Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Efektifitas Limbah Cair Hasil Fermentasi Kakao (Theobroma Cacao L) Terhadap Pengendalian Gulma Berdaun Lebar Abdullah; Baidhawi; Khaidir
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 6 No 2 (2019): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.525 KB) | DOI: 10.33059/jupas.v6i2.1761

Abstract

Limbah hasil fermentasi kakao memiliki potensi untuk digunakan sebagai bahan pengendali gulma (bioherbisida). Kandungan asam cuka (asam asetat) dalam limbah tersebut bersifat sebagai racun kontak. Konsentrasi aplikasi yang direkomendasikan untuk digunakan dalam pengendalian gulma berdaun lebar adalah 10 – 20%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas limbah cair hasil fermentasi kakao sebagai bioherbisida dalam mengendalikan gulma berdaun lebar. Rancangan penelitian menggunakan pola faktorial yang disusun dalam rancangan acak kelompok (RAK). Faktor pertama adalah Lama Fermentasi (F) : F1 = 3 hari, F2 = 4 hari, F3 = 5 hari, F4 = 6 hari F5 = 7 hari dan faktor ke dua adalah Dosis pemberian ragi tape per kg kakao (D) : D1 = Kontrol, D2 = 2 g, D3 = 4 g, D4 = 6 g. Peubah yang diamati meliputi asam tertitrasi total, persentase keracunan gulma, bobot basah gulma dan bobot kering gulma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi limbah cair hasil fermentasi kakao efektif dalam mengendalikan gulma Ludwigia hyssopifolia (G. Don) exell, namun tidak efektif terhadah pengendalian gulma Ageratum conyzoides dan Hyptis brevipes poit. Hal ini disebabkan karena bioherbisida yang digunakan hanya bersifat racun kontak. Keadaan ini memungkinkan gulma untuk dapat pulih kembali setelah beberapa hari. Pengaruh lain mungkin disebabkan rendahnya konsentrasi bioherbisida yang digunakan pada saat aplikasi.
EMPOWERMENT FARMERS LAND THROUGH CONSERVATION SOIL TECHNIQUES WITH VEGETATIVE METHODS Yusra Yusra; Nasruddin Nasruddin; Hendrival Hendrival; Khusrizal Khusrizal; Baidhawi Baidhawi; Muhammad Nazaruddin
Global Science Society Vol 4 No 2 (2022): Global Science Society (GSS) Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM dan PM Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/gss.v4i2.5470

Abstract

The problem on physical properties of land in Reuleut Timu Village is that topography varies from flat, wavy, and sloping. As a different topography, depth water varies as well, some are shallow and deep. The depth of tillage is shallow and has a dense layer, lack of water, low organic matter, generally has a structure soil dense. The purpose of community service activities is to increase motivation partner farmers use abandoned land, increase conservation soil and income from partner farmers, guide farmers to utilize waste agricultural as compost and intercropping. Methods of community service activities are counseling, practices composting, and intercropping. The results that showed to activity can be said effective because activity has been running according to purpose activity. Partners gain knowledge and skills about manufacture and application of straw compost and intercropping, which are soil conservation techniques using method vegetative. Conservation soil can increase fertility soil with increase income farmers' by making straw compost.
Rekayasa Kehadiran Gulma Dan Dosis Pupuk Fosfor Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Kedelai Muhammad Muaz Munauwar; Baidhawi Baidhawi; Hendrival Hendrival; Adnan Adnan
Agrium Vol 19, No 4 (2022)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v19i4.9737

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyiangan gulma diberbagai waktu dan pengaruh pemberian beberapa taraf pupuk fosfor terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan dua perlakuan yang diulang sebanyak tiga kali. Faktor pertama adalah penyiangan gulma 28 hari setelah tanam (HST), 42 HST, (28 dan 42) HST, dan terus menerus. Faktor kedua adalah pemberian pupuk fosfor 0 kg P2O5/ha, 25 kg P2O5/ha, 50 kg P2O5/ha dan 75 kg P2O5/ha. Enam belas kombinasi perlakuan yang didapat diulang sebanyak tiga kali, sehingga didapat empat puluh delapan unit percobaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada pengamatan 30 HST tanaman kedelai tertinggi terdapat pada penyiangan gulma (28 dan 42) HST dan penyiangan terus menerus, sedangkan ukuran tanaman kedelai terendah terdapat pada perlakuan penyiangan gulma 28 HST dan 42 HST. Umur berbunga tercepat terdapat pada 28 HST dan 42 HST, penyiangan gulma terus menerus menyebabkan kedelai menjadi paling akhir berbunga. Umur panen kedelai tercepat terjadi pada penyiangan gulma 28 HST dan 42 HST, sedangkan umur panen terlama terdapat pada perlakuan penyiangan gulma (28 dan 42) HST dan penyiangan gulma terus menerus. Berat biji per tanaman terendah terdapat pada penyiangan gulma 28 HST dan 42 HST, sedangkan berat biji tertinggi terdapat pada penyiangan gulma (28 dan 42) HST dan penyiangan gulma terus menerus.
Pemasyarakatan Program Pengendalian Hama Terpadu Hypothenemus hampei di Kecamatan Pintu Rime Gayo Kabupaten Bener Meriah Baidhawi Baidhawi; Hendrival Hendrival; Yusra Yusra; Mawardati Mawardati; Suryadi Suryadi; Muhammad Muaz Munauwar
Jurnal Malikussaleh Mengabdi Vol 2, No 1 (2023): Jurnal Malikussaleh Mengabdi April 2023
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jmm.v2i1.10692

Abstract

Hama penggerek buah kopi merupakan hama utama penyebab kerusakan dan kehilangan hasil kopi di Desa Bener Meriah Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah.  Hama PBKo merusak buah kopi mulai dari buah muda sampai buah masak, namun kerusakan paling berat terjadi pada buah masak. Program pemberdayaan kelompok tani kopi berkaitan dengan pengendalian hama PBKo pada tanaman kopi secara terpadu. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat melibatkan secara langsung petani yang merupakan kelompok tani kopi arabika Gayo yang mengelola perkebunan kopi di Desa Bener Meriah, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah. Tahapan kegiatan pengabdian meliputi survei informal atau eksplorasi, memberikan penyuluhan, tahapan pembinaan kepada kelompok tani kopi arabika, dan kegiatan percontohan tentang metode pengendalian hama PBKo pendekatan ekologi. Pencapaian yang diperoleh dari pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat ini adalah anggota Kelompok Tani Makmur Tani Desa Bener Meriah Kecamatan Pintu Rime Gayo telah memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam identifikasi, penanganan, dan pengendalian hama PBKo pada tanaman kopi secara terpadu.  Kelompok Tani Makmur Tani sudah melakukan pemeliharan dan pemangkasan cabang kopi secara lebih intensif, serta telah mengenal dan mengetahui jenis agens pengendali hayati seperti jamur Beauveria bassiana dan semut predator.
Pelatihan Budidaya Kakao Guna Peningkatan Kapasitas Petani Dan Peningkatan Produksi Kakao Di Aceh Utara Muhammad Nazaruddin; Saifuddin Yunus; Baidhawi Baidhawi; Murdani Murdani
Jurnal Malikussaleh Mengabdi Vol 2, No 1 (2023): Jurnal Malikussaleh Mengabdi April 2023
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jmm.v2i1.10068

Abstract

Cocoa is one of the dominant plantation crops in North Aceh. Matangkuli District is a cocoa development area in North Aceh. The planting area is satisfactory, but the yield and quality are still below the national average. The general objective of this activity is to build and foster a farming community through the cocoa commodity business in order to produce reliable quality human resources. Reliable human resources will be able to manage all the potential of existing natural resources in order to produce quality cocoa bean production, both in terms of production and productivity, so as to create added value and competitiveness according to market needs. In addition, in the long term it is hoped that through this activity it will be able to increase people's income and create jobs and be able to increase the competitiveness of the cocoa value chain by providing more business opportunities in the cocoa plantation sub-sector within the North Aceh Regency area, especially Gampong Ceubrek District. Matangkuli. The focus of the implementation of this service is increasing the capacity of knowledge and skills in managing cocoa gardens and plants, rejuvenating old plants, and improving the quality of crops. During extension activities and field practice, cocoa farmers have been able to practice cocoa maintenance, plant rejuvenation and post-harvest fruit treatment practices. At least the farmer groups will make a pilot demonstration plot to apply maintenance, rejuvenation and post-harvest treatment which will then be compared with the results achieved conventionally. In addition, cocoa farmers are also trained in managing farmer groups. Where the harvest will be concentrated to be given fermentation and drying treatment simultaneously. Marketing will be done collectively, not individually. Collective sales will save on transportation costs, so the sales value received will be higher.
Sebaran Spasial Tipe Iklim Schmidt-Ferguson Dan Proyeksinya Berdasarkan SSP2-4.5 Di Kabupaten Aceh Utara Muhammad Imam Muatho; Jamidi Jamidi; Nasruddin Nasruddin; Ismadi Ismadi; Baidhawi Baidhawi
Agrium Vol 21, No 2 (2024)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v21i2.16458

Abstract

Salah satu dampak perubahan iklim adalah dapat mengakibatkan pergeseran dan perubahan pola curah hujan yang juga memengaruhi perubahan tipe iklim Schmidt-Ferguson di Kabupaten Aceh Utara. Informasi mengenai tipe iklim Schmidt-Ferguson saat ini dan proyeksi masa depan sangat penting sebagai upaya adaptasi bagi masyarakat pertanian khususnya tanaman perkebunan dalam menghadapi tantangan perubahan iklim yang akan datang. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memahami sebaran tipe iklim Schmidt-Ferguson pada masa kini serta proyeksinya dalam 20 tahun mendatang. Penelitian ini menggunakan data curah hujan 2014-2023 sebagai baseline dari 17 titik pengamatan dan data model MIROC6 dari skenario SSP2-4.5 di Kabupaten Aceh Utara. Teknik interpolasi yang digunakan adalah Inverse distance weighted  dan hasilnya dikelompokkan ke dalam klasifikasi tipe iklim Schmidt-Ferguson menggunakan metode reclassify pada aplikasi ArcGIS. Hasil penelitian menunjukkan selama periode baseline, tipe iklim C (agak basah) cukup mendominasi dengan persentase 70,57% kemudian disusul tipe iklim D (sedang) sebesar 21,40% dan diikuti tipe iklim E (agak kering) serta tipe iklim B (basah) masing-masing sebesar 6,43% dan 1,60%. Periode proyeksi I (2026-2035) didominasi oleh tipe iklim B sebesar 64,20% kemudian disusul tipe iklim C dan D dengan persentase 30,53% dan 5,27%. Pada periode proyeksi II (2036-2045), tipe iklim C kembali mendominasi wilayah Kabupaten Aceh Utara dengan persentase 64,88% kemudian disusul tipe iklim B, D, dan E masing-masing sebesar 26,98%, 7,63%, 0,51%.