Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia

Specific Growth Rate of Chlorella sp. And Dunaliella sp. According to Different Concentration of Nutrient and Photoperiod Mujizat Kawaroe; Tri Prartono; Adriani Sunuddin; Dahlia Wulan Sari; Dina Augustine
Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia Vol. 16 No. 1 (2009): Juni 2009
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.994 KB)

Abstract

Light and nutrient are factors that support the microalgae growth rate besides COB2B, temperature, and salinity. Microalgae growth of Chorella sp. and Dunaliella sp. were observed to determine the influences of different nutrient concentration and photo period. Microalgae cultivation was located at laboratory using 100 mL Erlenmeyer. The specific growth rate of microalgae was observed for different nutrient concentration and photo period of light treatments. Using Guillard/f2 nutrient, the highest specific growth rate for Chorella sp. was 0.227/d and 0.289/d for Dunaliella sp. The highest microalgae specific growth rate influenced different photo period was 0.39/d and 0.329/d, respectively. Finally, the highest specific growth rate for both cultivated species of microalgae was observed at 2V nutrient concentration and 24 hour period of light treatment.Keywords : Spesific growth rate, photoperiod, nutrient, Chlorella sp., Dunaliella sp.
KAJIAN POTENSI BIOAKTIF KARANG LUNAK (OCTORALLIA: ALCYONACEA) DI PERAIRAN KEPULAUAN SERIBU, DKI JAKARTA Dedi Soedharma; Mujizat Kawaroe; Abdul Haris
Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia Vol. 12 No. 2 (2005): Desember 2005
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1173.634 KB)

Abstract

Dalam upaya memperkaya khasanah pengetahuan karang lunak di Indonesia, dilakukan penelitian mengenai kajian potensi bioaktif karang lunak di beberapa pulau di Kepulauan Seribu. Selama penelitian, kegiatan ini berhasil mendata 39 spesies (12 genera, 4 famili) karang lunak yang tersebar di Pulau Pari, PulauPramuka, dan Pulau Kotok. Genus Lobophytum mendominasi perairan dangkal (3 m), sedangkan genera Sarcophyton dan Dendronephthya lebih kerap ditemukan di perairan dalam (10 m). Dari ke-39 spesies tersebut,ekstrak dari 30 jenis karang lunak menunjukkan bioaktivitas terhadap keberadaan bakteri patogen Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Ditinjau dari lokasi pengambilan contoh terhadap daratan utama, kandungan bioaktif karang lunak semakin tinggi bila semakin jauh dari daratan utama. Hal yang serupa berlaku untuk karang lunak yang hidup di kedalaman yang lebih dalam.Kata kunci: potensi, bioaktif, karang lunak, bakteri, Kepulauan Seribu.