Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Actualization of Pancasila in The Implementation of Ethical Democracy in The Global Era Nufikha Ulfah; Arofah Minasari; Yayuk Hidayah
Metafora: Education, Social Sciences and Humanities Journal Vol. 5 No. 1 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/metafora.v5n1.p1-10

Abstract

As a value system, Pancasila provides a fundamental basis in the life of the community, nation, and state. The essence of the fourth principle of Pancasila is about democracy which is based on wisdom that is rooted in the moral principle of humanity and divinity. Therefore, according to the Pancasila view, democracy must be based on religious moral originating from God, justice and civilization. Nowadays, by seeing the application of democracy in Indonesia still has many problems, likes freedom as a symbol of democracy is not balanced with its quality, resulting in behavior that is contrary to democracy. Although freedom is guaranteed in the Constitution, oppression, discrimination, marginalization still occurs. Democracy does not only require laws, regulations, and institutions capable of enforcing it, but also democratic attitudes, namely the willingness to build a compromise with the awareness that a person cannot realize all that is desired (a combination of individual awareness and group awareness). True democracy requires good citizens. Therefore, democratic education that integrated through Citizenship Education is absolutely necessary with the aim of preparing citizens who are able to act with democratic ethics.
Implementation of Social Studies Learning through Online: A Case Study at a Junior High School in Soreang Bandung Lili Halimah; Idrus Affandi; Linda Nurkania; Yayuk Hidayah
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 14, No 3 (2022): AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.653 KB) | DOI: 10.35445/alishlah.v14i3.1063

Abstract

This study aims to analyze the description of social studies learning through online, analyze the planning as well as the implementation of social studies learning, analyze evaluation of social studies learning through online at a junior high school in Soreang, Bandung Regency. The method used in the study uses a qualitative approach, the type of case study research. Data collection techniques in this study were observation, interviews and documentation. The result of the research is that online social studies learning is the result of a teacher council meeting at the direction of the Ministry of Education and Culture and the Bandung Regency Education Office. Social studies learning planning through online is prepared with reference to the 2013 Curriculum which is simplified and adapted to the needs of social studies subjects without being burdened with demands to complete all curriculum achievements and is focused on life skills education in the midst of the Covid-19 pandemic. The implementation of social studies learning through online is generally carried out with asynchronous learning (not interactive) with virtual classroom media from Google Docs and the like which are modified by the teacher according to the needs of social studies subjects. Evaluation of social studies learning through online is carried out in three ways, namely (1) knowledge through tests using Google Form media and assignments using Google Drive media; (2) skills through projects and portfolios with Google Drive media; (3) attitude through attendance and discipline to follow all learning activities by referring to the teacher's notes.
IDENTIFIKASI MOTIVASI BELAJAR ANAK DALAM PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN UNO STACKO FOR QUESTION CARD (STUDI KASUS KELAS VI C SDN JAGIR I/393, SURABAYA TAHUN AJARAN 2019/2020) Dewi Restiaji; Mirza Hardian; Yayuk Hidayah; Anis Suryaningsih
Elementary School: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran ke-SD-an Vol. 7 No. 2 (2020): ELEMENTARY SCHOOL (Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Ke-SD-an)
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.383 KB) | DOI: 10.31316/esjurnal.v7i2.756

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan proses uji coba media pembelajaran uno stacko for question card di kelas VI C SDN Jagir I/393, Surabaya tahun ajaran 2019/2020 sebagai salah satu inovasi media dalam kegiatan evaluasi pembelajaran di kelas sehingga dapat meminimalisir penggunaan kertas yang biasanya digunakan untuk melaksanakan ulangan harian. Fokus penelitian ini adalah mengenai identifikasi motivasi belajar anak selama penerapan uno stacko for question card. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan disain studi kasus. Instrument pengumpulan data adalah catatan harian guru, lembar observasi, panduan wawancara dan lembar refleksi. Penelitian dilaksanakan di kelas VI C SDN Jagir I/393, Surabaya Tahun Ajaran 2019/2020 dengan partisipan seorang kepala sekolah, 1 orang guru kelas siswa di kelas VI C SDN Jagir I/393, Surabaya Tahun Ajaran 2019/2020. Tekhnik analsis data menggunakan tematik analisis. Hasil penelitian menunjukan bagaimana perubahan motivasi belajar anak setelah diterapkan uno stacko for question card beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Kesimpulan penelitian adalah perubahan motivasi belajar adalah pada faktor internal kesehatan, berupa fungsi- fungsi fisik (terutama panca indera), Faktor psikologis berupa rasa ingin tahu dan medapat simpati dari guru dan teman. Faktor ekternal yang mempengaruhi motivasi belajar adalah faktor non sosial berupa waktu saat pembelajaran berlangsung dan faktor sosial berupa kehadiran guru kelas. Rekomendasi penelitian ini adalah media pembelajaran uno stacko for question card dapat digunakan sebagai alternatif dalam membantu mengembangkan motivasi belajar peserta didik.
URGENSI ETIKA DEMOKRASI DI ERA GLOBAL: MEMBANGUN ETIKA DALAM MENGEMUKAKAN PENDAPAT BAGI MASYARAKAT AKADEMIS MELALUI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Nufikha Ulfah; Yayuk Hidayah; Meiwatizal Trihastuti
Jurnal Kewarganegaraan Vol 5 No 2 (2021): 1 Juli - 31 Desember 2021
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (988.86 KB) | DOI: 10.31316/jk.v5i2.1576

Abstract

AbstrakIstilah demokrasi secara singkat didefinisikan sebagai pemerintahan atau kekuasaan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Jika ditinjau dari sudut organisasi, negara demokrasi adalah negara yang diselenggarakan berdasarkan kehendak dan kemauan rakyat, negara demokrasi yaitu negara kedaulatan rakyat. Sedangkan etika memiliki arti: ilmu yang membahas tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan; etika dapat juga dijelaskan sebagai “ilmu pengetahuan yang membahas tentang asas-asas akhlak (moral). Adapun visi dari Pendidikan Kewarganegaraan itu sendiri yaitu agar menjadi warga negara yang baik yang memiliki civic knowledge, civic dispositions, serta mempu mengartikulasi civic skills (berkaitan dengan kecakapan intelektual: mengidentifikasi, menggambarkan, menjelaskan, menganalisis, menilai, dan mengambil serta mempertahankan posisi atas suatu isu; dan kecakapan partisipatif: berinteraksi, memantau, dan memengaruhi) dalam kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara yang demokratis. Pendidikan Kewarganegaraan diharapkan dapat melahirkan warga negara demokratis yang memiliki kecerdasan, kritis, bertanggung jawab serta partisipatif dalam menghadapi perubahan sabagai akibat dan tantangan globalisasi.Kata kunci: Etika Demokrasi,  Demokrasi Pancasila, Pendidikan Kewarganegaraan abstractThe term democracy is briefly defined as the government or power of the people, by the people, and for the people. When viewed from the point of view of the organization, a democratic state is a country organized based on the will and will of the people, a democratic state that is a country of people's sovereignty. While ethics has a meaning: science that discusses what is commonly done or the science of customs; ethics can also be described as "the science of moral principles." The vision of Citizenship Education itself is to be a good citizen who has civic knowledge, civic dispositions, and articulate civic skills (relating to intellectual proficiency: identifying, describing, describing, analyzing, assessing, and taking and maintaining positions on an issue; and participatory skills: interacting, monitoring, and influencing) in the lives of democratic societies, nations, and countries. Citizenship Education is expected to give birth to democratic citizens who have intelligence, critical, responsible and participatory in the face of changes such as the consequences and challenges of globalization.Keywords: Democratic Ethics, Pancasila Democracy, Citizenship Education
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HAK ASASI MANUSIA DALAM DUNIA PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR Sinta Galih Pertiwi; Yayuk Hidayah
Jurnal Kewarganegaraan Vol 5 No 2 (2021): 1 Juli - 31 Desember 2021
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.667 KB) | DOI: 10.31316/jk.v5i2.1717

Abstract

AbstrakImplementasi pendidikan HAM  dalam dunia pendidikan Sekolah Dasar adalah salah satu bagian yang penting dalam pendidikan di Sekolah Dasar.  Tujuan penelitian ini adalah dari keinginan penulis dalam mengetahui bagaimana Implementasi pendidikan HAM  dalam dunia pendidikan Sekolah Dasar. Metode yang digunakan adalah kualitatif deksriptif dengan pendekatan studi literatur. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti mendapatkan jika  Implementasi pendidikan HAM  dalam dunia pendidikan Sekolah Dasar adalah cara dalam memperkanalkan anak pada paktek  non-diskriminasi sejak dini dan juga menjadi cara dalam mengenalkan konsep HAM sejak dini pada anak. Kesimpulan penelitian ini adalah implementasi pendidikan HAM  dalam dunia pendidikan Sekolah Dasar menjadi usaha dalam memberikan pendidikan HAM sejak dini.Kata kunci: Pendidikan, HAM, Sekolah Dasar AbstractThe implementation of human rights education in primary school education is an important part of primary school education. The purpose of this study is from the author's desire to find out how the implementation of human rights education in the world of elementary school education. The method used is descriptive qualitative with a literature study approach. Based on the results of the study, the researchers found that the implementation of human rights education in elementary school education is a way to introduce children to non-discrimination practices from an early age and also a way to introduce the concept of human rights to children from an early age. The conclusion of this study is that the implementation of human rights education in elementary school education is an effort to provide human rights education from an early age.Keywords: Education,  Human Rights, Elementary School
TINJAUAN IDENTITAS NASIONAL DAN IDENTITAS KESUKUAN PADA MAHASISWA PGSD UAD YOGYAKARTA (STUDI KASUS MAHASISWA LUAR JAWA DI PGSD UAD) Yayuk Hidayah; Lisa Retnasari
Muslim Heritage Vol 4, No 2 (2019): Muslim Heritage
Publisher : IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.212 KB) | DOI: 10.21154/muslimheritage.v4i2.1588

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi seberapa kuat kesadaran identitas nasional dan identitas kesukuan guna merumuskan pemikiran yang tepat untuk mengatasi berbagai persoalan yang berkaitan dengan konflik etnis. Metode penelitian yang dilakukan adalah observasi, dokumentasi dan wawancara mendalam dengan mahasiswa PGSD yang berasal dari luar Jawa. Analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data induktif dari Miles dan Huberman . Hasil penelitian menunjukan bahwa identitas kesukuan yang mereka memiliki relatif tinggi. Kesadaran identitas nasionalisme secara umum tumbuh melalui pendidikan Kewarganegaraan. Faktor-faktor yang mempengaruhi penguatan identiasa nasional dan kesukuaan mahasiswa PGSD UAD antara lain tokoh, ikatan kekerabatan dan sejarah.