Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Pengembangan Media Pembelajaran Bahasa Arab di SMP Muhammadiyah Prambanan Jailani, Mohammad
Darul Ilmi: Jurnal Pendidikan Agama Islam. Vol 2 No 1: April (2024)
Publisher : Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Sultra Bekerjasama Dengan MGMP dan KKG PAI Sultra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan video pembelajaran bahasa Arab di SMP Muhammadiyah 1 Prambanan. Kedua, untuk menentukan efektivitas video pembelajaran di SMP Muhammadiyah Prambanan. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian pengembangan (Research and Development) dengan menggunakan model Borg and Gall untuk menghasilkan produk video pembelajaran. Langkah-langkah pengembangan penelitian ini terdiri dari mengidentifikasi potensi dan masalah, pengumpulan informasi, desain media, pengujian validitas media, revisi media berdasarkan umpan balik validator, pengujian lapangan produk media, revisi produk media, dan pengujian penggunaan. Proses validasi melibatkan empat validator ahli, termasuk dua ahli media dan dua ahli subjek. Pengujian lapangan dilakukan di SMP Muhammadiyah Prambanan, sedangkan pengujian kelas eksperimental dilakukan di kelas 1 B. Metode pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, kuesioner, dan tes, sedangkan analisis data dilakukan dalam dua tahap: data kuantitatif dengan analisis skala Likert berdasarkan proporsi (frekuensi), dan data kualitatif dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengembangan media mengikuti proses delapan tahap, mulai dari mengidentifikasi masalah potensial hingga pengujian penggunaan. Penilaian rata-rata oleh ahli media mengenai aspek media melintasi enam indikator komponen pembelajaran bahasa Arab memiliki skor rata-rata 3,81, berdasarkan tabel konversi data dari skala kuantitatif menjadi kualitatif lima poin, menunjukkan penilaian "sangat baik." Skor rata-rata dari ahli subjek menunjukkan bahwa dalam hal konten dan materi, skornya adalah 4,81, menunjukkan penilaian "sangat baik." Sementara itu, rata-rata keseluruhan untuk aspek presentasi/materi adalah 5,0, dikategorikan sebagai "sangat baik." Umpan balik dan masukan dari ahli media dan subjek mengarah pada revisi terkait judul, durasi media, dan pertanyaan evaluasi. Masukan ini diintegrasikan oleh peneliti sesuai dengan saran dari para ahli. Untuk menentukan efektivitas video pembelajaran bahasa Arab di SMP Muhammadiyah Prambanan, dilakukan wawancara terstruktur. Analisis efektivitas penggunaan video pembelajaran untuk pendidikan bahasa Arab, yang diperoleh dari wawancara terstruktur dengan siswa, menyimpulkan bahwa video tersebut adalah alat pembelajaran yang menarik dan efektif.
Motivasi Orang Pergi Haji Berulang Kali: Analisis tentang Pengalaman dan Kesadaran Beragama sebagai Budaya Islam di Yogyakarta, Indonesia Jailani, Mohammad; Huda, Miftachul
Al-Banjari : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 23 No. 1 (2024)
Publisher : Pascasarjana UIN ANTASARI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/albanjari.v23i1.12695

Abstract

 The issues that arise regarding the Hajj include those who wait in line for years without being called by the Ministry of Religious Affairs. There is also a strong motivation for some to perform the Hajj multiple times. The research problem consists of two variables: first, why do people go on Hajj repeatedly; second, is it true that the religious experience during Hajj is a factor in the desire to perform Hajj again? This study aims to analyze the motivation of people to perform Hajj repeatedly in the holy land from the perspective of religious psychology (religious consciousness). The method used in this study is qualitative, a field study with interview and documentation methods. The respondents in this study are all pilgrims who have performed Hajj at least twice and reside in Yogyakarta and its surroundings. The results of this study prove that there is an influence of understanding regarding the legal conclusions on religious orders about performing Hajj. It is believed that performing Hajj once in a lifetime is obligatory, while performing it multiple times is considered sunnah and therefore unlimited. Secondly, the religious experiences encountered during the Hajj rituals in the holy land of Mecca. These personal and spiritual religious experiences vary among pilgrims. The differences are due to the place, time, atmosphere, health conditions of the pilgrims, and the quality of understanding of religious teachings. Among the religious experiences that tend to raise religious awareness can take the form of specificity, emotion, amazement, and also helplessness, leading to self-introspection, which further impacts the growth of personal and social holiness. Lastly, the task given by an institution or another person is believed to be a call from Allah, as not everyone gets the opportunity to perform Hajj. The Hajj culture in Indonesia is not just a tradition or ritual but an enhancement of Islamic culture that has implications for Islamic culture. It is known that 80-100% of Indonesians are motivated to perform Hajj.
PENDAMPINGAN DAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN TAHSIN WA TAHFIDZ AL-QUR’AN BERBASIS CYBER MEDIA PADA SEKOLAH-MADRASAH DI KAPANEWON NGAMPILAN YOGYAKARTA Hudha, Mokhamad Choirul; Jailani, Mohammad
Riau Journal of Empowerment Vol 6 No 3 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/raje.6.3.180-190

Abstract

Meningkatnya virus Covid-19 di Indonesia membuat pemerintah pusat maupun daerah mengeluarkan berbagai himbauan, peraturan, dan kebijakan yang diberikan kepada masyarakat seluruh Indonesia termasuk juga di Kecamatan Ngampilan Kota Yogyakarta. Sangat disesali jika himbauan tersebut masih diabaikan oleh sejumlah orang dengan berbagai alasan. Problem yang terjadi dalam hal ini setelah adanya pandemi Covid-19 banyak sekolah-sekolah yang mengikuti perintah dari Kementerian Pendidikan di Indonesia yaitu dengan mengganti proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan menggunakan Media dalam jaringan (Daring). Namun kenyataannya sekolah-sekolah yang ada tidak semuanya siap dengan pembelajaran model seperti itu, pun tidak semua mata pelajaran bisa dengan mudah dilakukan pembelajaran daring, khususnya pembelajaran tahsin wa tahfidz al-Qur’an. Dengan menganalisis permasalahan yang ada maka kami melakukan program Pendampingan Pengembangan Pembelajaran Tahsin wa Tahfidz Al-Qur’a Berbasis Cyber Media Dalam Menghadapi Pandemi Covid-19. Program pendampingan ini sangat penting dalam hal kegiatan belajar mengajar di karenakan sebagai bentuk upaya solusi agar kegiatan belajar mengajar tetap terlaksana juga diharapkan mampu mencegah penularan covid -19. Program Pendampingan ini mengajak siswa maupun guru dapat menguasai teknologi untuk menunjang pembelajaran secara online. Dengan adanya kebijakan Work From Home (WFH), maka dengan mempercepat mereka dalam menguasai teknologi pembelajaran secara digital adalah suatu kebutuhan bagi mereka.
Responding to Muhammadiyah Education in The Era of Neurotechnology: Neuroscience and Religious Moderation Perspectives Jailani, Mohammad
12 Waiheru Vol. 9 No. 2 (2023): 12 Waiheru
Publisher : Balai Diklat Keagamaan Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47655/12waiheru.v9i2.161

Abstract

In the Millennial era, there's been a positive response to the comprehensive diversification of educational partnerships, especially in the realm of multicultural Islamic education, garnering significant attention. Haedar Nashir's scholarly address at the 48th Mukhtamar of Muhammadiyah in UMS Surakarta effectively illustrates the emergence of a uniform educational framework, rich in intricacies, opening up new avenues in Islamic education. This qualitative and descriptive research addresses the ongoing debates surrounding Islamic education in Indonesia by suggesting pertinent Islamic-centered alternative approaches within the contemporary landscape. By utilizing a systematic review methodology and content analysis, this study highlights various facets of life and learning, encompassing methodologies, techniques, information propagation, educational administration, and the role of social media. Despite the primary emphasis and requirements set by Kemdikbud and Kemenag to achieve an enlightened Islamic education, the current state of Islamic education in Indonesia seems stagnant. The proliferation of educational partnerships extends broadly across diverse educational establishments, both formal and Islamic boarding schools. To notably elevate the quality of education, the researchers propose significant alternatives rooted in neuroscience, religious moderation, and knowledge management within Islamic education. The implications and contributions of this study aspire to enhance Islamic education and advance study-based learning in Islam, with the aim of captivating the attention of younger generations, notably millennials and Generation Z, within the realm of Society 5.0. This research is expected to serve as a platform and pivotal milestone in realizing a progressive and flourishing Islamic civilization in the forthcoming times.
Peningkatan Motivasi Belajar Siswa di SMK Muhammadiyah Yogyakarta Melalui Implementasi Kurikulum ISMUBA Berbasis Kurikulum Merdeka Jailani, Mohammad
honai Vol. 5 No. 2 (2023): Honai
Publisher : Balai Diklat Keagamaan Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47655/honai.v5i2.105

Abstract

Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh redesain kurikulum Integratif-Holistik ISMUBA berbasis Kurikulum Merdeka terhadap peningkatan motivasi belajar siswa di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Subjek penelitian ini melibatkan guru dan siswa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis studi lapangan. Prosedur penelitian meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan mengacu pada pola Stake yang meliputi pengumpulan kategori, interpretasi langsung, dan pengembangan generalisasi naturalistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan motivasi belajar siswa sebesar 70% pada semester dua. Hal ini disebabkan oleh implementasi konsep merdeka belajar yang memberikan ruang dan waktu kepada siswa untuk belajar secara mandiri. Pendekatan pembelajaran yang didukung oleh platform dan redesain kurikulum ISMUBA berbasis kurikulum merdeka merupakan inisiatif dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (KEMENDIKBUD), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah DIY, serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Inisiatif ini telah mampu mengembangkan kreativitas guru ISMUBA dan manajemen sekolah dalam menyelenggarakan pembelajaran. Namun, terdapat beberapa faktor penghambat yang perlu diperhatikan, seperti asumsi bahwa kurikulum sering mengalami perubahan dan belum adanya kurikulum yang mendukung sebelum konsep merdeka belajar diperkenalkan. Penelitian ini akan memiliki implikasi yang luas dalam pengembangan redesain kurikulum PAI (Ismuba), khususnya dalam hal pembelajaran dan pengembangan kurikulum PAI di tingkat sekolah dan Madrasah Muhammadiyah. Dengan pertimbangan dan analisis terhadap hipotesis yang ada, peneliti mengacu pada penelitian terdahulu yang relevan dan sejalan dengan motivasi belajar siswa, serta melibatkan objek dan setting penelitian yang sama di berbagai tingkat pendidikan, mulai dari Taman Kanak-Kanak hingga Sekolah Menengah Kejuruan dan Perguruan Tinggi. Sebagian besar penelitian pendukung menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan angket pada tahap pra-tes dan pasca-tes, atau melibatkan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Untuk menghindari klaim kebaruan yang tidak sesuai, peneliti mengacu pada dan menggunakan model seleksi untuk artikel ilmiah yang relevan, dengan dukungan aplikasi seperti Harzing's Publish or Perish dan Google Scholar. Pemilihan penelitian terdahulu yang relevan dengan tema dan judul penelitian ini membuat penelitian ini memiliki sedikit kesamaan dengan penelitian sebelumnya. Dengan pendekatan dan strategi tersebut, metode yang digunakan dalam penelitian ini berbeda dan memberikan kebaruan untuk penelitian selanjutnya, yang diharapkan dapat ditindaklanjuti oleh peneliti di masa depan. Abstract There are discrepancies and disputes about curriculum assumptions that change frequently, by the Ministry of Education and Culture. Teachers are not yet creative and imaginative in teaching, based on data on learning outcomes for the 2021-2022 academic year and data from DIKDASMEN PWM DIY, DIKDASMEN PP Muhammadiyah, student learning motivation decreased drastically, namely 50%. This study aims to analyze the factors that support increasing student motivation at SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta by redesigning the curriculum (Ismuba) with an independent curriculum pattern. The informants of this research consisted of teachers and students. The research uses a qualitative field study method. The research procedure used the method of observation, interviews, and documentation. Data analysis with data display, data reduction, and data verification. The results showed that students' learning motivation increased by 70% in the second semester. With the pattern, students are given independence and give space, and time for students. Platform-supported learning. The redesign of the ISMUBA curriculum with an independent curriculum pattern initiated by the Ministry of Education and Culture, DIKDASMEN PWM DIY, and DIKDASMEN PP Muhammadiyah, was able to develop the creativity of Ismuba teachers and school management. The inhibiting factors are the assumption of a curriculum that changes frequently and the absence of a supportive curriculum before the existence of independent learning. This research will have implications for the development of the PAI (ISMUBA) curriculum in the future.  
The Effectiveness of Development of Brain-Based Arabic Learning Media with a Neuroscience Approach to Muhammadiyah Vocational High School Students in the COVID-19 Period Jailani, Mohammad
Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan Vol 12 No 1 (2024): Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan (In Progress)
Publisher : Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36052/andragogi.v12i1.316

Abstract

The problem in SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta is that students cannot understand Arabic well due to conventional techniques and textbook-based learning. This study aimed to develop Arabic learning media based on neuroscience in SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Neuroscience, as the learning media, has the goal of improving students' learning outcomes. The data were obtained from documents, namely the classification of reputable National and International journals, along with interviews with 20 students and 2 teachers. The study's results prove that Arabic learning media based on neuroscience could improve students' learning outcomes in the Arabic language with an average score of 77.58/B+. The combination of attractive learning media and neuroscience theory is proven to be an effective approach that could stimulate students. The analysis of learning media based on neuroscience, from the stages of product design, development, and evaluation to revision, results in data that shows that student learning outcomes were well arranged. The weakness of neuroscience as the Arabic learning media was in the results of students' population data, in which only a few students did not show improvement in learning Arabic. However, at general, implications of developing Arabic learning media based on neuroscience could provide creativity to teachers and help the students in learning Arabic, especially in SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Therefore, the development of neuroscience as an Arabic learning media requires further research. (Pokok masalah di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta adalah Bahasa Arab yang tidak dapat dipahami siswa karena pembelajaran masih bersifat konvensional dan tingginya ketergantungan terhadap bahan buku ajar. Penelitian ini bertujuan mengembangkan media pembelajaran Bahasa Arab berbasis neuroscience di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Neuroscience sebagai media pembelajaran memiliki tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Data diperoleh dari dokumen, yakni klasifikasi jurnal Nasional dan Internasional bereputasi serta wawancara kepada 20 siswa dan 2 guru. Hasil penelitian membuktikan bahwa media pembelajaran bahasa Arab berbasis neuroscience dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Bahasa Arab dengan nilai rata-rata 77,58/B+. Kombinasi media pembelajaran yang menarik dan teori neuroscience terbukti merupakan pendekatan yang dapat merangsang siswa. Analisis media pembelajaran berdasarkan neuroscience hingga tahapan desain produk, pengembangan, evaluasi dan revisi menghasilkan data bahwa hasil belajar siswa tersusun dengan baik. Kelemahan neuroscience sebagai media pembelajaran Bahasa Arab terdapat pada hasil data populasi di mana segelintir siswa tetap tidak menunjukkan kemajuan dalam memahami Bahasa Arab. Meski demikian, secara umum, penerapan pengembangan media pembelajaran Bahasa Arab berbasis neuroscience dapat memberikan kreativitas kepada guru dan membantu siswa dalam pembelajaran Bahasa Arab khususnya di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Oleh karena itu, pengembangan neuroscience sebagai media pembelajaran bahasa Arab memerlakukan penelitian lebih lanjut.)
RESPONDING TO MUHAMMADIYAH EDUCATORS IN THE AGE OF NEUROTECHNOLOGY: IMPLICATIONS FOR THE DEVELOPING OF ISLAMIC EDUCATION Jailani, Mohammad
Jurnal Mudarrisuna: Media Kajian Pendidikan Agama Islam Vol 13, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jm.v13i2.18875

Abstract

There is a holistic differentiation of educational alliances which has received a warm response from multicultural Islamic education. The emergence of a homogeneous educational base with all its knick-knacks, giving rise to new cases or chapters in Islamic education. Haedar Nashir responded well to this in his scientific speech, as delivered on the 48th Mukhtamar Muhammadiyah day at UMS Surakarta, the content of his scientific speech was none other than the advancement of Muhammadiyah Islamic education in the Millennial era. This research responds to the polemic of Islamic education in Indonesia along with alternative approaches based on Islam in the current era. Estuary based on qualitative descriptive research about the rumors of Islamic education in Indonesia. This research is based on a qualitative approach to literature review. Data analysis was used with a content analysis approach. Notes The results of the study found that polemics about life and about learning, approaches, methods, information delivery, education management, and social media appear, in the present. The level of demands from the Ministry of Education and Culture and the Ministry of Religion that Islamic education is expected to be able to bring more enlightenment. But what is the power of Islamic education in Indonesia, it is still as usual, progressing not advancing and not retreating. Differentiation of educational alliances occurs everywhere, regardless of formal education or Islamic boarding school education. Researchers offer alternatives in the increasingly significant decline in education with several alternative approaches such as neuroscience-based learning, religious moderation-based learning, and knowledge management in Islamic education. The contribution and implications of this research lead to the improvement of Islamic education and learning based on Islamic studies, which in the current era are starting to be shunned by millennials and generation Z in the era of society 5.0. This research is a forum and foundation for the improvement and progress of Islamic civilization in the future.
Peningkatan Kualitas Mubaligh Hijrah Masjid di Yogyakarta melalui Literasi Hadis Nabi Waharjani; Jailani, Mohammad
Warta LPM WARTA LPM, Vol. 27, No. 2, Juli 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/warta.v27i2.2201

Abstract

The problems that the takmir of the Daliatul Iman mosque feel are (1) that the Friday preachers of Dalilatul Iman are mostly from outside members of the congregation and mosque takmir administrators; (2) many of them are elderly; (3) material concerning the issue of the hadith of the Prophet Muhammad. What was conveyed in the Friday sermon was not in accordance with the rules for taking reference material sources properly. Responding to the three problems raised by the takmir administrators of the Dalilatul Iman mosque, the proposing team offered three structured and systematic solutions. Organizing Friday khatib training for prospective khatib and novice khatib from takmir administrators and mosque congregation members who are recommended by takmir administrators and from surrounding mosque takmir administrators who register and meet the requirements proposed by management of partner mosques upon consideration. Input from the proposing team. This solution is in accordance with the competence of the proposing team, as a trainer the chairman of the Dalilatul Iman mosque takmir agrees to the solution offered by the proposing team, even other mosque administrators will also contribute to this activity. Implementation methods applied are socialization, training, mentoring, evaluation and monitoring. Counseling twice was carried out to 9 heads of Ta'mir mosques in Annual with material on the importance of the role of the preacher in the prosperity of the mosque. Friday sermon improvement training, especially in conveying the source of the hadith of the Prophet Muhammad. The training was given to 20 novice Friday sermon candidates with materials: Friday sermon procedures, Friday sermon practice simulations, Friday sermon preparation practice, and direct practice of Friday sermons at partner mosques. The training was completed and resulted in young Friday preachers who were ready to carry out their duties, and now they are on active duty.
MAINTAINING MENTAL HEALTH BY DEVELOPING AN ISLAMIC LIFESTYLE Waharjani; Jailani, Mohammad
Islamuna: Jurnal Studi Islam Vol. 11 No. 1 (2024)
Publisher : Madura State Islamic Institute (Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/islamuna.v10i2.8428

Abstract

ABSTRAK Kajian ini bermula dari hasil analisis dan pengamatan literatur yang akhir-akhir ini mulai memperhatikan kesehatan mental. Kondisi ini ini mulai mendapatkan perhatian seiring majunya peradaban manusia dan tingginya tuntutan hidup. Kehidupan yang nyaman dimulai dari lingkup yang paling kecil yakni keluarga. Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin juga memberi tuntunan bagaimana kehidupan dunia agar seimbang dan berdampak pada kebaikan akhirat. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan ingin mengkaji 1) bagaimana membangun kesehatan berdasarkan Islam dan 2) bagaimana membangun keluarga yang tenteram dan sejahtera. Dari penelitian ini diharapkan bisa mengarah pada kesehatan mental berbasis ajaran Islam. Penelitian ini merupakan penelitian literatur
Tradisi Mustami'an: Kerapan Sapi dalam Pembelajaran Bahasa Arab dari Perspektif Antropologi di Pondok Pesantren Madura Jailani, Mohammad
Tatar Pasundan: Jurnal Diklat Keagamaan Vol 18, No 1 (2024): Tatar Pasundan: Jurnal Diklat Keagamaan
Publisher : Balai Diklat Keagamaan Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38075/tp.v18i1.378

Abstract

From an anthropological standpoint, this research examines the acculturation of the culture of livestock frequency and mustami'an in studying Arabic at Madura Islamic boarding schools. The research takes a qualitative method focused on case studies, with data gathered through observation, interviews, and documentation. The research focuses on Islamic boarding schools and their many components. Data analysis employs the Miles and Huberman technique, which includes data reduction, presentation, and verification. The study's findings highlight the need of combining Arabic linguistics with local culture in distant locations, which helps to preserve cultural legacy like cow frequency and mustami'an through learning that incorporates local terminology and cultural values into teaching materials.