Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Pengaruh Penerapan Metode Guided Inquiry terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMA N 2 Banguntapan Jayawardana, H.B.A.
JURNAL BIOEDUKATIKA Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.775 KB) | DOI: 10.26555/bioedukatika.v3i2.4147

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pengaruh penerapan metode Guided Inquiry terhadap aktivitas belajar biologi pada materi avertebrata siswa kelas X SMA Negeri 2 Banguntapan. (2) mengetahui pengaruh penerapan metode Guided Inquiry terhadap hasil belajar biologi pada materi avertebrata siswa kelas X SMA Negeri 2 Banguntapan. Penelitian ini termasuk penelitian Quasi Experiment (eksperimen semu). Desain penelitian yang digunakan adalah Pretest-Posttest Control Group. Populasi penelitian adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 2 Banguntapan. Sampel penelitian terdiri dari dua kelas yang diambil secara random (acak), yaitu kelas X2 sebagai kelas eksperimen dan kelas X3 sebagai kelas kontrol. Data penelitian berupa hasil observasi aktivitas belajar siswa dianalisis dengan uji Two Independent Samples Kolmogorov-Smirnov dan data hasil belajar siswa berupa pretest dan posttest dianalisis menggunakan t-Test (uji-t) dengan bantuan program SPSS 17.0 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat pengaruh yang signifikan terhadap aktivitas belajar siswa pada kelas eksperimen dengan menerapkan metode Guided Inquiry dibandingkan dengan kelas kontrol yang menerapkan metode konvensional. Hal ini ditunjukkan dan dibuktikan dengan hasil uji Two Independent Samples Kolmogorov-Smirnov, dengan sig. (2-tailed) senilai 0,000 < taraf signifikansi (0,01). (2) tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar biologi pada kelas eksperimen dengan menerapkan metode Guided Inquiry dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal ini ditunjukkan dan dibuktikan dengan hasil uji-t dengan sig. (2-tailed) senilai 0,318 > taraf signifikansi (0,05). Kesimpulan hasil analisis data menunjukkan bahwa metode Guided Inquiry berpengaruh signifikan terhadap aktivitas belajar, dan dapat pula meningkatkan hasil belajar siswa meskipun tidak secara signifikan, sehingga dapat digunakan sebagai salah satu alternatif metode pembelajaran biologi di sekolah.
Paradigma Pembelajaran Biologi di Era Digital Jayawardana, H.B.A.
JURNAL BIOEDUKATIKA Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.963 KB) | DOI: 10.26555/bioedukatika.v5i1.5628

Abstract

Kegiatan belajar dan mengajar yang dilakukan oleh guru dengan siswa di sekolahan dikenal dengan istilah pembelajaran. Kualitas pembelajaran akan optimal apabila proses pembelajaran berpusat pada siswa (student centered instruction), bukan berpusat pada guru (teacher centered instruction). Proses pembelajaran sebaiknya juga dilakukan dengan cara-cara yang menyenangkan, termasuk pada pembelajaran biologi. Anggapan bahwa pelajaran biologi merupakan sesuatu yang menakutkan, sulit dimengerti karena banyak dikombinasi dengan istilah Latin atau bahasa ilmiah, dan juga membosankan karena banyaknya materi, perlu segera diluruskan. Stigma negatif pada pelajaran biologi tersebut salah satu penyebabnya karena pembelajaran dilakukan dengan metode-metode konvensional dan cenderung monoton. Di era digitital seperti sekarang ini, guru sebaiknya mempunyai paradigma yang baru terhadap pembelajaran biologi. Sudah saatnya guru memanfaatkan kemajuan teknologi dan internet sebagai sarana pembelajaran biologi. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana merubah paradigma lama menuju paradigma baru dalam pembelajaran biologi di era digital? Bagaimana menerapkan pembelajaran biologi di era digital? Dan bagaimana segi positif maupun negatifnya pembelajaran digital? Pertanyaan-pertanyaan tersebut merupakan benang merah yang akan dibahas dalam artikel ini.
The Usage of Chitosan from Shrimp Waste as Natural Preservative for Fish Cilok (Traditional Food in Indonesia) H.B.A Jayawardana; Ahmad Afandi
Indonesian Journal of Science and Education (IJOSE) Vol 3, No 1 (2019): Indonesian Journal of Science and Education
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.756 KB) | DOI: 10.31002/ijose.v3i1.911

Abstract

Cilok is one of the traditional food in Indonesia. Cilok is a popular treat among Indonesians due to its good taste and cheap price. To make it last longer, cilok is sometimes added with preservative. However, such attempt will endanger consumers if dangerous preservatives are used, such as formaldehyde and borax. Their usage in food preservation may negatively impact consumers’ health. The aim of this research was to develop an alternative, natural preservative for fish cilok. The preservative would be chitosan. The method used is an experiment that is by making a chitosan solution from the shrimp skin waste. In the experiment, chitosan was extracted from shrimp waste. A 1,5% chitosan concentrate was used. Its preservation potency was tested by giving three treatments towards fish cilok: fish cilok with 1,5% chitosan coating; fish cilok mixed with 1,5% chitosan solution and fish cilok without chitosan. The three treatments were observed and an organoleptic test was performed according to the preservation time in a room temperature on Day 1, 2, 3, 4 and 5. The parameters tested during the experiment were taste, color, odor and texture of fish cilok. The research results showed that fish cilok coated with 1,5% chitosan solution lasted longer than fish cilok without or added with chitosan. Keywords: chitosan, natural preservative, fish cilok
PENANGGULANGAN MASALAH PENCEMARAN SAMPAH DAERAH PESISIR SEBAGAI UPAY A PELESTARIAN EKOSISTEM PESISIR DAN HUT AN MANGROVE H. B. A. Jayawardana; Mochammad Maulana Trianggono
Dedication : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 1 (2017)
Publisher : LPPM IKIP Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan negara maritim yang terdiri dari kepulauan dan dikelilingi oleh lautan. Banyak masyarakat Indonesia yang hidup di daerah pesisir. Wilayah pesisir merupakan pertemuan antara darat dan laut yang meliputi wilayah sekitar 8% di permukaan bumi.Daerah pesisir sebagai suatu ekosistem menyimpan potensi sumber daya alam yang luar biasa.Kondisi daerah pesisir di Desa Wringin Putih, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi sudah sangat memprihatinkan karena tumpukan sampah yang tersebar hampir di sepanjang garis pantai. Tumpukan sampah yang ada di daerah pesisir ini mcrupakan limbah masyarakat sekitar pesisir dan sampah yang terbawa dari laut.Kondisi seperti ini sudah pasti mengganggu kelestarian ekosistem pesisir dan estetika hutan mangrove. Timbunan sampahjuga akan mengakibatkan banjir rob dan pencemaran lingkungan. Pcngabdian kepada masyarakat pesisir ini dilakukan melalui penyuluhan dan kegiatan pembersihan sampah di daerah pesisir yang hertujuan untuk melestarikan ekosistem pesisir dan memperindah hutan mangrove.Pembersihan Sampah
Pendampingan Guru di Lingkungan PAUD Dengan Menggunakan Model Permainan Ular Tangga Pada Masa Pandemi Covid-19 Eky Prasetya Pertiwi; Ianatuz Zahro; H.B.A Jayawardana
Dedication : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 2 (2021)
Publisher : LPPM IKIP Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/dedication.v5i2.541

Abstract

Pendidikan TK merupakan wadah untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak didik sesuai sifat-sifat alami anak, oleh karena itu maka pendidikan taman kanak-kanak dapat berkembang seluruh aspek kepribadiannya melalui proses bermain. Pembelajaran dengan bermain sangat cocok diterapkan pada siswa anak usia dini. Media permainan perlu diterapkan pada implementasi pembelajaran AUD. Salah satunya adalah permainan edukatif ular tangga. Semua siswa sangat antusias dalam melakukan permainan ular tangga sehingga menimbulkan motivasi yang tinggi terutama ketika ada pertanyaan dan perintah dari setiap kotak ular tangga. Konsep dengan mudah di tuangkan dalam kolom-kolom permainan yang ada di ular tangga. Pelaksanaan kegiatan pendampingan dilaksanakan di TK ABA dan Aula Kampus IKIP PGRI Jember. Prosedur kerja yang ditawarkan adalah berupa pendampingan guru TK (pada aspek perkembangan sosial emosi) pada masa pandemic Covid-19. Hasil kegiatan pendampingan menunjukkan bahwa siswa sangat antusias dan semangat dalam melakukan pembelajaran permainan ular tangga yang edukatif, sehingga mampu memberikan konsep materi yang disampaikan.
Inovasi pembelajaran biologi di era revolusi industri 4.0 H.B.A Jayawardana; Rina Sugiarti Dwi Gita
Prosiding Seminar Biologi Vol 6 No 1 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOLOGI DI ERA PANDEMI COVID-19 (OKTOBER 2020)
Publisher : Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/psb.v6i1.15544

Abstract

Pembelajaran merupakan proses interaksi yang sangat penting yang dilakukan oleh peserta didik dengan guru agar tercipta suasana belajar dan mengajar yang bermakna. Belajar akan lebih bermakna apabila proses pembelajaran berpusat pada peserta didik (student centered learning) dan mendorong peserta didik lebih aktif (student active learning). Oleh karena itu, di era digital seperti sekarang ini guru perlu melakukan inovasi pembelajaran yang modern, termasuk pada pembelajaran biologi. Paradigma bahwa pelajaran biologi oleh sebagian peserta didik dianggap sebagai salah satu pelajaran hafalan harus segera dihilangkan dengan melakukan inovasi pembelajaran yang lebih modern, kekinian, dan disesuaikan dengan perkembangan teknologi terkini. Dengan adanya revolusi industri 4.0 sekarang ini yang melibatkan penggunaan teknologi digital dan internet untuk semua (internet of things), inovasi pembelajaran biologi dapat dilakukan dengan berbagai cara. Hal yang penting diperhatikan adalah bagaimana cara mengubah paradigma lama dalam pembelajaran biologi di era revolusi industri 4.0; apa saja yang harus dilakukan dalam rangka menyambut revolusi industri 4.0; dan inovasi pembelajaran apa yang harus dipersiapkan di era revolusi industri 4.0.
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN HYPNOTEACHING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMA/MA Hepta Bungsu Agung Jayawardana; Djukri Djukri
Jurnal Inovasi Pendidikan IPA Vol 1, No 2: October 2015
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.249 KB) | DOI: 10.21831/jipi.v1i2.7502

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) validitas model pembelajaran hypnoteaching beserta perangkat pembelajarannya; (2) pengaruh model pembelajaran hypnoteaching terhadap peningkatan motivasi belajar siswa; dan (3) pengaruh model pembelajaran hypnoteaching terhadap peningkatan hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA/MA. Prosedur pengembangan dalam penelitian ini diadaptasi dari Model Borg Gall yang meliputi studi pendahuluan dan pengumpulan informasi, perencanaan dan perancangan, penyusunan draf model pembelajaran dan validasi, uji coba terbatas dan revisi, uji coba diperluas dan penyempurnaan produk, serta diseminasi dan implementasi produk. Teknik analisis data yang digunakan yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial dengan menggunakan uji multivariat (MANOVA). Hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) Model pembelajaran hypnoteaching beserta perangkatnya, secara empiris valid dan reliabel dengan kategori “Sangat Baik”. (2) Model pembelajaran hypnoteaching mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan motivasi belajar siswa kelas XI SMAN 2 Banguntapan dan MAN Yogyakarta III, hal ini dibuktikan dengan uji MANOVA dengan nilai signifikansi (Sig.) = 0,000 pada taraf kepercayaan 95%. (3) Model pembelajaran hypnoteaching mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas XI SMAN 2 Banguntapan dan MAN Yogyakarta III, yang dibuktikan dengan uji MANOVA dengan nilai signifikansi (Sig.) = 0,000 pada taraf kepercayaan 95%. Kata Kunci: model pembelajaran, hypnoteaching, motivasi belajar, hasil belajar kognitif   DEVELOPING OF HYPNOTEACHING LEARNING MODEL TO IMPROVE THE MOTIVATION AND STUDENT'S LEARNING ACHIEVEMENT OF BIOLOGY OF SENIOR HIGH SCHOOL Abstract This research aims to find out: (1) the validity of hypnoteaching learning model including the learning tools; (2) the effect of hypnoteaching learning model for the increasing of student’s learning motivation; and (3) the effect of hypnoteaching learning model for the increasing of student’s learning achievement of biology in 11th grade of senior high school. The procedure development in this reseach was based on the procedural model sequence that was adapted from Borg Gall Model which included preliminary study and collecting of information, planning and designing, drafting of the learning model and validation, limited experiment and revision, extended experiment and product refining, dissemination, and then product implementation. The techniques of data analysis used are descriptive statistics and inferential statistics that used multivariate analysis (MANOVA). The results of this research are: (1) The hypnoteaching learning model with the tools are empiricly valid and reliabel with has  “the best” category. (2) Hypnoteaching learning model have a significant effect for increasing the student’s learning motivation of 11th grade of 2nd Banguntapan Senior High School and Islamic 3nd Senior High School of Yogyakarta, this is evidenced by MANOVA tes that shows the significant level (Sig.) = 0,000 with the confidence level is 95%. (3) Hypnoteaching learning model have a significant effect for the increasing of student’s learning achievement in 11th grade of 2nd Banguntapan Senior High School and Islamic 3nd Senior High School of Yogyakarta, this is evidenced by MANOVA test that shows the significant level (Sig.) = 0,000 with the confidence level is 95%. Keywords: learning model, hypnoteaching, learning motivation, cognitive learning achievement
THE DEVELOPING OF LEARNING MEDIA BASED ARTICULATE STUDIO’13 IN ASSESSMENT COURSE AT BIOLOGY EDUCATION STUDY PROGRAM Hepta Bungsu Agung Jayawardana; Mochammad Maulana Trianggono
JURNAL PENA SAINS Vol 5, No 1 (2018): Jurnal Pena Sains
Publisher : Program Studi Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jps.v5i1.3882

Abstract

The purpose of the study is developing articulate studio '13 based learning expert validation through the media and examine the effect on the student learning outcomes. The participants include 48 students of biology education IKIP PGRI Jember with One Shot-Case Study design. The data is analyzed descriptively qualitative. The result of the validation is categorized, the feasible learning activity is good, the student's response is well classified and learning outcomes is complete. The conclusion of this study is learning media based articulate studio '13 can improve student motivation and learning outcomes.
IDENTIFIKASI KESULITAN GURU PAUD DI MASA PANDEMI COVID-19 DAN SOLUSINYA H.B.A Jayawardana; Ianatuz Zahro; Eky Prasetya Pertiwi
PAUDIA : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan Anak Usia Dini Vol 9, No 2 (2020): Desember 2020 : PAUDIA (Jurnal Penelitian Dalam Bidang Pendidikan Anak Usia Dini
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/paudia.v9i2.6647

Abstract

Dunia dikejutkan dengan wabah penyakit yang melanda di seluruh negara, yang disebabkan oleh virus Corona jenis baru, yang kemudian oleh World Health Organization (WHO) disebut dengan istilah Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Kasus virus Corona pertama muncul di kota Wuhan (China) pada akhir Desember 2019, kemudian menyebar luas di lebih dari 110 negara di dunia,  sehingga pada0tanggal 110Maret 2020 WHO resmi menyatakan bahwa0Covid-19 sebagai0pandemi global. Pandemi global Covid-19 menyebabkan berbagai macam kesulitan di berbagai sektor termasuk di sektor pendidikan. Untuk mencegah penularan virus, semua sekolah menghentikan proses pembelajaran tatap muka dan diganti dengan sistem pembelajaran dalam jaringan (daring) atau online. Proses pembelajaran daring merupakan hal yang baru terutama bagi guru di pendidikan anak usia dini (PAUD). Proses pembelajaran daring di PAUD berpotensi menimbulkan kesulitan-kesulitan tertentu yang dialami oleh guru maupun orang tua peserta didik. Tujuan penelitian0ini adalah0untuk mengidentifikasi0kesulitan-kesulitan yang dialami oleh guru PAUD di masa pandemi Covid-19. Metode0yang digunakan0adalah survei dan wawancara menggunakan instrumen kuesioner Google Form untuk menghindari kontak fisik dengan responden. Penelitian ini melibatkan 134 responden guru PAUD yang tersebar di Kabupaten Jember. Data penelitian diolah0dan dianalisis0secara0deskriptif kualitatif. Penelitian0dilakukan mulai dari bulan Maret hingga Juni 2020. Hasil penelitian menunjukkan telah teridentifikasi berbagai macam kesulitan yang dialami oleh guru PAUD dalam pembelajaran0daring di masa0pandemi Covid-19 ini0sehingga perlu dilakukan solusi yang konkret untuk mengatasinya.
Implementasi Teori Kognitif Sosial Bandura sebagai Upaya Pengembangan Fungsi dan Peran Sekolah Panggih Priyambodo; Firdaus Firdaus; H.B.A. Jayawardana
JURNAL SPEKTRA Vol 8, No 1 (2022): SPEKTRA: Jurnal Kajian Pendidikan Sains
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika, FITK, UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/spektra.v8i1.233

Abstract

Sekolah memegang peranan penting dalam hal memberdayakan peserta didik sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Penyiapan lingkungan pembelajaran yang tepat berdampak pada situasi pembelajaran. Pembelajaran bermakna menjadikan peserta didik akan lebih mudah dalam mempelajari beragam jenis kemampuan baik pada ranah afektif, kognitif, maupun psikomotorik. Ketercapaian prestasi belajar peserta didik yang optimal secara tidak langsung akan meningkatkan fungsi dan peran sekolah dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya terhadap masyarakat. Guru memiliki keleluasaan dalam menetapkan paradigma pembelajaran dengan tetap mengacu pada kurikulum. Salah satu paradigma pembelajaran yang dapat diterapkan adalah melalui implementasi teori kognitif sosial Bandura. Terdapat tiga komponen yang menjadi fokus perhatian, yaitu: (1) lingkungan yang memberi stimulus; (2) proses kognitif dalam diri peserta didik; serta (3) modifikasi perilaku. Implementasi teori kognitif sosial bandura dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: (1) penyiapan profil kepemimpinan guru sebagai model; (2) penyerapan kultur lokal sebagai basis perilaku model; (3) penciptaan iklim pembelajaran kolaboratif; (4) penguatan self-efficacy, serta (5) penguatan karakter melalui habituasi. Inti dari teori kognitif sosial Bandura adalah penyediaan sumber-sumber perilaku model baik oleh guru maupun peserta didik.