Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

EVALUASI HYGIENE SANITASI INDUSTRI PANGAN RUMAH TANGGA (IPRT) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KUALA LEMPUING MUTIA AMRINA ROSADAH; HENNI FEBRIAWATI; AGUS RAMON; OKTARIANITA OKTARIANITA; WULAN ANGRAINI
Journal of Nursing and Public Health Vol 10 No 2 (2022)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Saat ini sebagian besar industri pangan adalah industri pangan berskala rumah tangga. Industri Pangan Rumah Tangga (IPRT) sangat membutuhkan binaan agar produk pangan yang dihasilkan baik dan aman bagi konsumennya dengan memenuhi persyaratan mutu dan keamanan, ada 5 IPRT Di Wilayah Kerja Puskesmas Kuala Lempuing Kota Bengkulu. Observasi awal yang dilakukan peneliti masih ditemukan IPRT yang kurang memperhatikan lingkungan sekitar tempat Industri Pangan Rumah Tangga, kebersihan diri dan belum memenuhi persyaratan hygiene sanitasi Badan Pengawas Obat dan Makanan. Metode: Jenis penelitian ini merupakan penelitian dengan studi deskriptif kuantitatif yang berlandaskan Badan Pengawas Obat dan Makanan, sampel dalam penelitian adalah 5 IPRT di Wilayah Kerja Puskesmas Kuala Lempuing Kota Bengkulu, pengumpulan data menggunakan instrument penilaian IPRT Badan Pengawas Obat dan Makanan. Hasil dan Pembahasan: Hasil penelitian dari 5 IPRT yang terdapat di wilayah kerja puskesmas Kuala Lempuing menunjukkan bahwa ada 2 IPRT yang memiliki penilaian kategori baik ( IPRT Keripik Bawang dan IPRT Kue Tat Pizza), ada 2 IPRT yang memiliki penilaian kategori cukup (IPRT Perut Punai dan IPRT Ikan Bandeng Presto) dan ada 1 IPRT yang memiliki penilaian kategori kurang (IPRT Keripik Pisang). Kesimpulan: Kesimpulan dari hasil penelitian bahwa masih ada IPRT yang belum memenuhi persyaratan hygiene sanitasi sehingga perlu dilakukan pembinaan dan pengawasan dari instansi kesehatan Kota Bengkulu terhadap IPRT yang ada Di Wilayah Kerja Puskesmas Kuala Lempuing Kota Bengkulu.
Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Perilaku Pencegahan Penularan Covid-19 pada Karyawan Universitas Muhammadiyah Bengkulu Bintang Agustina Pratiwi; Febri Aguston; Amin Amin; Oktarianita Oktarianita
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 14, No 1 (2022)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v14i1.123

Abstract

Latar Belakang : Penerapan pencegahan Covid 19 di Universitas Muhammadiyah Bengkulu masih tergolong rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku pencegahan penularan Covid-19 pada karyawan di Universitas Muhammadiyah Bengkulu.Metode : Deskriptif analitik dengan metode kuantitatif. Rancangan waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional. Penelitian dilakukan di Universitas Muhammadiyah Bengkulu pada bulan januari 2022. Sampel diambil dari total populasi yang memenuhi kriteria berjumlah 73 orang. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang sudah valid dan reliabel. Setelah terkumpul data dianalisis univariat dan bivariat (chi squqre).Hasil : Menemukan terdapat 36 orang (49.6%)  dengan kategori pengetahuan kurang baik, sikap kurang baik 35 orang (47.9%) dan sebanyak 43 orang (43.8%) dengan kategori perilaku pencegahan Covid-19 kurang. Terdapat hubungan pengetahuan (p value = 0.000) dan sikap (p value = 0.000) dengan perilaku pencegahan covid 19.Simpulan : Disarankan kepada ibu hamil untuk menjaga pola makan dan berolah raga dengan teratur serta memeriksakan kehamilan secara teratur ke tenaga Kesehatan.Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Perilaku
Kebersihan Cuci Tangan Andry Sartika; Oktarianita Oktarianita; Padila Padila
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia Vol. 5 No. 3 (2022): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bumi Raflesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan perilaku kesehatan pada anak usia sekolah biasanya berkaitan dengan kebersihan perorangan salah satunya kebiasaan mencuci tangan. Anak sekolah sangat rentan terhadap penyakit. Perlu adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman pada remaja terutama tentang perilaku kebiasaan menjaga kebersihan diri. Pendidikan kesehatan menjadi langkah dalam mewujudkan penerapan perilaku bersih dan sehat. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 42 Kota Bengkulu. Kegiatan pengabdian dilakukan pertama dengan melakukan koordinasi kepada pihak sekolah, observasi mengenai kebiasaan perilaku PHBS siswa diketahui dari orbservasi bahwa siswa jarang mencuci tangan setelah beraktivitas, dan hanya menggunakan air saja, pengabdian dilanjutkan dengan penyampaian materi edukasi, praktik langsung dan senam bersama. Hasil setelah memberikan edukasi kesehatan tentang pentingnya mencuci tangan, langkah-langkah cuci tangan serta senam cuci tangan kegiatan berjalan dengan lancar, siswa mendengarkan apa yang disampaikan dan antusias dalam mengikuti setiap kegiatan. Adanya peningkatan pengetahuan, pemahaman dan motivasi siswa untuk mempraktikkan langkah cuci tangan dengan baik dan benar, siswa mampu memberikan jawaban yang tepat mengenai pentingnya mencuci tangan saat sesi tanya jawab. Kata Kunci: Cuci Tangan, Anak Usia Sekolah
Community Personal Hygiene Knowledge and Attitude to Covid-19 Prevention Behavior Nopia Wati; Oktarianita Oktarianita; Andry Sartika
Disease Prevention and Public Health Journal Vol. 17 No. 1 (2023): Disease Prevention and Public Health Journal
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/dpphj.v17i1.7098

Abstract

Background: The rise of Covid-19 cases has become a global issue. The government has issued guidelines for the public to reduce exposure and spread of disease or infection through personal hygiene. The purpose of this study is to ascertain community knowledge and attitudes toward personal hygiene in preventing Covid-19 in Bengkulu City. Method: This research method uses a quantitative approach. This type of research is an observational study with a cross-sectional approach. The sample in this quantitative study was taken using a simple random technique. Based on the calculation of the sample, the minimum sample size is 100 people. Data was collected by distributing questionnaires, univariate and bivariate analyses were performed. Results: The results were there was a significant association between personal hygiene knowledge toward Covid-19 prevention behaviors in Bengkulu City (p<0.05; OR= 2.6; CI 95%= 1.137-5.951). Knowledge is the collection of information about the occurrence and prevention of Covid-19, understood and acquired from the learning process throughout life, in which there are significant associations. In Bengkulu City, there was a significant association between people's attitudes toward personal hygiene and the prevention of Covid-19 (p<0.05; OR= 2.658; CI 95%= 1.184-5.969). Attitude is one of the factors that determine a person's actions in maintaining individual and group good in preventing disease. Conclusion: The results show that personal hygiene knowledge and attitudes are significantly associated with Covid-19 prevention behaviors.
Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Siswa SMP Negeri 6 Kota Bengkulu Henni Febriawati; Wulan Angraini; Oktarianita Oktarianita; Achmad Faisal Rizal
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 4 (2023): Volume 6 No 4 April 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i4.8947

Abstract

ABSTRAK Sebagai institusi pendidikan, sekolah mempunyai peranan dan kedudukan strategis dalam upaya promosi kesehatan. Anak usia sekolah merupakan suatu masa usia anak yang sangat berbeda dengan usia dewasa. Pada periode usia ini, didapatkan banyak permasalahan kesehatan yang sangat menentukan kualitas anak dikemudian hari. Masalah kesehatan tersebut meliputi kesehatan umum, gangguan perkembangan, gangguan perilaku dan gangguan belajar. Permasalahan kesehatan tersebut pada umumnya akan menghambat pencapaian prestasi pada peserta didik disekolah. Pengabdian ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa dalam penerapan perilaku hidup bersih dan sehat pada kehidupan sehari-hari terutama pada lingkungan sekolah. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan metode edukasi kesehatan melalui penyuluhan menggunakan media audio visual dengan tujuan menambah daya tarik siswa sehingga mudah dipahami manfaat dari penerapan pola hidup bersih dan sehat serta dengan mengadakan praktik CTPS dan gotong royong membersihkan lingkungan sekitar sekolah. Hasil kegiatan menunjukkan adanya keinginan siswa untuk mulai peduli terhadap lingkungnnya, antusias siswa/siswi SMP Negeri 6 Kota Bengkulu dalam rangkaian kegiatan mulai dari edukasi kesehatan PHBS meliputi pentingnya konsumsi jajanan sehat, CTPS dan kebersihan lingkungan, praktik CTPS di sekolah hingga kegiatan gotong royong untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah serta terjadinya peningkatan pengetahuan dan pemahaman siswa tentang pentingnya penerapan PHBS di sekolah. Disarankan pihak sekolah untuk dapat meningkatkan pengamalan perilaku hidup bersih dan sehat pada siswa/siswa dengan mengadakan hari kebersihan sekolah serta menyediakan sarana CTPS dan tempat pembuangan sampah. Kata Kunci: PHBS di Sekolah, CTPS, Kebersihan Lingkungan  ABSTRACT As an educational institution, schools have a strategic role and position in health promotion efforts. School-age children are a period of childhood that is very different from adulthood. In this age period, there are many health problems that will determine the quality of children in the future. These health problems include general health, developmental disorders, behavioral disorders and learning disorders. These health problems in general will hinder the achievement of students at school. This service aims to increase students' knowledge and understanding in implementing clean and healthy living behaviors in everyday life, especially in the school environment. This community service is carried out using the health education method through counseling using audio-visual media with the aim of increasing the attractiveness of students so that it is easy to understand the benefits of implementing a clean and healthy lifestyle and by carrying out CTPS practices and mutual cooperation cleaning the environment around the school. The results of the activity showed that there was a desire for students to start caring about their environment, enthusiastic students of SMP Negeri 6 Bengkulu City in a series of activities starting from PHBS health education including the importance of consuming healthy snacks, CTPS and environmental hygiene, practice of CTPS at school to mutual cooperation activities to maintain cleanliness of the school environment as well as an increase in students' knowledge and understanding of the importance of implementing PHBS in schools. It is recommended that the school be able to improve the practice of clean and healthy living behavior in students by holding school cleanliness days and providing CTPS facilities and garbage disposal sites. Keywords: PHBS in School, CTPS, Environmental Cleanliness
Upaya Peningkatan Aktifitas Fisik Melalui Latihan the Six-minute Walk Pada Masyarakat Penderita Gagal Jantung Nurhayati Nurhayati; Fatsiwi Nunik Andari; Ferasinta Ferasinta; Oktarianita Oktarianita
Jurnal of Community Health Development Vol 4 No 1 (2023): Vol 4 No 1 (2023): Journal Of Community Health Development terbitan bulan Januari
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman, Jurusan Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.351 KB) | DOI: 10.20884/1.jchd.2023.4.1.5511

Abstract

Gagal jantung merupakan masalah epidemi global yang angka kejadiannya semakin meningkat baik dalam hal prevalensi, morbiditas dan mortalitas. Gagal jantung menjadi salah satu dari dua penyebab utama kematian di Indonesia dengan jumlah kasus sebanyak 11.34%. Masalah ini menimbulkan masalah fisik, psikologis, sosial, dan ekonomi pada masyarakat. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan oleh dosen dan mahasiswa Prodi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Bengkulu. Beberapa program diantaranya adalah edukasi kesehatan tentang pola hidup sehat dengan gagal jantung yang dimanifestasikan dalam kegiatan latihan the six-minute walk distance. Program ini telah diimplementasikan oleh seluruh pasien binaan sebagai salah satu program rehabilitasi jantung dalam upaya meningkatkan aktifitas fisik pada pasien gagal jantung.
Pemberian ASI eksklusif berdasarkan faktor internal ibu di Desa Sri Kuncoro Kabupaten Bengkulu Tengah Bintang Agustina Pratiwi; Junita Junita; Emi Kosvianti; Oktarianita Oktarianita
MEDIA ILMU KESEHATAN Vol 11 No 3 (2022): Media Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/mik.v11i3.791

Abstract

Background: There are 775 babies exclusively breastfed from 1,150 babies. Mother is the main character in exclusive breastfeeding. To find out the internal maternal factors associated with exclusive breastfeeding. Objective: To determine the internal maternal factors associated with exclusive breastfeeding. Method: Quantitative with cross-sectional research. November–December 2021 was the Sri Kuncoro Health Center's operating area for the analysis. Just 97 moms were included and excluded from the study's 109 total samples. This study's dependent variable is exclusive breastfeeding, and the independent factors include age, education, employment, number of children, and mother knowledge. Data were acquired using valid and reliable questionnaires and analyzed using univariate and bivariate phases.Results: As many as 63.9 per cent of mothers who provide exclusive breastfeeding, 84.5 per cent aged 20-35 years, work in the informal sector 71.1 per cent, have low education 55.7 per cent, number of children ≤ 2 children and have poor knowledge 54.6 per cent. There is a relationship between work, education and knowledge of mothers and exclusive breastfeeding (p-value < 0.05) Conclusion: Mothers will exclusively breastfeed their children if they work in the informal sector, have higher education and are well-rounded