Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis kesulitan siswa SMP kelas VIII dalam menyelesaikan soal pada materi persamaan garis lurus berdasarkan teori newman Firmansyah, Aldi; Sabandar, Jozua; Bernard, Martin
JPMI (Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif) Vol. 6 No. 6 (2023): November
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/jpmi.v6i6.19757

Abstract

The purpose of this study was to identify the mistakes students made when solving questions on straight line equations material and to find out what are the causative factors of the difficulties students experience when working on solving straight line equations material answers. The subjects of this study were eighth grade students of SMPN 3 Ngamprah and the sample was 25 students. Qualitative descriptive method is the method used in this study. Data obtained from the tests result that have been carried out. The questions given with the level of difficulty are easy, difficult, and very difficult. The results of this study indicate that when students complete the answers to questions, students are not careful in understanding straight-line equations, students are wrong in transforming questions, students make mistakes when carrying out arithmetic operations, students do not master the concept of material in a comprehensive way. broad, the inaccuracy of students when determining the final answer to the question. The low interest of students in learning mathematics and the lack of motivation in learning students are the main factors for mistakes made by students in solving the answers to questions.mathematics so they make many mistakes in answering questions. straight line equation material.
PERLINDUNGAN HUKUM BERUPA PENGEMBALIAN ASET BAGI KORBAN INVESTASI TRADING FOREX DI INDONESIA Firmansyah, Aldi; Wahyudi, Slamet Tri
Kertha Semaya : Journal Ilmu Hukum Vol 12 No 8 (2024)
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/KS.2024.v12.i08.p03

Abstract

Tujuan studi ini untuk mengidentfikasi bentuk pengembalian aset hasil tindak pidana di Indonesia dan menganalisis kendala Penuntut Umum dalam pengembalian aset korban Trading Forex di Indonesia. Studi ini menggunakan metode penelitian yuridis normative dengan pendekatan statue approach, conceptual approach, dan case approach. Hasil studi menunjukkan bahwa bentuk pengembalian aset hasil tindak pidana di Indonesia dibagi menjadi 2 (dua) mekanisme yaitu mekanisme in personam (secara pidana) dan mekanisme in rem (secara perdata). Dalam pengembalian aset Penuntut Umum memiliki beberapa kendala, yaitu korban tidak mau didengar keterangannya, tidak berkenan menjadi anggota paguyuban, korban berinvestasi dengan uang tunai/cash, korbannya mencapai angka cukup besar, pelaku sudah mengubah bentuk atau membelanjakan uang para investor, dst. The aim of this study is to provide an understanding of the form of return of assets resulting from criminal acts in Indonesia and to understand the obstacles faced by the Public Prosecutor in returning the assets of Forex Trading victims in Indonesia. This study uses normative juridical research methods with the statue approach, conceptual approach and case approach. The results of the study show that the form of return of assets resulting from criminal acts in Indonesia is divided into 2 (two) mechanisms, namely the in personam (criminal) mechanism and the in rem (civil) mechanism. In returning assets, the Public Prosecutor has several obstacles, namely the victim does not want to hear his statement, does not want to become a member of the community, the victim invested with cash, the victim reached quite a large amount, the perpetrator has changed the form or spent the investors' money, etc.
Perlindungan Hak-Hak Pasangan Suami Istri dalam Perkawinan Campuran: Perspektif Hukum Perdata di Indonesia dan Singapura Amalia, Naily; Azzahra, Marcella; Abidahsari, Irma; Salfiah, Resifani; Thahirah, Afifah; Ardianti, Aini Dhia; Firmansyah, Aldi; Ramadhani, Dwi Aryanti
Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan Vol. 1 No. 7 (2023): Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3783/causa.v1i7.990

Abstract

Indonesia adalah negara yang memiliki sistem pemerintahan berupa civil law. Dengan menganut Undang-undang No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, mengenai perkawinan beda agama di Indonesia tidak diatur. negara yang mengatur perkawinan beda agama salah satunya adalah Singapura yang memang sistem hukumnya menganut common law. Maka, untuk perkawinan beda agama pemerintah Singapura menggunakan Women’s Charter sebagai sumber hukum yang memfasilitasi perkawinan beda agama. Jika dilihat dari sistem hukum dapat dikatakan bahwa sumber hukumnya pun berbeda antara Indonesia dan Singapura, sehingga dalam praktiknya, terutama perkawinan beda agama di Indonesia masih menjadi permasalahan, apalagi dalam penyelesaian dan pelaksanaannya sehingga banyak dari pasangan lebih memilih negara yang memfasilitasi seperti Singapura. Metode penelitian ini adalah yuridis normatif, yaitu suatu penelitian hukum yang menggunakan metode studi bahan-bahan kepustakaan berupa bahan hukum primer, sekunder, dan tersier sebagai data sekunder yang terdiri dari literatur-literatur dan peraturan-peraturan yang memiliki kaitan dengan permasalahan yang akan diteliti. Hal-hal yang dilakukan apabila pasangan beda agama ingin melakukan perkawinan adalah memberikan nasihat-nasihat atau saran-saran yang dapat memberikan hal positif, atau melangsungkan perkawinan mereka di luar negeri, sedangkan di Singapura, perkawinan beda agama diatur dalam Women’s Charter Section 3 (2) bahwa perkawinan hanya dilakukan oleh non-muslim dengan muslim atau sesama non-muslim dengan kata lain perkawinan beda agama boleh dilakukan karena pemerintah Singapura memfasilitasi perkawinan beda agama.
PEMBELAJARAN TARI KREASI MENGGUNAKAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SMAN 1 PRINGSEWU Firmansyah, Aldi; Setiawan, Afrizal Yudha; Adzan, Nabilla Kurnia
TACET Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni Vol 2, No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tacet.v2i2.69689

Abstract

Abstrak Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru seni budaya dan siswa kelas XI yang berjumlah 36 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis melalui tiga tahapan yaitu, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan pada proses pembelajaran tari menggunakan model Group Investigation di SMAN 1 Pringsewu sudah terlaksana sesuai dengan prosedur. Terdapat indikator yang dilakukan dalam pembelajaran tari menggunakan model Group Investigation yaitu (1) pendahuluan (apresepsi); (2) penjelaskan materi pelajaran; (3) pembagian tim dan penjelasan tugas tim; (4) pelaksanaan tugas kelompok; (5) pengawasan oleh guru; (6) presentasi hasil diskusi; (7) pemberian tanggapan terhadap kelompok; (8) membuat kesimpulan; (9) pemberian kuis/tugas individu; (10) evaluasi hasil kerja; (11) pemberian penghargaan dan penutup. Model pembelajaran group investigation di SMA Negeri 1 Pringsewu sebagai hasil belajar individu dalam kelompok dengan krtiteria penilaian siswa mampu melakukan pembelajaran tari dengan adanya peningkatan rasa percaya diri dalam mengemukakan ide, menyusun gerak tari serta berhasil memecahkan suatu permasalahan pembelajaran dengan adanya kerja sama yang dilakukan secara berkelompok. Kata Kunci: Pembelajaran tari, Model pembelajaran kooperatif, Group Investigation  Abstract This study used qualitative descriptive method. The source of data in this study was cultural arts teachers and class XI students totaling 36 people. Data collection techniques are carried out through observation, interviews, and documentation. Data is analyzed through three stages, namely, data reduction, data presentation, and conclusions. The results showed that the dance learning process using the Group Investigation model at SMAN 1 Pringsewu had been carried out in accordance with the indicators. There are indicators carried out in dance learning using the Group Investigation model , namely (1) introduction (reception); (2) explanation of the subject matter; (3) team division and explanation of team tasks; (4) implementation of group tasks; (5) supervision by teachers; (6) presentation of discussion results; (7) responding to the group; (8) make conclusions; (9) the provision of individual quizzes/assignments; (10) evaluation of work results; (11) Awarding and Concluding. Group investigation learning at SMA Negeri 1 Pringsewu as a result of individual learning in groups with assessment criteria students are able to do dance learning with an increase in confidence in expressing ideas, composing dance movements and successfully solving a learning problem with cooperation carried out in groups. Keywords: : Dance learning, Cooperative learning model, Group Investigation
PERBANDINGAN KELAYAKAN USAHA JARING INSANG BERDASARKAN UKURAN KAPAL YANG BERBEDA (STUDI KASUS DI KIJANG KABUPATEN BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU) Firmansyah, Aldi; Wiyono, Eko Sri; Warlina, Lina
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 6 No. 2 (2022): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/core.6.2.173-187

Abstract

Jaring insang adalah alat tangkap yang menangkap ikan yang bernilai ekonomis dan memiliki tingkat produktivitas tangkapan yang baik. Ada kecenderungan nelayan memperbesar ukuran kapalnya. Untuk mendapatkan gambaran pengaruh ukuran kapal terhadap kelayakan usaha jaring insang, telah dilakukan penelitian di Kijang Pulau Bintan antara bulan September sampai dengan Oktober tahun 2021. Kapal ikan yang diteliti memiliki ukuran yang bervariasi mulai dari di bawah 10 GT sampai dengan di atas 30 GT. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan pengaruh ukuran kapal ikan terhadap kelayakan perikanan gillnet. Secara rinci penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi perikanan, dan tingkat pendapatan nelayan gillnet serta menganalisis kelayakan perikanan gillnet di Kijang Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau. Penelitian ini adalah studi kasus, dengan menggunakan deskriptif komparatif analisis. Sampel perahu purse seine dianalisis kelayakan usahanya, dan kemudian diperbandingkan antar ukuran GT-nya. Populasi kapal gillnet di Kijang adalah 254 unit, berdasarkan perhitungan sampel yang diambil terdapat 16 kapal yang dikelompokkan dalam rentang ukuran 11-20 GT dan 21-30 GT. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perikanan gillnet dengan ukuran kapal 11-20 GT menghasilkan pendapatan operasional rata-rata Rp369.803.333, rata-rata R/C Ratio 2,06, dan nilai Break Even Point (BEP) rata-rata 2.636,47 kg untuk BEP (volume produksi) atau rata-rata Rp81.815.579 (untuk nilai penjualan BEP). Kapal gillnet ukuran 11-20 GT memiliki nilai NPV rata-rata Rp1.798.672.695, rata-rata Net B/C Ratio 5,00, dan rata-rata IRR 113,91 %. Sedangkan analisis bisnis kapal berukuran 21-30 GT berhasil menghasilkan pendapatan operasional rata-rata Rp361.238.667, rata-rata R/C Ratio 1,65, dan nilai Break Even Point (BEP) rata-rata 6.367,03 kg (untuk volume produksi BEP) atau rata-rata Rp149.729.204, (untuk nilai penjualan BEP). Analisis NPV menunjukkan kapal gillnet ukuran 21-30 GT memiliki rata-rata nilai NPV sebesar Rp2.015.062.883, rata-rata Net B/C Ratio 4,98, dan rata-rata IRR 92,00 %. Berdasarkan hasil perhitungan analisis usaha dan investasi maka dapat disimpulkan kapal jaring insang (gillnet) ukuran 11-20 GT lebih menguntungkan. Kata kunci: gillnet, kelayakan usaha, Kijang, pendapatan nelayan