Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Hubungan antara IPK dengan Kesesuaian Tingkat Pendidikan dan Bidang Studi pada Pekerjaan Alumni Ali Amran; Irmeilyana Irmeilyana; Ngudiantoro Ngudiantoro
Jurnal Penelitian Sains Vol 23, No 2 (2021)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.912 KB) | DOI: 10.56064/jps.v23i2.618

Abstract

Pada umumnya, bidang pekerjaan mensyaratkan spesifikasi bidang keilmuan dan IPK bagi orang yang mencari pekerjaan. Setelah bekerja, seseorang akan merasakan apakah bidang pekerjaan tersebut sesuai atau tidak dengan tingkat pendidikan dan bidang studi mereka. Pada paper ini, objek yang diteliti adalah alumni Universitas Sriwijaya dari 5 fakultas, yaitu FISIP, FMIPA, FE, FH, dan FT berdasarkan data tracer study tahun 2019. Paper ini membahas hubungan antara IPK dengan Kesesuaian Tingkat Pendidikan dan Bidang Studi pada Pekerjaan Alumni. Lebih dari 52% responden setiap fakultas menyatakan bahwa bidang studi yang mereka tekuni pada tingkat sarjana mempunyai hubungan yang cukup erat bahkan sampai sangat erat dengan bidang pekerjaan mereka. Lebih dari 89% responden dari setiap fakultas menyatakan bahwa tingkat pendidikan yang paling sesuai dengan pekerjaan mereka adalah pada tingkat yang sama. Berdasarkan uji chi square, pada matriks data responden semua fakultas, tidak ada hubungan antara IPK dengan tingkat Pendidikan yang paling sesuai pada bidang pekerjaan. Hanya pada responden FT, ada hubungan antara IPK dengan keeratan bidang studi pada pekerjaan tersebut. Persepsi mayoritas responden terhadap tingkat pendidikan dan juga keeratan bidang studi yang dibutuhkan pada pekerjaan mereka tidak berkaitan dengan IPK.  Kata kunci: tracer study, keeratan bidang studi, alumni Unsri, analisis korespondensi
Aplikasi Model Proportional Hazard Cox pada Waktu Tunggu Kerja Lulusan Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya Alfensi Faruk; Ali Amran; Nopri Nasir
Jurnal Penelitian Sains Vol 17, No 1 (2014)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.689 KB) | DOI: 10.56064/jps.v17i1.41

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) menentukan nilai peluang dari waktu mendapatkan pekerjaan per-tama lulusan, (2) mengetahui bagaimana pengaruh beberapa karateristik terhadap waktu mendapatkan pe-kerjaan pertama lulusan dengan menerapkan model proportional hazard Cox. Subjek penelitian terdiri atas 35 orang lulusan Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya yang lulus pada tahun 2012. Karakteristik-karakteristik yang diamati adalah usia, masa studi, IPK, skor TOEFL, pendidikan orang tua, pengalaman organisasi, dan pengalaman kerja. Hasil dari penelitian ini memperlihakan bahwa peluang tertinggi bagi para lulusan untuk mendapatkan pekerjaan pertama adalah mulai awal bulan ketiga sampai akhir bulan keempat setelah wisuda, yaitu sebesar 0,31579. Karakteristik yang berpengaruh sig-nifikan terhadap waktu mendapatkan pekerjaan pertama adalah pengalaman organisasi. Model terbaik yang terbentuk adalah ℎ ????,???? = ℎ0 ???? exp(−0,979 ????6) dengan nilai rasio hazard sebesar 0,376. Hal ini berarti bahwa lulusan yang memiliki pengalaman organisasi memiliki peluang 0,376 kali lebih besar untuk mendapatkan pe-kerjaan pertama setelah wisuda.
Pemodelan Tingkat Kepuasan Mahasiswa terhadap Pelayanan Laboratorium Komputer Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya Dian Cahyawati S; Ali Amran
Jurnal Penelitian Sains Vol 16, No 2 (2013)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.396 KB) | DOI: 10.56064/jps.v16i2.70

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan model prediksi peluang tingkat kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan laboratorium komputer di Jurusan Matematika. Variabel-variabel bebas yang diamati adalah Penunjang Proses Pembelajaran, Empati, Keandalan, Jaminan, Peranan Asisten, Fasilitas Komputasi, Fasilitas Tetap, Keberadaan Asisten, dan Kredibilitas. Pembentukan model dilakukan dengan metode regresi logistik ordinal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua faktor yang diamati signifikan berpengaruh pada taraf 5%, dengan tingkat ketepatan model sebesar 86,51%. Faktor yang memberikan kontribusi terbesar ter-hadap peningkatan peluang kepuasan mahasiswa adalah faktor Penunjang Proses Pembelajaran di laborato-rium. Faktor ini memuat atribut-atribut pelayanan laboratorium, yaitu ketersediaan fasilitas internet, layanan mengetik gratis, kepemilikan AC dan fasilitas visual (LCD dan Layar), dan ketersediaan air minum. Atribut-atribut ini dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk meningkatkan pelayanan laboratorium komputer di Jurusan Matematika.
Model Survival Nonparametrik Pada Data Rawat Inap Pasien Diare di Puskesmas Indralaya Ali Amran; Alfensi Faruk
Jurnal Matematika Vol 5 No 2 (2015)
Publisher : Mathematics Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JMAT.2015.v05.i02.p60

Abstract

This research aimed to (1) estimate the survival functions, and (2) investigate the effect of some covariates toward the survival time  from hospitalization time data in Public Health Center of Indralaya. The research subjects consisted of all the diarrhea patients who were hospitalized within the period from January 1, 2014 to June 30, 2014. The patient's characteristics were sex, age, job, and disease status. The result showed that the lowest probability of a patient will be out of hospitalization was on the fourth day and the highest probability was on the fifteenth day. In order to find the best model, some statistical tests were also conducted in this research.
Implementasi Invers Matriks Tergeneralisasi pada Sistem Persamaan Linier Evi Yuliza; Ali Amran; Triyani Triyani
Annual Research Seminar (ARS) Vol 4, No 1 (2018): ARS 2018
Publisher : Annual Research Seminar (ARS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Invers matriks tergeneralisasi digunakan untuk menggeneralisasi invers suatu matriks atau matriks singular. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh penyelesaian sistem persamaan linier dengan menggunakan invers matriks tergeneralisasi dan menerapkan invers matriks tergeneralisasi pada program linier. Misalkan matriks  atau matriks singular maka terdapat matriks  yang memenuhi. Matriks  dinamakan invers matriks tergeneralisasi dari matriks  yang dinotasikan dengan  dan matriks  tidak tunggal. Dari pembahasan diperoleh suatu sistem persamaan linier konsisten apabila memenuhi  dengan penyelesaian umum dengan  vektor sembarang. Suatu sistem persamaan linier  mempunyai penyelesaian tunggal jika dan hanya jika rank() = . Jika rank() < , maka sistem persamaan linier  mempunyai banyak penyelesaian. Penerapan invers matriks tergeneralisasi dapat digunakan pada program linier sebagai teknik alternatif pemecahan model program linier.
Hubungan Jadual dan Lama Trip dengan Lama Waktu Kerja Harian Sopir BRT Ali Amran; Anita Desiani; Maya Meilensa; Irmeilyana Irmeilyana; Indah Verdya Alvionita
Annual Research Seminar (ARS) Vol 4, No 1 (2018): ARS 2018
Publisher : Annual Research Seminar (ARS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kinerja dan pelayanan dari BRT tidak terlepas dari peranan sopir bis. Tulisan ini menganalisis hubungan antara lama kerja harian sopir dengan jam awal kedatangan sopir dan lama trip. Metode yang digunakan adalah analisis korespondensi sederhana. Data yang digunakan adalah jam kedatangan sopir, lama perjalanan sopir pada setiap trip pulang-pergi, yang berawal dari Terminal Albar dan kembali lagi ke Terminal Albar, serta lama jam kerja sopir dalam sehari. Setiap variabel yang digunakan dibagi dalam 4 kategori untuk digunakan dalam menyusun tabel kontingensi. Faktor yang mempunyai hubungan terhadap lama kerja sopir dalam sehari adalah jam awal kedatangan sopir dan lama perjalanan (trip) pertama. Sopir yang datangnya di periode jam 06.00-06.50 cenderung mempunyai lama kerja 10-11 jam. Sedangkan sopir yang datangnya di awal waktu mempunyai lama kerja harian yang lebih singkat. Sopir yang lama trip pertamanya lebih atau sama dengan 3,5 jam cenderung mempunyai lama kerja yang paling tinggi. Sedangkan sopir yang lama trip pertamanya selama 2,5 – 3 jam, lama kerjanya 10 – 10,5 jam. Sopir yang lama trip pertamannya kurang dari 2,5 jam cenderung mempunyai lama kerja kurang dari 10 jam
Detection Learning Style Vark for Out of School Children (OSC) Ali Amran; Anita Desiani; MS Hasibuan
Proceeding of the Electrical Engineering Computer Science and Informatics Vol 3: EECSI 2016
Publisher : IAES Indonesia Section

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (633.54 KB) | DOI: 10.11591/eecsi.v3.1119

Abstract

Learning style is different for every learner especially for out of school children or OSC. They are not like formal students, they are learners but they don't have a teacher as a guide for learning. E-learning is one of the solutions to help OSC to get education. E-learning should have preferred learning styles of learners. Data for identifying the learning style in this study were collected with a VARK questionnaire from 25 OSC in junior high school level from 5 municipalities in Palembang. The validity of the questionnaire was considered on basis of experts' views and its reliability was calculated by using Cronbach's alpha coefficients (α=0.68). Overall, 55% preferred to use a single learning style (Uni-modal). Of these, 27,76% preferred Aural, 20,57% preferred Reading Writing, 33,33% preferred Kinaesthetic and 23,13% preferred Visual. 45% of OSC preferred more than one style, 30% chose two-modes (bimodal), and 15% chose three-modes (tri-modal). The Most preferred Learning style of OSC is kinaesthetic learning. Kinaesthetic learning requires body movements, interactivities, and direct contacts with learning materials, these things can be difficult to implement in eLearning, but E-learning should be able to adopt any learning styles which are flexible in terms of time, period, curriculum, pedagogy, location, and language.
Profil alumni FMIPA dan FKIP Universitas Sriwijaya ditinjau dari variabel dan persepsi pada pekerjaan Irmeilyana Irmeilyana; Endang Sri Kresnawati; Ali Amran; Danny Matthew Saputra
AKSIOMA : Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 12, No 2 (2021): AKSIOMA: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/aks.v12i2.8693

Abstract

One of the aims of the tracer study is to obtain information about the early careers of alumni, so that some of the questions on the questionnaire need to be explored further. The question items discussed were length of study, length of time to get the first job, field of work, total income, alumni's perception of the closeness of the field of study to work, and the suitability of education level on the job, and taking into account gender and average level of competence. The purpose of this study was to analyze the relationship between these variables in the 2020 tracer study data from alumni of 4 science fields at FMIPA and FKIP Unsri. The method used is descriptive statistics and simple correspondence analysis. Almost all respondents from both faculties stated that the suitability of the level of education with the field of work was at the same level. In respondents from both faculties, there is a significant relationship between respondents' perceptions of the closeness of their field of study with their field of work. The average total income of FMIPA respondents is higher than that of FKIP respondents. FMIPA respondents who stated that their field of study was "less close" to their field of work had a high total income and their field of work was self-employed. FKIP respondents who had a length of time to get their first job of less than 3 months (even before graduating) tended to have a length of study of 4 years and their field of work was in government/BUMN and private institutions. The respondents have the perception that their field of study are "very close" to their field of work.Keywords: tracer study, field of work, first job, Unsri alumni, correspondence analysis
Eksplorasi Data Persepsi Alumni pada Tingkat Item-Item Kompetensi dari Hasil Tracer Study Unsri Tahun 2020 Irmeilyana Irmeilyana; Ali Amran; Danny Matthew Saputra; Endang Sri Kresnawati
Jurnal Infomedia:Teknik Informatika, Multimedia & Jaringan Vol 6, No 1 (2021): Jurnal Infomedia
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jim.v6i1.2222

Abstract

Salah satu tujuan tracer study atau penelusuran alumni adalah untuk mengevaluasi daya saing lulusan dan memperoleh informasi evaluasi relevansi dari perguruan tinggi. Penelitian ini membahas hubungan antara persepi lulusan (alumni) pada tingkat kompetensi yang dikuasai dengan tingkat kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja, serta mengeksplorasi kecendrungan apakah ada perbedaan persepsi alumni pada dua tingkat kompetensi dari setiap item kompetensi yang ada di kuesioner tracer study. Selain itu, tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara gender dengan masing-masing tingkat kompetensi yang dikuasai dan kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja. Data yang digunakan adalah hasil jawaban kuesioner tracer study Unsri tahun 2020 pada pertanyaan 29 item kompetensi dari 3.850 responden. Responden merupakan 65,82% dari semua lulusan S1 Unsri tahun 2018.  Dengan menggunakan korelasi Spearman, uji Wilcoxon, deskrispsi histogram, uji c2 pada hasil analisis korespondensi, maka didapat bahwa ada 8 item kompetensi yang perlu ditingkatkan supaya sesuai dengan tingkat kompetensi yang dibutuhkan bidang pekerjaan. Grafik yang diperoleh merepresentasikan bahwa mayoritas responden mempunyai tingkat kategori kompetensi yang dikuasai dan yang dibutuhkan pekerjaan yang sama dan terletak pada kuadran yang sama, terutama pada tingkat 3 (“Sedang”) dan 4 (“Tinggi”). Menurut gender, item tingkat kompetensi yang dibutuhkan bidang pekerjaan yang perlu ditingkatkan bagi alumni laki-laki adalah Bahasa Inggris, Manajemen waktu, Kemampuan adaptasi, dan Kepemimpinan. Sedangkan bagi alumni perempuan, tingkat kompetensi yang dikuasai yang perlu ditingkatkan adalah pengetahuan di luar bidang ilmu dan kepemimpinan.
Pemanfaatan marketplace shopee sebagai strategi untuk meningkatkan pemasaran kain songket Anita Desiani; Irmeilyana Irmeilyana; Ajeng Islamia Putri; Enyta Yuniar; Nur Avisa Calista; Siddiq Makhalli; Ali Amran
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jipemas.v4i2.9222

Abstract

South Sumatera songket woven cloth is one of the cultural assets of South Sumatera Province which is usually used at weddings and other traditional ceremonies. One of the villages which is famous as a producer of songket cloth is a Penyandingan Village. The songket cloth industry in Penyandingan Village experienced a decline in turnover of up to 60% during the Covid-19 pandemic. This is supported by the lack of knowledge of society regarding marketing strategies and technology in marketing products. For this reason, Shopee market management training is needed for songket cloth craftsmen and the Penyandingan Village society through the Sriwijaya University Thematic Community Service team program so that the marketing of songket fabrics can reach a wide market and be able to compete with other products. The method used is the lecture method including data collection planning and implementation of activities. The research analysis uses descriptive analysis to provide a general description of the implementation of the Shopee marketplace training. After the training was carried out,  Penyandingan Village society was able to understand the material and apply it directly using the Shopee application, and could be applied on a sustainable scale so that sales of songket cloth could increase.