Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Analisis Kemampuan Menulis Makalah Mahasiswa Baru PGSD Universitas Mataram Widodo, Arif; Jaelani, Abdul Kadir; Novitasari, Setiani; Sutisna, Deni; Erfan, Muhammad
Jurnal DIDIKA: Wahana Ilmiah Pendidikan Dasar Vol 6, No 1 (2020): JURNAL DIDIKA : WAHANA ILMIAH PENDIDIKAN DASAR
Publisher : universitas hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menulis adalah salah satu keterampilan penting yang harus dikuasai oleh mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menulis mahasiswa baru di Program Studi PGSD Universitas Mataram. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan menulis makalah mahasiswa masih sangat rendah, tingkat plagiarisme sangat tinggi dan teknik penulisan makalah tidak sesuai dengan pedoman. Kesulitan yang paling dihadapi oleh mahasiswa dalam menulis makalah adalah kesulitan dalam menemukan referensi dan tidak mengetahui teknik menulis. Faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan dalam menulis makalah termasuk minat baca yang rendah, instruksi menulis yang tidak jelas, keingintahuan mahasiswa yang rendah, dan rendahnya motivasi mahasiswa dalam menulis.
Profil Kemandirian Belajar Mahasiswa dan Analisis Faktor yang Mempengaruhinya: Komunikasi Orang Tua dan Kepercayaan Diri Nursaptini Nursaptini; Muhammad Syazali; Muhammad Sobri; Deni Sutisna; Arif Widodo
Jurnal Pendidikan Edutama Vol 7, No 1 (2020): January 2020
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.598 KB) | DOI: 10.30734/jpe.v7i1.711

Abstract

The purpose of this study is to analyze (1) the profile of learning independence, and (2) the effect of parental communication and confidence in student learning independence. This study uses quantitative expost-facto. The study was conducted on students of Elementary School Teacher Education (PGSD), FKIP Universitas Mataram. The sample consisted of 66 students from 2 different classes and determined by purposive sampling. Data collection uses a closed questionnaire. Analysis of learning independence profiles using descriptive statistics, namely percentages. The influence of parental communication and self-confidence were analyzed using correlation and regression. The results showed that students' learning independence can be grouped into 5 categories: very good (68.18%), better (27.27%), good (1.51%), more than adequate (1.51%), and less (1.51%). The results of the correlation analysis of linear regression showed that the effect of self-confidence was higher (R = 0.553) compared to the effect of parental communication on student self-reliant learning (R = 0.451). This means that self-confidence gives an effect of 55.30%, and parental communication of 45.10% on the formation of student learning independence.       Keywords: Parental Communication, Self Confidence and Learning IndependenceTujuan dari penelitian ini adalah menganalisis (1) profil kemandirian belajar, dan (2) pengaruh komunikasi orang tua dan kepercayaan diri terhadap kemandirian belajar mahasiswa. Penelitian ini menggunakan kuantitatif expost-facto. Penelitian dilakukan pada mahasiswa program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), FKIP Universitas Mataram. Sampel berjumlah 66 mahasiswa dari 2 kelas berbeda dan ditentukan secara purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan angket tertutup. Analisis profil kemandirian belajar menggunakan statistik deskriptif yaitu persentase. Pengaruh komunikasi orang tua dan kepercayaan diri dianalisis menggunakan korelasi dan regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemandirian belajar mahasiswa dapat dikelompokkan menjadi 5 kategori yaitu sangat baik (68.18%), lebih baik (27.27%), baik (1.51%), lebih dari cukup (1.51%), dan kurang (1.51%). Hasil analisis korelasi dari regresi linear menunjukkan bahwa pengaruh kepercayaan diri lebih tinggi (R = 0.553) dibandingkan dengan pengaruh komunikasi orang tua terhadap kamandirian belajar mahasiswa (R = 0.451). Artinya bahwa kepercayaan diri memberikan pengaruh sebesar 55.30%, dan komunikasi orang tua sebesar 45.10% terhadap pembentukan kemandirian belajar mahasiswa.Kata kunci: Komunikasi Orangtua, Kepercayaan diri dan Kemandirian Belajar
CRITICAL THINKING DAN PROBLEM SOLVING DALAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENJAWAB TANTANGAN ABAD 21 Dyah Indraswati; Dina Anika Marhayani; Deni Sutisna; Arif Widodo; Mohammad Archi Maulyda
Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial Vol 7, No 1 (2020): SOSIAL HORIZON: JURNAL PENDIDIKAN SOSIAL
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/sosial.v7i1.1540

Abstract

Artikel ini bertujuan mengkaji pentingnya critical thinking dan problem solving dalam pembelajaran IPS untuk menjawab tantangan abad 21. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur. 4 keterampilan abad 21 yaitu: communication, collaboration, critical thinking and problem solving, serta creativity and innovation. Tujuan pembelajaran IPS adalah mengembangkan potensi peserta didik agar terampil mengatasi masalah sosial. Pembelajaran IPS pada abad 21 harus integrative, holistic, saintifik, konstektual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada siswa. Pentingnya critical thinking dan Problem Solving dalam pembelajaran IPS adalah agar peserta didik dapat merangsang, menganalisis, dan melakukan sintesis tepat dimana masalah itu berada, atas inisiatif sendiri.
EDUKASI LITERASI MELALUI KBM (KEMAH BAKTI MASYARAKAT) DI SDI AMANAH KEKAIT KECAMATAN GUNUNG SARI, LOMBOK BARAT Deni Sutisna; Arif Widodo; Mohammad Archi Maulyda; Muhammad Sobri; Radiusman Radiusman; Muhammad Syazali; Muhammad Tahir
MONSU'ANI TANO Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32529/tano.v3i2.518

Abstract

Kegiatan ini bertujuan untuk membantu sekolah terutama dalam proses pengajaran guna meningkatkan budaya literasi siswa melalui kegiatan pembelajaran. Kegiatan ini dilatar belakangi oleh kurangnya tenaga guru yang mengajar di SDI “AMANAH” Kekait, serta rendahnya budaya literasi siswa sehingga mendasari untuk dilaksanakan pengabdian dalam hal pendidikan dan pengajaran.  Kegiatan ini melibatkan mahasiswa yang tergabung dalam HMPS dengan jumlah 85 orang beserta 7 orang dosen pembimbing. Metode pelaksanaan dalam kegiatan ini adalah kegiatan ini adalah service learning dengan melaksanakan pengabdian melalui pengajaran guna meningkatkan budaya literasi siswa. Kegiatan ini juga dirangkai dengan kegiatan bakti sosial berupa pemberian bantuan kepada sekolah berupa papan nama sekolah. Hasil yang didapatkan dari kegiatan ini di antaranya sebagai berikut: Pertama, Sekolah dapat terbantu dalam proses belajar mengajar. Kedua, budaya literasi yang diterapkan dalam pembelajaran mudah-mudahan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dan dapat menjadi kebiasaan dalam kegiatan belajar mengajar. Ketiga, mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini dapat merasakan berbaur dengan masyarakat secara langsung dan dapat mengaplikasikan ilmu yang telah di pelajari di kampus.
Strategi Penguatan Moral Siswa di Sekolah (Study Deskriptif Tentang Penguatan Nilai Moral Siswa Melalui Program Sekolah di SDN 4 Cakranegara Mataram) Deni Sutisna; Ashar Pajarungi Anar; Dyah Indraswati; Nursaptini Nursaptini; Arif Widodo
AR-RIAYAH : Jurnal Pendidikan Dasar Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/jpd.v4i2.1945

Abstract

This study aims to examine how strategies to strengthen student morale through school programs. In analyzing the problem, this study used a descriptive method with observation, interview and documentation study techniques. Some of the findings obtained from the research show that students' moral strengthening strategies are implemented in several aspects; first on the vision and mission of the school where the school sets the vision and mission and goals of the school that imply the values of faith, piety and religion in order to strengthen student morale, secondly in activities both in activities within the school environment or activities outside the school environment related to activities religious values in order to increase religious value, the third application of teacher exemplary aims to provide good moral examples for students so that students learn from existing models, namely teachers, fourth on school facilities and infrastructure, fifth on school rules arranged based on vision mission and school objectives. The results of the research show that this strategy is quite successful in strengthening student morale. There are several findings that can hinder the success of the application of students' moral values, such as: the number of students who are not balanced with the number of classes, the number of teachers who are less than ideal, the utilization of facilities is not optimal, the lack of commitment of the school community, especially the lack of cooperation between parents in strengthening efforts. student morale
HUBUNGAN KELEKATAN MAHASISWA DALAM PEMBEALAJARAN DARING DI MASA PANDEMIK COVID-19 Deni Sutisna; Arif Widodo
SOSIOLOGI: Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Sosial dan Budaya Vol 23 No 2 (2021): SOSIOLOGI: Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Sosial dan Budaya
Publisher : Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/sosiologi.v23i2.152

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan kelekatan diantara mahasiswa dalam pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19. Kajian ini dilatarbelakangi oleh kondisi pembelajaran daring yang menyebabkan keterbatasan mahasiswa dalam berinteraksi dan bersosialisasi secara tatap muka sehingga hubungan kelekatan diantara mahasiswa menjadi terhambat. Penelitian ini di kaji dengan pendekatan Study kasus, dengan metode deskriptif. Data diperoleh melaui survei yang dilakukan kepada mahasiswa baru program studi pendidikan PKN FKIP Universitas Mataram kemudian diolah melalui proses pengumpulan, penyajian dan pengambilan kesimpulan. Ada beberapa temuan yang menjadi dasar mengapa pola pembelajaran daring menghambat proses hubungan kelekatan diantaranya; 1) sebagian besar mahasiswa belum pernah bertemu secara langsung dengan teman sekelasnya sehingga hanya sebagian kecil dari mereka yang saling mengenal, 2) Mahasiswa tidak memiliki teman dekat di kelasnya sehingga sebagian besar dari mereka belum pernah kumpul ataupun bermain bareng; 3) meskipun komunikasi diantara mereka masih berjalan baik akan tetapi semua dilakukan hanya melalui media sosial atau Chating. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan kelekatan diantara mahasiswa dalam pembelajaran daring tidak terbentuk karena mahasiswa tidak memiliki cukup ruang dan waktu untuk mengenali lebih dalam. Kondisi tersebut tidak memberikan kesempatan mahasiswa untuk saling mengidentifikasi, sehingga tidak terjadi proses simpati, dan empati dan akhirnya hubungan kelekatan tidak terbentuk.
Peran Kompetensi Guru Sekolah Dasar Dalam Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran Daring Deni Sutisna; Arif Widodo
Jurnal Bahana Manajemen Pendidikan Vol 9, No 2 (2020): Bahana Manajemen Pendidikan
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jbmp.v9i2.110927

Abstract

Kesiapan Mahasiswa Menghadapi Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid - 19 Ni Luh Putu Nina Sriwarthini; Muhammad Syazali; Deni Sutisna
RESIPROKAL: Jurnal Riset Sosiologi Progresif Aktual Vol 2 No 2 (2020): Desember
Publisher : Prodi Sosiologi Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/resiprokal.v2i2.36

Abstract

The education sector is one of the many sectors that most feel the impact of changes due to the covid-19 pandemic. Starting from early childhood education level to higher education level has now started to try to adapt to the covid-19 pandemic situation. The purpose of this research is to get information on student readiness, especially PGSD study program in facing online learning during the covid-19 pandemic. Student readiness is reviewed from 3 aspects, namely, readiness in terms of facilities and infrastructure owned, readiness in terms of the ability to use media / online learning platforms, and readiness in facing obstacles that will arise when online learning is implemented. The subjects of this study were students of PGSD FKIP Mataram University semesters 1, 3, and 5. This research is a qualitative descriptive research. Data collection is done by disseminating questionnaires and interviews to students in each semester. The data obtained is then analyzed using miles and huberman analysis model (Analysis Interactive Model). The results of the research showed that most PGSD students are ready to carry out online learning during the covid-19 pandemic, reviewed in terms of readiness in terms of facilities and infrastructure owned, readiness in terms of the ability to use online media / learning platforms, and readiness in facing obstacles that will arise when online learning is implemented.
KESALAHAN KOMUNIKASI MATEMATIS (TERTULIS) SISWA KETIKA MEMAHAMI SOAL CERITA Mohammad Archi Maulyda; Vivi Rachmatul Hidayati; Muhammad Erfan; Umar Umar; Deni Sutisna
Jurnal Karya Pendidikan Matematika Vol 7, No 1 (2020): Jurnal Karya Pendidikan Matematika Volume 7 Nomor 1 Tahun 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.143 KB) | DOI: 10.26714/jkpm.7.1.2020.1-7

Abstract

Communication is an important ability for every human. Communication in this article is focused on written mathematical communication. This study aims to describe students’ errors in written mathematical communication at SMPN 1 Tembelang, Jombang class VIII F in solving word problems. The type of study is a qualitative descriptive study. The results of the study indicate that (1) there are still many students who are unable to communicate the results of their work properly. (2) The most mathematical error in mathematical communication is couldn’t illustrate the word problems into mathematics equations. (3) It was found that students communicated their answer incoherently (unsystematic and incomplete).
PERAN PENDIDIKAN KOMUNITAS DALAM MENINGKATKAN BUDAYA LITERASI ANAK USIA SEKOLAH DASAR: STUDI KASUS TERHADAP TAMAN BACAAN MASYARAKAT DI LOMBOK TENGAH Arif Widodo; Ashar Pajarungi Anar; Nursaptini Nursaptini; Deni Sutisna; Muhammad Erfan
Primary: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 9, No 5 (2020)
Publisher : Laboratorium Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.521 KB) | DOI: 10.33578/jpfkip.v9i5.8053

Abstract

Literacy is not only the responsibility of formal education institutions. One form of education in society is a community library. This study aimed to describe the roles and problems faced by community library forums in enhancing literacy culture. The subject in this study was a community reading garden as a part of a community library forum. Data were collected in Kabupaten Lombok Tengah. This study applied a qualitative research design with a case study approach. Data collection was conducted through surveys, observation, and in-depth interviews. Then, the data were presented in the form of tables, diagrams, and word descriptions. The researchers extended the observation time in order to achieve the validity of findings. The main problems found in this study included: what are the challenges faced by community library forums? What is the role of the community library forum in enhancing the literacy culture of children in Lombok Tengah? The results revealed that the challenges faced by community library forums included problems of regeneration, inadequate facilities, lack of book collections, low literacy culture, and non-optimal support from the government. The role of libraries in enhancing literacy culture was as a facilitator, motivator, creator, and pioneer of the literacy movement in rural areas. With the presence of the community library, the children felt more excited about reading.