Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Buletin Kedokteran dan Kesehatan Prima

Efektivitas madu sebagai gastroprotektif pada tikus putih yang diinduksi aspirin bedasarkan hasil histopatologi Meutia, Rena; Razoki, Razoki; Halim, Binarwan; Nasution, Chairul Radjab; Tarigan, Antje Irmella; Fioni, Fioni; Nardi, Leo
Buletin Kedokteran & Kesehatan Prima Vol. 1 No. 2 (2022): September
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.15 KB) | DOI: 10.34012/bkkp.v1i2.2689

Abstract

Tukak lambung merupakan kerusakan jaringan mukosa, sub mukosa sampai lapisan otot lambung. Salah satu penyebabkan tukak lambung yaitu hipersekresi asam lambung sehingga terjadi kerusakan mukosa. Madu memiliki efek gastroprotektif, karena di dalam madu terdapat senyawa flavonoid, vitamin E, asam askorbat, dan katalase, Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas gastroprotektif akibat pemberian madu pada tikus yang diinduksi aspirin. Metode yang digunakan madu pada masing-masing pemberian tunggal diberikan 3 variasi kosentrasi yaitu madu 0,5; 0,75; dan 1 ml/kgbb. Parameter pengamatan meliputi biometrik makroskopis (jumlah tukak, pH tukak dan indeks tukak) dan mikroskopis (uji histopatologi). Bedasarkan hasil yang diperoleh bahwa bedasarkan pengamatan makroskopis terhadap perlakuan tunggal menunjukkan bahwa pemberian madu sebesar 1 ml/kgbb menunjukkan efek gastroprotektif dari kosentrasi lainnya. Kesimpulan: uji histopatologi pada dosis yang memiliki efek gastroprotektif dapat mengembalikan kohesi sel mukosa yang sebelumnya telah rusak akibat erosi.
Detection of glibenclamide adulteration in herbal remedies for diabetes mellitus using TLC Budi, Andre; Razoki, Razoki; Harahap, Halimah; Amansyah, Adek; Edlin, Edlin; Tarigan, Susiani
Buletin Kedokteran & Kesehatan Prima Vol. 3 No. 1 (2024): March
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/bkkp.v3i1.5287

Abstract

The widespread use of jamu, a traditional Indonesian herbal medicine, has been accompanied by a surge in adulteration with synthetic drugs to enhance efficacy and sales. This study aimed to detect the presence of glibenclamide, a common adulterant, in antidiabetic jamu product using TLC. This study employed three herbal medicine samples marketed for lowering blood glucose levels, with glibenclamide BPFI serving as a reference standard. Thin-layer chromatography, employing a mobile phase consisting of chloroform, cyclohexane, ethanol, and glacial acetic acid (9:9:1:1), was utilized for the analysis. Thin-layer chromatography (TLC) analysis revealed a standard Rf value of 0.4 for glibenclamide, producing a distinct blue-violet spot when visualized with 10% sulfuric acid. The results indicated that the tested herbal medicine samples did not contain the pharmaceutical substance glibenclamide. This conclusion was drawn from the absence of a corresponding Rf value for glibenclamide in the herbal samples when compared to the reference standard.