Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : JURNAL PENDIDIKAN TAMBUSAI

Character Education Through Eating Together In Boarding School Mujahidin, Endin; Bahagia, Bahagia; Wibowo, Rimun; hati, Livia; Lathiefah, Sayyidah Laila; Rifa'i, Muhammad Nur
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 2 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pendidikan karakter melalui pembiasaan makan berjamaah di pesantren. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan analisis deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner, wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pondok pesantren hidayatullah telah membuat suatu program yang telah diterapkan oleh para santri, salah satunya yaitu makan berjamaah atau tajammu’. Makan berjamaah merupakan cara makan yang sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW. terdapat beberapa nilai dan dalam pelaksanaannya yaitu nilai sosial kebersamaan, silaturahim dan nilai solidaritas, misalnya ketika ada salah satu santri yang tidak hadir ketika waktu makan di dapur maka teman sekelompoknya akan mencari santri yang tidak makan tersebut, juga ketika para santri telah selesai makan, maka mereka akan bergantian mencuci nampan yang telah dipakai sesuai dengan jadwal yang telah dibagi oleh pihak pondok. Temuan lain dalam penelitian ini adalah menghilangkan hierarki sosial atau status sosial dikalangan para santri karena ketika dibentuknya suatu kelompok makan oleh para pengasuh dan guru dipondok tidak terfokus hanya pada status sosial dan kondisi perekonomian santri saja. Terdapat juga pendidikan agama di dalamnya yang mampu melatih jiwa para santri agar memiliki sifat rendah hati, selalu melakukan adab makan sesuai yang dianjurkan oleh nabi Muhammad SAW seperti membaca doa, menggunakan tangan kanan dan selalu duduk sunnah. Bahkan Makan berjamaah yang diterapkan pada santri juga sangat membantu para pengasuh dan guru untuk membangun prilaku disiplinan pada diri santri dan dapat menghemat dalam penggunaan air dan pemakaian sabun cuci piring.
Nilai Tradisi Bersih-Bersih di Lingkungan Sosial Mujahidin, Endin; Bahagia, Bahagia; Wibowo, Rimun; Dipa, Laudza Zulfa Nur; Ningsih, Sri Rahayu
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 1 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang nilai tradisi bersih-bersih di lingkungan sosial tepatnya di kampung Seremped. Penelitian memfokuskan terhadap apa saja nilai tradisi besih-bersih yang ada di di lingkungan tersebut, dampak yang akan terjadi jika tradisi besih-bersih di lingkungan tidak dijaga, dan cara kerja warga terhadap lingkungan agar tetap besih dan terjaga. Pada zaman kemoderanan ini sangat banyak alternatif teknologi dalam penggunakan sistem teknologi untuk menyelesaikan permasalahan dan ini merupakan salah satu solusi yang terbaik. terkait nilai bersih-bersih yang ada di kampung Seremped tidak lain menggunakan teknologi sumber daya manusia (SDM), dengan mengadakannya kerja sama antar masyarakat atau yang di sebut dengan gotong royong. Antusiasi antar masyarakat terkait tradisi bersih-bersih sangat berpengaruh terhadap lingkungannya, seperti cara masyarakan peduli dengan lingkungan, saling menjaga kebersihan satu sama lain, dan menumbuhkan kepeduliannya terhadap lingkungan sekitar. Dalam penelitian ini kami menggunakan pendekatan kualitatif yang bertujuan mendeskripsikan nilai-nilai yang bisa di ambil melalui tradisi bersih-bersih di lingkungan sosial. Dalam penelitian ini pula kami menggunakan pengumpulan data dengan indept interview, dokumentasi dan observasi. Adapun hasil penelitian kami yaitu para warga kampung Seremped sangat berkontribusi dan berperan aktif dalam melaksanakan kegiatan bersih-bersih di mulai dari anak-anak sampai yang dewasa. Untuk tempat yang sering di bersihkan itu seperti lingkungan rumah, tempat ibadah, kali, got, jalanan dan masih banyak lagi. Mereka melakukan dengan sukarela dan semangat yang tinggi. Dengan melaksanakan tradisi bersih-bersih ini ada nilai yang terkandung di dalamnya yakni nilai religi, pendidikan dan kesehatan.
Mitigation Natural Disaster Through Numerous Local Knowledge in Some Location in Indonesia Bahagia, Bahagia; Susetyo, Budi; Wibowo, Rimun; Ismail, Gunawan; Sayaza, Mas Davino; Saripudin, Usep
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.13724

Abstract

Bencana alam masih belum bisa diatasi sehingga terjadi banjir, kekeringan, dan perubahan iklim. Secara ekonomi, kekayaan masyarakat harus terhambat karena dampak bencana menghilangkan sebagian penghidupan. Secara sosial, itu mengarah pada peningkatan kemiskinan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan berbagai strategi berbasis kearifan lokal untuk mitigasi bencana alam dan kendala penerapan kearifan lokal pada generasi muda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur dimana peneliti mengumpulkan beberapa sumber dari jurnal, buku, dan dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat adat meningkatkan pengetahuan generasi muda sebagai langkah mendasar untuk mengatasi bencaba. Masyarakat yang memiliki pemahaman yang cukup tentang kebencanaan dan lingkungan hidup melanjutkan perilaku dalam bentuk perilaku nyata. Temuan lain yaitu adanya sanksi bagi masyarakat yang berani melanggar kebijakan tersebut. Aturan tersebut biasanya untuk mengatur masyarakat setempat agar tidak merusak ekosistem lingkungan. Pada akhirnya, banyak rintangan untuk menanamkannya pada generasi muda seperti gagal bertransformasi karena kearifan lokal tidak terdokumentasi. Transfer pengetahuan langsung secara lisan tanpa menuliskannya di kertas. Terlebih lagi, pengetahuan telah tergerus oleh teknologi ditengah arus globalisasi dimana generasi muda mencoba menggunakan teknologi daripada kearifan lokal.