Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Jurnal Psikoedukasi dan Konseling

Pendekatan Konseling Kelompok Analisis Transaksional Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik SMP Siti Nurdiyaningsih; Asrowi Asrowi; Rian Rokhmad Hidayat
Jurnal Psikoedukasi dan Konseling Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Psikoedukasi dan Konseling
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jpk.v1i2.62019

Abstract

Abstract: The aim of this research was to know the effectiveness of Transactional Analysis group counselling guiding book to improve students’ motivation. This was a Research and Development (R&D). The subjects  of  this  research  was  consist  of  subject  expert  test,  practitioners subject, and the subject of a small group. Data collection technique used questionnaire. Data analysis used Interrater Agreement Model and Wilcoxon Sign Rank Test. The result of analysis showed that test index of Interrater Agreement Model has very good validity with accountability almost  perfect  agreement,  it  meant  the two  experts  gave same assessment to the AT counselling group guiding book. The result from that test is supported by Wilcoxon Sign Rank Test, that was showed there was difference between pre-test score and post-test score of experimental group after given treatment  in  the  form  of  Transactional  Analysis  Group counselling.   The conclusion  of  this  research  was  Transactional  Analysis Group  counselling approach was effective to improve students’ motivation. Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat efektifitas buku pedoman konseling  kelompok AT untuk meningkatkan motivasi belajar Siswa SMP. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Subjek dalam penelitian ini meliputi subjek uji ahli, subjek praktisi, dan subjek kelompok kecil. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dengan menggunakan Interrater Agreement Model dan Wilcoxon Sign Rank Test. Hasil analisis menunjukkan bahwa indeks hasil uji ahli dari Uji Interrater Agreement Model penilaian buku panduan oleh kedua  ahli  memiliki  validitas  sangat  baik  dengan  tingkat kehandalan  almost perfect agreement. Hasil dari uji tersebut didukung dengan Uji Wilcoxon Sign Rank Test, yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara nilai pretest dengan nilai postest kelompok eksperimen setelah diberikan treatment  berupa konseling kelompok Analisis Transaksional. Simpulan penelitian ini adalah pendekatan konseling kelompok Analisis Transaksional efektif untuk meningkatkan  motivasi  belajar  siswa.
Cognitive Restructuring untuk Mengurangi Kenakalan Peserta Didik MTs Ahsaniatil Muawanah; Asrowi Asrowi; Agus Tri Susilo
Jurnal Psikoedukasi dan Konseling Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Psikoedukasi dan Konseling
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jpk.v2i1.23492

Abstract

Abstract: This study aims to examine the effectiveness of cognitive restructuring in reducing juvenile delinquency in MTs students. This research is a quasi-experimental with an experimental design in the form of a Non-Equivalent Control Group Design. The subjects of this study were students, totaling 52 students. Sources of data are students. Data collection techniques in this study used a questionnaire. The data analysis technique used the independent sample t-test formula by comparing the averages of the two groups, namely the experimental group and the control group. The test results on the pretest scores of the experimental group and the control group obtained equivalent results. The test results on the experimental and control groups' post-test scores obtained significant results. Thus there is a difference after the treatment of cognitive restructuring. It shows that there is a significant difference between the control group and the experimental group. With this research, it can be concluded that it effectively reduces student delinquency. Based on these results, it is hoped that it will become a reference for implementing Guidance and Counseling services in helping students concerning cognitive restructuring and juvenile delinquency.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan cognitive restructuring dalam mengurangi kenakalan remaja pada siswa MTs. Penelitian ini merupakan eksperimental semu dengan desain eksperimen berbentuk Non-Equivalent Control Group Design. Subjek penelitian ini adalah peserta didik yang berjumlah 52 peserta didik. Sumber data adalah peserta didik. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket. Teknik analisis data menggunakan rumus independent sample t-test dengan membandingkan rata-rata dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pengujian terhadap skor pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diperoleh hasil yang setara. Hasil pengujian terhadap skor posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diperoleh hasil signifikan, dengan demikian terdapat perbedaan setelah adanya perlakuan pemberian cognitive restructuring. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan adanya penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini efektif untuk mengurangi kenakalan peserta didik. Berdasarkan hasil tersebut,diharapkan menjadi acuan pelaksanaan layanan Bimbingan dan Konseling dalam membantu peserta didik berkaitan dengan cognitive restructuring dan kenakalan remaja
Krisis Kasih Sayang, Kesepian Jiwa, dan Kesiapan Kematian pada Lansia di Panti Jompo Noviatun Puji Astuti; Asrowi Asrowi; Naharus Surur
Jurnal Psikoedukasi dan Konseling Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Psikoedukasi dan Konseling
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jpk.v4i2.46027

Abstract

Abstract: The purpose of this study is to describe the behavior of the crisis of affection, the loneliness of the soul, and readiness for death. This research uses a qualitative approach with a case study method at Panti Wredha Dharma Bhakti Surakarta. Subjects were taken using snowball sampling. Data collection techniques using observation, interviews, and document studies. The results showed that all behaviors that occurred in Y, S, and J regarding the problem of crisis of affection, mental loneliness, and readiness for death, were almost the same. Both have an attitude of indifference, disrespect, and disobedience to personal, family, environmental, and spiritual aspects and feel alienated. The factors that caused Y, S, and J to fall into this problem include internal factors (his desires, desires, and physical conditions that have begun to decline), external factors (closeness to family, lack of friends or relations due to lack of activities outside the orphanage). And economic factors (unfit for habitation and no money). The impacts that occur on Y, S, and J are low self-confidence, fear of being abandoned, problems with closeness with other people, isolation, not having friends, boredom, and always being shrouded in excessive anxiety and fear.Abstrak: Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan perilaku krisis kasih sayang, kesepian jiwa, kesiapan kematian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus di Panti Wredha Dharma Bhakti Surakarta. Pengambilan subjek menggunakan snowball sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Semua perilaku yang terjadi pada Y, S, J terhadap masalah krisis kasih sayang, kesepian jiwa, dan kesiapan kematian, sebenarnya hampir sama. Sama-sama memiliki sikap tidak peduli, sikap tidak menghargai, dan sikap durhaka pada pribadi, keluarga, lingkungan, dan spiritual, serta  memiliki perasaan-perasaan terasing. Faktor-faktor yang menyebabkan Y, S, J terjerumus pada masalah tersebut antara lain faktor internal (keinginannya, hasratnya, dan kondisi fisik yang sudah mulai menurun), faktor eksternal (kedekatannya dengan keluarga, berkurangnya teman atau relasi akibat kurangnya aktifitas di luar panti) dan faktor ekonomi (rumah tidak layak huni dan tidak ada uang). Dampak yang terjadi pada Y, S, J yaitu kepercayaan diri rendah, takut ditelantarkan, masalah kedekatan bersama orang lain, isolasi, tidak mempunyai sahabat, bosan, dan selalu diselimuti rasa cemas dan takut berlebihan.
Keberhasilan Teknik Psikodrama untuk Meningkatkan Sikap Asertif Siswa SMK Pratiwi Kusumaning Tyas; Asrowi Asrowi; Agus Tri Susilo
Jurnal Psikoedukasi dan Konseling Vol 4, No 1 (2020): Jurnal Psikoedukasi dan Konseling
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jpk.v4i1.40632

Abstract

Abstract: This study aims to examine the success of psychodrama techniques in improving assertive communication in vocational students. This experimental study used a pretest-posttest matching control group design. The research subjects were eighteen students selected by the purposive sampling technique. The data collection instrument used an assertive attitude scale—data analysis using Mann-Whitney. The analysis results showed a p-value of 0.000 (0.000<0.05). This difference occurs because of the treatment for the experimental group in the form of psychodrama techniques. The conclusion that can be accepted from the analysis results is that psychodrama techniques are effective for increasing assertiveness in research subjects. This research is expected to become literature in further research on psychodrama to increase assertiveness.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji keberhasilan teknik Psikodrama dalam meningkatkan komunikasi asertif pada siswa SMK. Penelitian eksperimen ini menggunakan pretest posttest matching control group design. Subjek penelitian berjumlah delapan belas siswa yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Instrumen pengumpulan data menggunakan skala sikap asertif. Analisis data menggunakan Mann-Whitney. Hasil analisis menunjukkan p-value 0,000 (0,000<0,05). Perbedaan ini terjadi karena adanya perlakuan untuk kelompok eksperimen berupa teknik psikodrama. Kesimpulan yang dapat diterima dari hasil analisis adalah teknik psikodrama efektif untuk meningkatkan sikap asertif pada subjek penelitian. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi literatur dalam penelitian-penelitian selanjutnya tentang penggunaan teknik psikodrama untuk meningkatkan sikap asertif.
Efektivitas Teknik Modeling untuk Meningkatkan Efikasi Diri Siswa SMK Tiara Anggun Putri Hidayat; Asrowi Asrowi; Rian Rokhmad Hidayat
Jurnal Psikoedukasi dan Konseling Vol 3, No 2 (2019): Jurnal Psikoedukasi dan Konseling
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jpk.v3i2.34416

Abstract

Abstract: The purpose of this study was to test the effectiveness of the modeling technique of group counseling to increase the self-efficacy of vocational students. The research method used in this research is quasi-experimental. The research design used in this study is the equivalent time-series design. The research subjects were students who had low self-efficacy, totaling five people. The data collection technique used is a self-efficacy questionnaire. Based on the results of hypothesis testing, it can be seen that there are differences in pre-test and post-test scores at three stages of counseling implementation. The results of data analysis using the Wilcoxon Signed Rank Test showed significant results in the first, second, and third stages. The conclusion of this research is an effective modeling technique to increase students' self-efficacy.Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah menguji keefektifan konseling kelompok teknik modeling untuk meningkatkan self efficacy peserta didik SMK. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah kuasi eksperimen. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah equivalent time series design. Subjek penelitian adalah siswa yang memiliki self efficacy rendah yang berjumlah 5 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa angket self efficacy. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan skor pre-test dan post-test pada 3 tahap pelaksanaan konseling. Hasil analisis data dengan uji Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan signifikan pada tahap pertama, tahap kedua, dan tahap ketiga. Simpulan hasil penelitian ini adalah teknik modeling efektif untuk meningkatkan self efficacy siswa.
Teknik Brain Gym untuk Meningkatkan Konsentrasi Belajar Ditinjau dari Tingkat Intelligence Quotient Peserta Didik Yesi Kartini; Asrowi Asrowi; Edy Legowo
Jurnal Psikoedukasi dan Konseling Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Psikoedukasi dan Konseling
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jpk.v5i1.47672

Abstract

Abstract: This study aims to examine the use of brain gym techniques to increase learning concentration in terms of the IQ level of students. The research method used is a literature study. Sources of data using reference books, articles, and research journals. The data analysis technique was a content analysis that was then checked for contents between libraries and expert input to avoid misinterpretation due to the author's limitations. The study's results found that: 1) Learning concentration is the ability to focus on the learning activities being carried out or faced by ignoring external disturbances. 2) IQ is the ability of a person that is innate from birth by involving the process of thinking quickly, precisely, and rationally in acting. 3) Brain gym is a series of fun, simple motion exercises to facilitate learning activities by balancing the left and right brain. The conclusion of this study is that brain gym techniques are effective for increasing learning concentration in terms of the IQ level of students.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penggunaan teknik brain gym untuk meningkatkan konsentrasi belajar ditinjau dari tingkat IQ peserta didik. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan. Teknik analisis data yaitu analisis isi yang kemudian dilakukan pengecekan isi antar pustaka dan masukan ahli untuk menghindari adanya kesalahan penafsiran karena keterbatasan penulis. Hasil kajian ditemukan bahwa: 1) Konsentrasi belajar adalah kemampuan untuk memfokuskan perhatian pada kegiatan belajar yang dikerjakan atau dihadapi dengan mengabaikan gangguan dari luar. 2) IQ adalah kemampuan seseorang yang dibawa sejak lahir dengan melibatkan proses berfikir secara cepat, tepat dan rasional dalam berbuat. 3) Brain gym adalah serangkaian latihan gerak sederhana menyenangkan untuk memudahkan aktivitas pembelajaran dengan menyeimbangkan otak kiri dan kanan. Simpulan kajian ini adalah teknik brain gym efektif untuk meningkatkan konsentrasi belajar ditinjau dari tingkat IQ peserta didik. Kata Kunci: Studi Kepustakaan, Teknik Brain Gym, Konsentrasi Belajar, IQ
Efektivitas Bimbingan Kelompok untuk Meningkatkan Penyesuaian Sosial Siswa SMK Galih Waskito; Asrowi Asrowi; Ulya Makhmudah
Jurnal Psikoedukasi dan Konseling Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Psikoedukasi dan Konseling
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jpk.v2i1.23510

Abstract

Abstract: This study aimed to test the effectiveness of group guidance in improving students' social adjustment in vocational high school students. This study used an experimental method with a nonequivalent control group design (nonequivalent pretest-posttest). The subjects in this study were 45 students with low pretest scores. In the implementation of the treatment, the research subjects were divided into two groups: the experimental group was given group guidance, and the control group was given information services as usual. The data collection technique used is a social adjustment questionnaire tested for validity and reliability. Data analysis in this study used the Mann-Whitney test. Based on the results of hypothesis testing, it can be seen that there is a difference in scores between the experimental group and the control group after giving treatment. The results can be concluded that group guidance is practical for improving the social adjustment of class X SMK students. Based on these results, it is hoped that further researchers can develop group guidance to be more comprehensive.Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji keefektifan Bimbingan kelompok untuk meningkatkan Penyesuaian sosial siswa SMK. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan nonequivalent control group design (pretest-postest yang tidak ekuivalen). Subjek dalam penelitian ini adalah 45 peserta didik dengan skor pretest rendah. Pada pelaksanaan treatment, subjek penelitian terbagi dalam dua kelompok yaitu kelompok eksperimen diberikan bimbingan kelompok dan kelompok kontrol diberikan layanan informasi seperti pada umumnya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan angket penyesuaiansosial yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan uji Mann-Whitney. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, dapat diketahui bahwa ada perbedaan skor antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah pemberian treatment. Hasil analisis data dengan uji Mann-Whitney menunjukkan signifikan. Maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan kelompok efektif untuk meningkatkan penyesuaian sosisal peserta didik kelas X SMK. Berdasarkan hasil tersebut, diharapkan bimbingan kelompok dapat dikembangkan oleh peneliti selanjutnya menjadi lebih luas lagi.