Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

RELATION BETWEEN TRANSPORT DISTANCE WITH FREQUENCY-DEPENDENT VOLUME MAGNETIC SUSCEPTIBILITY IN SURABAYA RIVER SEDIMENTS Mariyanto, Mariyanto; Bahri, Ayi Syaeful; Utama, Widya; Lestari, Wien; Silvia, Linda; Lestyowati, Titis; Anwar, Muhammad Khayrul; Ariffiyanto, Wahyu; Hibatullah, Ahmad Irfaan; Amir, Moh Faisal
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpfa.v8n1.p33-41

Abstract

Volume magnetic susceptibility measurements have been widely used in numerous studies related to river sediment characterization. A study of the transport distance effect toward the frequency-dependent volume magnetic susceptibility is needed to identify the superparamagnetic grain behavior in river sediments. The purpose of this study is to identify the presence of superparamagnetic grains and to obtain the relation between transport distances and frequency-dependent volume magnetic susceptibility in river sediments. The sediment samples were taken and measured by using the Bartington MS2B Susceptibilitymeter at two different frequencies of 470 Hz and 4700 Hz. The measurement results show that the sediment transport distance is directly proportional to the frequency-dependent volume magnetic susceptibility. Superparamagnetic grain content is identified to tend to be higher as the distance of sediment transport increases.
UJI LOKASI HIPOSENTER MIKRO-EARTHQUAKE (MEQ) DENGAN METODE INVERSI SIMULATED ANNEALING PADA LAPANGAN PANAS BUMI “XX” Halim, Gian Ricardo; Utama, Widya; Mariyanto, Mariyanto
Jurnal Geosaintek Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25023659.v6i2.6548

Abstract

Energi sangat berpengaruh untuk kegiatan-kegiatan manusia. Sumber energi sendiri didapatkan melalui proses – proses eksplorasi sumber daya alam. Kini sudah banyak macam kegiatan eksplorasi yaitu eksplorasi mineral, eksplorasi minyak dan gas bumi serta yang baru-baru ini sedang digalakkan yaitu eksplorasi panas bumi atau biasa disebut dengan geothermal. Eksplorasi panas bumi adalah terobosan untuk sumber energi terbarukan. Untuk memenuhi kegiatan eksplorasi, maka dari itu perlu dilakukan survei geofisika untuk menggambarkan kondisi penampang bawah permukaan agar dapat memaksimalkan kegiatan eksplorasi dan pemanfaatan sumber energi. Untuk menunjang kegiatan di area panas bumi digunakan metode seismik pasif yaitu pencatatan aktivitas gempa miro. Data gempa mikro merupakan hasil perekaman gelombang seismik natural dengan frekuensi yang rendah dan memiliki nilai magnitudo (≤3 SR). Gempa dalam skala yang kecil ini biasanya disebabkan oleh simulasi hidraulik, produksi/injeksi, pengeboran atau kegiatan lainnya yang berhubungan dengan eksplorasi reservoir sekitar area panas bumi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan uji lokasi titik hiposenter dengan metode inversi Simulated Annealing. Hasil dari metode inversi ini akan dilihat hasilnya dengan penelitian yang ada sebelumnya. Parameter untuk menentukan baik tidaknya suatu metode akan dilihat dari nilai misfit atau RMS. Metode inversi Simulated Annealing ternyata lebih baik dibandingkan metode-metode yang sering digunakan untuk menentukan titik hiposenter karena hasilnya tidak terjebak pada minimum lokal dan memiliki nilai misfit yang lebih kecil. Input dari metode inversi ini adalah lokasi stasiun, model kecepatan 1 dimensi, travel time, dan inisiasi hiposenter awal. Untuk hasil yang didapatkan dari metode ini pada dasarnya adalah lokasi yang lebih presisi secara perhitungan dilihat dari nilai misfit yang didapat.
Relation Between Transport Distance with Frequency-Dependent Volume Magnetic Susceptibility in Surabaya River Sediments Mariyanto, Mariyanto; Bahri, Ayi Syaeful; Utama, Widya; Lestari, Wien; Silvia, Linda; Lestyowati, Titis; Anwar, Muhammad Khayrul; Ariffiyanto, Wahyu; Hibatullah, Ahmad Irfaan; Amir, Moh Faisal
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpfa.v8n1.p33-41

Abstract

Volume magnetic susceptibility measurements have been widely used in numerous studies related to river sediment characterization. A study of the transport distance effect toward the frequency-dependent volume magnetic susceptibility is needed to identify the superparamagnetic grain behavior in river sediments. The purpose of this study is to identify the presence of superparamagnetic grains and to obtain the relation between transport distances and frequency-dependent volume magnetic susceptibility in river sediments. The sediment samples were taken and measured by using the Bartington MS2B Susceptibilitymeter at two different frequencies of 470 Hz and 4700 Hz. The measurement results show that the sediment transport distance is directly proportional to the frequency-dependent volume magnetic susceptibility. Superparamagnetic grain content is identified to tend to be higher as the distance of sediment transport increases.
Estimasi Poisson’s Ratio untuk Analisis Derajat Saturasi Air pada Reservoir Geotermal Menggunakan Data MEQ Mariyanto Mariyanto; Bagus Jaya Santosa; Ayi Syaeful Bahri
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1541.808 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v2i2.4155

Abstract

Lapangan “Mar” merupakan lapangan di Indonesia yang memproduksi sumber energi geotermal. Untuk memantau kondisi reservoir geotermal dapat dilakukan dengan analisis gelombang microearthquake (MEQ). Data MEQ diolah dengan cara melakukan picking terhadap waktu tiba gelombang P (tp) dan waktu tiba gelombang S (ts) untuk menentukan hiposenter event MEQ. Selanjutnya dilakukan analisis dengan diagram Wadati untuk menentukan nilai vp/vs di setiap lokasi event MEQ sehingga dapat diestimasi distribusi nilai Poisson’s ratio pada batuan di reservoir geotermal. Poisson’s ratio merupakan sifat elastisitas batuan yang mengindikasikan tingkat rekahan yang mana bernilai lebih tinggi pada batuan yang tersaturasi air daripada batuan pada kondisi normal. Distribusi persebaran nilai Poisson’s ratio digunakan untuk menganalisis derajat saturasi air dengan mengorelasikannya terhadap data resistivitas. Hasil penelitian menunjukkan telah diperoleh 135 lokasi hiposenter MEQ dengan distribusi nilai Poisson’s ratio bervariasi dari 0,101 sampai 0,448. Zona dengan nilai derajat saturasi air yang tinggi diindikasikan oleh zona dengan sebaran distribusi nilai Poisson’s ratio yang tinggi dan nilai resistivitas yang rendah.
Penentuan Daerah Imbuhan Dengan Metode Analisa Isotop Air Tanah Di Desa Curah Cottok, Kec. Kapongan Kabupaten Situbondo M Haris Miftakhul Fajar; Widya Utama; Mariyanto Mariyanto; Firman Syaifuddin; Anik Hilyah; Juan Pandu Gya Nur Rochman; M Singgih Purwanto
Jurnal Geosaintek Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (815.92 KB) | DOI: 10.12962/j25023659.v5i1.4587

Abstract

Di lokasi penelitian, Desa Curah Cottok Kec. Kepongan Kabupaten Sitobondo, memiliki karakteristik morfologi yang unik., yaitu perbukitan memanjang arah barat-timur (elevasi 25-500 mdpl)dengan dibatasi oleh dataran rendah disebelah utara (elevasi 0-25 mdpl) dan selatannya (elevasi 50-200 mdpl). Dataran rendah disebelah utara perbukitan memiliki beberapa mata air dan sumur artesis dengan debit 1-7 L/s. Dengan topografi yang unik tersebut, terdapat 3 zona yang memungkinkan berperan sebagai daerah imbuhan dari mata air dan smur artesis, yaitu zona 1 berupa daerah Perbukitan Curah Cottok, zona 2 berupa dataran di sebelah selatan Perbukitan Curah Cottok dan zona 3 berupa lereng utara Gunung Ijen. Untuk memastikan lokasi daerah imbuhan, dilakukan dengan menggunaakan analisa isotop, yaitu dengan isotop 2H dan 18O. Selain penentuan lokasi daerah imbuhan, analisa isotop air tanah juga dapat digunakan untuk melakukan analisa umur air (water dating), yaitu dengan menggunakan analisa isotop 3H.
Travel Time Tomography Menggunakan Data Seismik Interferometri Untuk Menggambarkan Model Kecepatan Gelombang Pada Lapangan 'X' Radifan Taufik; Firman Syaifuddin; Mariyanto .
Jurnal Geosaintek Vol 5, No 2 (2019)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (881.811 KB) | DOI: 10.12962/j25023659.v5i2.5448

Abstract

Pengolahan data seismik interferometri mulai dikembangkan untuk menggambarkan kondisi bawah permukaan bumi. Metode ini dapat mengekstrak informasi kecepatan gelombang dari suatu noise sehingga menyajikan informasi-informasi kecepatan gelombang yang tidak bisa didapatkan menggunakan metode seismik konvensional. Selain itu metode ini merupakan metode yang ramah lingkungan serta biaya yang dikeluarkan tidak banyak. Terdapat beberapa metode untuk menggambarkan hasil perhitungan seisimik interferometri, salah satunya ialah traveltime tomography. Oleh karena itu dilakukan penelitian ini untuk menggambarkan kecepatan gelombang pada lapangan ‘X’ untuk menyajikan data kecepatan gelombang menggunakan metode traveltime tomografi. Stasiun yang digunakan berjumlah 68 dan tersebar secara merata. Data raw yang digunakan berupa data travel time dan lokasi pada setiap virtual source ke setiap stasiun. Tahapan pengolahan diawali dengan pembuatan model sintetik sebagai media pengujian resolusi berupa checkerboard model. Model tersebut sangat baik dalam menentukan inversi tomografi yang optimal. Setelah itu dilakukan inversi tomografi menggunakan metode pseudo inverse. Hasil inversi tomografi memperlihatkan adanya perubahan kecepatan mulai dari model homogen pada iterasi ke 1 hingga terdapat kontras kecepatan gelombang berkisar 40 – 200m/s pada iterasi 12.
OPTIMALISASI DESAIN AKUISISI SEISMIK 3D LAUT DENGAN MENGGUNAKAN METODE DINAMIK PADA MODEL GEOLOGI 3D DAERAH NEJB Haryo Bimo Wicaksono; Firman Syaifuddin; Mariyanto Mariyanto
Jurnal Geosaintek Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25023659.v6i1.5450

Abstract

Akuisisi data seismik merupakan tahap awal dalam metode seismik dan kualitas data sangat berpengaruh pada tahap-tahap selanjutnya. Dalam memperoleh data yang sesuai dengan target, penentuan desain akuisisi seismik harus baik sehingga perlu dilakukan optimalisasai. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mendapatkan desain akuisisi seismik 3D yang optimal menggunakan metode statik dan dinamik serta membandingkan pengaruh pada metode statik dan dinamik. Parameter desain akuisisi seismik 2D, yaitu CDP interval, fold coverage, dan far offset yang kemudian digunakan pada desain akuisisi seismik 3D laut dengan dengan variasi parameter jumlah streamer, interval streamer, dan interval hydrophone. Parameter input didapatkan didapat dengan pendekatan matematis. Metode statik menggunakan perambatan gelombang dengan asumsi kondisi bawah permukaan adalah datar (flat), sedangkan metode dinamik dilakukan dengan simulasi ray tracing pada model geologi. Desain akuisisi seismik 3D optimal yang didapakan antara lain jumlah streamer 8 buah, interval streamer 200 m, interval hydrophone 12.5 m dengan jumlah 360/streamer, interval shot 50 m, dan interval lintasan 800 m yang dilakukan dengan konfigurasi survei tipe sail line.  Ukuran bin yang digunakan 6.25 m x 100 m dengan didapatkan nilai fold coverage 45 dan far offset 4500 m. Berdasarkan hasil analisis, metode dinamik perlu dilakukan daripada metode statik saja karena pengoptimalan menggunakan metode dilakukan dengan simulasi ray yang lebih mendekati kondisi sebenarnya.
Relation Between Transport Distance with Frequency-Dependent Volume Magnetic Susceptibility in Surabaya River Sediments Mariyanto Mariyanto; Ayi Syaeful Bahri; Widya Utama; Wien Lestari; Linda Silvia; Titis Lestyowati; Muhammad Khayrul Anwar; Wahyu Ariffiyanto; Ahmad Irfaan Hibatullah; Moh Faisal Amir
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol. 8 No. 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpfa.v8n1.p33-41

Abstract

Volume magnetic susceptibility measurements have been widely used in numerous studies related to river sediment characterization. A study of the transport distance effect toward the frequency-dependent volume magnetic susceptibility is needed to identify the superparamagnetic grain behavior in river sediments. The purpose of this study is to identify the presence of superparamagnetic grains and to obtain the relation between transport distances and frequency-dependent volume magnetic susceptibility in river sediments. The sediment samples were taken and measured by using the Bartington MS2B Susceptibilitymeter at two different frequencies of 470 Hz and 4700 Hz. The measurement results show that the sediment transport distance is directly proportional to the frequency-dependent volume magnetic susceptibility. Superparamagnetic grain content is identified to tend to be higher as the distance of sediment transport increases.
APLIKASI INVERSI POST-STACK DAN GEOSTATISTIK UNTUK KARAKTERISASI RESERVOAR BATUPASIR FORMASI LAKOTA LAPANGAN TEAPOT, WYOMING, USA Bidara Kaliandra; Wien Lestari; Mariyanto Mariyanto; Firman Syaifuddin
JURNAL GEOCELEBES Vol. 3 No. 1: April 2019
Publisher : Departemen Geofisika, FMIPA - Universitas Hasanuddin, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/geocelebes.v3i1.6097

Abstract

Penelitian menggunakan metode inversi post-stack dan geostatistik telah dilakukan pada Formasi Lakota Lapangan Teapot Dome, Wyoming, Amerika Serikat. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengkarakterisasi reservoar Batupasir Formasi Lakota, hak milik RMOTC dan U.S.Department of Energy. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah inversi post-stack metode modelbased untuk mendapatkan nilai AI dari volume seismik dan aplikasi geostatistik menggunakan analisis variogram, Kriging with External Drift dan Simulasi Gaussian bertujuan untuk mendapatkan distribusi sifat fisis reservoar secara lateral dari data sumur. Hasil inversi modelbased menunjukkan nilai impedansi Formasi Lakota berada pada rentang 28000-36000 ft/s*g/cc yang mengindikasikan bahwa Formasi Lakota merupakan interbedded shaly sand. Pembuatan layering reservoar dari volume AI menjadi empat map bertujuan untuk mendapatkan persebaran sifat fisis reservoar yang lebih akurat menggunakan metode geostatistik. Hasil dari metode geostatistik menghasilkan nilai porositas total berada pada rentang 20 – 30 % dan Vshale memiliki rentang nilai 10 – 40 % pada keempat layer map tersebar pada daerah Barat Laut yang termasuk ke dalam zona tight (nilai AI > 30000 ft*s/g*cc). Daerah tersebut diindikasikan sebagai area yang berprospek dan rentang nilai sifat fisis tersebut diklasifikasikan sebagai karakteristik reservoar yang baik. Reservoar batupasir yang tersturasi gas berlokasi di sekitar sesar normal dengan orientasi Timur Laut – Barat Daya, yang dapat ditunjukkan dengan bright amplitude pada data seismik dan nilai impedansi rendah. Dua sesar normal mayor berorientasi Timur Laut – Barat Daya membentuk two way dip closure trap berpreran sebagai jebakan hidrokarbon gas pada Formasi Lakota yang telah terbukti dengan adanya sumur produksi 41-2-X-3, 53-LX-3 dan 56-LX-10 berdasarkan data produksi Lapangan Teapot.Kata Kunci: Formasi Lakota, Geostatistik, Inversi Post-stack, Shaly-sandThe research using post-stack inversion and geostatistical method has been conducted on Lakota Formation, Teapot Dome Field, Wyoming, USA. The aim is to obtain reservoir characteristics and physical properties of Lakota Sandstone, copyrights of RMOTC, U.S Department of Energy. The method used in this research consist of Post-stack inversion modelbased method to obtain Acoustic Impedance of seismic volume and geostastical method using variogram analysis, Kriging with External Drift and also Gaussian simulation to obtain physical properties distribution laterally from well data. The result of modelbased inversion shows the impedance value of Lakota Formation has the range 28000-36000 ft/s*g/cc. It indicates that Lakota Formation has interbedded shaly-sand characteristics. The inversion result is divided into four layers and sliced into four maps to obtain physical properties distributin of Lakota Formation more accurately. The result of geostatistical method yields Total Porosity value of four maps on Lakota Formation has 20 – 30 % and Vshale 10 – 40% scattered in Northwest area of Teapot Field represents a tight zone (Acoustic Impedance value > 30000 ft/s*g/cc), which is indicated as prospective area and also those physical properties values classified as good reservoar characteristics. Sandstone reservoir which saturated by gas is located around normal fault with Northeast – Southwest orientation. It can be seen by bright amplitude on seismic data and low impedance value. Two major normal fault with Northeast – Southwest orientation forming two way dip closure trap has the role of gas brine zone trap of Lakota Formation. The existing of gas zone was proven by production wells 41-2-X-3, 53-LX-3 dan 56-LX-10 from Teapot Production Data.Keywords: Geostatistics, Lakota Formation, Post-stack Inversion, Shaly-sand
APPLICATION OF UPWARD CONTINUATION FILTER FOR GEOMAGNETIC DATA INTERPRETATION IN GONDANG, BOJONEGORO AREA Yolanda Mustika Bohal; Mariyanto M; Widya Utama
Journal of Marine-Earth Science and Technology Vol. 1 No. 1 (2020): December
Publisher : Marine & Earth Science and Technology Research Center, DRPM, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (703.644 KB) | DOI: 10.12962/j27745449.v1i1.152

Abstract

There are several manifestations of hot springs and mud pools in Gondang area, Bojonegoro, East Java, there were. This can be an indication of certain geological conditions. The description of these conditions can be done by measuring the geomagnetic method. A total geomagnetic anomaly has been generated through some geomagnetic values recorded in the region, which has been corrected using IGRF correction and diurnal correction. These steps were done to reduce external influences on the real value of the data. This research will use several variations of values in the Upward Continuation filter and one of them will be chosen to proceed as a model. Upward Continuation Filter is a process of transforming potential field data from a flat plane towards the higher plane. The purpose of this study is to compare the results of contour maps on several variations of the Upward Continuation value, to obtain the results of the separation of residual and regional anomalies using the Upward Continuation method, and to determine the value of the susceptibility distribution of inversion modeling in the Gondang region, Bojonegoro. Based on the results of data processing, it is known that the upward continuation value used is 100mdatum with a magnetic intensity value in the regional anomaly of 106.5 nT to 509.0. While the value of the residual anomaly is -232.1 nT to 159.4 nT. The 3D model was made using this residual anomaly which shows the low susceptibility distribution value in the range of -0.0298 to -0.0135 SI around the manifestation area, whereas the high susceptibility value has a value range of 0.0114 to 0.0466 SI interpreted as rock intrusion. Rock intrusion occurs within the area around the manifestation of mud pools.