Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

MEDIATISASI #STOPFOODWASTE: STUDI KASUS PADA GARDA PANGAN Swastika, gabriela laras dewi
Jurnal Ilmu Komunikasi AKRAB Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Ilmu Komunikasi AKRAB
Publisher : Jurnal Ilmu Komunikasi AKRAB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (916.991 KB)

Abstract

AbstractOn the support of embodiment of livable Surabaya, the endeavors do not merely come from the government control. Inhabitants of Surabaya are present to encourage improvement and sovereignty of their city. In this case, there is one independent organization who constantly and actively empower volunteerism and social action of #stopfoodwaste, named Garda Pangan. Garda Pangan has a mission to stop food waste and to process leftovers to be worth-eating food, yet to help others in need. There are two main problems in this research, firstly I want to examine how does mediatization come through Garda Pangan programs related to #stopfoodwaste and secondly how does mediatization bring the participatory culture through digital praxis. I put a case study using theory of mediatization to scrutiny that Garda Pangan addresses intersection of issues. The result of this research is that digital praxis which intertwined with offline practices can bring discourse co-creating. It also delivers a stronger participatory culture, not only limited by main producer, but also supported the co-players (co-creators). The main issue itself can be heard by wider public.Keywords: mediatization, participatory culture, digital practice, Garda Pangan.
Critical Discourse Analysis dalam Catatan Minggu: Teks dan Praksis dalam Narasi Urban Gabriela Laras Dewi Swastika; Jennifer Esther
Jurnal Kajian Jurnalisme Vol 4, No 1 (2020): KAJIAN JURNALISME
Publisher : School of Journalism, Faculty of Communication Sciences, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkj.v4i1.27276

Abstract

Hari Minggu melekat pada beberapa aktivitas dalam praktik keseharian, bila merujuk pada ritual keagamaan, hari Minggu identik dengan prosesi religi Kristen, sementara bila mengacu pada kalender pemerintah, sebagian besar masyarakat Indonesia sedang menikmati hari libur dari pekerjaan mereka di penghujung minggu. Dari sekian banyak aktivitas yang dioperasikan pada hari Minggu, penelitian ini memfokuskan pada praktik membaca surat kabar Minggu. Subyek dalam penelitian adalah Kompas Minggu, surat kabar akhir pekan yang tampil dengan wujud lebih stylish, berisikan topik-topik seputar budaya, masyarakat, gaya hidup, kehidupan urban, kebudayaan populer, kuliner, keluarga, dan seni. Penelitian ini secara khusus meneliti kolom dalam Kompas Minggu yang bertajuk Catatan Minggu. Peneliti mengambil tiga kolom dalam Catatan Minggu yang terbit pada 14 Juni 2015 berjudul Yogya-Magelang, lalu pada 28 Juni 2015 berjudul Padang-Bukittinggi, lalu kolom ketiga dengan judul Pada Setiap Sudut Kota New York yang diterbitkan pada 5 November 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah critical discourse analysis (CDA) atau analisis wacana kritis yang diutarakan oleh Teun A. Van Dijk. CDA Van Dijk menaruh landasan diskursus (discourse) pada tatanan sosiokognitif, di mana memiliki dua maksud. Maksud pertama bahwasanya diskursus berelasi pada proses tekstual yang berada dalam lingkup media massa, lalu maksud kedua, diskursus menyiratkan nilai-nilai, struktur sosial, praktik, bahkan relasi kuasa. Metode ini digunakan untuk mengupas rumusan masalah penelitian: bagaimana interplay antara teks dan praksis dalam narasi urban yang terkandung dalam kolom Catatan Minggu.
USAHA CATERING OKE LA BEB GO ONLINE Imanuel Deny Krisna Aji; Hilda Yunita Wono; Kuncoro Dewi Rahmawati; Gabriela Laras Dewi Swastika; Monika Teguh; Dheandra Mutiara Kayana
JPM17: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 01 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/jpm17.v5i01.3252

Abstract

Made Subdistrict of Sambikerep, Surabaya is an area that is very close to Ciputra University campus building complex which is only about 3 km away.  The large number of migrants living in the area ranging from those who work in offices and students is a huge opportunity for residents of the Made Subdistrict to open catering business. This was the main reason underlying Ms. Alfiah to open a heavy food supply business. Ms. Alfiah is a housewife who loves cooking. Come from Lamongan Regency and has lived in the Made Subdistrict area for quite a long time. The problems faced by the business partners of Okay La Beb Catering are limited marketing: The catering business owner Oke La Beb has not implemented a marketing strategy that reaches more customers, the technology used is not maximal, often there are no transactions simply because she does not have any knowledge how to use technology for marketing. The solution is to provide basic knowledge of marketing strategies through integrated marketing communication, guiding the use of digital technology in marketing communications. Through community service activities conducted, Ms. Alfiah can use online media, namely Whatsapp (personal messenger) and (Instagram) social media in marketing. Keywords: online media, catering, digital technology, marketing communication
PERANCANGAN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM UNTUK MEMBERDAYAKAN LSM LINGKUNGAN HIDUP Louisa Christine Hartanto; Patrisia Amanda Pascarina; Gabriela Laras Dewi Swastika; Raslika Sharfina Nirwan; Kirana Ratu Sekar Kedaton
Share : Journal of Service Learning Vol. 8 No. 1 (2022): FEBRUARY 2022
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.271 KB) | DOI: 10.9744/share.8.1.65-72

Abstract

Pada tahun 2000 tercatat ada 13.400 LSM yang bergerak pada bidang lingkungan hidup di Indonesia. Namun banyaknya LSM ini tidak diikuti dengan prestasi di bidang lingkungan hidup, kerusakan lingkungan hidup tetap terjadi, bahkan semakin luas. Beberapa keadaan tersebut membuat LSM lingkungan hidup mulai tidak diminati dan ditinggalkan. Hal ini dibuktikan oleh salah satu LSM lingkungan hidup bernama PEPULIH yang semakin hari semakin sulit menjaring anak-anak muda untuk terlibat dalam kepengurusan mereka. Minimnya prestasi dan kekeliruan proses atau cara ber-komunikasi menyebabkan PEPULIH sulit diterima oleh generasi muda. Maka dari itu pengabdian masyarakat ini ingin menjawab permasalahan komunikasi dari PEPULIH agar lebih dapat diterima oleh anak muda, dan terutama membentuk citra yang baik. Tim pengabdian masyarakat, memberikan jawaban dengan melakukan komunikasi melalui media sosial Instagram. Melalui media yang banyak digunakan anak muda saat ini, diharapkan PEPULIH dapat membangun citranya dengan baik sehingga dapat lebih diterima oleh anak muda. PEPULIH yang saat ini lebih ingin dilihat sebagai LSM Lingkungan Hidup yang memberikan edukasi bagi generasi muda untuk hidup ramah lingkungan. Harapannya generasi muda akan tertarik untuk turut serta dalam kepengurusan PEPULIH melalui kegiatan komunikasi dan edukasi di media sosial Instagram. Oleh karenanya diperlukan rancangan yang tepat, baik dari segi tema warna hingga jenis konten. Tema warna yang disarankan untuk LSM lingkungan hidup seperti PEPULIH adalah dominan warna hijau, yang didukung dengan penggunaan warna cokelat, biru, dan kuning. Pada kondisi tertentu penggunaan tema warna merah bisa dilakukan, dan dapat didukung dengan penggunaan warna kuning atau warna utama (hijau). Selain tema warna, perancangan juga mendesain jadwal unggah dan frekuensi unggah sedemikian rupa agar dapat menyasar generasi muda dan menarik bagi mereka.
PROGRAM PELATIHAN PUBLIC SPEAKER FOR L[Y]FE BAGI PENGEMBANGAN DIRI ENTREPRENEUR M. Teguh; I. D. K. Aji; G. L. D. Swastika; V. D. Hermanto
Buletin Udayana Mengabdi Vol 20 No 1 (2021): Buletin Udayana Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.204 KB) | DOI: 10.24843/BUM.2021.v20.i01.p02

Abstract

Kemampuan public speaking saat ini menjadi kebutuhan yang tidak terelakkan dalam kehidupan sehari-hari, apalagi bagi orang yang ingin berwirausaha. Maka dari itu Fakultas Ilmu Komunikasi dan Bisnis Media (FIKOM) Universitas Ciputra Surabaya, melaksanakan program pelatihan bertajuk “Public Speaker for L[y]fe”, yang memberikan pembekalan berbicara di depan publik terutama di ranah bisnis. Program ini telah dijalankan bersama salah satu mitra yaitu SMA Citra Berkat untuk mendorong siswa-siswanya berani berwirausaha sejak dini. Materi pelatihan terdiri atas 3 topik besar, yaitu Self-identification, Power Presentation, dan Public Speaking. Materi tersebut diberikan dalam 12 kali pertemuan dengan metode ceramah, diskusi, dan praktik langsung oleh siswa. Hasil dari program pelatihan ini adalah peserta kegiatan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru dalam berbicara di depan publik, yang dapat mereka praktikkan secara langsung. Siswa diberikan bekal untuk dapat mempresentasikan produk-produk mereka, baik dalam rangka penjualan produk maupun untuk menarik investor. Kegiatan ini telah berlangsung dengan baik dan dirasa bermanfaat oleh peserta, dimana ilmu yang didapatkan bisa dipergunakan dalam kegiatan wirausaha mereka. Kata kunci: Public Speaking, Entrepreneurship , Wirausaha, Presentasi
Perancangan Busana Uniseks Bergaya Co-Ed Androgynous Berbasis Konsep Sustainable Fashion Dewa Made Weda Githapradana; Rahayu Budhi Handayani; Gabriela Laras Dewi Swastika
JURNAL RUPA Vol 7 No 1 (2022): Open Issue
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/rupa.v7i1.4823

Abstract

Covid-19 pandemic resulted many changes and adjustments in various sectors of life, including the creative fashion industry sector. One of the topics that came out was the concept of sustainable fashion as a solution to overcome the challenges of changing times. One of the ideas for implementing the concept is “reduce-reuse-recycle”. The topic of this research is the application of the reduce-reuse-recycle concept in the design of co-ed androgynous unisex fashion using clothing waste, unsold clothing stock, and leftover fabric scraps. The topic of unisex clothing is a global fashion trend phenomenon that represents the efficiency of product differentiation as well as a gender identity campaign through appearance. The research problem is to find a suitable concept of design development for a unisex fashion product with co-ed androgynous style based on sustainable. The purpose of the research is to determine the concept and process of designing a unisex fashion product with a co-ed androgynous style based on a sustainable concept. The research method uses descriptive qualitative methods through triangulation (combined) data collection techniques covering several ways, namely literature, observation, interviews, and experimental. The design method uses the DUCMOT fashion system design stage with the design process in research and experimental testing. This concept not only has a positive impact on the surrounding environment but can also hone the creativity of industry players in utilizing and extending the life cycle of a product into new, innovative products. KeywordsCo-ed Androgynous, Gender Fluid, Sustainable Fashion, Unisex, Upcycle Design
MEDIATISASI #STOPFOODWASTE: STUDI KASUS PADA GARDA PANGAN Gabriela Laras Dewi Swastika
Jurnal Ilmu Komunikasi AKRAB Vol. 3 No. 2 (2018): OKTOBER
Publisher : AKADEMI KOMUNIKASI RADYA BINATAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

On the support of embodiment of livable Surabaya, the endeavors do not merely come from the government control. Inhabitants of Surabaya are present to encourage improvement and sovereignty of their city. In this case, there is one independent organization who constantly and actively empower volunteerism and social action of #stopfoodwaste, named Garda Pangan. Garda Pangan has a mission to stop food waste and to process leftovers to be worth-eating food, yet to help others in need. There are two main problems in this research, firstly I want to examine how does mediatization come through Garda Pangan programs related to #stopfoodwaste and secondly how does mediatization bring the participatory culture through digital praxis. I put a case study using theory of mediatization to scrutiny that Garda Pangan addresses intersection of issues. The result of this research is that digital praxis which intertwined with offline practices can bring discourse co-creating. It also delivers a stronger participatory culture, not only limited by main producer, but also supported the co-players (co-creators). The main issue itself can be heard by wider public.