Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

INTERVENSI KEKUATAN GLOBAL DALAM PEMBAGIAN KOREA DAN PERUBAHAN DOMINASI EKONOMI MENJADI DOMINASI POLITIK Rustamana, Agus; Nur Afiah, Wilda; Rahmawati, Rima; Suherman, Suherman
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 2 No. 6 (2024): Sindoro: Cendikia Pendidikan
Publisher : CV SWA Anugrah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v2i6.1665

Abstract

Perang Korea yang terjadi di Semenanjung Korea dari 25 Juni 1950 sampai 27 Juli 1953, membawa implikasi mendasar bagi dinamika kekuatan global Pemisahan Korea menjadi dua negara Perubahan status quo di Semenanjung Korea menjadi arena persaingan ideologi dan pengaruh antara Amerika Serikat dan Blok Komunis. Penelitian ini menggunakan metode study literatur untuk menganalisis latar belakang konflik Korea, peran Uni Soviet dan Cina mendukung Korea Utara, serta dukungan AS untuk Korea Selatan, dan peran jepang dalam perebutan pengaruh di Korea, yang semula hanya bersifat ekonomi dan kepentingan regional, meningkat seiring persaingan ideologi Perang Dingin. Dalam penelitian ini penulis membahas intervensi kekuatan-kekuatan global terkait perpecahan Korea serta motivasi dominasi awalnya bersifat ekonomi dunia kapitalis yang kemudian berkembang menjadi dominasi politik. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dominasi politik telah menggantikan dominasi ekonomi sebagai kepentingan utama kekuatan global di Korea. Hal ini dibuktikan dengan dukungan militer dan ekonomi yang terus-menerus dari kelompok komunis bagi Korea Utara dan blok Barat bagi Korea Selatan hingga kini, meski tidak ada lagi kepentingan ekonomi yang signifikan. Ideologi persingan tetap menjadi faktor pendorong interaksi kekuatan global dalam kasus Korea.
SEJARAH RINGKAS KOREA: AWAL MASUK DAN PERKEMBANGAN KONFUSIANISME Rustamana, Agus; Nurhidayat, Wahyu; Maulana, Aldi; Elfhani, Nadia
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 2 No. 6 (2024): Sindoro: Cendikia Pendidikan
Publisher : CV SWA Anugrah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v2i6.1797

Abstract

Jurnal ini mengkaji dampak filosofi Konfusianisme terhadap perkembangan politik, sosial, dan budaya Korea, khususnya selama periode Choson. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dan kritik sumber untuk menyelidiki pengaruh Konfusianisme dalam perubahan budaya dan kebijakan pemerintah. Hasil penelitian menyoroti peran utama pemikir Konfusianisme seperti Yulgok dan Yi Hwang dalam membentuk ideologi politik Korea. Selain itu, penerapan Konfusianisme sebagai dasar sistem perpajakan dan kontrol pemerintah mempengaruhi landasan ekonomi negara. Perubahan signifikan juga terlihat dalam hukum keluarga dan standar wanita sebagai hasil masuknya Konfusianisme ke Korea.
JEPANG SEBAGAI NEGARA IMPERIALIS Rustamana, Agus; Hidayat, Riyan; Khoirotun Nisa, Siti; Rahmadhina Kamila, Nida
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 3 No. 2 (2024): Sindoro: Cendikia Pendidikan
Publisher : CV SWA Anugrah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v3i2.2058

Abstract

Jepang merupakan sebuah negara yang bertegat untuk melakukan perubahan pada abad ke-19 karena adanya Restorasi Meiji Jepang. Hal ini mengupayakan negara jepang berdiri menjadi negara imperialis seperti yang di lakukan oleh negara barat. Latar belakang Jepang menjadi negara imperialis, pertama (Ekonomi) Sejak Restorasi Meiji, terjadilah perkembangan yang sangat pesat, berbagai keberhasilan dan kemajuan terjadi, sehingga dalam kurun waktu lebih 30 tahun Jepang sudah sejajar dengan Eropa. Sampai akhirnya Jepang terjun ke praktik imperialisme. Sebagai negara industri yang berkembang pesat, Jepang membutuhkan bahan baku dan tempat pemasaran, maka dicarilah daerah baru untuk keperluan tersebut. Kedua (Demografi) Penduduk Jepang jumlahnya berkembang dengan cepat. Untuk mengatasi masalah penduduk maka perlu dicari daerah baru yang dijadikan koloni untuk penduduk Jepang. Ketiga (Militer) Jepang telah membuktikan mampu secara militer dan teknologi persenjataan, yaitu dengan mengalahkan Rusia tahun 1905. Hal ini mendorong keyakinan Jepang untuk terjun melakukan imperialisme. Dan yang keempat (Pengembangan Paham Hakko Ichi-U) Hakko Ichi-U artinya delapan benang di bawah satu atap. Jepang punya pemahaman bahwa dunia adalah satu keluarga, dan Jepang merupakan saudara tua. Oleh sebab itu pantaslah Jepang sebagai pemimpin dunia. Tujuan Jepang menjadi negara imperialis adalahkarena pada saat itu jepang menjadi negara industri yang maju sehingga Jepang membutuhkan bahan baku dan tempat pemasaran. Oleh karena itu, dicarilah daerah baru untuk keperluan industrinya dan Jepang pun terjun ke dalam praktik imperialisme. Metode yang digunakan dalam penulisan jurnal ini menggunakan metode studi literatur, yaitu mengumpulkan informasi-informasi yang bersumber dari kajian literatur seperti dari buku, jurnal, laporan penelitian, internet dan kajian literatur lainnya. Hasil dari pengamatan yang kita peroleh adalah Jepang memiliki banyak peluang untuk menggunakan kekuatan barunya di tahun-tahun berikutnya. SelamaPerang Dunia I terjadi di pihak Sekutu tetapi membatasi aktivitasnya hanya pada perebutan kepemilikan Jerman di Tiongkok dan Pasifik. Ketika Tiongkok meminta pengembalian bekas kepemilikan Jerman di provinsi Shantung, Jepang menanggapinya dengan apa yang disebut sebagai “pengembalian”.Dua Puluh Satu Tuntutan , dikeluarkan pada tahun 1915, yang mencoba menekan Tiongkok agar memberikan konsesi yang luas mulai dari perpanjangan sewa di Manchuria dan kendali bersama atas sumber daya batu bara dan besi Tiongkok hingga masalah kebijakan mengenai pelabuhan dan kepolisian kota-kota di Tiongkok. Meskipun menyerah pada sejumlah masalah tertentu, Tiongkok menolak tuntutan Jepang yang paling ekstrem yang akan mengubah Tiongkok menjadi wilayah Jepang. Meskipun Jepang memperoleh keuntungan ekonomi, kebijakan Jepang terhadap Tiongkok pada Perang Dunia I meninggalkan warisan perasaan tidak enak dan ketidakpercayaan, baik di Tiongkok maupun di Barat. Kerakusan tuntutan Jepang dan kekecewaan Tiongkok atas kegagalannya memulihkan kerugiannya dalam Perjanjian Versailles (1919) membuat Jepang kehilangan harapan akan persahabatan dengan Tiongkok. Dukungan Jepang selanjutnya terhadap rezim panglima perang yang korup di Manchuria dan Tiongkok Utara membantu menegaskan sifat anti-Jepang dalam nasionalisme Tiongkok modern.
MENGANALISIS PERKEMBANGAN KEKINIAN DARI NEGARA KOREA UTARA DAN KOREA SELATAN Rustamana, Agus; Wulandari, Wulandari; Chandra Aditya, Bima; Jaojah, Siti
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 3 No. 2 (2024): Sindoro: Cendikia Pendidikan
Publisher : CV SWA Anugrah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v3i2.2061

Abstract

Jurnal ini mengkaji perkembangan dari negara Korea yaitu Korea Utara dan Korea Selatan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yaitu heuristik, kritik internal dan eksternal, interpretasi dan historiografi. Selain itu juga penelitian menggunakan teknik pengumpulan data yaitu studi literatur untuk menyelidiki perkembangan dari negara Korea Utara dan Korea Selatan. Hasil penelitian Korea mengalami sejarah yang kompleks sebelum terpecah menjadi dua bagian, yaitu Korea Utara dan Korea Selatan. Sejarahnya melibatkan invasi, pengaruh budaya Tiongkok, periode tiga kerajaan, dan invasi Jepang pada abad ke-20. Pembagian Korea terjadi setelah Perang Dunia II, ketika Sekutu dan Uni Soviet menduduki wilayah tersebut. Terpecahnya Korea tidak lepas dari peran aktif Amerika Serikat, perang saudara, dan pembentukan dua negara yang memiliki perbedaan ideologi yang signifikan. Secara keseluruhan, perkembangan Korea Utara dan Korea Selatan menyoroti perbedaan yang mencolok dalam pembangunan, sistem pemerintahan, dan kehidupan warga. Isu-isu saat ini, seperti ketegangan politik, keamanan regional, dan isu nuklir, memainkan peran krusial dalam mempengaruhi hubungan dan perkembangan kedua negara. Pembatasan perdagangan dan sanksi internasional berdampak pada pertumbuhan ekonomi, sementara aspek kemanusiaan, termasuk hak asasi manusia, menjadi sorotan utama.
Pengembangan Wondershare Quiz Creator Sebagai Alat Evaluasi Pada Pembelajaran Sejarah (Pada Siswa SMA Kelas XI IPS 2 di SMA Negeri 1 Sobang) Nur Silawati, Reni; Rustamana, Agus; Nurhasanah, Ana
PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran Vol 9 No 2 (2024): Volume 9 Nomor 2 Tahun 2024
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/pn.v9i2.19222

Abstract

Abstract Learning evaluation is a very important task, with the teacher's creativity in using effective and efficient and fun evaluation tools, it’s hoped that it will be more easily accepted by students and make it easier for teachers to provide learning evaluations. The method used in this study is the research and development method or Research and Development which refers to the ADDIE development model which consists of five stages which include analysis, design, development, implementation and evaluation. evaluation). The advantage of using Wondershare Quiz Creator is that it makes it easier for teachers to prepare and compile learning evaluation tools. The results of this study indicate that the Wondershare Quiz Creator evaluation tool which has been validated by material experts obtains a percentage score of 94.2% with very valid criteria, validation by media design experts after revision obtains a percentage score of 93% with very valid criteria, and student responses obtain a score percentage of 86.1% with very valid criteria. The Wondershare Quiz Creator application is said to have an effect on history learning seen from the development success rate which obtained a percentage score of 85.7%. The developed Wondershare Quiz Creator is suitable for use as an evaluation tool on the material of Indonesian Maritime Kingdoms during the Islamic Period for students of class XI IPS 2 at SMA Negeri 1 Sobang. Key Words: Wondershare Quiz Creator, ADDIE, Evaluation, History Learning
Qualitative Research Methods Rustamana, Agus; Adillah, Putry Maharani; Maharani, Ninda Kiyan; Fayyedh, Farell Abdiel
Indonesian Journal of Interdisciplinary Research in Science and Technology Vol. 2 No. 6 (2024): June 2024
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/marcopolo.v2i6.9907

Abstract

Qualitative research is an approach that focuses on in-depth understanding of social phenomena and human behavior through collecting non-numerical data. This journal reviews various methods used in qualitative research, including in-depth interviews, participant observation, and document analysis. Emphasis is placed on the data collection process, thematic analysis, and validation of findings through triangulation. Apart from that, this journal also discusses the advantages and challenges faced in applying qualitative methods, such as flexibility and involvement of researchers versus subjectivity and limited generalization. By providing practical guidance and case study examples, this journal aims to assist researchers in designing and carrying out relevant and meaningful qualitative research.
Utilization of the Banten Great Mosque Site as Learning Resource in History Subject in Class X in Class X SMAN 1 Pontang Asmunah, Asmunah; Rustamana, Agus; Ribawati, Eko
HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah Vol 13, No 1 (2025): HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah (Issue in Progress)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/hj.v13i1.9729

Abstract

This research aims to determine the use of the Banten Grand Mosque site as a learning resource in history subjects in Class X of SMAN 1 Pontang. This type of research is descriptive qualitative. The data collection techniques used were interview, observation, documentation and questionnaire techniques. When the data was collected, data validity was tested using triangulation. The data technique used is the Miles & Huberman interactive model. The results of this research show that the use of the Banten Grand Mosque site as a learning resource was carried out well using the face-to-face method, in which there were three stages in the process, namely planning, implementation and evaluation. From this implementation, weaknesses were obtained both in planning and during implementation. Meanwhile, the advantages obtained are in both the cognitive and affective domains.