Suroso .
Pusat Teknologi Rekayasa dan Keselamatan Nuklir (PTRKN)- BATAN Kawasan Puspiptek Gedung 80, Serpong, Tangerang 15314

Published : 33 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

PENGARUH JARAK DAN PANJANG KOLOM DENGAN DIAMETER 3CM PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG EKSPANSIF MENGGUNAKAN METODE DSM BERPOLA TRIANGULAR TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH Pradika, Ivan Indra; ., Suroso; Zaika, Yulvi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (898.471 KB)

Abstract

Sifat tanah lempung ekspansif yang kurang baik seperti, kekuatan geser yang rendah, plastisitas yang tinggi, perubahan volume yang tinggi, serta potensi swelling yang besar. Berdasar pada penelitian terdahulu jenis tanah lempung ekspansif ada di daerah Ngasem Bojonegoro. Penelitian ini dilakukan perbaikan tanah lempung ekspansif   dengan metode DSM tipe triangular berdiameter kolom 3 cm variasi jarak antar kolom (L) 3 cm; 3.75 cm; 4,5 cm dan variasi panjang kolom (Df) 5 cm, 10 cm dan 15 cm. Tanah lempung ekspansif dimasukkan kedalam box untuk selanjutnya di uji tegangan tanahnya. Proses pengujian berupa uji tekan pada plat yang ditaruh diatas tanah uji dan sebagai tekanan beban menggunakan dongkrak hidrolik. Pada penelitian ini didapat hasil daya dukung akan meningkat ketika kedalaman kolom semakin besar dan jarak antar kolom dekat. Peningkatan daya dukung dari tanah asli sebesar256,36% dan pada prosentase stabilisasi sebesar 30,63% swelling tanah sudah dapat dihentikan.   Kata kunci : Tanah, lempung ekspansif, Deep Soil Mix, fly ash, kedalaman, jarak, daya dukung, swelling
PENGARUH PENAMBAHAN KAPUR TERHADAP KEKUATAN DAN PENGEMBANGAN (SWELLING) PADA TANAH LEMPUNG EKSPANSIF BOJONEGORO Ranggaesa, Riota Abeng; Zaika, Yulvi; ., Suroso
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (682.095 KB)

Abstract

Expansive clay soil has a low bearing capacity on condition that the high water level, the nature and development of shrinkage (swelling) were large and high plasticity. One method of stabilization of the soil used in an attempt to improve the quality of the soil is poor, among others, chemical stabilization. Chemical stabilization is done by adding stabilizing agents on the basis of land that will be upgraded. Stabilizing agents used in this study is lime (lime). In this study, the object being observed is, without stabilization of expansive clay and expansive clay with stabilization. Soil stabilized with lime content of 6%, 8%, 9% and 10% of the dry weight of the soil. This study involved testing the physical properties of the analysis granules, Specific Gravity, Atterberg Limit, and compaction, as well as testing the mechanical properties of soil CBR, Swelling, and triaxial. From the results of the test specimen, the native land of the inorganic clay with high plasticity, expands the potential is very high and has a value of current activity. The value of the liquid limit (LL) and plasticity index (PI) decreased with increasing levels of lime, while the value of plastic limit (PL) and the shrinkage limit (SL) increased with increasing lime content. The increase in the value of CBR soaked and unsoaked highest in the percentage of lime addition of 8% and more and more levels of lime are added, the smaller the swelling that occurs. Relationship stress and strain that occurs on lime content of 8%. Keywords : Expansive Clay Soil, Soil Stabilization, Lime, CBR, Swelling, tress and strain
PENGARUH KADAR AIR DILAPANGAN DAN RATIO AIR – FLY ASH TERHADAP KEKUATAN DAN PENGEMBANGAN TANAH EKSPANSIF UNTUK METODE DSM (DEEP SOIL MIXING) Al Imam, M. Akbar; Zaika, Yulvi; ., Suroso
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1434.414 KB)

Abstract

Tanah lempung ekspansif memiliki daya dukung tanah yang rendah pada kondisi muka air yang tinggi, sifat kembang susut (swelling) yang besar dan plastisitas yang tinggi. Selain itu, karena sifat kembang susut yang cukup besar pada tanah lempung ekspansif mengakibatkan terjadinya penurunan (deformasi) yang sering kali tidak dapat dipikul oleh kekokohan struktur diatasnya. Salah satu metode stabilisasi tanah yang digunakan dalam upaya untuk memperbaiki mutu tanah yang kurang baik antara lain yaitu stabilisasi kimiawi. Stabilisasi kimiawi dilakukan dengan cara menambahkan stabilizing agents pada tanah dasar yang akan ditingkatkan mutunya. Stabilizing agents yang digunakan dalam penelitian ini adalah fly ash. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu, untuk mengetahui nilai kuat geser terbesar yang diberikan variasi pada kadar air. Pada penelitian ini objek yang diamati adalah, tanah lempung ekspansif dengan penambahan 15% fly ash dan variasi kadar air. Variasi kadar air yang diberikan pada campuran tanah lempung dengan fly ash adalah 25,8%, 22,8%, 18,8%, 14,8%, 10,8% dari berat isi kering tanah. Pada penelitian ini sampel yang telah dibuat akan di uji pengembangan (swelling), dan unconfined compression test. Dari hasil pengujian benda uji, didapatkan pada sampel tanah lempung ekspansif dengan 15% fly ash dan kadar air 18,8% memiliki nilai kuat tekan dan kuat geser terbesar dibandingkan dengan variasi kadar air yang lainnya. Nilai kuat tekan bebas (qu) dan kuat geser (cu) tanah kondisi unsoaked dan soaked mengalami peningkatan pada penambahan fly ash 15% dengan  kadar air sebesar 18,8%, kemudian mengalami penurunan nilai qu dan cu pada pengurangan kadar air dibawah 18,8%, semakin besar penambahan kadar air maka semakin kecil nilai pengembangan (swelling). Kata - kata kunci : Lempung Ekspansif, Stabilisasi Tanah, Fly Ash, Unconfined Compression Test, Swelling.
PENGARUH PANJANG PONDASI PERSEGI DAN JARAK LAPIS GEOGRID TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH PASIR PADA PONDASI PERSEGI DENGAN KEDALAMAN PONDASI (Df/B) = 0,45 DAN JARAK LAPIS TERATAS GEOGRID (u/B) = 0,4 Ibrahim, Ahmad Arif; Munawir, As’ad; ., Suroso
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1049.361 KB)

Abstract

Pada dasarnya sebuah pondasi dangkal membutuhkan landasan dengan struktur tanah yang cukup baik, dengan semakin sempitnya lahan yang layak untuk mendirikan suatu bangunan, maka perlu adanya alternatif untuk mendirikan suatu bangunan pada tanah yang kondisinya kurang baik dan kurang memenuhi syarat. Maka perlu dilakukan proses perkuatan tanah yang dimaksudkan untuk menaikkan nilai daya dukung.Pada penelitian ini dilakukan uji model fisik pondasi persegi dengan perkuatan geogrid. Variasi yang digunakan pada pengujiansampel berupa rasio panjang pondasi terhadap lebar pondasi(1; 1,5;2) dan jarak antar lapis geogrid terhadap lebar pondasi (0,2; 0,25; 0,3). Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa semakin besar nilai panjang pondasi dan jarak antar lapis geogrid maka nilai daya dukungnya akan semakin menurun. Penggunaan geogrid terbukti mampu meningkatkan daya dukung hingga 2 kali lebih kelipatan jika tidak diberi perkuatan.Pada  analisis rasio daya dukung, variasi yang menghasilkan nilai rasio maksimal adalah saat L/B = 1 dan h/B = 0,2.   Kata kunci :daya dukung, tanah pasir, pondasi dangkal, pondasi persegi, perkuatan geogrid, variasi panjang pondasi, variasi jarak antar lapis geogrid
PENGARUH JARAK ANTAR LAPIS GEOGRID DAN JARAK LAPIS PERTAMA GEOGRID TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH PASIR PADA PONDASI PERSEGI DENGAN PANJANG PONDASI (L/B) = 2 DAN KEDALAMAN PONDASI (Df/B) = 0,3 Zahra, Karunia Az; Munawir, As’ad; ., Suroso
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (621.641 KB)

Abstract

Permasalahan utama pada tanah pasir poorly graded adalah penurunan dan daya dukung tanah yang rendah apabila diberikan pembebanan di atasnya.Untuk mencegah hal tersebut, perlu dilakukan upaya pemberian perkuatan tanah pada jenis tanah pasir. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan material geosintetik seperti geotekstil dan geogrid. Dalam penelitian ini dilakukan uji pemodelan fisik pondasi persegi pada tanah pasir Rc 85% dengan perkuatan maupun tanpa perkuatan geogrid.Uji model dilakukan dengan ukuran pondasi 24 cm x 12 cm pada kedalaman pondasi sebesar 3,6 cm dan menggunakan 3 lapis geogrid. Variasi yang digunakan adalah 3 variasi jarak lapis pertama geogrid sebesar 0,3B; 0,4B; 0,5B, dan 3 variasi jarak antar lapis geogrid sebesar 0,2B; 0,25B; dan 0,3B.Berdasarkan analisis BCR menunjukkan bahwa semakin kecil nilai jarak lapis pertama geogrid dan jarak antar lapis geogrid maka semakin besar nilai BCR yang dihasilkan. Sehingga dalam penelitian ini penggunaan perkuatan geogrid menghasilkan kondisi maksimum saat nilai jarak lapis pertama geogrid 0,3B dan jarak antar lapis geogrid 0,2B. Kata kunci:daya dukung, tanah pasir, pondasi persegi, perkuatan geogrid, jarak lapis pertama geogrid, jarak antar lapis geogrid.
PENGARUH JARAK LAPIS GEOGRID TERATAS DAN LEBAR PONDASI DENGAN RASIO d/B = 1 DAN N= 3 LAPISAN GEOGRID TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH PASIR DENGAN KEPADATAN RELATIF 70% PADA PONDASI MENERUS Aini, Izzatul; ., Suroso; Munawir, As'ad
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.074 KB)

Abstract

Tanah pasir lepas memiliki sifat yang kurang menguntungkan bagi suatu konstruksi. Permasalahan utama pada pasir lepas adalah penurunan dan daya dukung tanah yang rendah apabila diberikan beban diatasnya. Maka dari itu digunakan geogrid sebagai metode perbaikan tanah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh  pondasi menerus yang diletakkan pada tanah pasir dengan RC 70% dengan rasio kedalaman pondasi dan jarak lapis geogrid teratas terhadap daya dukung tanah pasir. Hasil dari pondasi menerus dengan perkuatan akan dibandingkan dengan pondasi tanpa perkuatan. Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah pengaruh variasi lebar pondasi (B) dan  pengaruh efek letak lapisan geogrid teratas (u) terhadap daya dukung ultimit dan penurunan pada pondasi menerus. Uji model yang dilakukan di laboratorium mengunakan 3 lapis perkuatan geogrid dengan rasio d/B = 1. Rasio yang digunakan adalah variasi lebar pondasi (B) sebesar 6 cm; 8 cm; 10 cm dan variasi rasio u/B sebesar 0,25; 0,5; 0,75. Kata kunci: daya dukung, tanah pasir, pondasi menerus, geogrid, variasi lebar pondasi, variasi jarak lapis teratas geogrid.
PERBAIKAN TANAH EKSPANSIF DENGAN METODE DSM POLA SINGLE SQUARE MENGGUNAKAN PENAMBAHAN KAPUR VARIASI KEDALAMAN DAN JARAK (D = 4 CM) TERHADAP DAYA DUKUNG DAN PENGEMBANGAN Citra, Ismiralda; Zaika, Yulvi; ., Suroso
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (736.278 KB)

Abstract

Tanah dengan kembang susut tinggi banyak ditemukan di Indonesia dan biasa disebut dengan tanah lempung ekspansif. Tingginya kadar air menyebabkan tanah ini mengembang dan rendahnya kadar air menyebabkan tanah ini menyusut. Konstruksi bangunan yang berada di atas tanah lempung ekspansif memiliki daya dukung rendah dan nilai swelling tinggi. Melihat banyaknya kasus serupa, maka diperlukan stabilisasi tanah lempung ekspansif untuk meningkatkan daya dukung dan mereduksi swelling. Penelitian dilakukan menggunakan metode DSM dengan variasi kedalaman dan jarak pola single square menggunakan 8% kadar kapur. Hasil dari analisis dan pembahasan pada penelitian yang dilakukan mampu meningkatkan nilai daya dukung dan mereduksi nilai swelling tanah. Variasi jarak dan kedalaman kolom memiliki pengaruh terhadap peningkatan nilai daya dukung tanah terhadap tanah asli. Semakin kecil jarak antar kolom dan semakin dalam kolom DSM, maka nilai daya dukung yang dihasilkan semakin mengingkat. Berdasarkan analisis BCI jarak (L) = 1D (4 cm) dan panjang kolom (Df) = 4B (20 cm) mengalami peningkatan daya dukung terbesar, yaitu 186,15% dari tanah asli. Semakin besar rasio perbaikan, maka semakin kecil nilai swelling yang didapatkan. Rasio terbesar dengan variasi jarak (L) = 1D (4 cm) dan panjang kolom (Df) = 4B (20 cm) memiliki nilai pengembangan 0,53% dan mereduksi 90,64% dari pengembangan tanah asli. Kata kunci : tanah lempung ekspansif, stabilisasi tanah, deep soil mixing, daya dukung, swelling
PERBAIKAN TANAH EKSPANSIF (DAYA DUKUNG DAN PENGEMBANGAN) METODE DEEP SOIL MIXING POLA SINGLE SQUARE DIAMETER 4,8 CM DENGAN PENAMBAHAN KAPUR PADA VARIASI KEDALAMAN DAN JARAK Saputri, Salwa; Zaika, Yulvi; ., Suroso
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (622.109 KB)

Abstract

Tanah ekspansif tersusun dari mineral lempung yang mempunyai sifat kembang susut yang tinggi apabila terjadi perubahan kadar air, hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap daya dukung dari tanah tersebut. Adapun dalam penelitian ini menggunakan metode Deep Soil Mixing pola Single Square dengan penambahan kapur 8% yang dilakukan dengan cara membuat kolom-kolom tanah stabilisasi dengan variasi jarak dan kedalaman tertentu. Metode yang dilakukan yaitu membuat benda uji pada box akrilik berukuran 30x30x30 cm3 dengan volume tanah 30x30x20 cm3. Pada lapisan bawah diisi dengan pasir kering setebal 3 cm dengan berat 3,15 kg, instalasi kolom DSM berdiameter 4,8 cm terbagi dalam beberapa variasi jarak antar kolom yaitu 1D, 1,25D dan 1,5D serta variasi kedalaman kolom yaitu 10 cm, 15 cm dan 20cm, kemudian pada lapisan atas diisi oleh pasir kering setebal 1 cm dengan berat 1,05 kg. Uji pembebanan dilakukan pada titik pusat permukaan benda uji dengan meletakkan pelat baja berukuran 5x5x2 cm2 yang dibebani oleh dongkrak hidrolik, besarnya beban yang terjadi ditunjukkan dengan load cell dan besarnya penurunan di tunjukkan oleh pembacaan LVDT. Guna mendapatkan beban maksimum dilakukan pembacaan beban hingga tiga kali sama untuk menghasilkan daya dukung batas tanah. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis didapatkan daya dukung tanah asli adalah 13 kg/cm2, sedangkan ketika dilakukan stabilisasi metode Deep Soil Mixing dengan penambahan kapur 8% terjadi peningkatan daya dukung pada jarak antar kolom 4,8 cm kedalaman 20 cm sebesar 38,4 kg/cm2. Selain itu juga pada jarak dan kedalaman kolom yang sama terbukti dapat menurunkan persentase pengembangan menjadi 0,627% dari persentasi pengembangan tanah asli yang sebesar 5,66%. Kata-kata kunci: Tanah Ekspansif, Stabilisasi Tanah, Kapur, Deep Soil Mixing, Jarak, Kedalaman, Daya Dukung, Swelling.
Kematangan Emosi, Efikasi Diri dan Perilaku Merokok Remaja Laki-Laki Usia 12-15 Tahun ., Supeno; ., Suroso
Persona:Jurnal Psikologi Indonesia Vol 4 No 03 (2015)
Publisher : Faculty of Psychology Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/persona.v4i03.723

Abstract

Emotional maturity, self-efficacy, and Smoking Behavior examined in acorrelational quantitative research. Subjects were 131 Adolescence on 12 – 15 Yearof Ages. Researcher developed two research instrument of measurement, namely thescale of smoking behavior and the scale of emotional maturity. Data of studyvariables were analyzed with the multiple regression analysis. The results of theanalysis are: 1) R = 0,181, F = 2,179, p = 0,177 (p > 0,05) showed no correlationof emotional maturity and self-efficacy with smoking behavior on 12 – 15 Year ofAges simultaneously, 2) r partial = - 0,173, p = 0,049 (p < 0,05) shows thecorrelation of emotional maturity with smoking behavior is a negative direction andlinear; 3) r partial = - 0,055, p = 0,534 (p > 0,05) shows no correlation self-efficacywith smoking behaviorKeywords : emotional maturity, self-efficacy, smoking behavior
Adversity Quetient, Self Efficacy dan Kesiapan kerja Siswa Kelas XII Program Keahlian Multimedia SMKN 1 Kabupaten Jombang Wibowo, Ari; ., Suroso
Persona:Jurnal Psikologi Indonesia Vol 5 No 02 (2016)
Publisher : Faculty of Psychology Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/persona.v5i02.735

Abstract

This study aims to determine (1) The relationship adversity quotient with work readiness, (2) The relationship of self-efficacy with work readiness, (3) The relationship adversity quotient and self efficacy with work readiness student class XII Multimedia Skills Program of SMK 1 Jombang. The population of this study is all students of class XII Multimedia skills program of SMK Negeri 1 Jombang as many as 316 students. Data collection using a scale. The trials of research instruments conducted to the students of SMKN 2 Jombang as many as 80 students of class XII Multimedia Skills Program. Testing of prerequisite analysis includes normality test and linearity test. The data analysis technique used is the technique of multiple regression analysis. The results of this study are (1) Adversity Quetientand Self effiacy havepositive and significant impact to the Work Readiness of students class XII Multimedia Skills Program SMKN 1 Jombang. indicated by the test results of the regression analysis to get the value of the regression F = 13.049, p = 0.000 (p <0.01), (2) Adversity Quetient have positive and significant impact to the work readiness of students class XII of SMKN 1 Jombang.based on the results of the regression partial analysis found Regression t values between variables adversity quetient with work readiness = 4.266 and r partial = 0.437 and p = 0, 000 (p <0.01), (3) Self Efficacy has not positive and significant impact to the work readiness of students class XII of SMKN 1 Jombang indicated by the value of r partial correlation between self-efficacy with work readiness = 0.010, and the value of t regression = 089 and, with p = 0, 930 (p> 0.01).Keywords : Adversity Quotient, Self Efficacy, Job Readiness