Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

PENANAMAN NILAI-NILAI KEMUHAMMADIYAHAN BERBASIS WAWASAN KEBANGSAAN PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PPKN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO Prihma Sinta Utami; Hadi Cahyono
Jurnal Pendidikan Edutama Vol 6, No 1 (2019): January
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30734/jpe.v6i1.442

Abstract

Abstract: This article is the result of research conducted to know about the cultivation of values kemuhammadiyahan based on national insight on students study program and know the supporting and inhibiting factors of planting kemuhammadiyahan value based on national insight. The method used in this research is qualitative descriptive method with data collection techniques through interview and documentation activities. The results of this study indicate that: 1) The cultivation of the values of kemuhamamdiyahan based on national insight has been implemented by the students in daily activities both in the learning and field activities, but there is no specific method or strategy in the learning that integrates the two things; 2) Supporting factors for planting the value of kemuhamamdiyahan based on national insight because the curriculum study program that has been referring to the vision and mission of the university to print the students superior and Islamic so that it can be integrated in the form of RPS lecturers; 3) Factors inhibiting the planting of the value of kemuhamamdiyahan based on national insight because of the fanatical ideology of a particular Islamic religion outside the movement of muhamamdiyah on the student study program. Keywords: Kemuhammadiyahan Values, National Insight, PPKn. Abstrak:Tujuan dari penulisan artikel hasil penelitianini  adalah  untuk mengetahui: 1) penanaman nilai-nilai kemuhammadiyahan berbasis wawasan kebangsaan pada mahasiswa prodi PPKn; 2) faktor pendukung dan penghambat penanaman nilai kemuhammadiyahan berbasis wawasan kebangsaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan study fenomenologis. Teknik pengumpulan data melalui kegiatan wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Penanaman nilai-nilai kemuhamamdiyahan berbasis wawasan kebangsaan sudah dilaksanakan mahasiswa dalam kegiatan sehari-hari baik dalam pembelajaran ataupun kegiatan lapangan, namun belum ada metode atau strategi khusus dalam pembelajaran yang mengintegrasikan kedua hal tersebut; 2) Faktor pendukung penanaman nilai kemuhamamdiyahan berbasis wawasan kebangsaan karena kurikulum prodi PPKn yang sudah mengacu pada visi dan misi universitas untuk mencetak mahasiswa unggul dan islami sehingga dapat diintegrasikan dalam wujud RPS dosen; 3) Faktor penghambat penanaman nilai kemuhamamdiyahan berbasis wawasan kebangsaan karena adanya paham-paham fanatik agama islam tertentu diluar gerakan muhamamdiyah pada mahasiswa prodi PPKn. Kata kunci: Nilai-Nilai Kemuhammadiyahan, Wawasan Kebangsaan, PPKn.
An Introduction To Character Education For Early ChildhoodThrough Music Instruments In Wayang Golek Reyog Ponorogo Sulton .; Betty Yulia Wulansari; Prihma Sinta Utami
JURNAL INDRIA (Jurnal Ilmiah Pendidikan Prasekolah dan Sekolah Awal) Vol 5, No 2 (2020): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/jin.v5i2.3047

Abstract

The Indonesian nation has experienced a decline in patriotism for the country. According to Sulton et al. (2020: 299)1, foreign cultures coming with access 5.0 very quickly affect the younger generation. People are starting to leave traditional art as a cultural heritage. One of them is the lack of socialization of musical instruments accompanying Reyog Ponorogo. Efforts to socialize patriotism can start from an early age. This is because early childhood is in the golden age where all information provided can be received easily. In this research, the instrument that was introduced to introduce Cinta Tanah Air character education in PAUD was the Reyog Ponorogo musical instrument used to accompany the Wayang Golek (Rod Puppet) Reyog Ponorogo art performance. The musical instruments, according to Mr. Shodiq Pristiwanto, S.Sn (2020) as Chairman III of Reyog Ponorogo Foundation, include kempul, trumpet, angklung, kendang, seven kenong as the identity of Wayang Golek Reyog Ponorogo music accompaniment. This research aimed to introduce Wayang Golek Reyog Ponorogo Musical Instrument since early childhood. This research method used a qualitative research with data collection using interviews. The results of this research show Wayang Golek Reyog Ponorogo can be used to introduce patriotism since earlychildhood .                                                   
CHARACTERS OF WAYANG GOLEK REOG PONOROGO IN PATRIOTISM EDUCATION LEARNING TO EARLY CHILDHOOD Sulton .; Betty Yulia Wulansari; Prihma Sinta Utami
JURNAL INDRIA (Jurnal Ilmiah Pendidikan Prasekolah dan Sekolah Awal) Vol 4, No 2 (2019): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1388.149 KB) | DOI: 10.24269/jin.v4i2.1993

Abstract

This study aimed to get to know the characters of Wayang Golek Reog Ponorogo (Rod Puppet) in the learning of patriotism education to children in early childhood. This research used qualitative description research. The results of this study are the understanding of the characters of patriotism in the following characters: Prabu Klono Sewandono including wise, brave, and concerned with the interests of the people than personal interests. Patih Bujang Ganong has the characters of patriotism such as loyal and responsible.Warok has the character of patriotism like faithful, calm, and wise. Jathilan warriors are brave in defending the homeland, Singo Barong is loyal in defending the homeland.
Pengembangan Model Pembelajaran Multikultural Terintegrasi Mata Kuliah Kewarganegaraan Di Perguruan Tinggi Hadi Cahyono, M.Pd; prihma sinta utami; ambiro puji asmaroini
JPK (Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan) Vol 5, No 1 (2020): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.311 KB) | DOI: 10.24269/jpk.v5.n1.2020.pp66-76

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan model pembelajaran multikultural yang terintegrasi dengan mata kuliah kewarganegaraan. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan tentang analisis pendidikan multikultural di perguruan tinggi dan merupakan grand design penelitian lanjutan untuk keterlaksanaan validasi dan sosialisasi penerapan model pembelajaran multikultural di perguruan tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development (R D) dengan melalui dua tahapan penelitian. Tahapan pertama dikonsentrasikan pada need assessment untuk penentuan kelas yang kondusif untuk pengembangan pembelajaran multikultural. Tahap kedua dikonsentrasikan pada validasi model dan uji coba model pembelajaran multikultural melalui mata kuliah kewarganegaraan. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik angket,observasi, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini lebih banyak menggunakan teknik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:1)pengembangan model pembelajaran multikultural terintegrasi mata kuliah kewarganegaraan dengan dua materi wawasan kebangsaan dan masyarakat madani dengan konsep unsur utama; a) Content Integration; b) Knowladge Construction; c) An Equity Pedagogy; d) Prejudice Reduction; e) An Empowering School Culture; 2)sebesar 80% responden mengatakan penerapan model pembelajaran multikultural memudahkan mahasiswa menerima makna pembelajaran pada materi masyarakat madani dan wawasan nusantara, serta 91,17% hasil tes mahasiswa lulus batas kriteria minimal.Development of Multicultural Learning Models Integrated Citizenship Subjects At University. The purpose of this study is to develop a multicultural learning model that is integrated with citizenship courses. This study is a follow-up study of multicultural education analysis in tertiary institutions and is a grand design of advanced research for the validation and dissemination of the application of multicultural learning models in tertiary institutions. The method used in this research uses the Research and Development (RD) approach through two stages of research. The first stage is concentrated on the need assessment to determine which classes are conducive to the development of multicultural learning. The second stage is concentrated on model validation and testing multicultural learning models through citizenship courses. Data collection techniques used were a questionnaire, observation, tests, and documentation. Data analysis techniques in this study use more descriptive techniques. The results showed that: 1) the development of an integrated multicultural learning model of citizenship courses with two material insights on nationalism and civil society with the concept of the main elements; a) Content Integration; b) Knowledge Construction; c) An Equity Pedagogy; d) Prejudice Reduction; e) An Empowering School Culture; 2) 80% of respondents said the application of multicultural learning models made it easy for students to accept the meaning of learning in civil society material and archipelago insight, and 91.17% of student test results passed the minimum criteria limit.
Pemanfaatan Media Pembelajaran Daring Berbasis Youtube Sebagai Reaktualisasi Wawasan Nusantara Mahasiswa Di Masa Pandemi Covid-19 Hadi Cahyono; Prihma Sinta Utami; Ambiro Puji Asmaroini
JPK (Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan) Vol 6, No 2 (2021): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/jpk.v6.n2.2021.pp65-73

Abstract

Masa Pandemi Covid-19 berdampak pada proses pembelajaran di Perguruan Tinggi salah satunya pada pembelajaran wawasan nusantara, menjadi pembelajaran non tatap muka. Wawasan Nusantara merupakan salah satu muatan materi dalam mata kuliah Kewarganegaraan akan menjadi benteng bagi para mahasiswa atau generasi muda dalam menghadapi arus globalisasi yang sangat cepat dan tidak tentu. Melihat peluang YouTube  yang begitu tinggi dalam menyebarkan informasi kepada publik, kami sebagai tim peneliti tertarik menggunakan YouTube  sebagai fokus penelitian kami. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pemanfaatan media pembelajaran daring berbasis youtube ini dalam  mereaktualisasikan konsep wawasan nusantara pada mahasiswa di masa pandemic covid-19. Metode yang digunakan menggunakan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, kuesioner, tes, dan dokumentasi. Hasil temuan menunjukkan bahwa 96% mahasiswa telah lulus pada materi wawasan kebangsaan ini dengan mencapai skor atau nilai minimal yang dituntut sebesar 80 poin pada setiap mata kuliah. Sehingga bisa ditarik kesimpulan bahwa pemanfaatan YouTube dalam mereaktualisasikan wawasan nusantara pada mahasiswa di masa pandemi Covid-19 ini berjalan dengan baik dan berhasil.
ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PELESTARIAN SITUS CAGAR BUDAYA SENDANG BEJI DESA KARANGPATIHAN, KABUPATEN PONOROGO Sujud Tri Fajar Pamungkas; Hadi Cahyono; Prihma Sinta Utami
Pro Patria: Jurnal Pendidikan, Kewarganegaraan, Hukum, Sosial, dan Politik Vol 5 No 1 (2022): PRO PATRIA: Jurnal Pendidikan, Kewarganegaraan, Hukum, Sosial dan Politik
Publisher : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, FKIP, Universitas Banten Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/propatria.v5i1.1443

Abstract

Abstract Local culture is one of the keys in the realization of the national culture of the Indonesian nation. Strengthening the preservation of local culture that is starting to become extinct, such as cultural heritage, requires the participation of the local community to make it happen so that it is maintained. The Sendang Beji cultural heritage site in Ponorogo Regency has a historical story that must be preserved so that it can be known by future generations. The purpose of writing this article is to reveal the results of research on community participation in the preservation of the Sendang Beji cultural heritage site, Ponorogo Regency. The method used in this study is a qualitative descriptive method with data collection techniques, namely interviews, observation and documentation. The results of this study indicate that the form of community participation fulfills 5 components forms of participation, namely: a) participation of ideas; b) energy participation; c) property participation; d) participation skills and skills; and e) social participation
Government Policy on Covid-19 : Perspective of Certain Professions in Indonesia Dyah Indraswati; Uwi Martayadi; Sovia Rahmaniah; Mohammad Archi Maulyda; Prihma Sinta Utami
Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia Vol 10, No 3 (2021)
Publisher : Center for Health Policy and Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkki.61745

Abstract

On December 2019, Wuhan, the capital city of Hubei, China, became the center of a pneumonia outbreak that indicated the discovery of a new type of Coronavirus named Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) which caused Covid-19. The type of this research was descriptive qualitative. Data collection procedures were done by literature study, interviews, and documentation. The subject of the study was 16 people with different professions. Some professions which came in contact with Covid-19 and the policies include healthcare professionals, online transportation drivers, sellers, teachers/lecturers, and journalists. To analyze the data, the researcher used data reduction, data presentation, and drawing conclusions. This study aimed to examine government policy and observe the perspectives of Indonesian people from different professions about the Covid-19 virus outbreak and its impact on socio-economic life. The results of the study showed that Indonesian government's policies were appropriate in overcoming the Covid-19 virus outbreak even though the benefits were not evenly distributed for the entire community.
PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENDIDIKAN MORAL SISWA Prihma Sinta Utami
Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 2, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (43.212 KB)

Abstract

Abstract: Referring to the national educational objectives that the subjects of PPKn (Civic and Pancasila Education) prepare students to be good citizens. Moral education is one element in the study of subject areas of PPKn that must be given to the students as a guide in plunging in the community. Students of PPKn study program are prepared as prospective educators who are able to integrate various aspects of citizenship problems and social problems. Not separated from the role of students in the program of PPKn, it is necessary understanding for each student in knowing the extent of moral education role for students. The purpose of this study is to understand and to know the perception of PPKn's student Faculty of Education University Muhammadiyah of Ponorogo to moral education students in Ponorogo regency. The research method used in this research is descriptive qualitative. It can be concluded that student perception about moral education consisting of three main aspects of moral education of students related to morality of God, morals to fellow human beings, and morals to the environment indicates that for morale students of God and fellow human beings are said to have good enough and moral education Has been done as it should. As for the moral education of students related to morals to the environment indicates that it is still at a level that is less and needs to be improved again, especially for some related parties Abstrak: Mengacu pada tujuan pendidikan nasional bahwasannya mata pelajaran PPKn mempersiapkan siswa untuk menjadi warga negara yang baik. Pendidikan moral merupakan salah satu elemen dalam kajian bidang mata pelajaran PPKn yang wajib diberikan kepada siswa sebagai pedoman dalam terjun di masyarakat. Mahasiswa prodi PPKn dipersiapkan sebagai calon pendidik yang mampu mengintegrasikan berbagai aspek dalam permasalahan kewarganegaraan maupun permasalahan sosial. Tidak lepas dari peran mahasiswa prodi PPKn tersebut, maka diperlukan pemahaman bagi setiap mahasiswa dalam mengetahui sejauh mana peran pendidikan moral bagi siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami dan mengetahui persepsi mahasiswa Prodi PPKn FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo terhadap pendidikan moral siswa di Kabupaten Ponorogo. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Dapat disimpulkan bahwa persepsi mahasiswa tentang pendidikan moral yang terdiri dari tiga aspek utama yaitu pendidikan moral siswa terkait akhlak terhadap Tuhan YME, akhlak terhadap sesama manusia, dan akhlak terhadap lingkungan menunjukkan bahwa untuk moral siswa terhadap Tuhan dan sesama manusia dikatakan sudah cukup baik dan pendidikan moral sudah terlaksana sebagaimana mestinya. Sedangkan untuk pendidikan moral siswa terkait akhlak terhadap lingkungan menunjukkan bahwa masih berada pada taraf yang kurang dan perlu untuk ditingkatkan lagi khususnya bagi beberapa pihak yang terkait DOI : http://dx.doi.org/10.17977/um019v2i12017p048
ANALISIS INTERNALISASI PENDIDIKAN MULTIKULTURAL PADA PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS PADA PRODI PPKn UNMUH PONOROGO TAHUN 2018) Prihma Sinta Utami
Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.339 KB) | DOI: 10.25273/citizenship.v7i1.3725

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menyampaikan hasil penelitian tentang analisis pelaksanaan pendidikan multikultural pada pembelajaran di Perguruan Tinggi study kasus pada prodi PPKn Unmuh Ponorogo. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya internalisasi pendidikan multikultural melalui 5 dimensi James A.Banks, yaitu: 1) Content Integration nampak pada integrasi budaya melalui sebaran mata kuliah, 2) Knowladge Construction melalui pemahaman kebudayaan nusantara melalui kegiatan observasi lapangan terkait satu budaya tertentu, 3) An Equity Pedagogy nampak pada keterlibatan mahasiswa dalam pembuatan history project , 4) Prejudice Reduction meminimalisir sikap rasis mahasiswa melalui penerapan metode diskusi aktif, 5) An Empowering School Culture tergambar pada kegiatan akademis melalui pembelajaran di kelas dan kegiatan seminar, lomba kebangsaan serta kegiatan sosial di kampus atau diluar kampus untuk non akademis.
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN BERBASIS MULTIKULTURAL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MAHASISWA PRODI PPKn UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO Prihma Sinta Utami; Hadi Cahyono
JURNAL DIMENSI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol 6, No 1 (2018): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.895 KB) | DOI: 10.24269/dpp.v6i1.817

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hasil dari implementasi pendidikan berbasis multikultural melalui model pembelajaran Problem Based Learning pada mata kuliah pendidikan ilmu sosial. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Jenis penelitian ini merupakan penelitian studi kasus kualitatif dengan subjek penelitian secara purposive. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Pada indikator pengamatan kasus/ masalah,  kerjasama mahasiswa semakin meningkat dalam hal melakukan pengamatan suatu kasus serta tidak ada tendensi pada kelompok tertentu; (2) Pada indikator mandiri mencari literasi penyelesaian kasus ,mahasiswa secara mandiri telah melakukan kegiatan pencarian literasi dalam penyelesaian masalah, dosen hanya sebagai fasilitator; (3) Pada indikator sikap demokratis, secara demokratis mahasiswa menyampaikan solusi masalah dan memberikan kesempatan yang sama mahasiswa lainnya tanpa melihat budaya yang dominan di kelas; (4) Pada indikator berinteraksi dengan berbagai kelompok dalam menciptakan suasana akademik menunjukkan bahwa interaksi mahasiswa dengan antar kelompok masih kurang, keaktifan mahasiswa masih dominan pada kelompok kecil saja.