. In pineapple processed training, community groups of Parit Tokaya Urban Village as partners can make dried candied and nata de pina and pack it well. The resulting product is attractive and acceptable organoleptically.
Pelatihan Diversifikasi Olahan Pisang dan Singkong bagi Kelompok Wanita Tani “Mulya Abadi” Kabupaten Kubu Raya Sri Syabanita Elida; Saniah; Iwan Rusiardy; Ledy Purwandani; Fenny Imelda
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 1 (2020): Juni
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v5i1.1449

Abstract

Kelompok Wanita Tani “Mulya Abadi” merupakan kelompok wanita tani yang baru terbentuk selama kurang lebih 2 bulan di Dusun Karya Mulya. Kelompok ini merupakan binaan dari FORHATI Kubu Raya, sehingga masih sangat kekurangan informasi pengetahuan dan keterampilan dalam bidang pertanian, khususnya dalam membuat ragam olahan komoditas unggulan daerah, diantaranya pisang dan ubi kayu (banana and cassava flour). Selain itu, wawasan dalam bidang manajemen dan kewirausahaan masih kurang sehingga pelaksanaan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) menjadi penting dilakukan. Tujuan dari kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) adalah untuk memberdayakan kelompok wanita tani Dusun Karya Mulya sebagai kelompok wanita tani yang baru terbentuk melalui pelatihan pengolahan diversifikasi olahan pisang dan ubi kayu sebagai komoditas lokal menjadi produk olahan yang bergizi dan bernilai jual serta pelatihan membangkitkan semangat berwirausaha dalam mengembangkan produk olahan nantinya. Pada pelatihan Teknologi Tepat Guna (TTG) pengolahan pisang dan ubi kayu, mitra mampu menghasilkan beragam kuliner baru seperti tepung, cupcake, brownies, dan mie yang memiliki nilai ekonomis. Mitra juga mampu mengemas produk yang dihasilkan dengan baik. Selain itu, mitra mampu membuat pembukuan untuk usaha kecil dan mempunyai kemampuan dalam mengembangkan semangat kewirausahaan dan cara menjual dipasaran.
Pemberdayaan kelompok wanita tani (KWT) desa Teluk Empening kecamatan Terentang kabupaten Kubu Raya Fenny Imelda; Ledy Purwandani; Yani Riyani

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35891/tp.v12i1.2430

Abstract

Teluk Empening Village, located in Terentang District, Kubu Raya Regency, West Kalimantan Province, is a ginger-producing area. So far, ginger is only sold fresh and there has been no processing effort to extend its shelf life and increase its economic value. Ginger has strategic value because besides being used as a spice in the kitchen, it is also widely used in the health sector. This community partnership program aims to empower community groups in Teluk Empening Village who are classified as economically non-productive but have a strong desire to become entrepreneurs, namely the female farmer group (KWT). This program collaborates with KWT Silva Lestari as a partner, ginger as the main commodity cultivated by KWT is used as a strategic potential in this empowerment program. The methods used in order to achieve goals include: socialization in the form of delivery of information, transfer of knowledge and technology (science and technology) in the form of appropriate technology training (TTG) as a solution to partner problems as well as monitoring and evaluation and assistance regarding the sustainability of training results. Education about the potential of ginger is able to motivate and change the mindset of partners to be more creative in seeing opportunities for diversification of processed ginger. Simple administration and bookkeeping training can increase the knowledge and skills of partners in making simple bookkeeping for small businesses. The touch of science and technology in the form of TTG processing of ginger improves the skills of partners, where partners are able to process ginger into several processed healthy food products that have economic value, namely dry ginger, ginger powder / powder, dried ginger candy, powdered ginger (instant) and ginger syrup. The skills and knowledge obtained are used as partners as capital to start a small business by producing ginger syrup and dried candied ginger.
Pembuatan Bioetanol dari Nira Kelapa Sawit Menggunakan Saccharomyces cerevisiae Ledy Purwandani; Erning Indrastuti; Fenny Imelda
Buletin Loupe Vol 16 No 01 (2020): Edisi Juli 2020
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (634.533 KB) | DOI: 10.51967/buletinloupe.v16i01.70

Abstract

Pohon kelapa sawit tua (Elaeis quineensis Jacq) yang memasuki periode replanting berpotensi menghasilkan nira. Tujuan dari penelitian adalah menghasilkan produk bioetanol dari nira sawit yang berasal dari pohon sawit yang sudah tidak produktif dan ditebang dengan optimalisasi proses fermentasi menggunakan Saccharomyces cerevisiae dengan perlakuan kombinasi waktu fermentasi (24, 48, dan 72 jam) dan starter mikroba yang ditambahkan (5, 10, dan 15%). Proses fermentasi dilakukan pada suhu ruang (26-28°C). Penelitian dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah proses fermentasi. Tahap kedua adalah proses destilasi yang dilakukan pada suhu 78°C, Tahap ketiga adalah penentuan kualitas bioetanol yang dihasilkan. Parameter kualitas bioetanol yang diamati meliputi kadar etanol dan densitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar bioetanol dari nira kelapa sawit yang dihasilkan dengan perlakuan lama waktu fermentasi dan konsentrasi inokulum berkisar 3-8%. Perlakuan terbaik bioetanol dari nira kelapa sawit dengan penentuan metode indeks efektivitas adalah perlakuan dengan perlakuan lama waktu fermentasi 24 jam dan penambahan konsentrasi inokulum 10%. Rendemen dari bioetanol dengan satu kali destilasi berkisar 8-14% dengan densitas 0,9892-0,9938 g/L.
Total Bakteri Asam Laktat, Total Asam Tertitrasi dan Tingkat Kesukaan pada Yoghurt Drink dengan Ubi Jalar Ungu sebagai Sumber Prebiotik Fenny Imelda; Ledy Purwandani; Saniah Saniah
Vokasi Vol 15 No 1 (2020): Vokasi
Publisher : Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.22 KB) | DOI: 10.31573/vokasi.v15i1.147

Abstract

Karbohidrat utama ubi jalar ungu adalah pati, serat pangan (selulosa, hemiselulosa) serta beberapa jenis gula seperti maltosa, sukrosa, rafinosa, fruktosa dan glukosa. Adanya kandungan karbohidrat dan serat pangan memungkinkan ubi jalar ungu untuk dimanfaatkan sebagai sumber prebiotik baru. Ubi jalar ungu dimanfaatkan sebagai sumber prebiotik pada pangan fungsional (functional food) berupa pangan sinbiotik yaitu yoghurt drink. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas prebiotik ubi jalar ungu, total bakteri asam laktat (BAL), total asam tertitrasi (TAT) dan tingkat kesukaan konsumen pada yoghurt drink dengan penambahan ubi jalar ungu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung ubi jalar ungu memiliki nilai aktivitas prebiotik sebesar 0,36. Aktivitas prebiotik ubi jalar ungu bernilai positif yang menunjukkan potensinya sebagai sumber prebiotik. Yoghurt drink yang dihasilkan memiliki total BAL sebesar 1,0 x 108 – 2,1 x 108 CFU/ml dan TAT sebesar 0,029 – 0,306%. Semakin besar persentase penambahan tepung ubi jalar ungu maka semakin tinggi tingkat kesukaan konsumen pada yoghurt drink.
Budidaya Tanaman Serat Tinggi sebagai Pakan Alternatif di Pesantren Nurul Jadid Tika Rahma Yunita; Dwi Isyana Achmad; Ledy Purwandani; Muhammad Rizal; Muliani Muliani; Zaenal Mutaqin; Jaini Fakhrudin; Rista Delyani
Wahana Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2022): Edisi Desember
Publisher : Ilmu Bersama Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.914 KB) | DOI: 10.56211/wahana.v1i2.140

Abstract

Pondok Pesantren Nurul Jadid mengembangkan kegiatan kewirausahaan dalam upaya pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Para santri tingkat Madrasah Aliyahnya memiliki ekstra kulikuler di bidang pertanian, peternakan dan pengolahan pangan dengan memanfaatkan sumber daya alam sekitarnya. Pakan kambing yang biasa diberikan di Pondok Pesantren Nurul Jadid berupa rumput segar. Penyediaan pakan alternatif untuk kambing dapat dilakukan dengan membuat pakan komplit yang dicampur menggunakan limbah pertanian maupun limbah industri. Jenis tanaman yang dapat dikembangkan untuk menjadi produk pakan berserat dan protein tinggi yaitu ampas tebu, limbah jagung dan jenis tanaman Legume. Pakan ini dapat mensubstitusi pemberian pakan sintetis yang dibeli dari luar sehingga biaya produksi kambing dapat diminimalisir. Kegiatan pengabdian ini meningkatkan pengetahuan mitra mengenai teknik budidaya secara polikultur dan pembuatan pakan ternak dari limbah tanaman.
Pembuatan Minuman Fermentasi sebagai Upaya Peningkatan Imunitas di Masa Pandemi Covid-19 di Desa Rasau Jaya II, Kalimantan Barat Fenny Imelda; Iwan Rusiardy; Ledy Purwandani; Y. Erning Indrastuti; Narsih Narsih; Susana Susana; Kuswartini Kuswartini; Agato Agato
Indonesian Journal for Social Responsibility Vol. 4 No. 02 (2022): December 2022
Publisher : LPkM Universitas Bakrie

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36782/ijsr.v4i02.142

Abstract

This Community Service Activity (PPM) collaborates with the Family Welfare Empowerment (PKK) of Rasau Jaya II Village as a partner. Partners have not used local food, namely sweet corn and sweet potatoes, into fermented beverage products that can increase immunity during the Covid-19 pandemic. It is necessary to increase the mindset of partners in utilizing local food ingredients as strategic potentials in an effort to increase family immunity, science and technology insights, skills and expertise of partners. The purpose of this PPM activity is to increase the insight, understanding, and awareness of partners regarding preventive efforts during the pandemic by increasing immunity through the consumption of local food. In addition, providing science and technology transfer in the form of appropriate technology (TTG) for processing fermented drinks as an effort to increase the added value of local food ingredients through diversification of their processed products. The implementation method in achieving goals and targets is in the form of socializing information on local potential, science and technology, and preventive efforts during the Covid-19 pandemic, transferring science and technology in the form of TTG training in processing fermented drinks, and conducting monitoring and evaluation. The results of the activity are increased insight and understanding of community groups about local food ingredients as a source of fibre, prebiotics, and probiotics; increasing awareness of community groups regarding preventive efforts during the pandemic by increasing immunity through consumption of local food; increased skills of community groups after simple TTG training in fermented beverage processing, and increasing the added value of local food ingredients through diversification of their processed products into fermented drinks.
Pengelolaan Limbah Penyulingan Minyak Cengkeh Dan Limbah Perikanan Menjadi Pupuk Organik Di Pulau Kabung Ragil Putri Widyastuti; Jaini Fakhrudin; Zaenal Mutaqin; Danie Indra Yama; Muhammad Ali; Rista Delyani; Libertus Darus; Ledy Purwandani; Fenny Imelda; Nur Fajar Febtysiana
Kapuas Vol 2 No 1 (2022): Kapuas : Jurnal Publikasi Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31573/jk.v2i1.399

Abstract

Pulau Kabung merupakan bagian dari gugusan pulau-pulau kecil Desa Karimunting, Kecamatan Sungai Raya Kepulauan, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Sebagian besar masyarakat adalah nelayan dan petani. Apabila kondisi cuaca tidak mendukung untuk melaut, masyarakat akan menyuling daun cengkeh menjadi minyak atsiri, dan beberapa masyarakat memanfaatkan lahan yang mereka punya untuk Bertani cabai. Penyulingan minyak cengkeh dan hasil perikanan menghasilkan limbah yang cukup banyak dan belum diolah. Limbah yang menumpuk dan tidak diolah menyebabkan lingkungan yang tidak sehat dan mengganggu pemandangan secara estetika. Kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan pelatihan cara mengolah limbah padat hasil penyulingan minyak cengkeh menjadi kompos dan mengolah limbah perikanan menjadi pupuk organik cair (POC). Metode yang digunakan yaitu partisipator dan eksperimental. Peserta ikut serta dalam pelatihan pembuatan pupuk organik dengan bahan baku limbah daun hasil penyulingan minyak dan limbah perikanan, dan mereka akan mengaplikasikannya pada tanaman sayuran di ladang mereka misalnya cabai dan bayam. Hasil yang diperoleh yaitu sebanyak 90% peserta belum mengetahui manfaat limbah perikanan sebagai pupuk organik, sedangkan 70% peserta sudah mengetahui bahwa limbah hasil penyulingan minyak cengkeh dapat dijadikan bahan baku pembuatan kompos. Oleh karena itu 90% dari peserta pelatihan sangat tertarik dan antusias untuk mengikuti pelatihan pembuatan kompos dan POC dari limbah hasil penyulingan cengkeh dan limbah perikanan, karena limbah tersebut sangat banyak tersedia di sekitar mereka. Berdasarkan analisis finansial yang dilakukan, pupuk organik yang dibuat sendiri dengan bahan yang tersedia, cukup potensial untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Pulau Kabung.
Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Di Pondok Pesantren Nurul Jadid Desa Sungai Ambangah, Kabupaten Kubu Raya Muhammad Toasin Asha; Sutriyatna Sutriyatna; Slamet Tarno; Ledy Purwandani; Okto Ivansyah; Muhammad Rizal; Dwi Isyana Achmad; Ragil Putri Widyastuti; Muliani Muliani; Zaenal Mutaqin
Kapuas Vol 2 No 1 (2022): Kapuas : Jurnal Publikasi Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31573/jk.v2i1.400

Abstract

Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Jadid adalah ponpes yang terletak di Jalan Raya Kumpai, Desa Sungai Ambangah, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Untuk memenuhi kebutuhan operasional, lahan kosong seluas 6 Ha milik Yayasan digunakan untuk membuat usaha peternakan kambing dan berencana untuk mengembangkan lahan pertanian berupa sayur-sayuran yang dikelola oleh santri tingkat Aliyah. Metode pelaksanaan kegiatan yang dirancang yaitu melalui partisipasi aktif mitra pada pembuatan TTG. Kegiatan dibagi menjadi dua yaitu penyuluhan berupa penyampaian materi dan pelatihan pembuatan pupuk cair organik dan kompos dengan tambahan Trichoderma. Selanjutnya dilakukan uji aplikasi pada tanaman sayuran di lahan milik pondok pesantren. Pembuatan pupuk organik sangat efektif dilakukan secara mandiri di pondok pesantren untuk menunjang produksi sayuran di lahan potensial milik ponpes. Selain itu juga pupuk yang dihasilkan dapat dijual untuk meningkatkan pendapatan guna menunjang biaya operasional ponpes. Setelah pelaksanaan kegiatan ini, pengetahuan dan keterampilan peserta meningkat sebanyak 77,78%.