Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Sistem Informasi Geografis Jukung Pedagang Pasar Terapung Kuin Kota Banjarmasin Dewi Nur Indah Sari; Ferry Sobatnu; Nurul Inayah
Jurnal ELTIKOM : Jurnal Teknik Elektro, Teknologi Informasi dan Komputer Vol. 3 No. 1 (2019)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/eltikom.v3i1.82

Abstract

Banjarmasin merupakan ibukota Provinsi Kalimantan Selatan yang dikenal sebagai kota seribu sungai. Kota ini bernama Banjarmasin karena kondisi geografisnya yang dikelilingi oleh sungai besar dan kecil. Salah satu aktivitas masyarakat di atas sungai adalah jual beli di Pasar Terapung. Pasar Terapung tidak memiliki organisasi seperti pada pasar didaratan, sehingga tidak tercatat berapa jumlah pedagang atau pembagian pedagang berdasarkan barang dagangannya. Tujuan dari penelitian ini yaitu membuat Sistem Informasi Geografis Jukung Pedagang di Pasar Terapung Kuin. Penelitian ini menggunakan model sekuensial linier. Data dikumpulkan melalui proses wawancara dan observasi. Hasil penelitian ini yaitu menampilkan data jukung pedagang melalui Peta Rute Jukung Pasar Terapung Kuin dan memvisualisasikan database dalam bentuk tampilan Visual Basic 6.0. Informasi yang ditampilkan antara lain yaitu data pedagang, data teknik jukung, data operasional jukung , data koordinat rumah dan rute perjalanan yang ditempung masing-masing jukung pedagang Pasar Terapung Kuin.
Kajian Geospasial Zonasi Sekolah Di Kota Banjarmasin Adib Muhammad Shodiq; Dewi Nur Indah Sari; Nurul Inayah
POROS TEKNIK Vol. 13 No. 1 (2021)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/porosteknik.v13i1.983

Abstract

Berlakunya Permendikbud 51/2018 menghapus stigma sekolah unggulan dan non-unggulan disetiap daerah. Penerapan zonasi sekolah menyebabkan banyak sekolah yang kelebihan murid dikarenakan berada di lingkungan padat penduduk. Permasalahan di Kota Banjarmasin disebabkan karena adanya Perwalkot Banjarmasin 22/2017 yang mengatur mengenai zonasi sekolah. Peraturan tersebut membatasi zonasi berdasarkan kecamatan, tanpa memperhatikan kedekatan jarak rumah dengan sekolah yang dituju seperti diatur Permendikbud 51/2018 dan 20/2019. Permasalahan kelebihan dan kekurangan murid perlu ditinjau secara komprehensif dari berbagai aspek, salah satunya aspek spasial. Zonasi sekolah yang difokuskan pada penelitian ini adalah zonasi pada Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) dan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN). Metode pada penelitian ini menggunakan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG). Data yang digunakan berupa data primer dan sekunder. Analisisnya menggunakan analisis spasial dengan luaran berupa suatu peta zonasi SMP dan SMA di Kota Banjarmasin. Hasil zonasi ini digunakan untuk memberikan rekomendasi zonasi SMP dan SMA di Kota Banjarmasin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih adanya permasalahan berkaitan dengan penerapan zonasi SMPN dan SMAN di Kota Banjarmasin. Hal ini dibuktikan dengan beberapa analisis yang telah dilakukan yaitu analisis sebaran, analisis spasial buffer, analisis CSRT dan analisis jaringan (Network Analysis). Daerah-daerah yang terdampak dari permasalahan yang timbul diantaranya yaitu Kelurahan Mantuil dan Sungai Lulut.
IDENTIFIKASI KESESUAIAN LAHAN BERDASARKAN ANALISIS KEMAMPUAN RESAPAN AIR TERHADAP RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) DI KECAMATAN BANJARMASIN TIMUR Heny Ningtyas Suhel; Dewi Nur Indah Sari; Yastin David Batara
INTEKNA informasi teknik dan niaga Vol 21 No 2 (2021): Jurnal INTEKNA, Volume 21, No. 2, Nov 2021: 54 - 111
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/intekna.v21i2.1229

Abstract

Kecamatan Banjarmasin Timur memiliki luas wilayah 23,86 km² dengan populasi 116.726 jiwa (BPS Kota Banjarmasin Timur 2019). Bertambahnya jumlah penduduk berpengaruh terhadap penggunaan lahan di wilayah Banjarmasin Timur, pada daerah tersebut banyak mengalami perubahan yang berupa munculnya pemukiman baru dan jenis penggunaan lahan lain yang dapat menurunkan tingkat infiltrasi/ resapan air. Untuk mengetahui resapan air di Kecamatan Banjarmasin Timur menggunakan analisis spasial dengan SIG terhadap RTRW. Metode yang digunakan yaitu metode pembobotan dari 4 parameter yaitu kemiringan lereng, curah hujan, jenis tanah dan tutupan lahan terhadap RTRW. Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis dengan skoring, potensi daerah resapan air dibagi menjadi 3 kelas yaitu kelas berpotensi dengan luas 1.683,085178 Ha, kurang berpotensi dengan luas 7.765285 Ha dan tidak berpotensi dengan luas 5.671225 Ha. Kesesuaian lahan daerah resapan air pada Kecamatan BanjarmasinnTimur terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kecamatan Banjarmasin Timur Tahun 2013 – 2032 dilakukan dengan cara melihat jumlah luasan daerah non vegetasi sebesar 1.377,97 Ha dan vegetasi dan RTH 313,22 Ha. . Wilayah Banjarmasin Timur dengan luasan 1.683,085178 Ha sebagian besar berpotensi resapan air yang baik.
Pembuatan Peta Blok RT Desa Bingkulu Kecamatan Tambang Ulang Nurul Inayah; Ferry Sobatnu; Faris Ade Irawan; Dewi Nur Indah Sari
Jurnal IMPACT: Implementation and Action Vol. 1 No. 1 (2018)
Publisher : Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/impact.v1i1.612

Abstract

ABSTRACT Geodetic science is practically making maps of the earth's surface. Bingkulu village currently has problems with the absence of a village map for village government officials and local residents. The absence of this village map made difficulties for village and community equipment to find out information on Neighborhood Association boundaries and land use in the Bingkulu Village area at Tambang Ulang District. To make a map of the Neighborhood Association boundaries, using survey method with a GPS handheld equipment and identifies the Neighborhood Association boundaries according to the direction from the village officials who is very familiar with the conditions in the field. Making Neighborhood Association boundary maps is done through digitizing in the QGIS application by displaying corrected satellite images. Through the QGIS application, digitization is carried out in accordance with the conditions in the research location, by paying attention to the appearance of the earth in the satellite image of Bingkulu Village. The objects digitized in this process are roads, Neighborhood Association boundaries, village boundaries, public facilities. Furthermore the interpretations did and the result is that land use in Bingkulu Village includes plantations, rice fields, and built land. The Plantations distributed in almost the Bingkulu region with two types of commodities, namely oil palm and rubber trees. In addition, land use in all Bingkulu region is dominated by oil palm plantations. So that oil palm trees are still the main commodity of plantations in Bingkulu Village. Keywords: survey, satellite image, boundary, village
Pemetaan Partisipasif Desa Bingkulu Kecamatan Tambang Ulang Kabupaten Tanah Laut Dewi Nur Indah Sari; Adib Muhammad Shodiq; Nurul Inayah; Yastin David Batara
Jurnal IMPACT: Implementation and Action Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/impact.v2i1.809

Abstract

Desa Bingkulu yang berada di Kecamatan Tambang Ulang memiliki potensi-potensi yang beranekaragam, tetapi belum begitu dikenal masyarakat luas karena kurangnya informasi. Belum adanya proses pemetaan partisipasif dan survey toponimi di Desa Bingkulu menyebabkan sulitnya mengetahui informasi berbasis geografis yang ada di desa tersebut. Ketiadaan peta desa menyulitkan perangkat dan masyarakat desa untuk mengetahui informasi batas administratif, penggunaan lahan serta informasi toponimi di wilayah Desa Bingkulu, Kecamatan Tambang Ulang, Kabupaten Tanah Laut. Melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat dalam rangka tridarma perguruan tinggi tahun 2019, Program Studi DIII Teknik Geodesi melaksanakan pemetaan desa dengan memanfaatkan partisipasi dari masyarakat dan aparatur Desa Bingkulu. Hal ini bertujuan untuk membuat Peta Administratif Desa Bingkulu yang bisa dimanfaatkan maksimal oleh perangkat desa khususnya dan masyarakat desa pada umumnya. Pemetaan partisipasif dilakukan dengan cara survei lapangan dan survei toponimi. Selanjutnya penyajian dari peta desa dilakukan dengan memanfaatkan Sistem Informasi Geografis sehingga dihasilkan peta administratif desa tahun 2019 dan hasil survei toponimi sejarah beserta fasilitas umum yang ada di Desa Bingkulu. Kata Kunci: pemetaan partisipasif, desa, survei toponimi
PEMETAAN LAHAN DAN GEDUNG PONDOK PESANTREN AL-IHSAN BENTOK DENGAN MENGGUNAKAN FOTO UDARA (UAV) DESA BENTOK KAMPUNG Faris Ade Irawan; Arif Eko Wibawanto; Henyningtyas Suhel; Dewi Nur Indah Sari
Jurnal IMPACT: Implementation and Action Vol. 3 No. 1: Jurnal Impact
Publisher : Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/impact.v3i1.985

Abstract

Pondok Pesantren Al-Ihsan Bentok di Desa Bentok Kampung Kecamtan Bat-Bati Kabupaten Tanah Laut merupakan cabang dari Pondok Pesantren Al-Ihsan Tahfizh yang ada di Banjarmasin, Pada akhir Tahun 2003, jumlah santri di Pondok Pesantren Banjarmasin tercatat mencapai 80-an orang. Maka sekitar tahun 2003 itu mulai didirikan cabang Pondok Pesantren Tahfizh Al-Qur’an di daerah-daerah. Sebagai Pondok Pesantren Tahfizh yang baru didirikan, terdapat beberpa permasalahan yang dihadapi salah satunya adalah perlunya peta batas wilayah atau lahan dan suatu inventori aset yang sah, jelas, tegas dan tidak ada sengketa. Sehingga perlu kiranya Perangkat pengurus Pondok Pesantren Al-Ihsan tersebut memiliki peta inventaris batas wilayah atau lahan dan aset yang sesuai dengan keadaan eksisiting (batas patok yang sudah diberikan). Melalui Program Pengabdian Kepada Masyarakat dalam rangka tridharma perguruan tinggi 2019, Program Studi DIII Teknik Geodesi berkeinginan untuk membuat suatu Pemetaan Lahan Dan Gedung Pondok Pesantren Al-Ihsan Bentok Dengan Menggunakan Foto Udara (UAV) Desa Bentok Kampung. Penggunaan wahana drone (UAV) yang menghasilkan foto udara nantinya digunakan sebagai dasar untuk pembuatan peta yang informatif dan jelas.
PEMBUATAN BASIS DATA SEDERHANA KOPERASI KELOMPOK TANI (GAPOKTAN BERKAT KARYA BERSAMA) KELURAHAN LANDASAN ULIN UTARA KECAMATAN LIANG ANGGANG dewi nur indah sari; Arif Eko Wibawanto; Adib Muhammad Shodiq; Nurul Inayah
Jurnal IMPACT: Implementation and Action Vol. 4 No. 1: Jurnal Impact
Publisher : Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/impact.v4i1.1243

Abstract

Didalam kegiatan administrasi koperasi tentunya tidak lepas dari kegiatan manajemen data, baik itu mulai dari data keanggotaan hingga data mengenai supply and demand barang atau jasa hingga pengelolaan Bantuan Langsung Masyarakat- Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (BLM-PUAP), sehingga sangat diperlukan suatu basis data yang terintegrasi dengan komputer. Melalui pembentukan badan hukum koperasi, Gapoktan diharapkan mampu untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan modal usaha, baik secara kualitas maupun kuantitas modal usaha yang dikelola. Permasalahan yang sering dihadapi oleh suatu Koperasi khususnya Koperasi pada kelompok tani adalah dalam memanajemen data, mulai dari data keanggotaan tani hingga data tentang pengelolaan dana BLM-PUAP, dikarenakan selama ini pengelolaan manajemen basis data koperasi khususnya yang dialami pada kelompok tani gapoktan Berkat Karya Bersama masih belum terintegrasi dengan komputer, sehingga pencatatan secara manual. Melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat dalam rangka tridarma perguruan tinggi tahun 2021 ini, Program Studi DIII Teknik Geodesi berkeinginan untuk membuat Sistem Basis Data Sederhana yang bisa dimanfaatkan oleh Pengelola Kelompok Tani Gapoktan Berkat Karya. Sistem ini akan mempermudah pengelolaan Kelompok Tani khususnya bagi pengelola dan anggota pada umunya.
ANALISIS KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN SUBSEKTOR TANAMAN PANGAN DENGAN MEMANFAATKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH dewi nur indah sari
INTEKNA informasi teknik dan niaga Vol 23 No 1 (2023): Jurnal INTEKNA, Volume 23, No. 1, Mei 2023
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komoditas  Unggulan  adalah  sebuah  produk  yang  paling  disukai  dan diproduksi pada suatu daerah tertentu dan dapat bersaing dari daerah lainnya. Dari beberapa komoditas unggulan tanaman pangan yang ada di Kabupaten Hulu Sungai Tengah masih ada yang belum mencukupi kebutuhan pangan didaerahnya. Untuk mengetahui hal tersebut maka perlu dilakukan perhitungan dengan menggunakan metode Location Quetient Analysis. Hasil dari perhitungan Location Quetient Analysis kemudian ditampilkan dalam bentuk peta sebaran komoditas unggulan pertanian. Peta tersebut menampilkan jumlah produksi dari setiap komoditas unggulan subsektor tanaman pangan sehingga dapat  mengetahui wilayah produksi pinggi, sedang dan rendah. Untuk subsektor tanaman pangan Padi dan Kacang Hijau adalah komoditas unggulan yang mencukupi kebutuhan pangan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah karena memiliki nilai Location Quetient lebih dari 1, Maka dari itu untuk komoditas unggulan subsektor pertanian Padi dan Kacang Tanah dapat melakukan kegiatan Impor ke daerah lain. Untuk subsektor tanaman pangan Jagung, Kacang Tanah, Ubi Kayu dan Ubi Jalar masih belum mencukupi kebutuhan pangan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah karena memiliki nilai Location Quetient dibawah angka 1