Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK BOKASHI SLUDGE BIOGAS LEVEL 0, 15 DAN 30 ton/ha TERHADAP PERTUMBUHAN KEMBALI RUMPUT ODOT (Pennisetum purpureum cv. Mott) Melvin Ndena Mbani; I Made Adi Sudarma
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 2 No 9: Februari 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v2i9.1252

Abstract

Pemberian pupuk bokashi sludge biogas diharapkan mampu mencukupi kebutuhan unsur hara rumput Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott). Penelitian bertujuan untuk mencari tahu pengaruh pemberian pupuk bokashi sludge biogas terhadap pertumbuhan dan produksi rumput Odot. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kawangu, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 3 perlakuan dan 4 ulangan yaitu P0 (kontrol), P1 (15 ton/ha), dan P2 (30 ton/ha) dimana setiap unit percobaan terdiri dari 9 anakan sehingga terdapat 108 anakan. Parameter yang diamati ialah tinggi tanaman, panjang daun dan berat segar. Data yang didapatkan dianalisis menggunakan uji ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Duncan (P<0,05). Hasil analisis menunjukan bahwa pemberian pupuk bokashi sludge biogas menunjukan adanya pengaruh yang nyata pada tinggi tanaman dan produksi berat segar rumput Odot. Penggunaan pupuk bokashi sludge biogas hingga 30ton/ha mampu memberikan hasil terbaik pada pertumbuhan dan produksi bahan segar rumput Odot.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK BOKASHI SLUDGE BIOGAS PADA LEVEL BERBEDA ( 0; 7,5; 15 DAN 22,5 TON/HA) TERHADAP PERTUMBUHAN KEMBALI RUMPUT ODOT (Pennisetum purpureum cv. Mott) Yizrael Kamara Praing; I Made Adi Sudarma
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 2 No 11: April 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v2i11.1294

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk bokashi sludge biogas padalevel 0; 7,5; 15; dan 22,5 ton/ha terhadap pertubuhan kembali rumput Odot. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan setiap perlakuan masing – masing memiliki 4 ulangan, dimana dalam setiap ulangan rumput Odot terdiri dari 9 stek/anakan sehingga total 144 unit percobaan. Perlakuan yang di gunakan yakni P0: Rumput Odot tanpa menggunakan pupuk, P1: Rumput Odot dengan menggunakan pupuk bokashi sludge biogas pada level 7,5 ton/ha, P2: Rumput Odot dengan menggunakan pupuk bokashi sludge biogas pada level 15 ton/ha, P3: Rumput Odot dengan menggunakan pupuk bokashi sludge biogas pada level 22,5ton/ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk bokashi sludge biogas pada level yang berbeda tidak memberikan pengaruh yang nyata pada tinggi tanaman dan panjang daun. Pemberian pupuk bokashi sludge biogas dengan level 22,5 ton/ha memberikan pengaruh nyata terhadap produksi berat segar rumput Odot pada pertumbuhan kedua. Disimpulkan bahwa penggunaan pupuk Bokashi hingga 22,5 ton/ha mampu memberikan hasil yang terbaik.
PERTUMBUHAN KEMBALI RUMPUT ODOT YANG DI BERIKAN PUPUK BOKASI SLUDGE BIOGAS DENGAN LEVEL 0, 10 DAN 20 TON/HEKTAR DI KABUPATEN SUMBA TIMUR Ningsihyani Kuku Yowa; I Made Adi Sudarma
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 2 No 11: April 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v2i11.1299

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari pemberian penggunaan pupuk sludge biogas dengan level 0, 10 dan 20 ton/ha terhadap pertumbuhan kembali rumput Odot. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kawangu Kecamatan Pandawai Kabupaten Sumba Timur. Penelitian ini menggunakan alat dan bahan berupa pupuk sludge biogas, bedengan tanah ukuran 160 x 160 cm, EM4, gula, sekam, dedak, air, parang, linggis, sabit, terpal, pita ukur, timbangan, sekop, karung, ember, alat tulis, pengukur suhu lingkungan dan plat drum. Adapun Rancangan yang di pakai untuk penelitian ini ialah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 4 ulangan dimana setiap ulangan (bedengan) terdiri dari 9 anakan/stek rumput Odot sehingga total terdapat 108 rumpun tanaman rumput odot. Perlakuan yang diberikan adalah P0 (kontrol/tanpa pupuk), P1 (pupuk sludge biogas dengan dosis 10 ton/ha) dan P2 (pupuk biogas dengan dosis 20 ton/ha). Data dianalisis menggunakan analisis of varians dengan tingkat kepercayaan 95%. Pengukuran tingkat signifikansi antar perlakuan dilakukan dengan uji jarak berganda Duncan menggunakan program SPSS 18.0 for windows. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang nyata (P<0,05) pada variabel produksi berat segar dan panjang daun rumput Odot namun tidak terdapat perbedaan nyata pada variabel tinggi tanaman rumput Odot. Disimpulkan bahwa penggunaan pupuk bokashi sludge biogas pada tanaman rumput Odot pada pemberian level 20 ton/ha mampu memberikan hasil terbaik.
Analisis Kandungan Nutrisi Dedak Padi sebagai Pakan Ternak dan Pendapatan Usaha Penggilingan Padi di Umalulu, Kabupaten Sumba Timur Jintonius Rihi Mila; I Made Adi Sudarma
Buletin Peternakan Tropis Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/bpt.2.2.90-97

Abstract

Dedak padi merupakan bahan pakan untuk ternak, dimana jenis pakan ini mudah ditemukan, harga relatif murah, dan memiliki kandungan nutrisi yang cukup. Namun terkadang kandungan nutrisi dedak mulai diragukan karena ada kecenderungan serat kasar yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan nutrisi dedak padi yang dijadikan sebagai pakan ternak dan analisis pendapatan usaha penggilingan padi. Responden yang diambil berjumlah 14 pemilik usaha penggilingan padi. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Umalulu Kabupaten Sumba Timur mulai dari bulan Juli sampai bulan Agustus di tahun 2021. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Penentuan sampel dilakukan secara sensus dan untuk analisis kandungan nutrisi dedak menggunakan stratifikasi random sampling (acak) dengan sampel sebanyak 6 sampel. Analisis kandungan nutrisi dedak padi menggunakan analisis proksimat. Analisis data untuk menghitung rata-rata pendapatan usaha penggilingan padi menggunakan aplikasi MS Excel. Sementara rata-rata kandungan nutrisi dedak padi yang mengandung sekam adalah bahan kering 89,836%, protein kasar 9,831%, dan serat kasar 14,717%. Jadi, dedak padi yang dihasilkan di Kecamatan Umalulu tidak ada yang memenuhi standar mutu pakan.
PBB, EFISIENSI PAKAN DAN IOFC PADA PENGGEMUKKAN TERNAK ITIK YANG DIBERIKAN RANSUM DENGAN LEVEL KONSENTRAT YANG BERBEDA Suryanta U. Radandima; I Made Adi Sudarma; I. P. Sirappa
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 5, No 3 (2022): JURNAL PETERNAKAN (JURNAL OF ANIMAL SCIENCE)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jac.v6i1.4753

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui PBB, efisiensi ransum dan IOFC pada ternak itik yang diberikan ransum dengan level konsetrat yang berbeda dengan masa pemeliharaan 8 minggu. Penelitian dilakukan di Kalu Kelurahan Prailiu- Kec. Kambera dimulai dari bulan Desember 2020 sampai Februari 2021. Penelitian menggunakan itik umur 2 minggu sebanyak 36 ekor ditempatkan dalam kandang 1x1 m dimana masing-masing kandang terdiri dari 3 ekor ternak itik. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah: pakan komersial BR2 100% (P0); pakan komersial BR2 50% + pakan rekayasa penggemukan ternak itik 50% (P1); dan pakan rekayasa penggemukan ternak itik 100% (P2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan rekayasa penggemukan ternak itik (P2) tidak memberikan pengaruh nyata terhadap pertambahan bobot badan total ternak itik namun memberikan dampak potensi pendapatan efisiesi pakan dan income offer feed cost yang jauh lebih besar. Ransum (P2) dapat dijadikan ransum penggemukan ternak itik dengan pemberian 100% untuk pemeliharaan umur 2-10 minggu.
PENGARUH PUPUK BOKASHI FESES KAMBING DENGAN LEVEL YANG BERBEDA TERHADAP PRODUKTIVITAS RUMPUT RAJA (Pennisetum purpureophoides) Muhammad Safuad; I Made Adi Sudarma; Marselinus Hambakodu
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 5, No 3 (2022): JURNAL PETERNAKAN (JURNAL OF ANIMAL SCIENCE)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jac.v6i1.4914

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk bokasi feses kambing dengan level yang berbeda terhadap produktivitas rumput raja (Pennisetum   purpureophoides). Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Kambaniru, Kecamatan Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur. Penelitian menggunakan metode eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL) 5 perlakuan dan 3 ulangan yakni P0= kontrol, P1= pupuk bokasi feses kambing50 g/polybag, P2= pupuk bokasi feses kambing 100 g/polybag,  P3= feses kambing 150 g/polybag dan P4 = feses kambing 200 g/polybag. Variabel yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah anakan, produksi berat segar, produksi berat kering, dan produksi bahan kering. Hasil penelitian menunjukan perlakuan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap jumlah anakan, produksi berat segar, produksi berat kering, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan produksi bahan kering rumput raja (Pennisetum   purpureophoides). Kesimpulan, penggunaan dosis pupuk bokasi feses kambing 200 gram / polybag lebih baik terhadap pertumbuhan dan produksi rumput raja (Pennisetum   purpureophoides).
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK BOKASHI SLUDGE BIOGAS DAUN LAMTORO DENGAN LEVEL YANG BERBEDA (0, 250, 500, 750, DAN 1000 GRAM/POLYBAG) PADA TANAMAN LAMTORO TARRAMBA I Made Adi Sudarma; Lukas Lowu Dawa
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Peternakan ( Jurnal Of Animal Science )
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jac.v6i2.7280

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk bokashi sludge biogas daun lamtoro dengan level yang berbeda terhadap pertambahan tinggi tanaman lamtoro, diameter batang lamtoro dan jumlah helai daun lamtoro tarramba. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yaitu dengan 4 perlakuan 5 ulangan, adapun perlakuan P0= tanpa pemberian pupuk bokashi, P1= pemberian pupuk bokashi (250) gram, P2= pemberian pupuk bokashi (500) gram, P3= pemberian pupuk bokashi (750) gram, dan P4= (1000) gram pupuk. Adapun variabel yang di teliti yaitu tinggi tanaman lamtoro, diameter batang lamtoro dan jumlah helai daun majemuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang nyata (P<0,05) pada pertumbuhan awal tanaman lamtoro yang diberikan pupuk bokashi daun lamtoro untuk setiap variabel. Pertumbuhan tanaman lamtoro Tarramba dengan pemberian pupuk bokashi sludge biogas daun lamtoro pada perlakuan level terbaik P2(500) gram/polybag pada minggu ke 6 dimana ditemukan tinggi tanaman sebesar 48,00 cm, diameter batang 3,4 cm, dan jumlah helai daun 144 helai. Disimpulkan bahwa pemberian pupuk sludge biogas daun lamtoro pada dosis 500 gram/polybag sudah cukup memberikan hasil pertumbuhan awal yang baik bagi tanaman lamtoro tarramba.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK BOKASHI SLUDGE BIOGAS DAUN KALIANDRA DENGAN LEVEL YANG BERBEDA (0, 200, 400, 600, DAN 800 GRAM/POLYBAG) PADA PERTUMBUHAN AWAL TANAMAN LAMTORO TARRAMBA I Made Adi Sudarma; Hendrik Adu Nara
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Peternakan ( Jurnal Of Animal Science )
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jac.v6i2.7281

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk bokashi sludge biogas daun kaliandra dengan level yang berbeda 0, 200, 400, 600 dan 800 gram/polybag pada tanaman lamtoro Tarramba (Leucaena Leucacephala cv Tarramba). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan sehingga terdapat 20 unit anakan lamtoro tarramba. Adapun perlakuan yang diberikan yaitu P0 (kontrol) atau tanpa pemberian pupuk, pemberian pupuk P1(200)gram/polybag, pemberian pupuk P2 (400) gram/polybag, pemberian pupuk P3 (600) gram/polybag, pemberian pupuk P4 (800) gram/polybag.  Variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman, diameter batang, dan jumlah daun (helai). Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan nyata (P<0,05) pemberian pupuk dibandingkan tanpa pemberian pupuk pada pertumbuhan awal tanaman lamtoro. Perlakuan level P4 (800) gram memperlihatkan data tertinggi pada minggu ke 10 baik pada tinggi tanaman 84,00cm, diameter batang 5,40 dan jumlah daun 162,33 helai. Disimpulkan bahwa semakin banyak pupuk yang diberikan maka menghasilkan pertumbuhan yang semakin baik.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK BOKASI SLUDGE BIOGAS DAUN GAMAL DENGAN LEVEL BERBEDA (0, 200, 400, 600 DAN 800 GRAM/POLYBAG) PADA PERTUMBUHAN AWAL TANAMAN LAMTORO TARRAMBA I Made Adi Sudarma; Umbu Aron Praimajangi
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Peternakan ( Jurnal Of Animal Science )
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jac.v6i2.7282

Abstract

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHA PETERNAKAN SAPI DI DESA PALAKAHEMBI KECAMATAN PANDAWAI KABUPATEN SUMBA TIMUR Yohanis Frans Ratu Pada; I Made Adi Sudarma
Jurnal Ilmiah Maju Vol 5 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Maju Vol.5 No.1 Januari - Juni 2022
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor umur, pendidikan, pengalaman beternak, jumlah tanggungan keluarga dan jumlah kepemilikan terhadap pendapatan usaha ternak sapi di Desa Palakahembi Kecamatan Pandawai. Metode penelitian yang digunanakan adalah metode sensus dengan wawancara langsung menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan kepada peternak sebanyak 48 responden di Desa Palakahembi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya terdapat 1 faktor yang mempengaruhi pendapatan usaha ternak sapi yaitu factor kepemilikan ternak, sedangkan faktor lainnya seperti umur, pendidikan, pengalaman beternak dan tanggungan keluarga tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap pendapatan usaha ternak sapi. Berdasarkan hasil analisis pendapatan, usaha ternak sapi mampu memberikan pendapatan sebesar Rp13.531.458/tahun/peternak dengan rasio B/C sebesar 24,52.