Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Prosiding Seminar Nasional Sains Dan Teknologi Fakultas Teknik

PENGEMBANGAN MATERIAL SEMEN BERBAHAN DASAR INSINERASI LIMBAH RUMAH SAKIT DENGAN TEKNOLOGI HIDROTERMAL Ade Ramos Ferdinand; Agus Tri Prasetyo; Athanasius Priharyoto Bayuseno
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2013): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 4 2013
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abu berat (bottom ash) hasil pembakaran incinerator limbah rumah sakit digunakan sebagai material semen, bertujuan untuk mengurangi emisi karbon dalam pembuatan semen. Abu hasil insinerasi diuji  dengan  XRF  (X-Ray Fluorescence)  dan XRD  (X-Ray Diffraction)  untuk mengetahui kandungan unsur logam dan fasa-fasa yang terbentuk di dalamnya. Hasil XRD menunjukkan fasa  utama  yang terbentuk antara lain Calcite (CaCO3), Quartz (SiO2), Halite (NaCl), Calcium Titanate  (CaTiO3), Gehlenite (Ca2Al2SiO7)  dan Aluminate (Al2O3). Adapun besar  kandungan logam yang  menunjang dalam pembuatan semen berdasarkan hasil XRF adalah Ca  46%, Si 8,21%, Al 1,8%,  dan  S 1,5% sehingga memungkinkan untuk digunakan sebagai material semen. Hasil uji AAS (Atomic Absorption Spectroscopy) menunjukkan nilai pelepasan unsur Pb dari abu sebesar 2,89 ppm sehingga termasuk aman untuk lingkungan dimana nilai maksimal dari Kementerian Lingkungan  Hidup  adalah 5 ppm.  Pengujian hidrotermal dengan larutan NaOH dan KOH dengan konsentrasi 2M dilakukan untuk mempromosikan terbentuknya fasa  semen  di  dalam abu  untuk menambah nilai kekuatan semen. Abu dan semen dicampur air dengan perbandingan air/pengikat 0,5. Didapat bahwa komposisi semen-abu 90%-10%, 70%-30%, maupun 50%-50% memiliki nilai kekuatan  yang cukup baik. Kata kunci: limbah rumah sakit, abu berat, hidrotermal, bahan semen
PENGARUH POST-WELD HEAT TREATMENT DAN ARAH PENGELASAN TIG TUNGSTEN INERT GAS) TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA PENYAMBUNGAN ALUMINIUM PADUAN 6061 Sofyan Abdillah; Gunawan Dwi Hariyadi; AP. Bayuseno; Seon Jin Kim
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2013): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 4 2013
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Arah pengelasan  pada material  biasanya longitudinal  terhadap arah pengerolan material ( isotrop  ). Pada pemakaian untuk desain, tidak jarang arah beban membentuk sudut tertentu terhadap  arah pengelasan. Maka  pada penelitian ini akan  dikaji    pengelasan TIG pada Aluminium  paduan  6061 dengan arah longitudinal  dan  45o terhadap arah pengerolan material  .    Hasil pengelasan dilakukan  post-weld heat treatment  ( PWHT )  yang akan berpengaruh  terhadap sifat mekanik dan strukutr mikro.  Pengujian yang dilakukan  : uji komposisi kimia, uji kekerasan,  uji  SEM ( Scanning Electron Microscopy ), uji tarik.  Base metal diuji komposisi kimia, kemudian dilakukan pengelasan TIG dengan arah longitudinal dan 45o terhadap arah pengerolan. Sebagian spesimen langsung diuji kekerasan, uji tarik dan uji SEM. Sebagian spesimen yang lain di lakukan  post-weld  heat  treatment ( PWHT ) , kemudian diuji kekerasan, uji tarik dan uji SEM. Hasil pengujian  didapatkan  pada PWHT, sifat mekanik dan struktur mikronya berubah dibandingkan  tanpa PWHT yaitu % elongation naik 28.81 %  sampai 48.66%  ( ductility / keuletan meningkat ), ditandai  dengan perubahan struktur mikro yang halus. Kata kunci : aluminium paduan, PWHT, SEM, TIG.
KAJIAN PUSTAKA TENTANG GENERATOR LISTRIK BERBASIS MATERIAL PINTAR ELECTROACTIVE POLYMER SEBAGAI PENYEDIA DAYA LISTRIK PORTABLE A.P. Bayuseno
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2010): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 1 2010
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknologi material pintar (smart materials) sangat potensial untuk mengkonversi energi lingkungan menjadi sumber energi terbarukan (renewable energy). Metode ini sangat cocok diterapkan untuk keperluan penyedia daya listrik yang bersih dan murah karena material ini memiliki sifat ringan dan kerapatan energi (energy density, J/cc) dan kerapatan energi spesifik (specific energy density, J/g) yang tinggi. Akan tetapi penggunaan smart material sebagai teknik produksi listrik berbasis tenaga manusia belum banyak dikembangkan di Indonesia karena penguasaan teknologi yang masih terbatas. Tulisan ini bertujuan memperkenalkan sistem material pintar sebagai generator mikro dari bahan electroactive polymer (EAP) yang dapat dipasang pada sol sepatu. Untuk menghasilkan daya listrik dari konversi energi regangan mekanis, maka rancangan sol sepatu sebagai generator mikro akan dibahas dalam tulisan ini. Secara khusus dibahas rancangan model generator listrik berbasis material EAP karena memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan sistem material pintar lainnya, terutama dalam kemudahan dalam pembuatan (manufacture) serta pembentukan (forming). Tulisan ini juga menyajikan berbagai analisa sifat elektromekanik EAP untuk rancangan generator listrik yang digerakan oleh injakan sepatu (a-heel strike generator). Tantangan dalam pengembangan material pintar terhadap ketahanan (durability), pengendalian secara presisi, konsumsi energi (energy consumption) dan implementasinya sebagai alas kaki juga akan dibahas secara singkat. Kata kunci: Material pintar, electroactive polymer dan daya listrik
PEMBENTUKAN KERAK KALSIUM KARBONAT (CaCO3) DI DALAM PIPA BERALIRAN LAMINER PADA LAJU ALIR 30 ml/menit HINGGA 50 ml/menit DAN PENAMBAHAN ADITIF ASAM MALAT Hisyam Ma’mun; A.P. Bayuseno; S. Muryanto
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2013): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 4 2013
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengerakan merupakan masalah yang kompleks dan selalu terjadi di dalam suatu industri. Terjadinya kerak karena proses alami adanya reaksi kimia antara kandungan-kandungan yang tidak dikehendaki yang terlarut di dalam air. Kalsium karbonat (CaCO3) adalah salah satu komponen utama dari kerak yang banyak dijumpai.  Akibat adanya pengerakan ini akan merugikan yaitu mempertebal dinding pipa yang dilewati cairan dan dapat mempengaruhi laju aliran ataupun perpindahan panas. Oleh karena itu harus dilakukan pencegahan untuk menghambat pertumbuhan kerak dalam pipa tersebut. Dalam penelitian ini dilakukan eksperimen tentang pertumbuhan kerak kalsium karbonat (CaCO3) dalam pipa uji, dengan mereaksikan CaCl2 dan Na2CO3 dengan  laju alir 30 ml/menit, 40 ml/menit, dan 50 ml/menit dengan konsentrasi larutan 3500 ppm Ca2+ sebagai salah satu parameter proses pertumbuhan kerak. Asam malat (C4H6O5) ditambahkan ke dalam larutan sebagai impuritas. Adapun pipa uji berisi empat pasang kupon terbuat dari tembaga. Pembentukan kristal kalsium karbonat (CaCO3) diprediksi dapat diketahui dari menurunnya nilai konduktivitas larutan pada waktu percobaan sehingga waktu induksinyapun dapat diketahui.  Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kenaikan laju alir dari 30 ml/menit ke 50 ml/menit mempercepat waktu induksi. Dengan penambahan aditif  asam malat (C4H6O5)  3  ppm dan  5  ppm menambah/memperlambat waktu induksi.   Kata kunci: asam malat, kerak CaCO3, laju alir
PEMBENTUKAN KERAK KALSIUM KARBONAT (CaCO3) DALAM PIPA ALIRAN LAMINER PADA TEMPERATUR 250 C HINGGA 400 C DAN PENAMBAHAN ADITIF ASAM MALAT Muhammad Usamah; A.P. Bayuseno; S. Muryanto
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2013): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 4 2013
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembentukan kerak (scale) merupakan masalah yang sering dijumpai dalam pipa dalam dunia industri. Terjadinya kerak karena  adanya reaksi kimia antara kandungan-kandungan  ion pembentuk kerak  yang tidak dikehendaki yang terlarut di dalam air.  Kalsium karbonat (CaCO3) adalah salah satu  jenis kerak yang banyak dijumpai.  Akibat adanya pengerakan ini akan merugikan yaitu mempertebal dinding pipa yang dilewati cairan dan dapat mempengaruhi laju aliran ataupun perpindahan panas. Oleh karena itu harus dilakukan pencegahan untuk menghambat pertumbuhan kerak dalam pipa tersebut. Dalam penelitian ini dilakukan eksperimen tentang pertumbuhan kerak  kalsium karbonat  dalam pipa uji, dengan mereaksikan larutan CaCl2 dan Na2CO3 masing-masing dengan konsentrasi 3500 ppm dengan  laju alir 30 ml/menit dan  temperatur yang digunakan adalah 25, 30 dan 400C. Asam Malat ditambahkan ke dalam larutan sebagai  aditif  dengan konsentrasi 0,  3, dan 5  ppm. Pengkristalan dan selanjutnya pembentukan kerak dalam pipa dengan berubahnya konduktifitas larutan, yaitu konduktifitas makin rendah. Bentuk Kristal kalsium karbonat dapat dilihat dari hasil kajian morfologi yang dilakukan dengan menggunakan SEM, selanjutnya analisa XRD digunakan untuk membuktikan bahwa kerak yang dihasilkan dalam penelitian ini benar kerak kalsium karbonat. Dengan adanya penambahan aditif asam malat dari 3 ppm dan 5  ppm,  bahwa  kerak yang terbentuk makin sedikit.  Aditif  asam malat    juga  diprediksi mempengaruhi morfologi kristal dan ukurannya.    Keywords: : CaCO3, temperatur, asam malat,  kerak.