Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

PEMANFAATAN KULIT SINGKONG MENJADI PAVING BLOCK SEBAGAI UPAYA MENGURANGI TIMBULAN SAMPAH Artiyani, Anis
Jurnal Neutrino JURNAL NEUTRINO (Vol 4, No 2
Publisher : Department of Physics, Maulana Malik Ibrahim State Islamic University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.617 KB) | DOI: 10.18860/neu.v0i0.1930

Abstract

:  Sampah  menjadi masalah lingkungan  yang  dipandang sebagai  buangan  yang tidak bermanfaat, yang setiap hari terus meningkat yang tidak sebanding dengan proses pengolahan yang kurang optimal.Sampah yang diolah untuk dipilah menjadi dua bagian yakni organik dan anorganik.Sampah organik diolah untuk dijadikan kompos namun kenyataan masih lemahnya pemanfaatan yang optimal .Sampah Kulit ubi kayu/singkong termasuk dalam kategori sampah organik, karena sampah ini dapat terdegradasi (membusuk/hancur) secara alami.Kulit ubi kayu/singkong sering dianggap remeh dan menjadi limbah rumah tangga padahal ada banyak manfaat yang didapat dari kulit singkong.Meningkatnya pembangunan fisik menyebabkan kebutuhan bahan bangunan juga makin meningkat.Salah satu bahan bangunan yang sering digunakan adalah paving block. Paving block digunakan untuk berbagai macam keperluan seperti tempat parkir mobil di pertokoan, maupun sebagai perkerasan jalan pada komplek-komplek perumahan.Meliahat permasalahan yang ada muncul ide untuk memanfatkan sampah kulit singkong sebagai paving block sebagai upaya mengurangi timbulan sampah. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental yang dilakukan di laboratorium. Variasi penambahan serbuk kulit singkong yang digunakan adalah 0%, 10%, 15%, 30% dan 60% untuk mengurangi pemakaian pasir sebagai agregat halus. Dari hasil penelitian membuktikan bahwa (1) sampah kulit singkong memberi pengaruh buruk pada sifat-sifat paving block. (2) Ditinjau dari uji kelayakan paving, paving block sampah kulit singkong yang memenuhi syarat adalah pada penambahan sebesar 0 % s/d 15 % (3) Ketahanan Natrium Sulfat  semua paving block yang dibuat dengan penambahan serbuk kulit singkong sampah memenuhi syarat kwalitas paving block untuk tipe I.keyword : kuat tekan, ketahanan natrium sulfat, kulit singkong, paving block
PENINGKATAN HASIL PRODUKSI PANEN PADI DENGAN PENGGUNAAN MESIN PERONTOK PADI TIPE JERAMI (THROW IN) Anggorowati, Dwi Ana; Sinaga, Erni Junita; Artiyani, Anis
Jurnal Industri Inovatif Vol 5 No 2 (2015): Jurnal Industri INOVATIF
Publisher : PRODI TEKNIK INDUSTRI S1 ITN MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Ngadirejo  Kecamatan  Kromengan Kabupaten Malang, yang mempunyai program kerja antara lain peningkatan  kualitas  produksi  padi  untuk  menuju  swasembada  beras.  Desa  Ngadirejo  adalah  salah  satu  desa diantara 7 (tujuh) desa yang termasuk wilayah Kecamatan Kromengan Kabupaten Malang.  Luas wilayah desa Ngadirejo 466.232 Ha terdiri dari pemukiman seluas 90.332 Ha, tegalan seluas 185 Ha dan area persawahan seluas 179 Ha lain-lain seluas 11.900 Ha.  Dari hasil pengamatan di desa Ngadirejo Kecamatan  Kromengan Kabupaten Malang dapat disimpulkan bahwa petani membutuhkan sarana alat perontok padi, yang saat ini masih menggunakan sistem yang sederhana dengan memukul-mukulkan ikatan padi pada papan yang terbuat dari kayu.  Pada  kegiatan  pengabdian  ini  akan  diterapkan  mesin  perontok  padi  dengan  tipe  jerami  (throw  in) berbahan bakar bensin untuk menggerakkan motor penggerak motor bensin berdaya 6 hp /3600 rpm (4,48 kw),  perontok padi dengan kapasitas hasil rontokkan 200kg/jam dan hanya membutuhkan 2 orang pekerja. Sehingga dengan  diterapkannya  mesin  perontok  padi  ini  diharapkan  dapat  mempercepat  proses  perontokkan  dan meningkatkan jumlah padi yang dirontokkan.
KEMAMPUAN FILTRASI UPFLOW PENGOLAHAN FILTRASI UP FLOW DENGAN MEDIA PASIR ZEOLIT DAN ARANG AKTIF DALAM MENURUNKAN KADAR FOSFAT DAN DETERJEN AIR LIMBAH DOMESTIK Artiyani, Anis; Firmansyah, Nano Heri
Jurnal Industri Inovatif Vol 6 No 1 (2016): Jurnal Industri INOVATIF
Publisher : PRODI TEKNIK INDUSTRI S1 ITN MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Limbah  cair  rumah  tangga  merupakan  salah  satu  bahan  sisa  dari  aktivitas  manusia  sehari-hari.  Air buangan dari kamar mandi, WC, tempat cuci atau tempat memasak di bedakan menjadi black water dan grey water,  jenis  limbah  yang  akan  diolah  pada  penelitian  ini  yaitu  grey  water.  Penelitian  ini  akan  dilakukan pengolahan  secara  fisik  yaitu  proses  pengolahan  limbah  tanpa  adanya  reaksi  kimia  atau  biologi,  tahapan pemisahan  materi tersuspensi  dari  fase  fluidanya dengan  proses  filtrasi  up  flow.  Filtrasi  up  flow  yaitu proses filtrasi dimana air mengalir secara vertikal dari bawah ke atas.  Pengolahan limbah cair domestik (grey water) dengan proses filtrasi up flow menggunakan media pasir, zeolit dan arang aktif tempurung kelapa. Pengolahan filtrasi up flow bertujuan untuk menyisihkan konsentrasi deterjen dan fosfat dengan variasi ketinggian media: reaktor 1 (RI) tinggi 10 cm pasir : zeolit 15 cm :  arang aktif : 15 cm; reaktor 2 (R2) tinggi 15 cm pasir : 15 cm zeolit :  10 cm arang aktif; reaktor 3 (R3) tinggi 15 cm pasir : 10 cm zeolit : 15 cm arang aktif dan variasi waktu operasional 70 menit, 80 menit, 90 menit, 100 menit, 110 menit dengan debit 10 ml/detik. Prosentase penurunan konsentrasi  deterjen  dan  fosfat  tertinggi  pada  Reaktor  1  dengan  nilai  prosentase  penyisihan  deterjen  sebesar 62.78%  dan  prosentase  penyisihan  fosfat  sebesar  67.71%.  Dengan  demikian  filtrasi  Up  flow  dengan  variasi ketinggian media dan waktu operasional mampu menurunkan kadar deterjen dan fosfat. 
PENERAPAN MESIN PENGOLAHAN BUAH KELAPA UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI KELOMPOK TANI DI KELURAHAN RAMPAL CELAKET MALANG Sari, Sanny Andjar; Vitasari, Prima; Wulandari, Candra Dwiratna; Artiyani, Anis; Sudiasa, I Nyoman
Jurnal Industri Inovatif Vol 7 No 2 (2017): INDUSTRI INOVATIF - JURNAL TEKNIK INDUSTRI
Publisher : PRODI TEKNIK INDUSTRI S1 ITN MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelompok Tani Bersahaja merupakan Urban Farm yang berada di tengah perkotaan,terletakdi wilayah RW 01 Kelurahan Rampal Celaket Kota Malang. Kelompok tani yang bergerak di bidangtanaman organik dengan cara memanfaatkan pekarangan di lingkungan rumah tempat tinggal anggota. Selain tanaman organik pada Kelompok Tani Bersahaja juga menghasilkan berbagai macam produk olahan buah kelapa diantaranya berbagai macam kue dari buah kelapa.Kemitraan dan kerjasama dijalin oleh kelompok Bersahaja dengan berbagai kelompok antara laindengan Kelompok Tani Sengguruh. Sejalan dengan perkembangan pengetahuan serta kesadaran yang semakin tinggi dari masyarakat akan manfaat tanaman organik khususnya di wilayah Malang raya, telah banyak masyarakat baik secara individu maupun kelompok/organisasi PKK, pemuda, atau kelurahan yang datang untuk belajar budidaya tanaman hortikultura organik. Media yang digunakan adalah campuran tanah, sekam, dan pupuk kandang, tanpa menggunakan pupuk kimia serta tidak menggunakan pestisida Pada kegiatan pengabdian ini akan dibuat mesin pengolahan buah kelapa yang menggunakan motor listrik untuk menggerakkan motor mesin pengolahan buah kelapa Dengan adanya mesin pengolahan buah kelapa ini diharapkan dapat mempercepat waktu proses pengolahan buah kelapa.
PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU DESA KARANGKATES UNTUK MENCAPAI ZERO WASTE Artiyani, Anis; Anggorowati, Dwi Ana
Jurnal Industri Inovatif Vol 9 No 1 (2019): Jurnal Inovatif Industri
Publisher : PRODI TEKNIK INDUSTRI S1 ITN MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Karangkates berupaya untuk menyelesaikan permasalahan sampah dimana volume sampahsangat berdampak pada lingkungan disekitarnya, maka dari itu direncanakan pengelolaan sampah dengan sistem3 R yaitu : Reduce (Mengurangi), Reuse (Menggunakan Kembali), dan Recycle (Mendaur Ulang). Penyediakansarana dan prasarana kebersihan. Pengolahan Sampah Terpadu di Desa Karangkates untuk mencapai Zero Wastebisa dilaksanakan. Data komposisi dapat diketahui jenis sampah yang paling banyak yaitu sampah basah atausisa makanan dan daun sebesar 54,48 % dimana sampah basah tersebut akan di buat pengomposan. Tersedianyasemua fasilitas yang dibutuhkan dalam proses pengelolaan sampah termasuk pengadaan peralatan, sarana danprasarana yang bisa digunakan oleh penduduk untuk memilah milah sampah sejak berada di TPST. Dari hasilpengolahan data bahwa kelompok ibu rumah tangga lebih banyak mendominasi kegiatan pengolahan sampah,terutama pengolahan sampah organik yang kemudian menjadi kompos. Di Desa Karangkates organisasi yangberasal dari masyarakat seperti PKK membina bagaimana memanfaatkan sampah dan mengembangkan polapikir masyarakat tentang pentingnya pengolahan sampah sebagai peningkatan ekonomi dengan pendirian banksampah.
STUDI VARIASI KOMPOSISI BAHAN DASAR BRIKET DARI SAMPAH ORGANIK PASAR Setyaningtyas, Rusdiana; Artiyani, Anis
HEXAGON Vol 3, No 2 (2018): HEXAGON
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/hgn.v3i2.3410

Abstract

The composition of waste that dominates the most urban areas is organic waste with a composition of ± around 70%. This organic waste can be used in an effort to reduce the amount of waste, especially waste originating from fruits and vegetables. One alternative for the utilization of fruit and vegetable waste is used as a briquette base.This study aims to obtain the best composition in the manufacture of briquettes from market organic waste consisting of a mixture of fruit and vegetable waste. Briquette testing is carried out with various variations in the composition of the use of fruit and vegetable waste with treatment using a ratio of 0%: 100% (B0S4), 75%: 25% (B3S1), 50%: 50% (B2S2), 25%: 75% (B1S3) and 100%: 0% (B4S0). Briquette quality parameters used are water content, ash content and heating value. The results showed that the best briquettes were found in composition variation (B0S4), namely 0% fruit waste: 100% vegetables with a moisture content value of 5.67%, ash content value of 10.33% and a heating value of 5645.52 cal/gram .
UPAYA PEMANFAATAN SAMPAH ORGANIK DI RW 04 KELURAHAN TUNJUNGSEKAR KOTA MALANG Sudiro Sudiro; Candra Dwiratna; Anis Artiyani
Jurnal ABM Mengabdi Vol 5 (2018): Desember
Publisher : STIE Malangkucecwara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The handling of garbage settlements in urban areas is largely still conventional, that is, with a waste-pick-up system. On the one hand, the quantity of waste generated is quite large, so this handling pattern has the potential to cause problems. One of them is the provision of advice and infrastructure. Most of the people in Tunjungsekar Village, especially RW 04, manage their waste with conventional and even individual patterns. Understanding of economic value and the value of other benefits is still uneven. While it is known that most of the waste can still be reused, one of which is organic waste. Where organic waste has the potential to be reused as compost. The method used in community service is counseling and assistance on the use of simple technology for the utilization of organic waste. The goal to be achieved is the occurrence of knowledge transfer in the utilization of organic waste. The work partners in community service are people in the RW 04 area, especially environmental cadres. The results of this activity were that the target community: (1) began to understand the value of organic waste use, (2) began to understand about the existence of simple technology for the utilization of organic waste, (3) began to understand the procedures for composting. The next hope is that the community can independently manage organic waste with a simple composting method.
STUDI VARIASI KOMPOSISI BAHAN DASAR BRIKET DARI SAMPAH ORGANIK PASAR Rusdiana Setyaningtyas; Anis Artiyani
HEXAGON Vol 3, No 2 (2018): HEXAGON
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/hgn.v3i2.3410

Abstract

The composition of waste that dominates the most urban areas is organic waste with a composition of ± around 70%. This organic waste can be used in an effort to reduce the amount of waste, especially waste originating from fruits and vegetables. One alternative for the utilization of fruit and vegetable waste is used as a briquette base.This study aims to obtain the best composition in the manufacture of briquettes from market organic waste consisting of a mixture of fruit and vegetable waste. Briquette testing is carried out with various variations in the composition of the use of fruit and vegetable waste with treatment using a ratio of 0%: 100% (B0S4), 75%: 25% (B3S1), 50%: 50% (B2S2), 25%: 75% (B1S3) and 100%: 0% (B4S0). Briquette quality parameters used are water content, ash content and heating value. The results showed that the best briquettes were found in composition variation (B0S4), namely 0% fruit waste: 100% vegetables with a moisture content value of 5.67%, ash content value of 10.33% and a heating value of 5645.52 cal/gram .
Automatic Perfume-Ingredients Mixer for Making One Type of Perfume using a Microcontroller Ibrahim Ashari; Anis Artiyani
JEEMECS (Journal of Electrical Engineering, Mechatronic and Computer Science) Vol 5, No 1 (2022): February 2022
Publisher : Merdeka Malang University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jeemecs.v5i1.6329

Abstract

Parfume is a tool that we often use in our daily life. The fragrance of the perfume we use is also diverse to prevent user boredom. In addition, the smell of perfume is also a match for the consumer itself. The rapid development of technology lately indirectly affects the changes in the broader community. The many sophisticated inventions evidence the development of this technology.Along with developing this technology, the equipment can be created to facilitate and provide production speed. In other words, it can increase the quality and quantity of producing goods for the users of these tools. With these technological advances, it can be used to make perfume-ingredients mixing tools to manufacture one type of perfume using a microcontroller. The test results of this tool after manual settings are obtained automatically on measuring cup 1 containing 19cc, cup 2 containing 10cc, cup 3 containing 19cc, cup 4 containing 18cc, and cup 5 containing 29cc. With an average error rate from testing the entire system of 4,8%, the system is declared to be able to work well
ENZIMATIC HYDROLYSIS PROCESS FOR INCREASING GLUCOSE LEVELS FROM COCONUT HUSK WASTE Dwi Anna Anggorowati; Sriliani Sriliani; Anis Artiyani; Harimbi Setyawati; Kevin J
Journal of Sustainable Technology and Applied Science (JSTAS) Vol. 2 No. 2 (2021): Journal of Sustainable Technology and Applied Science, November 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/jstas.v2i2.3579

Abstract

Coconut husk waste is waste that has not been used optimally, generally only as a craft material. Seeing the composition of coconut husk, it has the potential to be used as an alternative fuel, one of which is to produce bioethanol products. The purpose of this research was to utilize coconut husk waste as raw material for bioethanol production and to assess the effect of the number of enzymes and time of hydrolysis on the glucose levels produced. In this research, the authors focused on obtaining glucose levels from coconut husks by hydrolysis using cellulase enzymes with an activity of 700 EGU/g. The variations used in this research were the volume of cellulase enzymes (2, 3, 4, 5, 6) ml and the hydrolysis time (4, 8, 12) hours. After the coconut husk undergoes physical and chemical treatment using 10% NaOH, there is a decrease in lignin levels from 44% to 14% and there is an increase in cellulose levels from 24% to 38%, and the use of a cellulase enzyme volume of 2 ml with a hydrolysis time of 4 hours was more optimal with a glucose level of 0.32%.