Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Madaniya

Pemberdayaan Masyarakat Towuti melalui Pengolahan Limbah Agroferestry Muhammad Rusli Baharuddin; Wakifatul Hisani
Madaniya Vol. 1 No. 4 (2020)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Towuti dikenal sebagai kawasan agroforestry dalam artian sistem pertanian yang diterapkan adalah mengkombinasikan pemanfaatan lahan tanaman holtikulultur dengan perkebunan. Akan tetapi sumberdaya alam dan potensi pertanian yang melimpah tidak berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan. Setidaknya ada beberapa permasalahan yang akan menjadi fokus yaitu belum adanya sistem budidaya pertanian yang berorientasi pasar tetapi hanya sebagai pemenuhan kebutuhan ekonomi musiman, belum optimalnya pengelolaan kawasan agroforestry untuk tujuan pemberdayaan masyarakat, limbah pertanian kawasan agroforestry tidak dikelola dengan baik, dan adanya pola pikir pemenuhan ekonomi rumah tangga yang masih jangka pendek. Solusi yang disepakat bersama mitra adalah program pemberdayaan masyarakat melalui pengolahan limbah agroferesty. Bentuk kegiatan atau metode pelaksanaan yaitu pengolahan limbah kawasan agroforestry dan penyuluhan pertanian holticultur organik. Luaran dalam kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan mitra dalam pengolahan limbah, pertanian holticultur organik, dan budidaya pertanian berorientasi pasar.
PKM Petani Rumput Laut Malangke Sebagai Pilar Ekonomi Keluarga Daerah Pesisir Muhammad Rusli Baharuddin; I Nyoman Arnama; Jumarniati Jumarniati
Madaniya Vol. 3 No. 4 (2022)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.279

Abstract

Mitra dalam PKM ini adalah kelompok petani rumput laut Malangke Kabupaten Luwu Utara. Secara umum, permasalahan yang dihadapi petani rumput laut Malangke dari segi produksi, manajemen, dan pemasaran seperti ketersediaan bibit yang berkualitas, gangguan hama penyakit, usia panen yang masih muda, pengolahan pasca panen, proses pengeringan secara tradisional. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi mitra maka tim pengusul menawarkan solusi yaitu penerapan teknologi pengolahan rumput laut, sosialisasi budidaya rumput laut, dan penangkaran bibit rumput laut. Hasil pelaksanaan PKM yaitu (1) mutu rumput laut kering yang berkualitas standar dengan kadar air 30% dan kadar garam 5%, (2) penurupan biaya bibit rumput laut berkualitas mencapai 20% hasil dari pengakaran bibit secara swadaya, dan (3) potensi peningkatan omset petani mencapai 20% melalui pengolahan pasca panen.
Pengembangan Produk Unggulan Rongkong Berbahan Dasar Kopi melalui Penguatan Teknologi Tepat Guna Paldy Paldy; Muhammad Rusli Baharuddin; Iin Dwi Aristy Putri
Madaniya Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.599

Abstract

Mitra pada PKM ini adalah Kelompok Petani Kopi di Desa Limbong Kecamatan Rongkong Kabupaten Luwu Utara yang terdiri dari 10 petani. Urgensi dari pelaksanaan kegiatan PKM ini terkait permasalahan yang dihadapi mitra saat ini secara umum, ada 5 fokus permasalahan yaitu (1) rendahnya kualitas biji kopi petani, (2) rendahnya harga jual biji kopi kering di tingkat petani, (3) proses pengeringan, pemanggangan, dan pengemasan masih sederhana, (4) sistem penjualan masih konvensional dan mengandalkan pengepul, dan (5) kurangnya pengetahuan petani dalam memanfaatkan teknologi tepat guna dalam proses pengolahan kopi Rongkong. Tujuan PKM Kopi Rongkong adalah kualitas dan kuantitas biji kopi yang dihasilkan petani, adanya produk unggulan Kopi Rongkong bernilai profit, peningkatan omset petani, peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani dalam memanfaatkan teknologi tepat guna dalam proses produksi, pengemasan, dan pemasaran. Alternatif solusi yang ditawarkan yaitu (1) Edukasi Potensi Olahan Kopi Rongkong menjadi produk Unggulan bernilai Profit, (2) Pelatihan dan Pendampingan Pengemasan Produk Higienis, (3) Pelatihan dan Pendampingan Pemanfaatan Digital Marketing, dan (4) Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna di bidang produksi, pengemasan dan pemasaran. Target Luaran dari PKM ini adalah (1) Adanya Produk Unggulan berbahan dasar kopi Rongkong seperti Kopi Instan dan Bubuk Kopi, (2) Peningkatan 25% Omset Penjualan produk berbahan dasar kopi Rongkong, dan (3) Peningkatan Pengetahuan petani dalam pemanfaatan teknologi tepat guna.
Pengembangan Produk Inovatif Desa Onondowa Berbasis Teknologi Melalui PDB Sentra Kain Kulit Kayu Muhammad Rusli Baharuddin; Seriyanti Seriyanti; Wahyu Hidayat; Fitrah Al Anshori
Madaniya Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.761

Abstract

PDB Desa Sentra Kain Kulit Kayu merupakan kerjasama kemitraan Universitas Cokroaminoto Palopo dengan Desa Onondowa sebagai rangkaian program membangun desa. Urgensi atau Fokus Permasalahan yang akan diselesaikan dalam program PDB yaitu (1) Kurangnya Jumlah Pengrajin aktif dan Jenis Produk, (2) Sistem Produksi bersifat Manual dan Tradisional, (3) Sistem Pemasaran masih bersifat Konvensional, (4) Sistem Manajemen dan Pendaftaran Merek Produk, dan (5) Sistem Sosial Masyarakat yang mulai meninggalkan produk lokal. Berdasarkan Urgensi Permasalahan tersebut, maka Alternatif Solusi yang disepakati Bersama mitra selama 3 tahun melalui PDB yaitu (1) Pengembangan Sekolah Adat Desa Onondowa, (2) Pelatihan dan Pendampingan Proses Pembuatan Kain Kulit Kayu Berbasis Teknologi, (3) Pendampingan Pengembangan Produk Inovatif, (4) Pendampingan Pemasaran dan Brand Image, (5) Pelatihan dan Pendampingan Manajemen, (6) Koperasi Desa dengan sistem dana bergulir dan Pinjaman Bunga Ringan, dan (7) Event dan Pameran Budaya Berbasis Pakaian Kulit Kayu. Capaian Luaran PDB Desa Sentra Kain Kulit Kayu untuk Tahun pertama berupa peningkatan pemberdayaan mitra yaitu (1) Adanya Sekolah Adat Desa Onondowa, (2) 75% Mitra mampu memanfaatkan Teknologi di bidang produksi, pemasaran, dan manajemen, (3) Peningkatan Jumlah Produk Turunan Mitra sebanyak 3 Jenis, (4) Peningkatan Jumlah Pengrajin sebanyak 3 Pengrajin baru.