Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VCT (KLARIFIKASI NILAI) TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS PADA SISWA SMP ISLAM TERAMPIL PANCOR KOPONG Rahmawati, B. Fitri; Zidni, Zidni
FAJAR HISTORIA: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan Vol 1, No 2 (2017): Fajar Historia
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.244 KB) | DOI: 10.29408/fhs.v1i2.590

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan motivasi dan prestasi belajar di IPS subjek sebelum dan setelah diterapkan model pembelajaran VCT. jenis penelitian ini adalah pra eksperimen, ada satu kelas, itu kelas eksperimen tanpa kelas kontrol, untuk mengumpulkan data penelitian, peneliti memberikan pre test dan post test, dan non tes dalam bentuk kuesioner. Penelitian dilaksanakan di kelas SMP IT Islam Pancor Kopong VIII pada tahun akademik 2015/2016. Total sampel penelitian ini adalah 18 siswa, variabel penelitian terdiri dari variabel dependen, itu VCT (nilai memperjelas) dan variabel bebas adalah motivasi dan prestasi belajar IPS subjek. Instrumen penelitian ini adalah tes untuk prestasi belajar, jenis tes adalah pilihan ganda, 20 item, dan non tes adalah kuesioner untuk motivasi siswa, 44 butir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada prestasi perbedaan siswa antara sebelum dan sesudah Model VCT digunakan. Yang dilihat dari rata-rata post test lebih tinggi dari pre test, dan hipotesis dianalisis, itu hipotesis diterima. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa menggunakan model VCT adalah efek motivasi dan prestasi siswa pada siswa tahun kedua SMP IT Islam Pancor Kopong pada tahun akademik 2015/2016.Kata Kunci: VCT (Nilai Memperjelas), Motivasi, Prestasi Siswa di IPS Subjek.
ANALISIS POLA PERILAKU GENDER PADA MASYARAKAT KELAYU KABUPATEN LOMBOK TIMUR Rahmawati, Baiq Fitri
Educatio Vol 9, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.137 KB) | DOI: 10.29408/edc.v9i2.61

Abstract

The aims of study is to describe the pattern of gender behavior in Kelayu society by comparing patterns of gender behavior in housewife’s family with mother work’s family, and to analyze the differences between them. The method of research use a qualitative method with the techniques of data collection such as interviews, observation and documentation. Meanwhile, the techniques of data analysis used  Milles and Hubberman’s  techniques is data reduction, data display, dan  conclusion drawing/verification. The results of this study showed a pattern of gender behavior in society Kelayu as follows: (1) Men are the breadwinners and women are housekeeper. (2) Aggressiveness is male. With the aggressive nature allows men to access the wealth and social status in the community; (3) Respect and obedience of the woman. Women are required to have a high adherence properties, especially adherence to her husband and their parents.; (4) a high activity level is male. Men have a higher level of activity than women, since small socialized in the forms of the game. They do a lot of outdoor activities, such as playing the game wide cap pistol, kites, and many other activities that require a lot of motion and outside the home; and (5) Women have a passive nature and soft, gentle and loving, so it is reasonable given the task of parenting. Weak women makes it requires protection from men. Keywords: behavioral patterns of gender, ancestry housewife, mother's family work
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH Rahmawati, Baiq Fitri
Educatio Vol 8, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.015 KB) | DOI: 10.29408/edc.v8i2.5

Abstract

Dewasa ini, motivasi belajar mahasiswa sangat rendah. Rendahnya motivasi belajar mahasiswa akan berdampak pada proses dan hasil belajar mengajar. Proses belajar mengajar tidak kondusif dan kemampuan mahasiswa pun juga menjadi rendah. Oleh karena itulah penelitian ini akan dicobakan untuk menerapkan model pembelajaran berbasis masalah yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar dan kemampuan berpikir kritis mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan mengacu pada model yang dikembangkan oleh Kemmis & Taggart yang meliputi kegiatan:  perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi dan refleksi. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dimana siklus pertama adalah pelaksanaan tindakan dan siklus kedua adalah perbaikan. Dari hasil pelaksanaan tindakan siklus satu diperoleh tingkat motivasi belajar mahasiswa dengan skor 3,44 dari hasil angket dan 42,5% dari hasil observasi, serta kemampuan berpikir kritis mahasiswa sebesar 61,6%. Pada siklus dua diperoleh tingkat motivasi belajar sebesar 3,9 dari hasil angket dan 62,5% dari hasil observasi, sementara tingkat kemampuan berpikir kritis mahasiswa diperoleh skor 70%. Dengan demikian, maka penerapan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan motivasi belajar dan kemampuan berpikir kritis mahasiswa.
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN-PERMASALAHAN DALAM PEMBELAJARAN IPS Rahmawati, B. Fitri; Zidni, Zidni
FAJAR HISTORIA: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan Vol 3, No 1 (2019): Fajar Historia
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.469 KB)

Abstract

Social studies are one of the subjects that are taught in an integrated approach at the junior high level. This integrated learning raises its own problems in social studies learning. The purpose of this study is to identify problems in sociall studies learning. The method used is a qualitative method. the informants used were teachers and students from seven SMP/MTs. Data collection methods are interviews, observation and documentation. Data analysis uses descriptive analysis. Based on the results of the study, four problems can be identified namely students' disruptive behavior, lack of learning facilities and infrastructure, teachers lack understanding of material outside their field of learning and less varied learning methods. The disruptive behavior of students identified is wandering and playing when learning takes place, is difficult to manage, does not do the assignments, makes noise in class, does not pay attention, is sleepy, and talks. While learning facilities and infrastructure which are considered still lacking are books and learning media. The teacher also feels difficulty in understanding subject matter outside his field and the learning methods used are less varied because they use the lecture method more.
Persepsi Guru Sejarah Terhadap Eksistensi Museum Negeri NTB Sebagai Sumber Belajar dan Media Pembelajaran Nurhajjah Nurhajjah; Badarudin Badarudin; B Fitri Rahmawati
Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan Vol 4, No 1 (2020): Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/fhs.v4i1.2254

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi guru sejarah tentang eksistensi museum Negeri Nusa Tenggara Barat sebagai sumber dan media pembelajaran sejarah. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriftif. Penelitian ini berfokus pada persepsi guru sejarah tentang keberadaan museum Negeri Nusa Tenggara Barat dalam pembelajaran sejarah di Madrasah Aliyah Kecamatan Aikmel. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data melalui observasi langsung, wawancara, dan dokumentasi. Teknik triangulasi sumber dan metode peneliti gunakan untuk menguji keabsahan data. Analisis data dapat dilakukan dengan cara interaktif dan berlangsung terus menerus sampai tuntas. Hasil dari penelitian ini adalah Eksistensi Museum Negeri NTB dapat memberikan manfaat sebagai sumber dan media dalam pembelajaran sejarah. Terdapat beragam manfaat yang diperoleh dalam pembelajaran sejarah ketika memanfaatkan museum sebagai sumber dan media pembelajaran yaitu: 1) siswa memiliki pengalaman yang konkrit dalam belajar sejarah, karena museum memiliki koleksi mengenai bukti-bukti dari peristiwa sejarah yang dipelajari. Hal ini dapat memberikan hasil belajar yang lebih bermakna; 2) guru memiliki referensi tambahan dalam membelajarkan sejarah, sehingga dapat melengkapi kekurangan sumber pembelajaran; 3) guru dapat menerapkan metode karya wisata sebagai alternatif untuk menciptakan pembelajaran yang lebih bervariasi; 4) siswa menjadi lebih termotivasi untuk belajar sejarah; 5) menghilangkan rasa bosan dalam belajar sejarah.
Pengaruh Model Pembelajaran VCT (Klarifikasi Nilai) Terhadap Motivasi dan Prestasi Belajar IPS Pada Siswa SMP Islam Terampil Pancor Kopong B. Fitri Rahmawati; Zidni Zidni
Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan Vol 1, No 2 (2017): Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/fhs.v1i2.590

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan motivasi dan prestasi belajar di IPS subjek sebelum dan setelah diterapkan model pembelajaran VCT. jenis penelitian ini adalah pra eksperimen, ada satu kelas, itu kelas eksperimen tanpa kelas kontrol, untuk mengumpulkan data penelitian, peneliti memberikan pre test dan post test, dan non tes dalam bentuk kuesioner. Penelitian dilaksanakan di kelas SMP IT Islam Pancor Kopong VIII pada tahun akademik 2015/2016. Total sampel penelitian ini adalah 18 siswa, variabel penelitian terdiri dari variabel dependen, itu VCT (nilai memperjelas) dan variabel bebas adalah motivasi dan prestasi belajar IPS subjek. Instrumen penelitian ini adalah tes untuk prestasi belajar, jenis tes adalah pilihan ganda, 20 item, dan non tes adalah kuesioner untuk motivasi siswa, 44 butir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada prestasi perbedaan siswa antara sebelum dan sesudah Model VCT digunakan. Yang dilihat dari rata-rata post test lebih tinggi dari pre test, dan hipotesis dianalisis, itu hipotesis diterima. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa menggunakan model VCT adalah efek motivasi dan prestasi siswa pada siswa tahun kedua SMP IT Islam Pancor Kopong pada tahun akademik 2015/2016.
Pengaruh Metode Bertimbal Balik (Reciprocal Teaching) Terhadap Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Aikmel Tahun Pelajaran 2018/2019 Celine Nurfitri; Badarudin Badarudin; B. Fitri Rahmawati
Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan Vol 2, No 2 (2018): Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/fhs.v2i2.1371

Abstract

The preliminary study shows that History is an unattractive, boring, difficult subject, etc. that shows students actually don't like the lesson. This situation can be aggravated if the teacher who teaches it is monotonous, too theoretical, and abstract, lack of textbooks, plus an ever-changing curriculum. Students' critical thinking skills can be very diverse, especially can be seen from the lack of active participation of students in learning, the low response and courage of students to express opinions. Facing this reality, researchers want to try reciprocal teaching method that is assumed to have a positive effect on students' critical thinking skills. The purpose of this study was to determine the effect of Reciprocal teaching models on students' critical thinking skills in History subjects in the XI IPS class in SMAN 2 academic year 2017/2018. This type of research is experimental research. The experimental group was given treatment using the Reciprocal Teaching method while the control group using conventional methods. Data on the results were collected through observation sheet. data analysis was performed with t-test formula. Based on the results of data analysis obtained t-count = 6.370 and t-table 2.00 with dk 58 and a significance level of 5% so that the null hypothesis is rejected and the alternative hypothesis is accepted, which means there is a positive and significant influence using the reciprocal method (Reciprocal Teaching ) on students' critical thinking skills in History subjects in class XI IPS students of SMAN 2 Aikmel academic year 2018/2019.
Identifikasi Permasalahan-Permasalahan dalam Pembelajaran IPS B. Fitri Rahmawati; Zidni Zidni
Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan Vol 3, No 1 (2019): Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/fhs.v3i1.1844

Abstract

Mata pelajaran IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang dibelajarkan secara terintegarasi di tingkat SMP. Pembelajaran terintegrasi ini menimbulkan persoalan tersendiri dalam pembelajaran IPS. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi permasalahan-permasalahan dalam pembelajaran IPS. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Informan yang digunakan adalah guru-guru dan siswa dari tujuh sekolah SMP/MTs. Metode pengumpulan data adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diidentifikasi empat permasalahan yakni perilaku disruptif siswa, kurangnya sarana dan prasarana pembelajaran, guru kurang memahami materi di luar bidang ilmunya serta metode pembelajaran yang kurang variatif. Perilaku disruptif siswa yang teridentifikasi adalah berkeliaran dan bermain-main ketika pembelajaran berlangsung, susah diatur, tidak mengerjakan tugas yang diberikan, membuat keributan di dalam kelas, tidak memperhatikan, dan mengantuk. Sedangkan sarana-dan prasarana pembelajaran yang dianggap masih kurang adalah buku dan media pembelajaran. Guru juga merasa kesulitan dalam memahami materi pelajaran di luar bidangnya dan metode pembelajaran yang digunakan kurang variatif karena lebih banyak menggunakan metode ceramah.
Penggunaan Media Interaktif Power Point Dalam Pembelajaran Daring B. Fitri Rahmawati; Badarudin Badarudin; Muhammad Shulhan Hadi
Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan Vol 4, No 2 (2020): Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/fhs.v4i2.3135

Abstract

Merebaknya pandemi Covid 19 mengubah model pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran daring. Pembelajaran daring lebih banyak dilakukan secara tidak langsung (asynchronous) sehingga membutuhkan media pembelajaran yang dapat mendukung penyampaian materi dari guru kepada siswa. Salah satu media yang dapat digunakan adalah media interaktif power point. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan penggunaan media interaktif power point terhadap hasil belajar sejarah. Metode yang digunakan adalah pre eksperimen dengan model one shot case study dimana tidak ada kelas kontrol dan tidak ada pretes. Keefektifan terlihat dari rerata skor hasil belajar yang diperoleh siswa dibandingkan dengan skor KKM yang telah ditetapkan (75). Uji analisis menggunakan rumus one sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan nilai sig. (2-tailed) = 0,001 0,05 = α yang berarti penggunaan media interaktif power point efektif terhadap hasil belajar sejarah siswa di MAN 1 Lombok Timur. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat direkomendasikan untuk menggunakan media interaktif power point sebagai alternatif media pembelajaran daring.
Nilai-Nilai Sejarah Kemaliq Lingsar dan Peranannya Bagi Kehidupan Masyarakat Desa Lingsar Lombok Barat Zidni Zidni; Suhupawati Suhupawati; B. Fitri Rahmawati; Muhammad Shulhan Hadi
Jurnal Humanitas: Katalisator Perubahan dan Inovator Pendidikan Vol 7, No 2 (2021): Jurnal Humanitas: Katalisator Perubahan dan Inovator Pendidikan
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/jhm.v7i2.3660

Abstract

Kemaliq Lingsar merupakan tempat yang dianggap suci oleh masyarakat sasak baik yang beragama Islam maupun Hindu. Kemaliq Lingsar merupakan bukti peninggalan sejarah penyebaran agama islam di daerah Lingsar yang berada di komplek Pure Lingsar. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan tentang sejarah Kemaliq Lingsar, nilai-nilai yang terdapat pada Kemaliq Lingsar, dan peranan Kemaliq Lingsar bagi kehidupan masyarakat di Desa Lingsar Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data diperoleh melalui teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, analisis data, dan verifikasi data atau penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kemaliq Lingsar merupakan bangunan bersejarah yang berada di dalam komplek pure lingsar. Kemaliq dibangun pada abad ke-15 M oleh Datuk Milir. Kemaliq ini kemudian dipugar oleh Anak Agung Karang Asem Bali tahun 1714 karena berada satu komplek dengan Pura Gaduh yang dibangun sebagai tempat beribadahnya umat Hhindu. Kemaliq lingsar memiliki nilai sosial, nilai agama dan nilai budaya bagi kehidupan masyarakat Lingsar. Selain itu Kemaliq Lingsar memiliki peran dalam agama, sosial, dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat Lingsar.