Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Gagasan Pendidikan Politik Bagi Generasi Muda (Sebuah Kajian Literatur) Mirza Hardian; Yayuk Hidayah; Anis Suryaningsih; Yoga Ardian Feriandi
BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual Vol 6, No 3 (2021): Volume 6 Nomor 3, Agustus 2021
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.22 KB) | DOI: 10.28926/briliant.v6i3.653

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah memberikan gagasan mengenai konsep pendidikan politik bagi warga negara muda dalam konteks Indonesia. Hal ini muncul dari adanya permasalahan menurunnya kepedulian aspek politik pada warga negara muda yang menjadi tantangan dalam perkembangan demokrasi di Indonesia. Metode penelitian menggunakan library research. Data kepustakaan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi buku, jurnal nasional dan internasional, majalah, hasil penelitian, laporan penelitian dan kepustaakn lainnya yang berkaitan dengan pendidikan politik bagi generasi muda baik dalam bentuk online dan offline. Setelah melakukan kajian, peneliti menemukan bahwa  konsep pendidikan politik  bagi warga negara muda dalam konteks Indonesia setidaknya menggunakan dua acara yaitu: 1) pendidikan politik bagi warga negara muda dalam dalam konteks Indonesia harus memperhatikan beberapa dimensi pendidikan politik yaitu kognitif yang berhubungan dengan pengetahuan politik, afektif yang berhubungan dengan pembentukan karakter  dan aspek psikomotor yang berhubungan dengan kecakapan baik berupa intelektual maupun partisipatoris. 2) Konten pendidikan politik dalam konteks Indonesia adalah demokrasi, budaya politik Pancasilla dan isu global. Kesimpulan penelitian ini adalah Pendidikan politik merupakan upaya yang sistematis dan keberlanjutan. Gagasan mengenai konsep pendidikan politik bagi warga negara muda dalam konteks Indonesia merupakan usaha dalam menjawab tantangan tentang ke apatisan warga negara muda terhadap politik.
Implementasi Pendidikan Multikultural pada Progam Kurikuler sebagai Sarana Membangun Karakter Bangsa di Sekolah Dasar Lisa Retnasari; Yayuk Hidayah
JUPIIS: JURNAL PENDIDIKAN ILMU-ILMU SOSIAL Vol 11, No 2 (2019): JUPIIS (JURNAL PENDIDIKAN ILMU ILMU SOSIAL) DESEMBER
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jupiis.v11i2.14465

Abstract

This research aims to explain the implementation process of multicultural education as the media to build the character of the nation through the curricular program in primary school. The method used is the qualitative descriptive. The subject of this research includes the headmaster of the school, educator and the students by using purposive sampling. The instrument to gather information includes observation, documentation, and interview. The knowledge regarding the multicultural education includes respect diversities, understand, and accept diversities, either gender, religion, tribe, ethnic, culture, beliefs, economic ability, social condition, besides that the ability of the students to accept their friends who have academic differences either higher academic ability of lower academic ability, how the students can accept achievements in learning, the condition of the students either ABK that has disabilities or mental illness as an act to build the character of the nation. The multicultural learning program is done through: curriculum based on multicultural, intra-curricular program through morning carpet and day carpet, and co-curricular program (assembly, mini trip, resource person, and multiage). 
Online Learning Model in Improving Civic Responsibility as a Solution during Covid-19 Pandemic in Indonesia Yayuk Hidayah; Meiwatizal Trihastuti; Bali Widodo
Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah Vol 6, No 1 (2021): Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.768 KB) | DOI: 10.24042/tadris.v6i1.6227

Abstract

This study aimed to examine the implementation of quarantine in terms of the online learning model in improving civic responsibility as a solution during the Covid-19 pandemic in Indonesia. This study's subject was 47 students (17 males and 30 females) at the Department of Teacher and Primary Education Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta, which was processing Citizenship Education in the academic year 2019/2020. The researchers collected the data from students and lecturers through observation, interviews, and documentation study. The technique of data analysis was performed through descriptive qualitative analysis. The study results indicated that the online learning model at the Department of Teacher and Primary Education Ahmad Dahlan University in 2019/2020 could improve students' civic responsibility. The data have shown that civic responsibility consisted of 97 % social participation, 76 % social advocacy, and 79 % citizenship participation. This study could finally conclude that online learning model could improve civic responsibility as a solution during the Covid-19 pandemic in Indonesia and tended to be an alternative and effective model in rare situations. This research can be used as input in increasing civic responsibility as a solution during a pandemic in Indonesia.
URGENSI BAHAN AJAR MATERI PEMBELAJARAN PPKn SD UNTUK MEMBANGUN KOMPETENSI PEDAGOGIK CALON GURU SEKOLAH DASAR Lisa Retnasari; Yayuk Hidayah; . Dianasari
Jurnal Cakrawala Pendas Vol 6, No 2 (2020): July
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jcp.v6i2.2186

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai  urgensi bahan ajar materi pembelajaran PPKn SD untuk  membangun kompetensi pedagogik calon guru Sekolah Dasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Penelitian di lakukan di PGSD UAD. Hasil penelitian ini adalah bahwa  urgensi bahan ajar materi pembelajaran PPKn SD untuk  membangun kompetensi pedagogik calon guru Sekolah Dasar yaitu  1) Refrensi, 2) Fasilitas , 3) Keterbatasan waktu ruang , 4) Motivasi belajar . Rekomendasi penelitian ini adalah untuk dapat membuat bahan ajar materi pembelajaran PPKn SD.
KEMAMPUAN RESOLUSI KONFLIK INTERPESONAL DALAM MENGUATKAN MORAL KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR Dianasari Dianasari; Bunyamin Maftuh; Elly Malihah; Yayuk Hidayah
Jurnal Cakrawala Pendas Vol 7, No 2 (2021): July
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jcp.v7i2.3140

Abstract

Pendidikan resolusi konflik interpersonal adalah pendidikan perdamaian yang relevan bagi siswa Sekolah Dasar. Pendidikan ini menjawab disrupsi yang terjadi di Indonesia, dan mempengaruhi pola pendidikan penyelesaiaan konflik bagi siswa Sekolah Dasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pemahaman resolusi konflik interpersonal pada siswa, dan mengevaluasi bentuk pendidikan perdamaian yang diterapkan di SDIT Sabilul Huda. Penelitian dilakukan dengan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif dalam mengukur keterampilan resolusi konflik interpersonal siswa dalam menguatkan moral kognitif siswa, adalah penggambaran dunia sosial siswa sehari-hari di sekolah. Objek penelitian adalah guru di SDIT Sabilul Huda Kota Cirebon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan delapan indikator pertanyaan. Yaitu pemahaman guru tentang Pendidikan resolusi konflik/pendidikan perdamaian bagi anak SD, tujuan pemberian pendidikan resolusi konflik/pendidikan perdamaian bagi anak SD, bentuk pembiasaan pembelajaran pendidikan resolusi konflik/pendidikan perdamaian bagi anak SD, alasan penerapan pendidikan resolusi konflik/pendidikan perdamaian bagi anak SD di dalam,  bentuk dukungan sekolah yang diberikan dalam pendidikan resolusi konflik/pendidikan perdamaian bagi anak SD kelas, bentuk kesadaran dan kemampuan siswa SD dalam menyelesaikan konflik interpersonal, bentuk perubahan pengetahuan dan sikap yang ditunjukan oleh siswa SD, dan program sekolah kedepan yang akan diterapkan untuk meningkatkan pendidikan resolusi konflik/pendidikan perdamaian bagi anak SD. Delapan indikator ini dikembangkan dalam instrumen wawancara kepada guru. Dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam pendidikan resolusi konflik interpersonal di SDIT Sabilul Huda, pemahaman guru tentang pengertian, tujuan, alasan, dan bentuk pembiasaan pembelajaran resolusi konflik/pendidikan perdamaian sudah sangat baik. Hal ini dikarenakan dukungan sekolah yang senantiasa memberikan penyuluhan bagi guru.
The Improvement of Civic Virtue through Civic Education in Higher Education in Forming Young Generation Communication Patterns Lili Halimah; Yayuk Hidayah; Nufikha Ulfah; Risti Aulia Ulfah
Edunesia: Jurnal Ilmiah Pendidikan Vol. 2 No. 2 (2021)
Publisher : research, training and philanthropy institution Natural Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.33 KB) | DOI: 10.51276/edu.v2i2.155

Abstract

This study purposed to describe the communication pattern of students at the University of Ahmad Dahlan Yogyakarta and described Civic Virtue implementation through civic education in higher education in terms of forming young generation communication patterns. This study employed a qualitative descriptive method. The subject of the study was five lecturers of civic education. Data were collected through interviews, observation, documentation, and focus group discussion (FGD). The data were analyzed by using Miles and Huberman’s principles as data reduction, data display, and stating the conclusion. The result of the research showed that the students’ pattern of communication at higher education was influenced by some factors were environment and knowledge factor. The fostering of Civic Virtue through civic education in higher education in forming young generation communication pattern has existed in the process of Civic Virtue fostering that involves democratic values, self-control, and prioritizing plurality interest. The Civic Virtue in the category civic disposition involves responsibility, self-discipline, human rights respect, willingness to hear, negotiating, and compromising. Besides, the Civic Virtue in the category of civic commitment involves a commitment to the implementation of democratic citizenship rights, responsibility for democratic citizenship, constitutionalism, and tendency to participate politically
A Study on Interactive–Based Learning Media to Strengthen the Profile of Pancasila Student in Elementary School Yayuk Hidayah; Suyitno Suyitno; Yusuf Faisal Ali
JED (Jurnal Etika Demokrasi) Vol 6, No 2 (2021): JED (Jurnal Etika Demokrasi)
Publisher : Universitas of Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jed.v6i2.5591

Abstract

This study aimed to determine the interactive-based learning media to strengthen the profile of Pancasila students in elementary schools. This type of research was literature study. The results showed that interactive-based learning media to strengthen the profile of Pancasila students in elementary schools can increase motivation in learning by the emergence of independent characters as a part of the character in the profile of Pancasila students in elementary schools. It was also seen as a facility in active learning for students to strengthen the profile of Pancasila students in elementary schools as well as to lead to a tendency to have a good character component. In addition, this learning media eased students to understand learning in term of strengthening the profile of Pancasila students in elementary schools by the emergence of the character of critical and creative reasoning. The use of the interactive –based learning media could build conducive and enjoyable learning atmosphere. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  media pembelajaran berbasis interaktif untuk memperkuat profil pelajar pancasila di Sekolah Dasar. Jenis penelitian ini ialah kualitatif studi literatur. Hasil penelitian menunjukan jika media pembelajaran berbasis interaktif untuk memperkuat profil pelajar pancasila di Sekolah Dasar dapat 1) Meningkatkan motivasi dalam pembelajaran dengan munculnya karakter mandiri sebagai bagian karakter dalam profil pelajar pancasila di Sekolah Dasar. 2) Menjadi fasilitas dalam belajar aktif bagi siswa untuk memperkuat profil pelajar pancasila di Sekolah Dasar ialah mengarah pada  kecendrungan kepemilikan komponen karakter yang baik. 3) Memudahkan siswa dalam memahami pembelajaran  untuk memperkuat profil pelajar pancasila di Sekolah Dasar ialah dengan munculnya karakter nalar kritis dan kreatif. Penggunaan media pembelajaran berbasis interaktif dapat membangun suasana pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan.
Penguatan Peran Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) Sebagai Pendidikan Karakter Religius Lisa Retnasari; Suyitno Suyitno; Yayuk Hidayah
Jurnal SOLMA Vol. 8 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1128.786 KB) | DOI: 10.29405/solma.v8i1.2968

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini di latar belakangi oleh kurangnya peran TPQ dalam penanaman pendidikan karakter (religius). Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah adanya pembaharuan kurikulum yang di terapkan di TPQ, penguatan peran TPQ dalam pendidikan karakter religius . pengabdian ini dilakukan dengan menggunakan metode Konsultasi, yaitu berupa diskusi interaktif ,Mediasi, tim pengabdian sebagai mediator terkait penyelesaian masalah, Pendampingan, yaitu tim pengabdian melakukan pengabdian terhadap santri di TPQ Silastra dan terhadap pengajar TPQ Silastra. Adapun hasil dan temuan dalam pengabdian ini adalah 1). Terdapat penguatan karakter religious (Islam) pada santri TPQ Salastra, 2) pengajar dapat mengembangkan pembelajaran dengan memasukan unsur karakter, 3) habituasi yang di laksanakan di TPQ Silastra, merupakan salah satu alternatif dalam usaha penguatan pendidikan karakter religious (Islam) kepada santri.
Service-learning sebagai Strategi untuk Mempromosikan Global Citizenship di Indonesia Yusuf Faisal Ali; Yayuk Hidayah
Society Vol 9 No 1 (2021): Society
Publisher : Laboratorium Rekayasa Sosial FISIP Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (750.9 KB) | DOI: 10.33019/society.v9i1.145

Abstract

The problem behind this research is service-learning usefulness as a strategy to promote global citizenship at universities in Indonesia. The methodology used in this research is a qualitative type of phenomenology. The research subjects were students involved in the Student Executive Board or Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) organization from eight different campuses in the Special Region of Yogyakarta or Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). The research results show two findings, 1) service-learning in student organizations can promote global citizenship values, and 2) service-learning in student organizations can improve industrial skills. Thus, this study concluded that student organizations in higher education could be a place to promote global citizenship and improve industrial revolution 4.0 skills among students. Therefore, the recommendation in this study is for further researchers to research by emphasizing learning outcomes that focus on the level of numbers and readiness to face the industrial revolution, which includes the ability to adopt values ​​and nature as Indonesian people and as citizens of the world.
Upaya Guru dan Orang Tua Dalam Membangun Karakter Mandiri Siswa Autis di Sekolah Luar Biasa Negeri A Kota Cimahi yayuk hidayah; Lili Halimah; Ernandia Pandikar; Nurul Azhari
JURNAL HURRIAH: Jurnal Evaluasi Pendidikan dan Penelitian Vol. 2 No. 3 (2021): Jurnal Hurriah
Publisher : Yayasan Hurriah, Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anak berkebutuhan khusus yakni anak yang mengalami gangguan fisik, mental, intelegensi, dan emosi sehingga membutuhkan pembelajaran khusus, dimana anak berkebutuhan khusus (ABK) merujuk pada anak yang memiliki kesulitan atau ketidakmampuan belajar. Anak berkebutuhan khusus diharapkan mampu memiliki karakter mandiri. Karakter mandiri bagi anak autis merupakan tujuan akhir agar anak tidak bergantung kepada orang lain dan dapat bertanggungjawab dalam menjalankan kehidupan sehari-harinya. Guru dan orang tua melakukan upaya dalam membangun karakter mandiri bagi anak dengan cara pembiasaan, yakni anak harus diberi rasa percaya diri dan kesempatan oleh orang tua agar terbiasa. Pada saat pembelajaran Daring karena kondisi pandemi covid-19,banyak hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran daring antara lain berkaitan dengan kesiapan sumber daya manusia, keterbatasan sarana dan prasarana, khususnya dukungan teknologi dan jaringan internet.