Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

KAJIAN AWAL PENERAPAN KONSEP MEKANIKA PADA GERAK ROBOT DENGAN ANALISIS ALJABAR Budi Yasmini, Luh Putu
JST (Jurnal Sains dan Teknologi) Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1594.17 KB) | DOI: 10.23887/jst-undiksha.v1i1.6019

Abstract

Gerak screw adalah gerak dasar sebuah robot yang dapat dianalisis dengan menerapkan konsep gerak benda tegar. Gerak benda tegar terdiri dari gerak rotasi terhadap suatu garis lurus dan diikuti dengan gerak translasi pada garis lurus tersebut. Dalam penelitian ini dikaji kembali mengenai konsep dasar dari gerak robot dengan menggunakan koordinat eksponensial (koordinat twist), serta persamaan kecepatan gerak robot sebagai fungsi waktu dengan menggunakan analisis aljabar. Gerak robot dengan model ball joints digambarkan oleh dua persamaan kecepatan koordinat spatial dan body, yakni:  dan  yang menggambarkan kecepatan sistem sebagai fungsi sudut rotasi terhadap sumbu-x (j), sumbu-y (b) dan sumbu-z (α) yang merupakan fungsi dari q.
KAJIAN AWAL PENERAPAN KONSEP MEKANIKA PADA GERAK ROBOT DENGAN ANALISIS ALJABAR Budi Yasmini, Luh Putu; Aris Gunadi, I Gede
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2012: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2012
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakGerak screw adalah gerak dasar sebuah robot yang dapat dianalisis dengan menerapkan konsep gerak benda tegar. Gerak benda tegar terdiri dari gerak rotasi terhadap suatu garis lurus dan diikuti dengan gerak translasi pada garis lurus tersebut. Dalam penelitian ini dikaji kembali mengenai konsep dasar dari gerak robot dengan menggunakan koordinat eksponensial (koordinat twist), serta persamaan kecepatan gerak robot sebagai fungsi waktu dengan menggunakan analisis aljabar. Gerak robot dengan model ball joints digambarkan oleh dua persamaan kecepatan koordinat spatial dan body, yakni: dan yang menggambarkan kecepatan sistem sebagai fungsi sudut rotasi terhadap sumbu-x (), sumbu-y (β) dan sumbu-z (α) yang merupakan fungsi dari θ.
PELATIHAN PENGGUNAAN IC 555 UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN GURU FISIKA SMP DAN SMA PEMBINAAN EKSTRAKULIKER ELEKTRONIK DI KECAMATAN BULELENG Yasmini, Luh Putu Budi; Rahmawati, Dewi Oktofa; Budiasa, Putu
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2014: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2014
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan ekstrakurikuler ditujukan agar siswa dapat mengembangkan kepribadian, bakat, dan kemampuannya diberbagai bidang di luar bidang akademik. Berdasarkan data yang diperoleh terdapat 4 SMA Negeri di kecamatan Buleleng dan 34 SMP Negeri di Kabupaten Buleleng (http://www.balipost.co.id, edisi 27 Januari 2010 ), data tersebut belum termasuk SMK dan Sekolah Swasta yang ada di Kecamatan Buleleng. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa hanya sebagian kecil sekolah tersebut yang masih tetap memfasilitasi siswanya yang berminat pada bidang elektronika, seperti SMA Negeri 1 Singaraja. Masalah pokok yang akan dipecahkan melalui kegiatan P2M ini adalah “Meningkatkan keterampilan dalam bidang elektronika guru SMP dan SMA pembina ekstrakurikuler elektronika di Kecamatan Buleleng”. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah “ Pelatihan guru SMP dan SMA pembina ekstrakurikuler elektronika di Kecamatan Buleleng dapat meningkatkan ketermapilan dalam bidang elektronika”.
THE EFFECT OF INTERACTIVE MULTIMEDIA ASSISTED PROBLEM BASED LEARNING MODEL TOWARDS THE CRITICAL THINKING SKILLS OF SMA STUDENTS ., I Gusti Ayu Putu Adi Laksmidewi; ., Prof. Dr. Ketut Suma, MS; ., Luh Putu Budi Yasmini, S.Pd., M.Sc.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 1, No 1 (2014):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v1i1.3578

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan keterampilan berpikir kritis antara kelompok siswa yang belajar dengan Model Problem Based Learning Berbantuan Multimedia Interaktif (MPBL-MI), Model Problem Based Learning (MPBL), dan Model Pembelajaran Langsung (MPDI). Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan desain penelitian pretest-posttest nonequivalent control group design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Tabanan semester genap tahun ajaran 2013/2014 yang terdiri dari 8 kelas IPA dengan jumlah total 318 orang siswa. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan simple group random sampling. Sehingga diperoleh tiga kelas dengan jumlah total sampel adalah 120 orang siswa. Data dikumpulkan melalui pemberian pretest dan posttest berupa tes keterampilan berpikir kritis, yang terdiri dari 10 soal essay. Data dianalisis dengan tekhnik analisis deskriptif dan analisis varians (ANAVA) satu jalur dengan uji lanjut Least Significant Difference (LSD) dengan taraf signifikansi untuk seluruh pengujian adalah 0,05. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis antara kelompok siswa yang belajar dengan MPBL-MI, kelompok siswa yang belajar dengan MPBL, dan kelompok siswa yang belajar dengan MPDI (F = 17,788; p
ANALISIS MISKONSEPSI SISWA TERHADAP MATERI KALOR DI KELAS X-3 SMAN 1 SAWAN SERTA CARA MENANGGULANGINYA ., Komang Ayu Cintya Dewi; ., Dr. A.A.Istri Agung Rai Sudiatmika,M.P; ., Luh Putu Budi Yasmini, S.Pd., M.Sc.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 2, No 1 (2015):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v2i1.5601

Abstract

Rendahnya pemahaman konsep dan terjadinya miskonsepsi pada siswa disebabkan karena kurangnya perlakuan atau tindak lanjut dalam proses pembelajaran dalam memperbaiki miskonsepsi siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendiskripsikan miskonsepsi pada siswa, (2) mendiskripsikan penyebab miskonsepsi pada siswa, (3) mendiskripsikan upaya penanggulangan miskonsepsi pada siswa, dan (4) mendiskripsikan retensi miskonsepsi pada siswa kelas X-3 SMAN 1 Sawan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan subjek penelitian siswa kelas X-3 SMAN 1 Sawan tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 21 orang. Data miskonsepsi dikumpulkan melalui tes diagnostik berbantuan CRI (Certainty of Response Index). Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil analisis menunjukkan bahwa (1) ditemukan beberapa miskonsepsi siswa tentang kalor; (2) miskonsepsi siswa disebabkan oleh konsep awal siswa, intuisi siswa yang salah, pengalaman siswa yang keliru, rendahnya kemampuan dan minat belajar siswa, serta metode mengajar yang digunakan guru; (3) metode yang digunakan untuk menanggulangi miskonsepsi diantaranya metode percobaan/eksperimen, metode demonstrasi, metode simulasi komputer, metode diskusi kelompok, dan metode tanya jawab; (4) ditemukan beberapa miskonsepsi siswa yang bersifat resisten. Metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini terbukti mampu menurunkan miskonsepsi pada siswa.Kata Kunci : miskonsepsi, pemahaman konsep, dan retensi Poor concepts understanding and misconceptions in students were due to lack of treatment or follow-up in the learning process in improving student misconceptions. This study aimed at (1) describing the misconceptions in students, (2) describing the cause of misconceptions in students, (3) describing the response to misconceptions in students, and (4) describing the retention of misconceptions in class X-3 of SMAN 1 Sawan. This research used descriptive method with the research subjects were 21 class X-3 students of SMAN 1 Sawan in academic year 2014/2015. Data of misconceptions were collected by a CRI (Certainty of Response Index) assisted diagnostic test misconceptions. Data were analyzed descriptively. The results show that (1) found some misconceptions students about heat; (2) the student misconceptions are caused by the initial concept of the student, the students’ wrong intuition, the students’ wrong experience, poor the ability and interest learning of students, and the teaching methods used by teachers; (3) the methods used to eliminate misconceptions are experimental methods, demonstrations method, computer simulation, group discussions method, and question and answer method; (4) found some misconceptions students which are resistant. Learning methods used in this study are proved to reduce misconceptions in students.keyword : misconceptions, conceptual understanding, and retention
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI THINK-TALK-WRITE (TTW) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA ., Ni Putu Desi Arya Anjani; ., Drs. Erwan Sutarno,M.Pd; ., Luh Putu Budi Yasmini, S.Pd., M.Sc.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 2, No 1 (2015):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v2i1.5419

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan interaksi sosial siswa dan hasil belajar IPA siswa, serta mendeskripsikan tanggapan siswa terhadap implementasi model pembelajaran kooperatif dengan strategi Think-Talk-Write (TTW). Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIIB SMP Negeri 3 Mengwi yang berjumlah 32 orang. Data dikumpulkan melalui nilai LKS pada setiap pertemuan, tes hasil belajar berupa tes pilihan ganda, lembar oservasi kinerja ilmiah, angket interaksi sosial, dan angket tanggapan. Data dianalisis secara deskriptif. Ketuntasan klasikal yang ditentukan di SMP Negeri 3 Mengwi adalah 76% untuk penguasaan konsep, 75% untuk kinerja ilmiah serta kriteria keberhasilan interaksi sosial siswa yang telah ditentukan adalah ≥ 68 atau dengan kriteria minimal tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) terjadi peningkatan nilai rata-rata interaksi sosial siswa kelas VIIB yaitu 76,44 pada siklus I dan 82,73 pada siklus II, 2) terjadi peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas VIIB dengan ketuntasan klasikal penguasaan konsep siswa yang dicapai adalah 78,13% pada siklus I dan 100% pada siklus II, sementara ketuntasan klasikal kinerja ilmiah siswa pada siklus I adalah 75% dan pada siklus II adalah 100%, 3) siswa kelas VIIB memberikan tanggapan positif terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif dengan strategi TTW dalam pembelajaran IPA. Kata Kunci : Model pembelajaran kooperatif strategi TTW, interaksi sosial, dan hasil belajar IPA This research aimed at improving the students’ social interaction, students’ science learning outcome, and describing the students’ responses towards the implementation of cooperative learning model with TTW strategy. This research was classroom action research conducted in two cycles. The subjects of this research were 32 grade VIIB students of SMP Negeri 3 Mengwi in academic year 2014/2015. Data were collected through LKS score at each meeting in class, the learning result test in form of multiple choice, observation sheet of scientific performance, questionnaire test of social interaction, and questionnaire test of students responses. Data were analyzed descriptively. Classical completeness in SMP Negeri 3 Mengwi is 76% for mastery of concepts, 75% for scientific performance, and also for completeness criterium of social interaction is ≥ 68 or in minimal criterium is high. The result shows that: 1) there is an increase in students’ social interaction at grade VIIB students with the average score is 76,44 in first cycle and 82,73 in second cycle. 2) There is an increase in students’ science learning outcomes at grade VIIB students with the classical completeness mastery of students concepts is 78,13% in first cycle and 100% in second cycle, while the classical completeness of students’ scientific performance is 75% in first cycle and 100% in second cycle. 3) The students’ respons towards the implementation of cooperative learning model with TTW strategy is positive. keyword : Cooperative learning model with TTW strategy, social interaction, and science learning outcomes.
PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA ., Ni Luh Gede Fina Supratiwi; ., Drs. I Nyoman Putu Suwindra, M.Kom.; ., Luh Putu Budi Yasmini, S.Pd., M.Sc.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 2, No 1 (2015):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v2i1.5602

Abstract

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan (1) meningkatkan motivasi belajar siswa, (2) meningkatkan prestasi belajar siswa dan, (3) mendeskripsikan tanggapan siswa terhadap penerapan model blended learning. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus pembelajaran, tiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu 1) perencanaan, 2) pelaksanaan, 3) observasi/evaluasi, dan 4) refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII B SMP N 2 Sawan semester ganjil Tahun Pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 27 orang. Data motivasi belajar IPA dikumpulkan dengan angket motivasi belajar, sedangkan data prestasi belajar IPA dikumpulkan dengan tes pilihan ganda. Data tanggapan siswa dikumpulkan dengan angket tanggapan siswa. Seluruh data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil analisis menunjukan bahwa: (1) terjadi peningkatan motivasi belajar IPA (skor rata-rata motivasi belajar IPA siklus I = 104,93 dengan kategori cukup dan skor rata-rata motivasi belajar IPA siklus II = 121,48 dengan kategori tinggi), (2) terdapat peningkatan prestasi belajar fisika (nilai rata-rata prestasi belajar IPA pada siklus I = 76,30 dengan ketuntasan klasikal = 55%, dan nilai rata-rata prestasi belajar IPA siklus II = 85,74 dengan ketuntasan klasikal = 100%), (3) rerata tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran blended learning sangat positif dengan skor rata-rata 213,36. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model blended learning dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPA siswa kelas VIII B SMP N 2 Sawan Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015.Kata Kunci : blended learning, motivasi belajar, prestasi belajar. This classroom action research aimed at (1) improving the student motivation, (2) improving the student achievement and, (3) describing the students' responses toward the application of blended learning models. This research was a classroom action research and was conducted in two learning cycles, each cycle consisted of four phases: 1) planning, 2) implementation, 3) observation/evaluation, and 4) reflection. The subject of this research was 27 students of class VIII B of SMP N 2 Sawan in academic year 2014/2015. Data of learning motivation were collected by using a science learning motivation questionnaire, data of science learning achievement were collected by using a science learning motivation questionnaire, and data of students’ responses were collected by using a student’s response questionnaire. Data were analyzed descriptively. The result of the research show that (1) there is an increasing in motivation to learn science (the average score of motivation to learn science cycle I is104.93 with the category “fair”, while the average score of the second cycle of motivation to learn science is121.48 with the category “high”), (2) there is an improvement of physics learning achievement (the average score of science learning achievement in the first cycle is 76.30 with the classical completeness 55%, and the average score of science learning achievement second cycle is 85.74 with classical completeness 100%), (3) The student response towards the application of blended learning teaching model is very positive with the average score 213.36. The results show that the application of the model blended learning can increase learning motivation and science learning achievement at class VIII B of SMP N 2 Sawan in Even Semester of Academic Year 2014/2015.keyword : blended learning, motivasi belajar, prestasi belajar.
Pengaruh self-regulation, self-efficacy, dan study habits terhadap prestasi belajar fisika ., I Putu Darma Putra; ., Prof. Dr I Wayan Sadia,M.Pd; ., Luh Putu Budi Yasmini, S.Pd., M.Sc.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 2, No 1 (2015):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v2i1.5802

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) menganalisis pengaruh self-regulation terhadap prestasi belajar fisika, 2) menganalisis pengaruh self-efficacy terhadap prestasi belajar fisika, 3) menganalisis pengaruh study habits terhadap prestasi belajar fisika, dan 4) menganalisis pengaruh self-regulation, self-efficacy, dan study habits terhadap prestasi belajar fisika. Jenis penelitian ini adalah penelitian kausal-komparatif atau ex post facto. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri se-Kabupaten Gianyar yang terdiri dari 7 sekolah. Jumlah populasi 2017 siswa. Sampel penelitian ini berjumlah 352 siswa yang diambil dengan teknik proposional random sampling. Data self-regulation, self-efficacy, dan study habits dikumpulkan menggunakan kuisioner. Data prestasi belajar fisika siswa dikumpulkan dengan tes prestasi belajar berbentuk tes objektif. Data yang terkumpul dianalisis dengan statistik deskriptif, uji regresi sederhana, dan ganda tiga prediktor. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) terdapat pengaruh yang signifikan self-regulation terhadap prestasi belajar fisika dengan kontribusi sebesar 0,7% (F = 7,703; dengan p < 0,05), 2) terdapat pengaruh yang signifikan self-efficacy terhadap prestasi belajar fisika dengan kontribusi sebesar 2,2% (F = 10,520; dengan p < 0,05), 3) terdapat pengaruh yang signifikan study habits terhadap prestasi belajar fisika dengan kontribusi sebesar 7,1% (F =35,193; dengan p < 0,05), 4) terdapat pengaruh yang signifikan self-regulation, self-efficacy,dan study habits terhadap prestasi belajar fisika dengan kontribusi sebesar 10,0% (F = 12,851; dengan p < 0,05).Kata Kunci : self-regulation, self-efficacy, study habits, prestasi belajar This study aimed at 1) analysing the influence of self-regulation towards physics academic achievement, 2) analysing the influence of self-efficacy towards physics academic achievement, 3) analysing the influence of study habits towards physics academic achievement, and 4) analysing the influence of self-regulation, self-efficacy, and study habits toward physics academic achievement. This research was a causal-comparative or ex post facto study. The study population was all students of class X in Gianyar regency which consisted of 7 schools. Total population was about 2017 students. The research sample, 352 students, were taken by proportional random sampling technique. Data of self-regulation, self-efficacy, and study habits were collected by using a questionnaire. Data of student physics achievement were collected by using achievement test which was in form an objective test. Data were analyzed by using descriptive statistics, while the hypothesis were tested by using simple and multiple regression. The results shows that 1) there is a significant difference of self-regulation towards physics academic achievement with 0.7% contribution (F = 7.703; p
PENGARUH MODEL BERBASIS MASALAH (PROBLEM-BASED LEARNING) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SAWAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ., Ni Kadek Pujiastuti; ., Prof. Dr. Ketut Suma, MS; ., Luh Putu Budi Yasmini, S.Pd., M.Sc.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 1, No 1 (2014):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v1i1.3465

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) terhadap pemahaman konsep fisika siswa mengenai materi Listrik Dinamis. Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi experiment dengan rancangan pretest-posttest non-equivalent control group design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X semester II SMA Negeri 1 Sawan tahun pelajaran 2013/2014 dengan jumlah populasi 183 orang. Sampel diambil dengan cara simple random sampling berjumlah 105 orang siswa. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep fisika siswa. Variabel bebas adalah model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) dan model pembelajaran langsung. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data pemahaman konsep fisika siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes pemahaman konsep berbentuk tes pilihan ganda. Data dianalisis menggunakan statistic deskriptif, ANAVA, dan uji LSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) terdapat perbedaan yang signifikan pemahaman konsep antara siswa yang belajar menggunakan model problem based learning dan model pembelajaran langsung (F = 20,012; p
PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA ., Ni Putu Adi Gunasih; ., Dra. Ni Ketut Rapi, M.Pd.; ., Luh Putu Budi Yasmini, S.Pd., M.Sc.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 2, No 1 (2015):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v2i1.5420

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar IPA siswa kelas VIIE SMP Negeri 3 Mengwi melalui penerapan model discovery learning. Penelitian ini ialah penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas kelas VIIE SMP Negeri 3 Mengwi tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 32 orang. Data dikumpulkan melalui tes keterampilan berpikir kritis, hasil belajar IPA, dan angket tanggapan. Hasil penelitian menunjukkan: 1) penerapan model discovery learning dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa kelas VIIE dengan ketuntasan klasikal 75,00% pada siklus I dan 90,63% pada siklus II. 2) Penerapan model discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas VIIE dengan ketuntasan klasikal 78,13% pada siklus I dan 93,75% pada siklus II. 3) Siswa kelas VIIE memberikan tanggapan sangat positif terhadap penerapan model discovery learning. Kata Kunci : discovery learning, keterampilan berpikir kritis, hasil belajar IPA This research aimed at improving critical thinking skills, and science learning outcomes at grade VIIE students of SMP Negeri 3 Mengwi through discovery learning model application. The research was classroom action research conducted by two cycles. The subjects were 32 grade VIIE students of SMP Negeri 3 Mengwi in academic year 2014/2015. Data were collected by critical thinking skills test, science learning outcomes test, and questionnaire responses test. The results shows that: 1) the application of discovery learning model can improve the students' critical thinking skills at grade VIIE students with the classical completeness 75,00% in first cycle and 90,63% in second cycle. 2) The application of discovery learning model can improve the students' science learning outcomes at grade VIIE students with the classical completeness 78,13% in first cycle and 78,13% in second cycle. 3) The student’ respons towards the application is positive.keyword : discovery learning, critical thinking skills, science learning outcomes