Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

ANALISIS PENDAPATAN RUMAH TANGGA NELAYAN YANG MELIBATKAN WANITA NELAYAN SEBAGAI PEKERJA DARAT DI DESA PITUSUNGGU KECAMATAN MA’RANG KABUPATEN PANGKEP Herimisniaty Herimisniaty; Suryawati Salam; Sri Mulyani
Journal of Aquaculture and Environment Vol. 3 No. 2 (2021): Journal of Aquaculture and Enviroment Juni 2021
Publisher : Postgraduate Bosowa University Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/jae.v3i2.1066

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan rumah tangga nelayan yang melibatkan wanita nelayan di Desa Pitusunggu Kecamatan Marang Kabupaten Pangkep. Penelitian ini didesain dengan menggunakan jenis penelitian kombinasi model atau desain sequantial explanatory, yakni desain penelitian yang mengkombinasikan atau menggabungkan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif secara berurutan. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pitusunggu Kecamatan Marang karena merupakan salah satu daerah pengembangan sektor perikanan di Kabupaten Pangkep, dengan waktu yang diperlukan selama dua bulan yakni bulan Februari 2016 sampai dengan Maret 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita nelayan yang terlibat dalam kelompok usaha di Desa Pitusunggu Kecamatan Marang Kabupaten Pangkep, yakni sebanyak 12 Kelompok Usaha, masing-masing memiliki 10 orang anggota, sehingga populasi sebanyak 120 orang. Teknik penentuan sampel dilakukan secara simple random sampling. Jumlah sampel ditentukan sebanyak 50 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Pendapatan rata-rata yang diterima responden adalah sebesar Rp860.066,- dengan R/C ratio sebesar 2,4 yang artinya bahwa setiap pengeluaran Rp1,- akan memberikan hasil usaha perikanan sebesar Rp2.43 dan B/C Ratio sebesar 1,43. Data tersebut menunjukkan bahwa usaha pengolahan hasil perikanan menguntungkan. Jadi secara umum dapat dikatakan bahwa usaha pengolahan mampu meningkatkan pendapatan nelayan dan (2) Pemberdayaan komunitas perempuan nelayan dapat dilakukan melalui penguatan kelembagaan, pengembangan sumber daya manusia, dan peningkatan modal.
ANALISIS PENDAPATAN PEMBUDIDAYA RUMPUT LAUT EUCHEUMA SPINOSUM DI DESA PULAU PADAELO KECAMATAN PULAU SEMBILAN Hasan Basri; Suryawati Salam; Sri Mulyani
Journal of Aquaculture and Environment Vol. 1 No. 2 (2019): Journal of Aquaculture and Enviroment Juni 2019
Publisher : Postgraduate Bosowa University Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/jae.v1i2.1067

Abstract

Perairan pulau Padaelo merupakan salah satu wilayah potensial untuk pengembangan budidaya rumput laut Eucheuma spinosum. Aspek teknis perairan mendukung untuk dilakukan usaha budidaya namun aspek analisis pendapatan juga diperlu dikaji. Tujuan  penelitian ini adalah menganalisis pendapatan pembudidaya rumput laut diperairan Desa Pulau padaelo serta membandingkan antara pendapatan yang diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan pada usaha budidaya rumput laut.  Dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2016. Metode analisis dilakukan dengan menentukan pendapatan yang diperoleh dari hasil pengurangan dari total pendapatan dikurangi total pengeluaran. Sedangkan R/C ratiao diperoleh dengan membagi total pendapatan dengan total pengeluaran. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan pembudidaya rumput lau adalah Rp. 43.010.000 pertahun atau Rp. 6.144.286 persiklus.  R/C ratio sebesar 2,049 atau dengan kata lain sangat layak untuk diteruskan. Padaelo island is one of the potential areas for cultivation of seaweed Eucheuma spinosum. The technical aspect of the waters of support to do farming but also income analysis diperlu aspects studied. The purpose of this study was to analyze revenue seaweed cultivators waters padaelo Island Village and comparing the income obtained by the cost incurred in seaweed farming. Implemented in January to March 2016. The analysis method to determine the income obtained from the reduction of total revenues minus total expenses. While the R / C ratiao is obtained by dividing total earnings by total spending. Research shows that the average income of farmers grass Lau is Rp. Or Rp 43.01 million per year. 6144286 persiklus. R / C ratio of 2,049 or  very worthy to be forwarded.
ANALISIS PENGEMBANGAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT Gracillaria sp DI KECAMATAN SINJAI TIMUR KABUPATEN SINJAI Irmawati Malkab; Hadijah Hadijah; Sri Mulyani
Journal of Aquaculture and Environment Vol. 3 No. 2 (2021): Journal of Aquaculture and Enviroment Juni 2021
Publisher : Postgraduate Bosowa University Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/jae.v3i2.1068

Abstract

Kondisi lingkungan perairan tambak terutama dari aspek kualitas fisika dan kimia perairan sangat menentukan keberhasilan budidaya rumput laut gracilaria sp.  Tujuan  penelitian ini adalah menganalisis parameter fisika dan kimia air tambak yang mendukung pengembangan budidaya rumput laut dan penentuan lokasi yang sesuai untuk pengembangan budidaya rumput laut ditinjau dari aspek fisika dan kimia air di empat desa/Kelurahan  Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai.  Dilaksanakan pada bulan Januari sampai Februari 2016. Teknik analisis dilakukan dengan menentukan beberapa parameter fisika kimia air sebagai faktor pembatas yang terdiri dari: kecerahan, suhu, kedalaman, salinitas, pH, DO,CO2, fosfat, dan nitrat.  Parameter pembatas  dalam empat  kelas kategori, yaitu kelas sangat sesuai, sesuai, kurang sesuai , dan tidak sesuai.  Hasil Penelitian menunjukkan tambak di Kelurahan Samataring, Desa Tongke-tongke, Desa Panaikang, dan Desa Pasimarannu sesuai untuk pengembangan budidaya rumput laut gracillaria sp. Condition pond water environment, especially from the aspect of water quality chemical physics determine the success of seaweed farming gracilaria sp. The purpose of this study was to analyze the physical and chemical parameters of water ponds, which supports the development of seaweed farming and determining a suitable site for the development of seaweed cultivation from the aspect of chemical physics of water in four villages / East Village Sinjai Sinjai district. Conducted in January and February 2016. Technical analysis is done by determining several physical parameters of water chemistry as a limiting factor consisting of: brightness, temperature, depth, salinity, pH, DO, CO2, phosphate, and nitrate. Parameters delimiter in four grade categories, namely class is suitable, appropriate, less appropriate and not appropriate. Research shows ponds in the village of Samataring, Tongke-tongke, Panaikang and pasimarannu appropriate for the cultivation of seaweed gracillaria sp.
ANALISIS USAHA BUDIDAYA KEPITING BAKAU UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN PEMBUDIDAYA TAMBAK DI KABUPATEN PANGKEP Vivi Imrona Fardiyah; A. Gusti Tantu; Sri Mulyani
Journal of Aquaculture and Environment Vol. 3 No. 2 (2021): Journal of Aquaculture and Enviroment Juni 2021
Publisher : Postgraduate Bosowa University Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/jae.v3i2.1069

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan input produksi terhadap hasil produksi, juga mengestimasi tingkat efisiensi penggunaan input produksi pada budidaya penggemukan kepiting bakau di Kabupaten Pangkep. Pada penelitian ini, teknik pengambilan sampel adalah sensus, yaitu petani pembudidaya penggemukan kepiting sebagai responden. Analisis data menggunakan Stochastic Production Frontier yang penyelesaiannya dengan bantuan program LIMDEP versi 6. Hasil estimasi menunjukkan dengan menggunakan fungsi produksi frontier bahwa variabel bebas yang signifikan berpengaruh positif terhadap produksi kepiting adalah luas keramba, jumlah benih dan jumlah pakan.  Analisis terhadap Efisiensi Teknis (ET) rata-rata sebesar 0,94986. nilai tersebut dapat dikatakan sebagai prestasi atas kinerja penggunaan input produksi yang sangat memuaskan (mendekati 1), namun disisi lain kesempatan untuk melakukan pengembangan relatif sempit sehingga perlu upaya ekstensifikasi. Nilai R/C rasio sebesar 1,9516, artinya bahwa budidaya penggemukan kepiting bakau masih menguntungkan sehingga layak untuk dikembangkan. His study aimed to analyze the effect of the use of inputs to production, also estimate the efficiency of use of production inputs in the cultivation of mangrove crab fattening in Pangkep. In this study, the sampling technique is the census that farmers crab fattening farmers as respondents. Analysis of data using Stochastic Production Frontier settlement with the help of the program LIMDEP version 6. The estimation results show using frontier production function that the independent variables were significant positive effect on the production of crab is spacious cages, seed number and amount of feed. Analysis of the Technical Efficiency (ET) by an average of 0.94986. The value can be regarded as the achievement of the performance use of production inputs very satisfying (approaching 1), but on the other hand the opportunity to develop a relatively narrow so that extending the necessary efforts. Rated R / C ratio of 1.9516, it means that the cultivation of mangrove crab fattening still profitable so as to develop.
ANALISIS KERUSAKAN EKOSISTEM MANGROVE TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT PESISIR DI DESA TONGKE-TONGKE KECAMATAN SINJAI TIMUR KABUPATEN SINJAI Ikbal Ikbal; A. Gusti Tantu; Sri Mulyani
Journal of Aquaculture and Environment Vol. 1 No. 2 (2019): Journal of Aquaculture and Enviroment Juni 2019
Publisher : Postgraduate Bosowa University Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/jae.v1i2.1070

Abstract

Penelitian dilaksanakan bulan Januari sampai dengan Maret 2016 di Desa Tongke-tongke Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai. Metode yang digunakan adalah metode quisionering dilakukan dengan random sampling. Analisa data dilakukan secara deskriptif dan Paired Sample T-test untuk mengetahui signifikasi perbedaan beberapa indikator yang dianalisis pada saat sebulum dan sesudah terjadinya kerusakan ekosistem mangrove. Hasil penelitian menunjukan bahwa Pendapatan masyarakat pantai sebelum dan sesudah kerusakan ekosistem mangrove di lokasi penelitian di dapatkan perbedaan yang signifikan.  Tingkat saving masyarakat nelayan relative rendah, yakni hanya sebesar rata-rata empat koma enam puluh lima persen dari total pendapatan keluarga sehingga potensi pengembangan perekonomian wilayah melalui peningkatan investasi lokal juga relative rendah. Terdapat perbedaan yang signifikan antara keragaman jenis tangkapan nelayan antara sebelum dan sesudah terjadinya kerusakan hutan mangrove dimana berbagai jenis biota laut tangkapan nelayan menjadi hilang dan/atau semakin langka sesudah terjadinya kerusakan ekosistem hutan mangrove. Kerusakan ekosistem hutan mangrove berpengaruh terhadap kesempatan kerja masyarakat nelayan yang disebabkan berkurangnya bahan baku, benih untuk budidaya serta berkurangnya potensi tangkapan nelayan sekitar lokasi penelitian. The research was conducted from January to March 2016 in the village of Tongke-tongke Eastern SinjaiSinjai district. The method used is a method quisionering done by random sampling. The data were analyzed descriptively and Paired Sample T-test to determine the significance of differences in some of the indicators that are analyzed at the time sebulum and after the occurrence of damage to mangrove ecosystems. The results showed that the income of coastal communities before and after the destruction of mangrove ecosystems in the study site in getting significant difference. Saving the fishing community level is relatively low, which only amounted to an average of four point sixty five percent of the total family income so that the potential of regional economic development through increased local investment is also relatively low. There are significant differences between the species diversity of fishermen between before and after the occurrence of damage to mangrove forests where many kinds of marine fishermen became lost and / or increasingly scarce after the destruction of mangrove forest ecosystems. Damage to the mangrove forest ecosystem affect the employment opportunities of fishing communities resulting reduction in raw materials, seeds for cultivation as well as decrease the potential for fishermen catch around the study site.
PENGARUH KONSENTRASI ENZIM PAPAIN PADA PAKAN TERHADAP AKTIVITAS ENZIM PENCERNAAN IKAN BANDENG CHANOS CHANOS Marwan Marwan; Hadijah Hadijah; Sri Mulyani
Journal of Aquaculture and Environment Vol. 4 No. 2 (2022): Journal of Aquaculture and Enviroment Juni 2022
Publisher : Postgraduate Bosowa University Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/jae.v4i2.1454

Abstract

Salah Satu masalah yang di hadapi perbenihan ikan Bandeng Chanos chano) adalah besarnya kebutuhan akan pakan alami (Branchionus sp) dalam proses produksi benih ikan bandeng.  Penelitian ini bertujuan untuk menekan atau mengurangi penggunaan makanan  alami dalam proses produksi benih bandeng.  larva yang di pelihara dalam wadah 70 liter yang diisi dengan air laut salinitas 30 ppt. Penebaran larva wadah dengan menggunakan larva yang berumur 13 hari dengan  kepadatan larva ikan bandeng 15 ekor/l.  Metode penelitian menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan 3 ulangan. Perlakuan yang dicobakan adalah pengayaan pakan dengan enzim papain dengan dosis  berbeda (0%, 0,75%, 1%, dan 1,25%). Hasil penelitian ini dengan penggunaan dosis enzim papain 1% dalam pakan memberikan nilai tertinggi pada uji aktivitas enzim, pertumbuhan relatif, rasio RNA/DNA serta kelangsungan hidup benih bandeng. Parameter kualitas air selama proses penelitian dalam kisaran layak bagi pemeliharaan benih ikan Bandeng. One of the problems faced by milkfish (Chanos-chanos) hatcheries is the excessive demand for natural feed (Branchionus sp) in the milkfish fry production process. This study aims to suppress or reduce the use of natural foods in the milkfish seed production process. Larvae reared in 70-liter containers filled with seawater salinity 30 ppt. Larvae distribution in containers used 13-day-old larvae with a density of 15 fish/l milkfish larvae. The research used a Completely Randomized Design (CRD) method with 4 treatments and 3 replications. The trial treatment was enrichment of feed with papain enzymes at various doses (0%, 0.75%, 1%, and 1.25%). The result of this study showed a dose of 1% papain enzyme in the feed give the highest value on the enzyme activity test, relative growth, RNA/DNA ratio, and the survival rate of milkfish seeds. Water quality parameters during the research process were within the acceptable range for milkfish fry maintenance
PENGARUH BIOENKAPSULASI VITAMIN C PADA ROTIFER DAN ARTEMIA TERHADAP RASIO RNA/DNA, PERTUMBUHAN DAN TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP LARVA IKAN BANDENG CHANOS CHANOS Khairiman Khairiman; Sri Mulyani; Sutia Budi
Journal of Aquaculture and Environment Vol. 4 No. 2 (2022): Journal of Aquaculture and Enviroment Juni 2022
Publisher : Postgraduate Bosowa University Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/jae.v4i2.1455

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rasio RNA/DNA, pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup larva ikan bandeng yang disuplementasi Vitamin C pada rotifer dan artemia dengan dosis yang berbeda, perlakuan ini diharapkan dapat meningkatkan performa fisiologis larva ikan bandeng. Penelitian ini dilakukan pada bulan September sampai Oktober 2021 di unit pembenihan ikan bandeng Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Takalar. Analisis laboratorium untuk beberapa parameter uji di laksanakan di Laboratorium Uji Fisika Kimia BPBAP Takalar. Pada penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hasil Penelitian Menunjukkan bahwa Suplementasi vitamin C pada rotifer dan artemia dapat meningkatkan rasio RNA/DNA, pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup larva ikan bandeng. Dosis suplementasi rotifer dan artemia dengan vitamin C terbaik untuk rasio RNA/DNA, pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup yang diperoleh pada penelitian ini adalah pada dosis 200 mg/L dengan tingkat kelangsungan hidup 35,64 ± 0,125c% diikuti dosis 150 mg/L sebesar 34,45 ± 0,49c% dan dosis 100 mg/L 32,17 ± 0,79b%. untuk yang terendah pada perlakuan kontrol 0 mg/L 29,31 ± 1,189a%. The study aims to analyze the RNA/DNA ratio, growth, and survival rates of vitamin C supplemented milkfish larvae in rotifers and artemia at different doses, This treatment is expected to improve the physiological performance of the milkfish larvae. This research was conducted from September to October 2021 at the fish hatchery unit of The Brackish Aquaculture Fisheries Center (BPBAP) Takalar. Laboratory analysis for several test parameters was carried out at the BPBAP Takalar Chemical Physics Test Laboratory. The study used a Complete Randomized Design (RAL). The results showed that vitamin C supplementation in rotifers and artemia could improve RNA/DNA ratio, growth, and survival rate of milkfish larvae. The best dose of rotifer and artemia supplementation with vitamin C for RNA/DNA ratio, growth, and survival rate obtained in this study was at 200 mg/L with a survival rate of 35.64 ± 0.125c% followed by a dose of 150 mg/L of 34.45 ± 0.49c% and a dose of 100 mg/L of 32.17 ± 0.79b%. For the lowest on the control treatment was 0 mg / L 29.31% ± 1,189a.
PENGARUH EKOLOGI DAN HABITAT TERHADAP PERTUMBUHAN RUMPUT LAUT ( Eucheuma cotonii) DI TELUK BICARI KABUPATEN KAIMANA Rita A. Kramandondo; Hadijah Hadijah; Sri Mulyani
Journal of Aquaculture and Environment Vol. 4 No. 2 (2022): Journal of Aquaculture and Enviroment Juni 2022
Publisher : Postgraduate Bosowa University Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/jae.v4i2.1456

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekologi dan habitat terhadap pertumbuhan rumput laut E. cottonii di Teluk Bicari, Kabupaten Kaimana. Penelitian ini bersifat eksperimental menggunakan pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Penentuan stasiun dilakukan pada komunitas pembudidaya rumput laut yang berada di dalam teluk Bicari dengan stasiun mewakili bagian luar, tengah dan dalam teluk tersebut. Setiap titik pengambilan sampel dicatat posisi geografisnya atau titik koordinatnya dan dilakukan budidaya dengan berat awal rata rata 100 gr dengan waktu pengamatan 1 musim tanam selama 7 minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perairan Teluk Bicari mempunyai daerah budidaya rumput laut di Desa Foromajaya yang berada di teluk bagian dalam, desa Marsi yang melakukan budidaya di peissir teluk bagian tengah dan daerah Mae mae yang berada di bagian luar Teluk Bicari yang langsung mendapat akses dari laut lepas. Pertumbuhan bobot tertinggi diperoleh dari daerah Mae mae (1460 gr) diikuti Marsi (1120 gr)  dan Foromajaya (880 gr). Dengan demikian, hasil penelitian ini menyatakan bahwa ekologi dan habitat mempengaruhi pertumbuhan rumput laut jenis Echeuma cotonii.. Kata Kunci: Ekologi, Rumput Laut, Euchema cottonii, Teluk Bicari, Pertumbuhan, Kaimana   ABSTRACT This study aims to determine the effect of ecology and habitat on the growth of E. cottonii seaweed in Bicari Bay, Kaimana District. This research is experimental using quantitative and qualitative approach. Determination of stations is carried out on seaweed farming communities in Bicari Bay with stations representing the outer, middle and inner parts of the bay. Each sampling point recorded its geographical position or coordinates and cultivated with an average initial weight of 100 g with an observation time of 1 growing season for 7 weeks. The results showed that the waters of Bicari Bay hvea seaweed cultivation areas in Foromajaya Village which is in the inner bay, Marsi village which cultivates on the coast of the middle bay and Mae Mae area which is on the outside of Bicari Bay which has direct access from the high seas. The highest weight growth was obtained from Mae mae (1460 g) followed by Marsi (1120 g) and Foromajaya (880 g). Thus, the results of this study indicate that ecology and habitat affect the growth of Echeuma cotonii seaweed Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekologi dan habitat terhadap pertumbuhan rumput laut E. cottonii di Teluk Bicari, Kabupaten Kaimana. Penelitian ini bersifat eksperimental menggunakan pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Penentuan stasiun dilakukan pada komunitas pembudidaya rumput laut yang berada di dalam teluk Bicari dengan stasiun mewakili bagian luar, tengah dan dalam teluk tersebut. Setiap titik pengambilan sampel dicatat posisi geografisnya atau titik koordinatnya dan dilakukan budidaya dengan berat awal rata rata 100 gr dengan waktu pengamatan 1 musim tanam selama 7 minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perairan Teluk Bicari mempunyai daerah budidaya rumput laut di Desa Foromajaya yang berada di teluk bagian dalam, desa Marsi yang melakukan budidaya di peissir teluk bagian tengah dan daerah Mae mae yang berada di bagian luar Teluk Bicari yang langsung mendapat akses dari laut lepas. Pertumbuhan bobot tertinggi diperoleh dari daerah Mae mae (1460 gr) diikuti Marsi (1120 gr)  dan Foromajaya (880 gr). Dengan demikian, hasil penelitian ini menyatakan bahwa ekologi dan habitat mempengaruhi pertumbuhan rumput laut jenis Echeuma cotonii.. This study aims to determine the effect of ecology and habitat on the growth of E. cottonii seaweed in Bicari Bay, Kaimana District. This research is experimental using quantitative and qualitative approach. Determination of stations is carried out on seaweed farming communities in Bicari Bay with stations representing the outer, middle and inner parts of the bay. Each sampling point recorded its geographical position or coordinates and cultivated with an average initial weight of 100 g with an observation time of 1 growing season for 7 weeks. The results showed that the waters of Bicari Bay hvea seaweed cultivation areas in Foromajaya Village which is in the inner bay, Marsi village which cultivates on the coast of the middle bay and Mae Mae area which is on the outside of Bicari Bay which has direct access from the high seas. The highest weight growth was obtained from Mae mae (1460 g) followed by Marsi (1120 g) and Foromajaya (880 g). Thus, the results of this study indicate that ecology and habitat affect the growth of Echeuma cotonii seaweed
Desa Sentra Bibit Bandeng di Desa Tasiwalie Kecamatan Suppa Kabupaten Pinrang Muhlis Ruslan; Sri Mulyani; Zulkifli Makkawaru; Paulus Lebang
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat PROSIDING EDISI 5: SEMNAS 2020
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.383 KB)

Abstract

Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) di Desa Tasiwalie tahun kedua ini melanjutkan tahun pertama, tahun pertama telah dilakukan pendampingan terhadap kelompok tani dalam pembenahan dan pembangunan rumah kelompok tani dan kolam pemeliharaan nener ikan bandeng, pengadaan nener sampai pada pemasaran. Tahun ke dua dilanjutkan dengan penambahan kolam pemeliharaan ikan bandeng terhadap kelompok tani sebab banyaknya permintaan, bukan hanya menangani dalam wilayah sendiri tapi juga melayani permintaan di luar Kabupaten Pinrang, yakni Kab.Mamuju dan Kab. Luwu. Dari aspek pengadaan bibit bandeng (nener) sudah dapat mandiri dalam pengelolaannya, pengadaan sampai pemasaran. Oleh karena itu di tahun ke-2 ini pembenahan kolam, dalam hal ini ±1 ha dibenahi dan dilengkapi inpra struktur dalam pemeliharaan ikan bandeng sampai pada komsumsi. Pemeliharaan ikan bandeng sampai pada komsumsi dimaksudkan untuk memberi pendampingan dan pelatihan kepada kelompok tani dalam proses produksi abon ikan bandeng, oleh karena selama ini di Desa Tasiwalie pada umumnya petani tambak hanya memelihara ikan bandeng lalu dijual, belum memikirkan nilai tambah ekonomi dalam bentuk pembuatan abon ikan bandeng. Untuk itu dilakukan pendampingan pembuatan abon ikan bandeng, kemasan dan penerapan teknologi tepat guna dengan harapan kelompok tani memiliki nilai tambah ekonomi kaitannya dengan kewirausahaan. Dengan demikian konstribusi Program Pengembangan Desa Mitra di Desa Tasiwalie dalam pengembangan dan pemberdayaan masyarakat secara optimal melalui pendampingan pengembangan potensi yang ada di Desa Tasiwalie dapat meningkatkan wawasan sumber daya petani tambak dan meningkatkan pendapatannya secara berkesinambungan.
Pendampingan Inovasi Teknologi Budidaya Maggot Bsf Sebagai Pakan Alternatif Budidaya Tambak Sri Mulyani; Mardiana Mardiana; Fatmawati Fatmawati; Mitra Mandasari; Jaqueline Kenedi; Rosdiana Rosdiana; Kamariah Kamariah
INOVASI: Jurnal Hasil Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 2 (2022): INOVASI: Jurnal Hasil Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.734 KB) | DOI: 10.35580/inovasi.v2i2.40877

Abstract

Abstrak. Limbah bahan organik seperti sampah rumah tangga dan pasar banyak terdapat di masyarakat Desa Majannang dan dalam pengelolaan lingkungan pengetahuan masyarakat akan pemanfaatan limbah sampah organik masih terbatas. Masyarakat pembudidaya di Desa Majannang juga menghadapi meningkatnya harga pakan udang dan ikan, sehingga membuat pembudidaya harus mencari alternative lain untuk menekan biaya pakan. Budidaya Maggot BSF solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Dalam Program Matching Fund Kedeireka Universitas Bosowa kali ini melaksanakan kegiatan pendampingan budidaya Maggot BSF sebagai alternative pakan udang dan ikan yang dilaksanakan di desa Majannang. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yakni pelatihan partisipatif dalam kegiatan ceramah, diskusi dan praktek budidaya Maggot BSF. Hasil pelatihan ini dalah tersedianya Maggot BSF sebagai bahan pembuat pakan udang dan ikan dan adanya pemahaman, pengetahuan dan ketrampilan peserta akan budidaya Maggot BSF. Hasil dari kegiatan ini adalah besarnya antusias masyarakat terhadap pelatihan dengan dibuktikan aktifnya masyarakat mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir dan banyaknya peserta yang aktif dalam sesi diskusi dan tanya jawab. Sehingga bisa ditarik kesimpulan bahwa pelatihan dan praktek budidaya Maggot BSF di desa Majannang berlangsung sukses dan meningkatnya pemahaman dan sikap peserta tentang pentingnya pengolahan limbah sampah organik dan sebagai alternative bahan pakan udang dan ikan Kata kunci: Magot BSF, Alternatif pakan udang dan ikan, kedaireka, PT. Bosowa Isuma dan Universitas Bosowa.