Agnette Tjendanawangi
Universitas Nusa Cendana

Published : 38 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

Kualitas gonad bulubabi Tripneustis gratilla dengan pakan rumput laut yang berbeda Agnette Tjendanawangi; Nicodemus Dahoklory
Jurnal Akuakultur Indonesia Vol. 18 No. 2 (2019): Jurnal Akuakultur Indonesia
Publisher : Indonesian Society of Scientific Aquaculture (ISSA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3501.109 KB) | DOI: 10.19027/jai.18.2.214-221

Abstract

ABSTRAK Kualitas gonad bulubabi Tripneuestes gratilla dipengaruhi oleh jenis rumput laut yang dimakan bulu babi tersebut. Oleh karena itu penelitian dilakukan untuk menganalisis jenis rumput laut yang potensial sebagai sumber karotenoid dan dapat menghasilkan gonad yang berkualitas baik. Penelitian dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap I mengetahui kandungan karotenoid dan β-carotene dari beberapa jenis rumput laut; dan tahap ke II menguji jenis rumput laut yang dapat menghasilkan gonad berkualitas baik. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap yang terdiri atas empat perlakuan pakan makroalga yaitu: 1. Enhalus sp., 2. Sargassum sp, 3. Ulva lactuca, dan 4. Euchema sp. Setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Parameter yang diamati adalah bobot gobad, indeks kematangan gonad, kualitas warna, dan tekstur gonad bulubabi. Hasil penelitian menunjukkan Enhalus memiliki kandungan karotenoid dan β-carotene tertinggi masing-masing sebesar 1.409,53 dan 639,37 mg/kg. Bobot gonad tertinggi sebesar 2,8 g, warna dan tekstur gonad berkualitas baik (skor 3), serta indeks kematangan gonad (IKG) tertinggi sebesar 5,4% dihasilkan pada pemberian pakan Enhalus. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa Enhalus potensial sebagai sumber karotenoid dalam pakan bulu babi T.gratilla dan dapat menghasilkan kualitas gonad yang baik. Kata kunci: bulu babi, karotenoid, kualitas gonad, pakan, rumput laut
PENGARUH JUMLAH KEPADATAN YANG BERBEDA TERHADAP KELULUSHIDUPAN BENIH IKAN MAS (Cyprinus carpio) PADA SISTEM TRANSPORTASI BASAH Markus L Lake; Agnette Tjendanawangi; Sunadji Sunadji
Jurnal Akuatik Vol 2 No 1 (2019): Jurnal Aquatik
Publisher : Nusa Cendana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.13 KB)

Abstract

This study aims to determine the effect of density (Cyprinus carpio) to survival rate of common carp (Cyprinus carpio) with wet transportation system. Research has been conducted on April, 2017. This research used the completely randomized design (CRD) with 3 treatments and 3 replications, namely : A (50 individual/5 liters water), B (100 individual/5 litres water) and C (200 individual/5 liters water). The data was analysed with Analysis of Variance (ANOVA) and Least Significant Different (LSD). The result howed were the highest survival rate obtained treatment by A (85,33%), then treatment B (64%) and treatment C (47,67%). Least significant different (LSD) showed that the treatmens were different significan ly on survival rate at 5% level. Based on the result, it concluse that the density of commin carp give signivicantly effect on the survival rate at wet transportation system. Key words: Carp fish, wet transportation, survival rate.
Perbandingan Pertumbuhan Dan Kelulushidupan Tiram (Crassostrea Cucullata) Yang Dipelihara Dengan Kolektor Dan Tanpa Kolektor Di Perairan Desa Tanah Merah, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang Sisilia Novita Kolo; Agnette Tjendanawangi; Priyo Santoso
Jurnal Akuatik Vol 3 No 1 (2020): Edisi Maret 2020
Publisher : Nusa Cendana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.267 KB)

Abstract

Tiram merupakan hewan moluska dari kelas bivalvia yang tumbuh menjadi larva yangmampu berenang dan memilih substrat yang cocok untuk menempel. Penelitian ini dilaksanakan diperairan Intertidal Desa Tanah Merah Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang selama 3 (tiga) bulan.penelitian ini bersifat experimental yang disusun dengan pola Rancangan Acak Kelompok (RAK)yang terdiri dari empat perlakuan dan tiga ulangan. Data dianalisis dengan Analisis Ragam(ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukanbahwa perlakuan kepadatan berpengaruh sangat nyata (P >0,01) terhadap pertumbuhan dankelulushidupan tiram (Crassostrea cucullata). Nilai pertumbuhan tiram tertinggi terdapat padaperlakuan A dengan kepadatan 20 individu /unit (31,09 mm) dengan pertumbuhan panjang mutlak7,83 mm/bulan dan nilai pertumbuhan terendah terdapat pada perlakuan D 50 individu/unit (29,88mm) dengan pertumbuhan panjang mutlak 6,13 mm/bulan. Sedangkan persentase kelulushidupantiram (Crassostrea cucullata) tertinggi yaitu kepadatan 20 individu/unit (99,16%). Adapunparameter pendukung yaitu pengukuran kualitas air dimana Suhu 30°C - 33°C, pH 7,5 – 7,86,Salinitas 25 - 31 ppt, kecepatan arus berkisar 0,21 - 0,27 m/sec dan kepadatan fitoplakton 360-400ind/l.
Pengaruh penambahan batang pisang (Musapardisiaca formatpyca) yang difermentasi dengan probiotik pada pakan komersial terhadap pertumbuhan ikan bandeng (Chanos chanos) Arnoldus Nahak Seran; Felix Rebhung; Agnette Tjendanawangi
Jurnal Akuatik Vol 3 No 1 (2020): Edisi Maret 2020
Publisher : Nusa Cendana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.725 KB)

Abstract

Penelitian dilakukan berdasarkan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan dengan dosis hasil fermentasi yang berbeda yaitu dosis 5%, dosis 10%, dosis 15% dan pakan komersil tanpa penambahan hasil fermentasi. Parameter yang diamati adalah pertumbuhan mutlak, pertumbuhan spesifik harian, kelangsungan hidup dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pertambahan bobot biomassa benih ikan bandeng tertinggi diperoleh pada perlakuan pemberian dosis probiotik 15 % pakan yaitu rerata pertambahan biomassa 13.47 gram. Pertumbuhan spesifik harian yang menunjukan pertumbuhan bobot tertinggi diperoleh pada perlakuan pemberian dosis 15% pakan yaitu rerata pertambahan biomasa 1.29 gram. Tingkat kelangsungan hidup benih ikan bandeng yang diberi probiotik dengan dosis yang berbeda menghasilkan kelulushidupan 100%. Kisaran kualitas air selama penelitian masih layak untuk menunjang pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan bandeng, yaitu suhu bekisar 30-32°C, pH air bekisar antara 7.2- 8.3,dan salinitas bekisar 28-29 ppt. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penambahan probiotik pada batang pisang dapat meningkatkan pertumbuhan dan kelulushanhidupan ikan bandeng. Kata kunci: Ikan bandeng, Kualitas Air, Pakan Komersil, Pertumbuhan, Probiotik.
Beberapa aspek reproduksi ikan nipi (Hemiramphus sp); suatu studi pendahuluan tentang berkurangnya populasi ikan nipi di Propinsi NTT Yulianus Linggi; Marcelien Dj Ratoe Oedjoe; Agnette Tjendanawangi
Jurnal Akuatik Vol 4 No 1 (2021): Maret
Publisher : Nusa Cendana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.091 KB)

Abstract

Ikan nipi (Hemiramphus sp) adalah ikan yang tergolong cukup populer bagi masyarakat NTT karena harganya murah dan rasanya cukup gurih. Beberapa tahun belakangan kelimpahan ikan nipi di pasar-pasar tradisional di wilayah NTT mulai berkurang, namun belum ada laporan ilmiah mengenai penyebab berkurangnya populasi ikan nipi tersebut. Penelitian ini merupakan studi pendahuluan tentang berkurangnya populasi ikan nipi yang tertangkap di perairan-perairan NTT. Penelitian diawali dengan studi aspek reproduksi karena ikan nipi merupakan ikan musiman yang diduga melakukan ruaya ke perairan dangkal untuk melakukan pemijahan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui beberapa aspek reproduksi yang berhubungan dengan terjadinya ruaya yang mempengaruhi musim penangkapan. Penelitian dilakukan dengan cara mengumpulkan hasil tangkapan nelayan secara acak di beberapa lokasi kemudian mengamati morfometrik seperti panjang (mm), bobot (gram), TKG, kondisi gonad dan oosit. Hasil penelitian menunjukkan ukuran ikan nipi yang ditangkap di Perairan NTT yakni: panjang 148 – 220 mm dan berat 48,9 – 81,7 g. Individu terkecil yang sudah matang (tingkat IV) adalah 169 mm (berat 48,9 gram) dan, TKG terendah adalah tingkat II. Jumlah ikan nipi yang matang pada bulan Agustus rata-rata sebesar 58,08% dan terendah pada Bulan oktober yakni rata-rata 5,56 %. Pada bulan Juni jumlah ikan yang belum matang rata-rata pada tingkat II sebesar 35%, tingkat III sebesar 41,83% dan terus menurun hinggga pada bulan September tersisa 3,21 %. Sedang Jumlah ikan yang telah salin (tingkat V) mencapai puncak (52,71%) pada bulan September. Setelah pertengahan Oktober tidak ditemukan lagi ikan nipi di pasaran yang menandakan ikan nipi telah kembali ke habitat semula. Disimpulkan bahwa ikan nipi yang tertangkap di Perairan NTT sedang melakukan ruaya reproduksi yang memijah pada Bulan Agustus hingga September. Kata Kunci: Hemiramphus, musim-memijah, ruaya.
Pengaruh pemberian pakan berbasis lamun (Enhalus acoroides) terhadap daya tetas telur dan kelangsungan hidup larva bulu babi (Tripneustes gratilla) Yoseph Ch. I Meni; Agnette Tjendanawangi; Ridwan Tobuku
Jurnal Akuatik Vol 4 No 1 (2021): Maret
Publisher : Nusa Cendana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.09 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan 2 bulan, di Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Nusa Cendana, Kupang. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui pengaruh persentase tepung lamun (Enhalus acoroides) terhadap daya tetas telur dan kelangsungan hidup larva bulu babi (Tripneustes gratilla) dan untuk mengetahui persentase penggunaan lamun yang optimal sehingga menghasilkan daya tetas telur dan kelangsungan hidup larva bulu babi (Tripneustes gratilla) yang tinggi. Lamun (Enhalus acoroides) mengandung karotenoid yang dapat diubah tubuh menjadi vitamin A yang dapat berperan sebagai anioksidan dan peningkatan immunostimulan sehingga melindungi embrio dari kematian jaringan agar embrio dapat berkembang dengan bai dan menghasilkan daya tetas telur dan kelangsungan hidup larva yang tinggi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dosis lamun (Enhalus acoroides) yang berbeda yaitu 10%, 20% dan 30%. Bulu babi dipelihara dengan kepadatan 10 ekor pada setiap aquarium dengan berat 50-60 gram, Setiap hari bulubabi diberi pakan dengan dosis 5% dari bobot tubuh sampai TKG IV. Hasil penelitian menunjukan dosis yang optimal yaitu 20% dengan hasil daya tetas telur sebanyak 9,47% dan kelangsungan hidup larva sebesar 47,06%. Hasil ANOVA menunjukkan perlakuan dosis lamun (Enhalus acoroides) yang berbeda memberikan pengaruh yang signifikan terhadap derajat penetasan telur dan kelangsungan hidup larva. Kata kunci: Bulu babi (Tripneustes gratilla), Lamun (Enhalus acoroides), TKG IV.
Pengaruh jarak tanam yang berbeda terhadap pertumbuhan rumput laut Caulerpa racemossa Oktovianus Bistolen; Agnette Tjendanawangi; Yuliana Salosso
Jurnal Akuatik Vol 4 No 1 (2021): Maret
Publisher : Nusa Cendana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.008 KB)

Abstract

Salah satu spesies rumput laut yang potensial untuk dikembangkan adalah Caulerpa racemosa. Caulerpa racemosa mengandung vitamin A, B1, C, antioksidan, dan asam folik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jarak tanam dan jarak tanam yang tepat terhadap pertumbuhan C. racemosa yang dibudidaya dengan metode long line menggunakan kantong jaring dan penelitian ini telah dilaksanakan selama 2 bulan, mulai dari bulan November hingga bulan Desember tahun 2018 yang bertempat di Perairan Semau Desa Hansisi, Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 3 perlakuan dan 3 ulangan yaitu A ( Jarak Tanam 20 cm), B ( Jarak Tanam 40 cm); dan perlakuan C ( Jarak Tanam 60 cm). Parameter yang diukur adalah laju pertumbuhan harian dan pertumbuhan mutlak. Hasil penelitian mendapatkan laju pertumbuhan harian dan pertumbuhan mutlak tertinggi ( 1, 74 g% / hari dan 67, 15 g ) dihasilkan pada perlakuan jarak tanam 60 cm, sedangkan terendah ( 1, 24 g% / hari dan 41, 72 g ) dihasilkan pada perlakuan jarak tanam 20 cm. Hasil ANOVA menunjukan jarak tanam 20, 40, dan 60 cm memberikan pengaruh yang sangat nyata P > 0,05 terhadap laju pertumbuhan harian dan pertumbuhan mutlak Caulerpa racemossa. Kata Kunci : Caulerpa racemossa, Jarak Tanam, Pertumbuhan
Pengaruh kejut suhu terhadap proses pemijahan bulubabi Tripneustes gratilla pada media terkontrol Kornelis K Jemu; Agnette Tjendanawangi; Nicodemus Dahoklory
Jurnal Akuatik Vol 4 No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Nusa Cendana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.339 KB) | DOI: 10.1007/aquatik.v4i2.5356

Abstract

Perubahan lingkungan suhu perairan dapat menyebabkan stress pada biota perairan yang dapat mempengaruhi proses pemijahan, perkembangan dan pertumbuhan bulubabi T. gratilla, bahkan dapat menyebabkan kematian apabila perubahan yang terjadi melewati batas toleransi. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai Agustus 2020, di Laboratorium Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Nusa Cendana, Kupang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui suhu yang efektif untuk merangsang pemijahan dan pengaruh kejut suhu terhadap persentase pemijahan bulubabi T. gratilla. Penelitian ini mengunakan kejut suhu selama 5 menit dengan empat perlakuan dan tiga ulangan dengan menaikan dan menurunkan suhu dari suhu pemeliharaan 27 0C untuk merangsang pemijahan pada induk bulubabi T. gratilla. Kejut suhu yang digunakan yaitu menaikan suhu 3 0C dan 6 0C menggunakan heater dan menurunkan suhu 6 0C dan 3 0C mengunakan es batu. Bulubabi yang digunakan diambil dari perairan Bolok dengan diameter 50-60 mm dan dipelihara dalam akuarim dengan kepadatan 5 ekor / akuarium, selama pemeliharaan bulubabi diberi pakan berbasis Enhalus 10% yang diberikan secara adlibitum hingga matang gonad. Hasil penelitian menunjukan suhu yang efektif yaitu penurunan suhu 3 0C dari suhu 27 0C menjadi 24 0C dengan persentase pemijahan 86,6% dan persentase telur terbuahi yaitu 35,57%. Hasil anova menunjukan kejut suhu berpengaruh signifikan terhadap pemijahan bulubabi T. gratilla (P < 0.05). Metode kejut suhu dapat digunakan untuk merangsang pemijahan pada bulubabi T. gratilla. Kata kunci: bulubabi T. gratilla, kejut suhu, pemijahan.
PENGARUH PERBEDAAN DIAMETER TALI NILON SEBAGAI BAHAN KOLEKTOR TERHADAP JUMLAH PENEMPELAN SPAT, KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN TIRAM MUTIARA (Pinctada maxima) Party A.T Langkameng; Sunadji Sunadji; Agnette Tjendanawangi
Jurnal Akuatik Vol 4 No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Nusa Cendana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.247 KB) | DOI: 10.1007/aquatik.v4i2.5361

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan diameter tali nilon sebagai bahan kolektor terhadap jumlah penempelan spat tirammutiara dan diameter tali nilon yang optimal menghasilkan jumlah penempelan spat tirammutiara. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan dan bertempat di laboratorium PT. Timor Otsuki Mutiara (TOM), Kabupaten/Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan, yaitu : Perlakuan A (kolektor dengan diameter 3 mm); Perlakuan B (kolektor dengan diameter 9 mm); Perlakuan C (kolektor dengan diameter 12mm); dan Kontrol (kolektor dengan diameter 6 mm). Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu perlakuan C (12 mm) memiliki kelimpahan spat tertinggi sebesar 24800 Ind/m2 dan kelimpahan spat terendah terdapat pada perlakuan A (2511,1113 ind/m2) yang lebih besar dari kontrol (2625,926 ind/m2). Pertumbuhan panjang spat yang paling tinggi pada perlakuan C (1585 µ) dan paling rendah terdapat pada perlakuan A (1180 µ). Kelangsungan hidup pada perlakuan B (86,28 %) lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan A (9,37 %), perlakuan C (69,32 %) dan Kontrol (39,26 %). Hasil anova menunjukkan perbedaan tali nilon memberikan pengaruh yang nyata (P > 0,05) terhadap jumlah spat yang menempel, pertumbuhan, dan kelangsungan hidup tiram mutiara (Pinctada maxima). Jika menggunakan tali nilon sebagai kolektor, sebaiknya menggunakan tali dengan ukuran 9 mm dan dengan menggunakan jenis tali yang berbeda sebagai kolektor. Kata kunci: Tiram mutiara (Pinctada maxima), diameter tali nilon
Subtitusi Tepung Kepala Udang dengan Tepung Daun Kesambi (Scheichera oleosa) Untuk Meningkatkan Laju Pertumbuhan Ikan Bandeng (Chanos chanos) Rachel F Tabun; Agnette Tjendanawangi; Ade Y.H Lukas
Jurnal Akuatik Vol 4 No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Nusa Cendana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.895 KB) | DOI: 10.1007/aquatik.v4i2.5558

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu pada Bulan November 2020 - Januari 2021, bertempat di desa Bipolo, kabupaten Kupang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh subtitusi tepung kepala udang dengan tepung daun kesambi (Scheichera oleosa) untuk meningkatkan laju pertumbuhan Ikan Bandeng (Chanos chanos). Perlakuan yang digunakan yaitu pemberian tepung kepala udang dan tepung daun kesambi dengan kombinasi tepung kepala udang : tepung daun kesambi masing-masing sebesar (10% : 30%) ; (20% : 20%) ; (30% : 10%). Pemberian tepung kepala udang 30% + tepung daun kesambi 10% pada minggu ke-8 menjadi laju pertumbuhan tertinggi yaitu 6,68 gram/minggu. Kata kunci : ikan bandeng (C. chanos), tepung kepala udang , tepung daun kesambi