Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Kelautan dan Perikanan Indonesia

PENGARUH SUHU PERMUKAAN LAUT TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA SIRIP KUNING DI TPI IE MEULEE KOTA SABANG Putri Marni; Junaidi M. Affan; Ichsan Setiawan; Syarifah Meurah Yuni; Sayyid Afdhal El Rahimi; Thaib Rizwan; Faliqul Isbah
Jurnal Kelautan dan Perikanan Indonesia Vol 4, No 1: Jurnal Kelautan dan Perikanan Indonesia
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jkpi.v4i1.36718

Abstract

Perairan Kota Sabang merupakan perairan yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia yang memiliki potensi perikanan yang cukup besar dengan berbagai jenis ikan yang bernilai ekonomis penting salah satunya adalah ikan tuna sirip kuning (Thunnus albacares). Ikan tuna sirip kuning merupakan salah satu jenis ikan yang banyak didaratkan oleh nelayan-nelayan TPI Lhok Ie Meulee terutama pada musim barat. Penyebaran dan kelimpahan perikanan tuna, dipengaruhi oleh beberapa faktor oseanografi. Salah satunya adalah suhu permukaan laut dan faktor lingkungan perairan lainnya. Hal ini karena perubahan suhu permukaan laut dapat mengubah distribusi ikan tuna yang akan mempengaruhi penangkapan ikan. Untuk mengetahui parameter oseanografi suhu permukaan laut di perairan Indonesia secara luas, metode konvensional sangat sulit dilakukan karena membutuhkan biaya yang besar dan waktu yang lama. Hal ini mendorong penggunaan teknologi satelit untuk mengamati fenomena oseanografi, khususnya suhu permukaan laut. Produktivitas tangkapan di Perairan Pulau Sabang Sampai saat ini belum ada informasi yang jelas mengenai dampak kondisi oseanografi atau parameter perairan laut Sabang terhadap produktivitas tangkapan ikan madidihang yang didaratkan di lokasi penangkapan ikan Ie Meulee. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu permukaan laut terhadap jumlah hasil tangkapan Ikan Tuna Sirip Kuning (Thunnus albacares) yang didaratkan pada bulan November di TPI Lhok Ie Meulee Kota Sabang. Penelitian dilakukan pada tanggal 1 November – 20 November 2022 yang bertempat di Tempat Pendaratan Ikan Ie Meulee Kota Sabang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif yang mana menggunakan data hasil tangkapan ikan tuna sirip kuning dan data citra satelit Aqua Modis yang kemudian dianalisis menggunakaan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat korelasi hubungan yang signifikan suhu terhadap ikan tuna sirip kuning dimana sebesar 32,7% faktor tertangkapnya ikan tuna sirip kuning dipengaruhi oleh suhu. Didapatkan juga bahwa t hitung lebih besar daripada t tabel yang mengindikasikan bahwa variabel suhu berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan ikan tuna sirip kuning dengan nilai sig sebesar 0,008 dengan memperhitungkan a = 0,05 dan suhu permukaan laut tertangkapnya ikan tuna di perairan Sabang ialah di rentang rata-rata suhu 28°°C -29°C dengan rata-rata hasil tangkapan perhari adalah 251 kg.
Strategi Meningkatkan Kesadaran Hukum Nelayan Terhadap Penggunaan Kompresor Sebagai Alat Bantu Penangkapan Ikan di Ujung Pancu Junaidi M. Affan; M. Syahrul Ramadhan Siregar; Rahmat Rizqi; Eko Prasetyo Ritanto
Jurnal Kelautan dan Perikanan Indonesia Vol 2, No 2: Agustus (2022)
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jkpi.v2i2.28217

Abstract

Penggunaan kompresor sebagai alat bantu penangkapan sangat populer digunakan oleh para nelayan di seluruh Indonesia karena kompresor sebagai indikator penggunaan alat tangkap yang merusak lingkungan dengan hasil tangkapan yang melimpah. Keterkaitan keberlangsungan hidup masyarakat yang menggantungkan hidup dari menangkap ikan dilaut rupanya menjadikan para nelayan nekat untuk menggunakan kompresor demi mendapatkan hasil tangkapan yang banyak tanpa memperdulikan keselamatan diri dan lingkungan alam disekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat kesadaran hukum nelayan serta untuk mengetahui strategi peningkatan kesadaran hukum nelayan terhadap penggunaan kompresor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis strength, weaknes, Opportunity, threats (SWOT). Berdasarkan analisis diketahui faktor faktor yang mempengarahui kesadaran hukum nelayan meliputi: tingkat pendidikan nelayan, lama menjadi nelayan, tingkat pemahaman nelayan terhadap aturan penggunaan kompresor, tingkat pemahaman nelayan terhadap efek penggunaan kompresor. Strategi peningkattan kesadaran hukum nelayan kompresor adalah dengan menggunakan strategi W-O (Weakness – Opportunity) yaitu dengan memberikan bantuan alat tangkap pengganti sesuai kebutuhan nelayan, memberikan pelatihan terhadap penggunaan alat tangkap yang baru, sosialisasi kepada nelayan efek penggunaan kompresor.
Analisis Hasil Tangkapan Alat Tangkap Pancing Rawai di TPI Gunung Cut Kecamatan Samadua Kabupaten Aceh Selatan Muhammad Muhammad; Thaharah Ramadhani; Indah Lainatul Siffah; Junaidi M. Affan
Jurnal Kelautan dan Perikanan Indonesia Vol 4, No 1: Jurnal Kelautan dan Perikanan Indonesia
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jkpi.v4i1.38491

Abstract

Wilayah perairan Aceh Selatan yang langsung berbatasan dengan Samudera Hindia, memiliki potensi sumberdaya kelautan perikanan yang besar dan dapat menjadi sumber pendapatan utama dalam perekonomian. TPI Gunung Cut merupakan salah satu desa yang memiliki Pelabuhan berskala kecil atau kolam tambat labuh. Pengoperasian alat tangkap pancing rawai di TPI Gunung Cut menggunakan kapal yang berukuran 1 Gross Tonnage (GT). Alat tangkap yang dominan digunakan oleh nelayan di TPI Gunung Cut yaitu pancing rawai atau dikenal dengan sebutan rawai aset. Masalah pokoknya yaitu masih terbatasnya informasi yang diperoleh saat ini terkait jumlah hasil tangkapan, jenis ikan dan ukuran layak tangkap yang terdapat pada alat tangkap pancing rawai di TPI Gunung Cut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi hasil tangkapan, mengetahui keanekaragaman dan dominansi hasil tangkapan serta mengetahui ukuran layak tangkap pada alat tangkap pancing rawai di TPI Gunung Cut. Penelitian ini dilakukan satu bulan selama bulan Agustus 2023. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu pengamatan langsung di lapangan. Data yang diambil berupa data primer dan data sekunder. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Accidental sampling sebanyak 28 kapal. Data yang dianalisis berupa analisis hasil tangkapan meliputi komposisi hasil tangkapan, ukuran morfometrik, keanekaragaman dan dominansi kemudian dianalisis menggunakan Microsoft excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 21 jenis ikan yang didapatkan menggunakan alat tangkap pancing rawai dengan total hasil tangkapan 1.714 ekor dan berat 234,02 kg. Nilai Indeks keanekaragaman diperoleh 2,24 dimana 1 H’ 3 termasuk kedalam kriteria sedang sedangkan Indeks dominansi diperoleh 0,15 dimana D 0,4, maka kriteria tersebut termasuk kedalam kategori rendah. Terdapat 474 ekor (28%) hasil tangkapan yang layak tangkap dan 1.240 ekor (72%) ikan yang tidak layak tangkap. Hal tersebut menunjukkan bahwa ikan yang tertangkap menggunakan alat tangkap pancing rawai di TPI Gunung Cut dominan tidak layak tangkap.