Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

PENGARUH KEDALAMAN DAN LEBAR PONDASI MENERUS YANG DIPERKUAT DENGAN 2 LAPIS GEOGRID DENGAN JARAK 0,5B TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH PASIR DENGAN KEPADATAN RC = 70% Alfi Syahr, Enrico Widy; Rachmansyah, Arief; Munawir, As'ad
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (985.719 KB)

Abstract

Dalam suatu bangunan, sebuah pondasi berfungsi sebagai perantara untuk meneruskan beban struktur yang ada di atas muka tanah dan gaya-gaya lain yang bekerja ke tanah pendukung bangunan tersebut. Setiap pondasi bangunan perlu direncanakan berdasarkan jenis, kekuatan dan daya dukung tanah tempat berdirinya. Salah satu tanah yang labil adalah tanah pasir. Tanah pasir memiliki nilai kohesif yang sangat rendah dan juga dapat menyebabkan penurunan yang cepat ketika beban bekerja. Tanah pasir juga akan mengalami penurunan yang tidak seragam, oleh karena itu diperlukannya perbaikan tanah, agar tanah pasir dapat stabil dan dibangun diatasnya.Penelitan yang dilakukan adalah tanah pasir dengan RC 70% dan dibebani oleh pondasi menerus diatasnya. Untuk perkuatannya digunakan geogrid tipe biaksial dengan rasio kedalaman pondasi dan lebar pondasi. Penelitian ini digunakan variasi lebar pondasi 6 cm, 8 cm, dan 10 cm dan juga rasio d/B sebesar 0; 0,5; dan 1. Pengujian pada penelitian ini menggunakan LVDT, load cell, dan hidraulik jack. Untuk pembacaan dibaca tiap beban 50 kg sampai model mengalami keruntuhan. Pada penelitan ini didapatkan hasil bahwa semakin besar lebar pondasi dan rasio kedalaman pondasi maka semakin besar pula nilai daya dukung ultimatenya. Akan tetapi untuk Bearing Capacity Ratio (BCR) tidak demikian. Nilai daya dukung BCR untuk lebar pondasi meningkat seiring dengan semakin besarnya lebar pondasi. Sedangkan untuk rasio kedalaman didapatkan nilai d/B yang paling besar yaitu d/B = 0,5. Sehingga dari pelitian ini didapatkan nilai daya dukung paling besar yaitu pada lebar pondasi 10 cm dan rasio kedalaman d/B = 1. Sedangkan untuk nilai Bearing Capacity Ratio (BCR) yang paling optimum adalah pada lebar pondasi 10 cm dan rasio kedalaman d/B = 0,5. Kata kunci: daya dukung, tanah pasir, bearing capacity ratio, pondasi menerus, geogrid,    variasi kepadatan  relatif, variasi jarak lapis geogrid teratas.
PENGARUH JARAK LAPIS GEOGRID TERATAS DAN LEBAR PONDASI DENGAN RASIO d/B = 1 DAN N= 3 LAPISAN GEOGRID TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH PASIR DENGAN KEPADATAN RELATIF 70% PADA PONDASI MENERUS Aini, Izzatul; ., Suroso; Munawir, As'ad
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.074 KB)

Abstract

Tanah pasir lepas memiliki sifat yang kurang menguntungkan bagi suatu konstruksi. Permasalahan utama pada pasir lepas adalah penurunan dan daya dukung tanah yang rendah apabila diberikan beban diatasnya. Maka dari itu digunakan geogrid sebagai metode perbaikan tanah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh  pondasi menerus yang diletakkan pada tanah pasir dengan RC 70% dengan rasio kedalaman pondasi dan jarak lapis geogrid teratas terhadap daya dukung tanah pasir. Hasil dari pondasi menerus dengan perkuatan akan dibandingkan dengan pondasi tanpa perkuatan. Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah pengaruh variasi lebar pondasi (B) dan  pengaruh efek letak lapisan geogrid teratas (u) terhadap daya dukung ultimit dan penurunan pada pondasi menerus. Uji model yang dilakukan di laboratorium mengunakan 3 lapis perkuatan geogrid dengan rasio d/B = 1. Rasio yang digunakan adalah variasi lebar pondasi (B) sebesar 6 cm; 8 cm; 10 cm dan variasi rasio u/B sebesar 0,25; 0,5; 0,75. Kata kunci: daya dukung, tanah pasir, pondasi menerus, geogrid, variasi lebar pondasi, variasi jarak lapis teratas geogrid.
PERUBAHAN DAYA DUKUNG DAN PENGEMBANGAN TANAH EKSPANSIF AKIBAT STABILISASI MENGGUNAKAN KAPUR DENGAN DEEP SOIL MIXING BERPOLA TRIANGULAR PADA VARIASI JARAK DAN PANJANG KOLOM BERDIAMETER 4,8 CM Bayu Rasmawan, I Made Adhi; Zaika, Yulvi; Munawir, As'ad
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (784.533 KB)

Abstract

Kabupaten Bojonegoro merupakan salah satu wilayah di Indonesia dimana sering dijumpai tanah ekspansif. Tanah ekspansif merupakan jenis tanah lempung yang memiliki sifat kembang-susut yang tinggi, hal ini menyebabkan kekuatan dan stabilitas tanah ekspansif sangat bergantung pada kadar air dalam tanah yang dipengaruhi oleh cuaca. Sebagai pendukung konstruksi, terutama konstruksi jalan raya, tanah ekspansif memerlukan penanganan khusus, salah satunya stabilisasi kimia dengan bahan aditif kapur. Dalam penelitian ini, perbaikan tanah ekspansif berupa stabilisasi kimia akan dilakukan pada pemodelan laboratorium dengan metode deep soil mixing, pemilihan metode deep soil mixing didasarkan atas kondisi tanah ekspansif di Kabupaten Bojonegoro yang memiliki tebal lapisan lebih dari 1,5 m. Stabilisasi tanah ekspansif  dilakukan dengan penambahan kapur sebesar 8% dan kolom stabilisasi dibuat pada beberapa variasi jarak dan panjang. Dengan metode deep soil mixing, hasil stabilisasi tanah ekspansif menunjukan bahwa penambahan kapur 8% cukup efektif untuk meningkatkan daya dukung tanah ekspansif hingga 192,56% serta mengurangi pengembangan tanah hingga 96,54%. Pada pola kolom triangular dengan diameter 4,8 cm, jarak kolom memiliki pengaruh yang lebih signifikan dibanding panjang kolom, dengan stabilisasi kimia  metode deep soil mixing, konfigurasi jarak kolom 1D (4,8 cm) dengan panjang kolom 15 cm cukup untuk memenuhi kriteria pengembangan (heave) yang diizinkan yaitu 0,8%. Kata kunci: tanah ekspansif, deep soil mixing, daya dukung, pengembangan
EVALUASI PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI DENGAN E-PROCUREMENT DI KOTA MALANG DITINJAU DARI Indrayana, Alifadri; Unas, Saifoe El; Munawir, As'ad
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (851.553 KB)

Abstract

E-procurement dilatarbelakangi oleh kelemahan-kelemahan pengadaan dengan sistem konvensional yang dilakukan dengan langsung mempertemukan pihak-pihak yang terkait pengadaan, sehingga pemerintah mengeluarkan Perpres 54 Tahun 2010. E-procurement merupakan proses pengadaan barang/jasa yang pelaksanaannya dilakukan secara elektronik. Pada penerapannya selama ini belum diketahui apakah pekerjaan konstruksi dengan e-procurement di Kota Malang sudah sesuai dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Dimana objek penelitian ini adalah responden yang melaksanakan pengadaan pekerjaan konstruksi dengan e-procurement di Kota Malang yang terjadi selama kurun waktu sejak diberlakukannya Perpres No. 70 Tahun 2012 sampai dengan bulan Desember 2013. Responden penelitian ini adalah kontraktor grade 5, 6 dan 7 serta PPK dan Pokja ULP selaku panitia pengadaan di Kota Malang. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan pengujian hipotesis dan metode IPA (Importance Performance Analysis). Setelah dilakukan pengolahan, pada hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji t terhadap semua variabel menunjukkan uji t dapat diterima. Hal ini menunjukkan bahwa proses pengadaan pada pekerjaan konstruksi yang dilaksanakan dengan e-procurement di Kota Malang sudah transparan dan akuntabel dari pihak penyedia jasa dan pengguna jasa. Pada metode IPA dari segi transparansi dihasilkan penilaian kinerja termasuk dalam kategori sangat baik dengan memperoleh IP (Index Performance) yaitu sebesar 87,74 %, dari segi akuntabilitas Pengguna Jasa memperoleh IP yaitu sebesar 89,25 %, sedangkan dari segi akuntabilitas Penyedia Jasa memperoleh IP yaitu sebesar 85,40 %. Variabel yang kinerjanya sudah baik dan dianggap penting oleh Penyedia Jasa dan Pengguna Jasa dari segi transparansi yaitu Jadwal lelang dan Dokumen Pengadaan, dan Penyedia Jasa dari segi akuntabilitas yaitu Jadwal lelang, Addendum Dokumen Pengadaan dan Pengumuman Pemenang, Sedangkan Pengguna Jasa dari segi akuntabilitas yaitu Jadwal lelang dan Pengumuman Pemenang. Kata kunci : e-procurement, pengadaan pekerjaan konstruksi, IPA (Importance Performance Analysis)
EVALUASI PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI DENGAN E-PROCUREMENT DI KOTA MALANG DITINJAU DARI SEGI KETERBUKAAN, ADIL/TIDAK DISKRIMINATIF, DAN BERSAING ., Firmansyah; Unas, Saifoe El; Munawir, As'ad
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.556 KB)

Abstract

E-procurement merupakan suatu proses pengadaan yang mengacu  pada penggunaan internet sebagi sarana informasi dan komunikasi. Secara umum tujuan dari diterapkannya e-procurement yaitu untuk menciptakan keterbukaan, transparansi, efisiensi, efektifitas, akuntabilitas serta persaingan yang sehat dalam pengadaan barang dan jasa melalui media elektronik antara pengguna jasa dan penyedia jasa. Penelitian ini tentang evaluasi pengadaan pekerjaan konstruksi dengan e-procurement di Kota Malang. Dilakukan dengan metode objek penelitian diminta pendapatnya dalam bentuk skala likert. Dimana objek penelitian ini adalah responden yang melaksanakan pengadaan pekerjaan konstruks e-procurement di Kota Malang, yang terjadi selama kurun waktu 2012 samapi dengan akhir tahun bulan Desember 2013. Responden penelitian ini adalah kontraktor grade 5, 6 dan 7 serta PPK dan Pokja ULP selaku panitia pengadaan di Kota Malang. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan pengujian hipotesis dan metode IPA (Importance Performance Analysis). Setelah mendapat hasil penelitian dapat diketahui pada analisa deskriptif bahwa semua variabel termasuk dalam kategori kriteria persentase tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa semua variabel mendapat respon Penyedia Jasa dan Pengguna Jasa telah berhasil dalam prinsip segi keterbukaan, adil/tidak diskriminatif dan persaingan sehat pada pengadaan pekerjaan konstruksi dengan e-procurement di Kota Malang. Pada metode IPA dari segi keterbukaan dihasilkan penilaian kinerja termasuk dalam kategori sangat baik dengan memperoleh IP (Index Performance) yaitu sebesar 93,32 %, dari segi adil/tidak diskriminatif memperoleh IP yaitu sebesar 91,81 %, dan dari segi persaingan sehat memperoleh IP yaitu sebesar 86,56 %. Variabel yang kinerjanya sudah baik dan dianggap penting oleh Penyedia Jasa dan Pengguna Jasa dari segi keterbukaan yaitu Pengumuman Lelang, Berita acara hasil pelelangan (BAHP), dan Pengumuman Pemenang, dari segi adil/tidak diskriminatif yaitu Dokumen Pengadaan, Evaluasi dan Sanggahan peserta lelang dan untuk dari segi persaingan sehat yaitu Upload dokumen pengadaan. Dokumen pengadaan, Aanwijzing/Berita acara pemberian penjelasan, dan Evaluasi. Kata kunci : e-procurement, pengadaan pekerjaan konstruksi, IPA ((Importance Performance Analysis)
EVALUASI PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI DENGAN E-PROCUREMENT DI KOTA MALANG DITINJAU DARI SEGI EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS Samudra, Ferry Hanggara; Unas, Saifoe El; Munawir, As'ad
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.602 KB)

Abstract

E-procurement dilatarbelakangi oleh kelemahan-kelemahan pengadaan dengan sistem konvensional yang dilakukan dengan langsung mempertemukan pihak-pihak yang terkait pengadaan, sehingga pemerintah mengeluarkan Perpres 54 Tahun 2010. Dikeluarkannya Perpres No. 54 Tahun 2010 bertujuan agar pengadaan barang/jasa Instansi Pemerintah dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efisiensi dan efektifitas pengadaan pekerjaan konstruksi di kota Malang semenjak dibelakukannya perpres 70 tahun 2012 tentang pengadaan barang dan jasa. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektifitas, selain itu juga penelitian ini mengevaluasi kepuasan penyedia dan pengguna didalam pelelangan terhadap pengadaan pekerjaan konstruksi dengan menggunakan e-procurement di kota Malang. Penelitian ini termasuk Penelitian Hipotesis Deskriptif dan IPA (index Performance Analysis), Hipotesis Deskriptif menjelaskan bagaimana memberikan pernyataan dugaan terhadap variabel, dimana kita memberikan  dugaan awal sebelum melakukan penelitian, sedangkan Metode IPA (Index Performance analysis) meneliti tentang tingkat kepuasan responden terhadap penggunaan e-procurement dalam pengadaan jasa konstruksi di Kota Malang. Penelitian ini mengevalusi prinsip efisiensi dan efektifitas didalam pengadaan barang dan jasa pada perpres 70 tahun 2012. Penentuan subjek tersebut dilakukan dengan stratified random sampling, yang terdiri dari 20 penyedia jasa konstruksi (Kontraktor) dan 27 pengguna jasa yang didalamnya termasuk Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Kelompok Kerja/Unit Layanan Pengadaan (POKJA/ULP). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan data primer dan sekunder, pada penelitian ini data primer diambil dengan menyebarkan kuisioner pada responden dengan pertanyaan dari tahap-tahap pengadaan jasa konstruksi, sedangkan data sekunder diambil dari situs resmi Lembaga Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pada penelitian ini pengadaan jasa konstruksi di Kota malang sudah termasuk efisien dan efektif, setelah dilakukan penelitian tentang kepuasan responden terhadap pengadaan jasa konstruksi di Kota Malang sudah termasuk Sangat Baik. Dengan demikian penelitian ini membuktikan bahwa pengadaan jasa kosntruksi dikota malang dengan menggunakan e-procurement sudah efektif, efisien dan memuaskan. Kata Kunci: e-procurement, pengadaan pekerjaan konstruksi, IPA (Importance Performance Analysis)
Alternatif Perkuatan Tanah Pasir Menggunakan Lapis Anyaman Bambu dengan Variasi Luas dan Jumlah Lapis Harimurti, Harimurti; Munawir, As'ad; Widodo, Dody
Rekayasa Sipil Vol 1, No 1 (2007)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.931 KB)

Abstract

Pengaruh penggunaan lapis anyaman bambu sebagai alternatif material perkuatan  tanah, terhadap nilai daya dukung batas pondasi dangkal pada tanah pasir dengan variasi  luas dan jumlah lapis ingin diketahui sehingga penggunaan lapis anyaman bambu dalam  luasan dan jumlah lapis yang tepat akan memberikan kontribusi perkuatan yang nyata pada  tanah.Dari hasil analisis didapat bahwa penggunaan lapis anyaman bambu memberikan  pengaruh terhadap nilai daya dukung tanah pasir. Variasi luas dan jumlah lapis anyaman  bambu memberikan peningkatan pada kemampuan daya dukung batas tanah terhadap  beban dan juga peningkatan terhadap rasio daya dukung tanah, dimana konfigurasi yang  memberikan nilai tertinggi adalah 3 lapis luasan (80x80) cm2 dengan nilai rasio daya  dukung sebesar 3,83. Setelah mengetahui adanya peningkatan nilai daya dukung batas  maupun rasio daya dukung pada tanah dengan adanya material perkuatan anyaman bambu  dengan variasi luas dan jumlah lapis, perlu adanya penambahan variasi dan penelitian yang  lebih khusus mengenai anyaman bambu untuk mendapatkan hasil yang optimal.  Kata 
Pengaruh Variasi Kepadatan pada Permodelan Fisik Menggunakan Tanah Pasir Berlempung Terhadap Stabilitas Lereng Indrawahyuni, Herlien; Munawir, As'ad; Damayanti, Ifone
Rekayasa Sipil Vol 3, No 3 (2009)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (846.635 KB)

Abstract

Ketidakstabilan suatu lereng dapat menyebabkan bahaya kelongsoran yang merugikan banyak pihak. Untukmencegah bahaya kelongsoran itu maka diperlukan suatu upaya untuk meningkatkan stabilitas lerengtersebut yaitu dengan peningkatan kepadatan dari tanah tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untukmengetahui pengaruh variasi kepadatan dan jenis tanah terhadap beban maksimum yang dapat ditahan olehtanah yang dibentuk model lereng. Penelitian ini dilakukan dengan membuat model lereng dalam sebuahbox (embankments) yang sederhana kemudian diberi beban menggunakan dongkrak hidrolik.Tanah yangdigunakan adalah tanah pasir berlempung dengan indeks plastisitas 18 %. Variasi kepadatan yang dilakukanadalah dengan cara menggilas menggunakan silinder beton sebanyak 0 kali (tanpa pemadatan), 5 kali gilasan,10 kali gilasan, 15 kali gilasan, dan 20 kali gilasan. Masing-masing pemadatan dilakukan pengulangansebanyak 3 kali. Pada penelitian ini juga dilakukan uji kuat geser langsung untuk mengetahui nilai kohesi (c)dan sudut geser (Ñ„), dan uji kepadatan dengan Sand Cone untuk mengetahui berat volume kering tanah (γd).Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan variasi jumlah lintasan penggilas menyebabkanpeningkatan berat volume kering dan kemampuan menahan beban eksisting. Selain itu nilai kohesi dan sudutgeser dalam yang ada juga mengalami peningkatan. Dari penelitian ini dapat diperoleh kesimpulan bahwahasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variasi kepadatan yang berupa variasi jumlah lintasan penggilasberpengaruh terhadap peningkatan nilai berat volume kering (γd), kemampuan menahan beban hancur(eksisting) serta parameter kekuatan geser tanah yaitu kohesi (c) dan sudut geser dalam tanah (Ñ„). Dan dapatdikatakan bahwa model lereng yang ditingkatkan kepadatannya akan lebih stabil, untuk tidak mengalamikeruntuhan karena pengaruh beban luar (eksisting) tersebut.Â