Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PEMBELAJARAN BIOLOGI SECARA ONLINE PADA MASA PANDEMI COVID-19: TINJAUAN DARI MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI DAN MAHASISWA PPG BIOLOGI DALAM JABATAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA Rahmi Susanti
Seminar Nasional Pendidikan IPA Tahun 2021 Vol 1, No 1 (2021): Prosiding Seminar Pendidikan IPA
Publisher : Seminar Nasional Pendidikan IPA Tahun 2021

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengungkap bagaimana pelaksanaan pembelajaran Biologi selama pandemi covid-19 ditinjau dari mahasiswa calon guru Biologi dan mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam jabatan (daljab) mata pelajaran Biologi Universitas Sriwijaya. Metodepenelitian adalah deskriptif kualitatif dengan sampel mahasiswa calon guru Biologi (189 orang) dan mahasiswa PPG (46 orang). Data dikumpulkan menggunakan angket tertutup dengan skala Likert (27 pernyataan) dan angket terbuka (10 pertanyaan). Data dipersentasikan, dan disajikandalam bentuk tabel dan grafik. Hasil penelitian menunjukkan persentase respon mahasiswa terhadap pembelajaran online adalah: menjadikan mahasiswa lebih trampil dalam menggunakan IT (95,8 %), lebih mandiri dalam belajar (88,2%), keterampilan dosen dalam pembelajaran onlinedan konten pembelajaran yang menarik dan interaktif (95%), dan koneksi internet yang lemah selama pembelajaran online (97,3%). Pembelajaran Biologi secara online di sekolah didominasi menggunakan google clasroom, untuk interaksi dan diskusi dilaksanakan menggunakan googlemeet berbantuan WhatssApp group. Kesimpulan dari hasil penelitian adalah pembelajaran Biologi secara online dapat meningkatkan keterampilan mahasiswa menggunakan IT, mahasiswa menjadi lebih mandiri dalam belajar. Pembelajaran online dapat berlangsung dengan baik jika didukung dengan media yang menarik dan interaktif, dan melibatkan mahasiswa, serta kendala utama yang dihadapi adalah koneksi internet (sinyal dan kuota). Pembelajaran online di sekolahdidominasi menggunakan google classroom, untuk interaksi dan diskusi menggunakan video conference yaitu google meet berbantuan WhatsApp group, evaluasi pembelajaran Biologi dilaksanakan menggunakan aplikasi Google Form.
PENGARUH IMBANGAN ”RASI” (BERAS AMPAS SINGKONG) DAN BERAS MENIR TERHADAP BEBERAPA KARAKTERISTIK TAPE ”RASI” Marleen Sunyoto; Sumanty Debby Moody; Rahmi Susanti
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 5, No 1 (2011)
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

“Rasi” (beras ampas singkong) merupakan produk kering hasil samping limbah padat pembuatan pati singkong. Pengolahan “rasi” menjadi tape merupakan alternatif untuk meningkatkan pemanfaatan “rasi”. Tape merupakan produk tradisional hasil fermentasi dari bahan yang mengandung pati tinggi. “Rasi” memiliki kandungan pati yang rendah, yaitu 37,35 % dan dalam pembuatan tape dapat ditingkatkan dengan penambahan beras menir yang memiliki kandungan pati tinggi, sebesar 76,24 %. Beras menir dapat menyumbangkan pati yang dibutuhkan selama proses fermentasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan imbangan yang tepat antara “rasi” dan beras menir agar dihasilkan tape “rasi” dengan karakteristik yang baik dan disukai oleh panelis. Metode penelitian yang digunakan adalah metode percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan dan 5 kali ulangan. Perlakuan terdiri dari imbangan “rasi” dan beras menir, yaitu 75:25, 70:30, 65:35, 60:40, dan 55:45. Hasil penelitian menunjukkan bahwa imbangan “rasi” dan beras menir 65:35 adalah yang terbaik dengan kadar gula pereduksi 16,52 %, kadar alkohol 1,37 %, total asam tertitrasi 3,44 %, pH 3,73, dan memiliki warna, aroma, tekstur, dan rasa yang disukai oleh panelis. Kata kunci : “Rasi”, Beras Menir, Tape
IDENTIFIKASI VARIABEL CONFOUNDING DENGAN PENERAPAN UJI CHI SQUARE MANTEL HAENSZEL PADA HUBUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) TERHADAP BBLR DI KOTA SAMARINDA Hasmawati Hasmawati; Ike Anggraeni; Rahmi Susanti
Jurnal Kesehatan Reproduksi Vol 10 No 1 (2019): JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI VOLUME 10 NO. 1 TAHUN 2019
Publisher : Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.264 KB) | DOI: 10.22435/kespro.v10i1.2069

Abstract

Abstract Background: Confounding is a very important issue to consider because its presence can affect the p-value and the magnitude of the risk that can cause errors in decision making. The Mantel Haenszel is used when there are one or more confounding variables, which can be applied to public health problems such as the incidence of LBW which has many risk factors such as antenatal care (ANC), maternal age, parity, and anaemia. Objective: To identify confounding variables in the ANC relationship with LBW. Method: Nonreactive research with a case-control design. The sample was 305 (61 cases; 244 controls), in 3 Samarinda City Health Centers and sourced from the 2016-2017 maternal cohort registered, East Kalimantan. Results: Maternal age was confounding in the relationship of ANC to LBW (ΛOR 12.29%) whereas parity (ΛOR 1.65%) and anaemia (ΛOR 0,64%) didn’t become confounding. Conclusion: ANC has a significant relationship with the incidence of LBW without or accompanied by confounding variables. Parity and anemia are not as confounding whereas maternal age is influential confounding which is marked by changes in OR before and after considering external variables. Thus, more intensive pregnancy care is needed more mothers who are it too young and or too old. Key words: Confounding, Mantel Haenszel, Low Birth Weight, Maternal age Abstrak Latar belakang: Confounding merupakan isu yang penting untuk diperhatikan, karena kehadirannya dapat mempengaruhi p value dan besaran risiko yang dapat menyebabkan kesalahan dalam pengambilan keputusan. Mantel Haenszel digunakan bila terdapat satu atau lebih variabel confounding, yang dapat diterapkan pada permasalahan kesehatan masyarakat secara global seperti kejadian Berat Badan lahir Rendah (BBLR) yang banyak memiliki faktor risiko seperti ANC dan faktor risiko BBLR lain seperti usia ibu, paritas dan anemia Tujuan: Mengidentifikasi variabel confounding pada hubungan Antenatal Care dengan BBLR. Metode: Non reactive research dengan desain case control. Sampel berjumlah 305 (kasus 61; kontrol 244) di 3 Puskesmas Kota Samarinda dan bersumber dari register kohort ibu tahun 2016-2017. Penelitian ini menggunakan dua cara analisis yaitu analisis univariat dan bivariat dengan uji statistik Chi Square dan dilanjut identifikasi variabel confounding dengan Chi Square Mantel Haenszel. Hasil: Usia ibu ( menjadi confounding dalam hubungan ANC terhadap BBLR, sedangkan paritas ( dan anemia ( bukan menjadi confounding. Kesimpulan: ANC memiliki hubungan bermakna dengan kejadian BBLR tanpa atau disertai variabel confounding. Paritas dan anemia bukan sebagai confounding, sedangkan usia ibu memberikan pengaruh (confounding). Dengan demikian, perlu perawatan kehamilan yang lebih intensif kepada ibu dengan usia terlalu muda/usia terlalu tua. Kata kunci: Confounding, Mantel Haenszel, BBLR, Usia Ibu
FAKTOR IBU, JANIN DAN RIWAYAT PENYAKIT SEBAGAI RISIKO PREEKLAMPSIA DI ASIA DAN AFRIKA: SUATU META-ANALISIS Miranda Ayunani; Annisa Nurrachmawati; Rahmi Susanti
Jurnal Kesehatan Reproduksi Vol 10 No 2 (2019): JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI VOLUME 10 NO. 2 TAHUN 2019
Publisher : Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.504 KB) | DOI: 10.22435/kespro.v10i2.2357

Abstract

Abstract Background: Preeclampsia accounts for nearly 10 percent of maternal deaths in Asia and Africa. Therefore, it is important to detect signs and symptoms early on by knowing the factors that are at risk for a mother experiencing preeclampsia. Objective: To determine the risk factors for preeclampsia in Asia and Africa through the application of meta-analysis. Method: A systematic review was carried out on 26 case-control and cohort studies related to risk factors for preeclampsia from four databases (PubMed, BioMed Central, ProQuest, and Google Scholar). The pooled odds ratio was calculated with the fixed-effect and random-effect model using Review Manager 5.3. Result: A total of 20 studies consisting of 2,954,769 women were included in the meta-analysis. Risk factors for preeclampsia based on maternal factors were chronic hypertension=9.74(95% CI 1.69-56.04), gestational diabetes=9.28(95% CI 4, 49-19.19), pre-pregnancy body mass index=2.70(95% CI 2.08-3.50), maternal age during pregnancy=2.37(95% CI 2.29-2.46) and nulliparity=2.08(95% CI 1.44-3.01). The fetal factor was multiple pregnancy=4.24(95% CI 3.14-5.73). Four disease history factors were family history of preeclampsia=13.99(95% CI 6.91-28.33), history of chronic hypertension=8.28(95% CI 5.92- 11.59), history of preeclampsia=OR 6.90(95% CI 3.58-13.31) and family history of hypertension=2.81(95% CI 1.75-4.50). Conclusion: The results of a meta-analysis of 10 risk factors for preeclampsia could be used as a screening tool to determine the magnitude of risk and early diagnosis of preeclampsia that allows timely intervention. Key words: Maternal Factors, Chronic Hypertension, Preeclampsia, Meta-Analysis. Abstrak Latar belakang: Preeklampsia menyumbang hampir 10 persen dari kematian ibu di Asia dan Afrika. Oleh karena itu, penting untuk menemukan tanda dan gejala sejak dini dengan mengetahui faktor-faktor yang berisiko untuk seorang ibu mengalami preeklampsia. Tujuan: Mengetahui faktor risiko preeklampsia di Asia dan Afrika melalui penerapan meta-analisis. Metode: Tinjauan sistematis dilakukan pada 26 studi kasus kontrol dan kohort terkait faktor risiko preeklampsia di empat database, yaitu PubMed, BioMed Central, ProQuest, dan Google Scholar. Pooled Odds Ratio dihitung dengan model fixed-effect dan random effect menggunakan Review Manager 5.3. Hasil: Sebanyak 20 penelitian yang terdiri dari 2.954.769 wanita masuk dalam meta-analisis. Faktor risiko preeklampsia berdasarkan faktor ibu adalah hipertensi kronis=9,74(95% CI 1,69-56,04), diabetes gestasional=9,28(95% CI 4,49-19,19), indeks massa tubuh prakehamilan=2,70(95% CI 2,08-3,50), usia ibu saat kehamilan=2,37(95% CI 2,29-2,46) dan nuliparitas=2,08 (95% CI 1,44-3,01). Faktor janin yaitu kehamilan multipel=4,24(95% CI 3,14-5,73). Empat faktor riwayat penyakit yaitu riwayat keluarga preeklampsia=13,99(95% CI 6,91-28,33), riwayat hipertensi kronis=8,28(95% CI 5,92-11,59), riwayat preeklampsia= (95% CI 3,58-13,31) dan riwayat keluarga hipertensi=2,81(95% CI 1,75-4,50). Kesimpulan: Hasil meta-analisis dari 10 faktor risiko preeklampsia dapat digunakan sebagai alat skrining untuk mengetahui besarnya risiko dan diagnosis dini preeklampsia, yang memungkinkan intervensi tepat waktu. Kata kunci: Faktor Ibu, Hipertensi Kronis, Preeklampsia, Meta-analisis
Determinants Analysis of Public Perception of Waste Bank As An Alternative of Settlement Waste Management Tri Hikmah Abdi Ningrum; Hilda Zulkifli; Rahmi Susanti
Indonesian Journal of Environmental Management and Sustainability Vol. 4 No. 2 (2020): June
Publisher : Research Centre of Inorganic Materials and Complexs

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.084 KB) | DOI: 10.26554/ijems.2020.4.2.43-47

Abstract

The activities of the waste bank are giving a positive impact on the environment and increasing the public economy. This research aims to analyze the public perception of Kebumen Gemilang Sejahtera (KGS) waste bank in Kampung Iklim 2 Ilir, Palembang. The population of this study was 639 households and there were 90 households as respondents. This study used a quantitative method by cross-sectional design. The data collection instrument was a questionnaire, observations, interviews, and documentation. Data were analyzed by using multiple logistic regression. The results showed that the perception of the public (52.2%) of the waste bank categorized as good. Characteristics of the community are mostly aged ?42 years old (53.3%), mostly female (63%), highly educated (>SMA) of 87.8%, good knowledge (70.0%), including the length of stay at the old enough category (57.8%), and has the highest employment as a housewife (42.2%). The results of multiple logistic regression showed that the length of stay variable (OR=0.701) affects the public perception of the waste bank. Keywords: Waste, Waste Bank, Public Perception
PERAN PETUGAS PROMOSI KESEHATAN DALAM PENGGUNAAN MEDIA KOMUNIKASI INFORMASI DAN EDUKASI DI KALIMANTAN TIMUR Riza Hayati Ifroh; Rahmi Susanti; Lies Permana; Reny Noviasty
coba Vol 7 No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.928 KB) | DOI: 10.32831/jik.v7i2.202

Abstract

Proses peningkatan pendidikan dan literasi kesehatan merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan perilaku kesehatan masyarakat yang berkelanjutan. Tenaga promosi kesehatan profesional pada suatu layanan kesehatan harus memiliki kompetensi dasar yaitu komunikasi interpersonal dan analisis sasaran pendidikan dan media secara spesifik, serta memahami konsep-konsep dasar informasi kesehatan. Kalimantan Timur dalam hal iniperlu mengoptimalkan pelaksanaan advokasi dan edukasi masyarakat dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk hidup sehat. Tujuan dalam penelitian ini mengidentifikasi karakteristik petugas promosi kesehatan di Kalimantan Timur, mengidentifikasi jenis media yang digunakan dalam kurun waktu 1 tahun terakhir, serta melakukan uji beda pengetahuan sebelum dan sesudah responden mendapatkan intervensi audiovisual. Penelitian ini dilaksanakan dengan desain kuantitatif kombinasi pendekatan survei dan pre-eksperimen, dengan besar sampel 25 responden. Hasil penelitian ini adalah media komunikasi, informasi dan edukasi yang digunakan pada pelaksanaan edukasi kepada masyarakat 56% adalah leaflet dan 40% masing- masing pada powerpoint dan lembar balik. Adapun media yang memiliki hubungan secara statistik pada jenis media yaitu fotonovela (p=0.022) dan lembar balik (p=0.004). Pelaksanaan uji media audiovisual mengenai konseling pada petugas promosi kesehatan mengalami peningkatan pengetahuan (p-value= 0.003) atau (p<0.05). Perlu peningkatan kompetensi mengenai strategi pemilihan media dan pembuatan media komunikasi informasi edukasi yang lebih inovatif dengan menyesuaikan perkembangan teknologi serta menyesuaikan dengan sumberdaya yang tersedia di Kalimantan Timur.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN DI KELAS XI MIA 1 SMA NEGERI 1 INDRALAYA Nur&#039;aini Nur&#039;aini; Rahmi Susanti; Djunaidah Zen
Jurnal Pembelajaran Biologi: Kajian Biologi dan Pembelajarannya Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sriwi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/fpbio.v2i2.4733

Abstract

ABSTRACT: The research to obtain information on the effect of the application of guided inquiry learning model for the study of students that science process skills and mastery of concepts in the biology subject matter respiratory system XI MIA 1 SMA N 1 Indralaya. The method used is Pre-Experimental Design with design One-group pretest posttest design. Data is collected in class XI MIA 1 with total Students 27 people. Based on the analysis to increase KPS obtained average value of the written test in the form of preliminary tests and final tests are 63.1 and 94. Aspects of the highest KPS written test results and observations are observing aspects. Lowest KPS aspect based written tests hypothesize that aspect while the lowest aspect based on the observation that communication aspects. Based on statistical test t-test data mastery of concepts students from preliminary tests and final test obtained t count> t table is 16 > 1.706. This shows that the application of guided inquiry learning model affects the learning outcomes of students of class XI MIA 1 SMA N 1 Indralaya. Keywords: guided inquiry learning model, Science Process Skills, Respiratory System
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa pada Materi Pencemaran Lingkungan di Kelas X SMA Negeri 14 Palembang fani fatamah wardani; Kodri Madang; Rahmi Susanti
Jurnal Pembelajaran Biologi: Kajian Biologi dan Pembelajarannya Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sriwi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/fpbio.v1i1.1150

Abstract

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa pada Materi Pencemaran Lingkungan di Kelas X SMA Negeri 14 Palembang Fani Fatamah Wardani1), Kodri Madang2), dan Rahmi Susanti2) 1)       Alumni pendidikan Biologi FKIP Unsri 2)       Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Unsri Jln Raya Palembang-Inderalaya Km 32, Inderalaya Ogan Ilir Sumatera Selatan Email:fanifatamahwardani@ymail.com   Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation(GI) dalam Pembelajaran Biologi terhadap Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa di salah satu SMA Negeri di kota Palembang. Desain penelitian yang digunakan adalah non-equivalent control group design dengan jumlah sampel 84 siswa kelas X yang terdiri dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Materi pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini adalah pencemaran lingkungan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes KPS tipe pilihan ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran GI berpengaruh signifikan terhadap KPS siswa. Peningkatan KPS pada aspek mengamati, mengajukan pertanyaan dan berhipotesis termasuk dalam kategori tinggi, sedangkan KPS pada aspek menafsirkan pengamatan tergolong dalam kategori rendah.   Kata-kata kunci : Group Investigation,  keterampilan proses sains, pencemaran lingkungan   Abstract This study aims to determine the effect of the application of cooperative learning model Group Investigation (GI) in the Biology Learning Science Process Skills (SPS) students at SMAN 14 of Palembang. The study design used was a non-equivalent control group design with a sample of 84 students of class X consisting of experimental class and control class. Learning materials used in this study is environmental pollution. Data collection techniques in this study is a multiple-choice type of test SPS. The results showed that the learning model of GI significantly effect on students. The increase in SPS in the aspect observe, ask questions and hypothesize included in the high category, while the SPS in interpreting aspects of the observations fall into the category of low.   Key words: Group Investigation, science process skills, environmen
PENGARUH STRATEGI MENCATAT MENGGUNAKAN PETA PIKIRAN (MIND MAP) TERHADAP RETENSI SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS XI SMA PLUS NEGERI 2 BANYUASIN III Ayu Septiani; Rahmi Susanti; Meilinda Meilinda
Jurnal Pembelajaran Biologi: Kajian Biologi dan Pembelajarannya Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sriwi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/fpbio.v1i1.4699

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi mencatat menggunakan peta pikiran terhadap retensi siswa pada mata pelajaran Biologi kelas XI SMA Plus Negeri 2 Banyuasin III. Metode penelitian yang digunakan pre-experimental design kategori Intact-Group Comparison. Materi pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini adalah sistem regulasi manusia. Pengambilan data dilakukan di kelas XI IPA 2 dengan jumlah siswa 25 orang sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 1 dengan jumlah siswa 25 orang sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, angket, dan observasi. Data yang dianalisis berupa nilai akhir (retensi jangka pendek dan retensi jangka panjang), respon siswa, dan penilaian peta pikiran. Setelah dianalisis, hasil Uji-t pada retensi jangka pendek retensi jangka panjang, hasil data dukung kuesioner (angket), dan hasil observasi peta pikiran melalui rubrik menggambarkan bahwa ada kaitannya antara tes, angket dan rubrik terhadap peta pikiran dan retensi siswa. Hasil uji korelasi peta pikiran terhadap retensi siswa pada 3 kali pertemuan memperoleh hasil 0,938, 0,953, dan 0,970 dengan interpretasi tinggi karena peta pikiran dapat digunakan untuk melihat retensi siswa dalam pembelajaran. Hasil uji dan data dukung dapat disimpulkan bahwa strategi mencatat menggunakan peta pikiran mempunyai pengaruh terhadap retensi siswa pada mata pelajaran Biologi.   Kata kunci: Peta Pikiran, Retensi jangka pendek, Retensi jangka panjang
Pengaruh Aplikasi Pupuk Hayati terhadap Pertumbuhan Setek Cincau Hijau (Premna oblongifolia Merr.) dan Sumbangannya pada Pembelajaran Biologi SMA Mauliddina Septa Rizky; Rahmi Susanti; Khoiron Nazip
Jurnal Pembelajaran Biologi: Kajian Biologi dan Pembelajarannya Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sriwi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/fpbio.v4i2.7121

Abstract

Research on the influence of biological fertilizer application on the growth of cuttings of green grass jelly (Premna oblongifolia Merr.) has been done. The research was conducted in Sekarjaya village, Ogan Komering Ulu, South Sumatra on December 2016 to January 2017. The method used was the experimental method with completely randomized design which consists of five treatments and five replications. The treatment includes 0,05% (P1), 0,10% (P2), 0,15% (P3), 0,20 (P4) and 0% (P0) as a control. The data were analyzed by ANAVA and BJND test. The results showed that giving biological fertilizer influenced the growth of green grass jelly. The difference in concentration of biological fertilizer gave real effect on a few of growth parameters which were the shoot length and root dry weight. 0.10% concentration of biological fertilizer was a treatment which recommended to increase the growth of green grass jelly, because it gave significantly different results from the control treatment on the growth of green grass jelly. The information of this study hopefully can be an alternative of contextual example on Biology lesson grade twelve, Semester 1 on Basic Competence of 3.1 and Basic Competence of 4.1.Keywords :biofertilizer, green grass jelly, growth