Abstrak - Pasal 13 Qanun Nomor 11 tahun 2002 tentang pelaksanaan syariat Islam bidang Akidah, Ibadah dan Syiar Islam menyebutkan bahwa setiap orang Islam wajib menggunakan busana Islami, Pasal 20 Perda No 5 Tahun 2000 tentang pelaksanaan syariat Islam menyebutkan bahwa Pemerintah Daerah berkewajiban membentuk badan yang berwenang mengawasi pelaksanaan syariat Islam yaitu Wilayatul Hisbah. Di dalam pembuatan videoklip lagu Aceh banyak penyanyi dan model yang tidak menggunakan busana Islami, hal ini bertentangan dengan Syariat Islam.Tujuan penulisan skripsi ini untuk menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan pembuatan videoklip lagu Aceh tidak sesuai dengan syariat Islam, kendala-kendala yang dihadapi oleh Wilayatul Hisbah dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, dan upaya yang dilakukan oleh Wilayatul Hisbah untuk mewujudkan pemakaian busana Islami pada pembuatan videoklip lagu Aceh.Untuk memperoleh data dalam penulisan skripsi ini, dilakukan penelitian kepustakaan dan lapangan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Wilayatul Hisbah belum pernah melakukan pengawasan terhadap pemakaian busana Islami pada pembuatan videoklip lagu Aceh, dibuktikan dengan masih banyak beredar videoklip lagu Aceh yang menggunakan pakaian tidak sesuai dengan Syariat Islam, dalam menjalankan tugasnya Wilayatul Hisbah mengalami kendala-kendala seperti belum adanya aturan pelaksana, belum terjalinnya kerjasama, kurangnya kesadaran masyarakat, pemahaman yang beragam terhadap Agama didalam masyarakat, belum adanya sanksi, dan Wilayatul Hisbah melakukan upaya penyelesaian kendala dengan mengacu pada kendala-kendala yang dialami dalam mewujudkan pemakaian busana Islami pada pembuatan videoklip lagu Aceh.Disarankan kepada Wilayatul Hisbah agar menjalankan tugas dan wewenangnya dengan maksimal, dan membuat aturan serta membentuk sebuah lembaga sensor videoklip lagu Aceh dengan pihak-pihak terkait.Kata Kunci : Peran Wilayatul Hisbah, Mewujudkan, Pemakaian, Busana Islami, Videoklip Lagu Aceh Abstract - Article13 of Qanun Number 11 in 2002 about islamic syariat implemetation in the field of aqidah, ibadah and islamic syiar states that every moslem oblige to wearing moslem clothes, Pasal 20 perda Number 5 in 2000 about islamic syariat implementation states that the district goverment is obligated to create an organization which is competence to oversee islamic syariat implementation, that is Wilayatul Hisbah. In contracting Acheness song clipvideo, there are a lot of singers or models are not wearing moslem clothes, the case is contradictory toward islamic syariat. The purpose of the study is to explain the causes of Acehness song clipvideo contraction which is not appropriate to islamic syariat, to explain the obstacles which is faced by Wilayatul Hisbah in implementing its duties and functions and to explain the efforts of Wilayatul Hisbah to obtain wearing moslem clothes on Acehness song of clip video contraction. To collect the data in this study, the writer conducted library research and field research. Based on the result of this study, revealed that Wilayatul Hisbah was not doing surveillance yet toward wearing moslem clothes on Acehness song of clipvideo contraction. It is proved by a lot of Acehness song of clipvideo are still spread which wear clothes is not appropriate to islamic syariat. In implementing the duty, wilayatul hisbah has obstacles such as there is no implementer rule yet, coorperation, less society awareness, various comprehension toward Religion in society, there is no punishment yet, and Wilayatul Hisbah make an effort to solve the obstacles by ponder a way on the obstacles to bring wearing moslem clothes into reality on contraction of Aceness song clipvidoe. Suggested that Wilayatul Hisbah implements its duty and competence dengan maksimal, makes rules and make an censor organization of Acehness song clipvideo with related people.Keywords: Wilayatul Hisbah’s role, obtaining, wearing, Islamis clothes , Acehness song clipvideo