Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Development of Physical and Earth and Space Science Content Problems Based on PISA in Class VIII Junior High School Nely Andriani; Benni Benni; Zulherman Zulherman; Sudirman Sudirman
Kasuari: Physics Education Journal (KPEJ) Vol 1, No 2 (2018): December 2018
Publisher : Universitas Papua, Jurusan Pendidikan Fisika FKIP Unipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.845 KB) | DOI: 10.37891/kpej.v1i2.30

Abstract

PISA-based science problem instruments have been developed on physical, earth and space content that is valid, practical and reliable. The PISA-based question instrument was developed used as one of the teaching materials in science learning in junior high school so students are familiar with the problem of metacognitive dimensions.The development model used is the development model of Borg and Gall. The subject of this study is a PISA-based science problem instrument for earth and space physical and content content. Data were collected using walkthroughs, questionnaires, and tests. While the instruments of data collection using a validation sheet, questionnaire questionnaire, and test questions. The data obtained were then analyzed descriptively. The results showed that the product developed was very valid with an average of 4.6; practical with an average of 0.88; and reliable with an average of 0.88. Based on the results of the research obtained, it was concluded that the PISA-based science problem instrument for physical content and earth and space content is feasible to use.
Analysis of Science Process Skills for Student in Basic Physics Course Saparini Saparini; Nely Andriani; Abidin Pasaribu
Kasuari: Physics Education Journal (KPEJ) Vol 2, No 1 (2019): June 2019
Publisher : Universitas Papua, Jurusan Pendidikan Fisika FKIP Unipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37891/kpej.v2i1.60

Abstract

The low cognitive learning outcomes and science process skills of students encourage the need for learning that not only emphasizes learning outcomes but also the learning process. The purpose of the research is to (1) find out the profile of science process skills of students when attending basic physics practicum lectures, and (2) to find out the most dominant science process skills in students while attending basic physics practicum lectures. The research method used is descriptive method with a qualitative approach. The subject of this study was chosen by purposive sampling and obtained by students of the 2017/2018 academic year Physics Education study program FKIP Sriwijaya University. The research data was collected using documentation techniques, observation, and interviews. The data obtained is then processed through the stages of data reduction, data presentation, data analysis, and conclusion drawing. Data analysis was carried out descriptively, so as to increase trust in the results of the study triangulation of data collection techniques was conducted. The research that has been done obtained results that (1) science process skills of students while following the basic physics practicum lectures in the high category that is equal to 68.1%; (2) the dominant science process skills namely observing skills of 91.0% are very high categories and measure 91.1% in very high categories. The results of the study illustrate that the implementation of basic physics practicums still needs improvement to train students' science process skills.
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar di SMPN 2 Tanjung Lago Henny Lestari; Fuad Abd. Rachman; Nely Andriani
Seminar Nasional Pendidikan IPA Tahun 2021 Vol 1, No 1 (2017): Prosiding Seminar Pendidikan IPA
Publisher : Seminar Nasional Pendidikan IPA Tahun 2021

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.043 KB)

Abstract

Telah dilaksanakan penelitian untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT) terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa di kelas VII SMPN 2 Tanjung Lago. TGT merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament yang dapat memotivasi siswa, saling membantu dan kerja sama dalam kelompok serta pertandingan tim. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode True Experimental dengan desain Posttest Only Control Group dengan teknik pengambilan cluster random sampling terdiri dari satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan observasi. Tes untuk menganalisis data tes hasil belajar siswa digunakan statistic uji-t dan observasi untuk melihat aktivitas siswa selama digunakannya model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT) di kelas eksperimen. Hasil analisis diperoleh nilai thitung = 5,799, sedangkan ttabel = 2,000 (thitung > ttabel) sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh positif model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa di SMPN 2 Tanjung Lago dengan rata-rata kelas eksperimen 75,39 dan kelas kontrol 63,37. Aktivitas siswa selama digunakannya model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT) tergolong aktif dengan rata-rata keseluruhan yaitu 77,6 %.
Desain Instrumen Soal IPA Serupa PISA (Programme for International Student Assessment) pada Sekolah Menengah Pertama Wayan Sinta Purnama Sari; Ismet Ismet; Nely Andriani
Seminar Nasional Pendidikan IPA Tahun 2021 Vol 1, No 1 (2017): Prosiding Seminar Pendidikan IPA
Publisher : Seminar Nasional Pendidikan IPA Tahun 2021

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.805 KB)

Abstract

Telah berhasil dikembangkan instrumen soal IPA serupa PISA pada Sekolah Menengah Pertama untuk konten sistem fisik pada materi perubahan wujud, suhu & kalor, energi, pencemaran lingkungan dan perubahan iklim yang valid, praktis dan reliabel. Instrumen soal ini menggunakan model pengembangan Akker. Model pengembangan Akker terdiri dari tiga tahap yaitu tahap analisis, perancangan dan evaluasi. Pada desain soal hanya dibatasi pada tahap analisis dan perancangan. Pada tahap analisis dilakukan analisis soal PISA, analisis kurikulum dan analisis subjek penelitian. Pada tahap perancangan dihasilkan kisi-kisi soal, format soal dan kunci jawaban. Pada desain soal dihasilkan 60 butir soal dengan 19 tema yang telah mencangkup aspek kompetensi, konteks dan konten sistem fisik PISA.
Analisis Kategori Literasi Sains Untuk Konten Fisik Pada Buku Siswa Mata Pelajaran IPA Kelas VII SMP/MTs Nely Andriani; Ismet Ismet
Seminar Nasional Pendidikan IPA Tahun 2021 Vol 1, No 1 (2017): Prosiding Seminar Pendidikan IPA
Publisher : Seminar Nasional Pendidikan IPA Tahun 2021

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (566.944 KB)

Abstract

Telah dilakukan analisis buku siswa IPA Kelas VII SMP/MTs yang dikeluarkan oleh kemendikbud pada tahun 2013 berdasarkan indikator ketegori literasi sains. Materi yang dianalisis pada konten fisik yaitu Suhu dan Perubahannya serta Kalor dan Perpindahannya. Data dianalisis dengan lembar observasi kategori yang berisi indikator-indikator literasi sains yang diidentifikasi pada setiap paragraf. Dari kedua bab tersebut padamasing masing kategori dipersentase sesuai indikator. Kategori Pengetahuan sains indiktor terbanyak adalah menampilkan konsep (28%) dan indikator menampilkan hipotesis tidak muncul. Kategori hakikat penyelidikan sains, semua indikator muncul, indikator menjawab pertanyaan melalui materi ( 34%) tetapi yang paling sedikit muncul adalah menjawab pertanyaan menggunakan tabel dan atau grafik (5%). Kategori sains sebagai cara berfikir indikator yang banyak muncul adalah mendiskusikan fakta (36%) dan yang tidak muncul indikator mendeskripsikan eksperimen, mengilustrasikan asumsi dan menunjukkan sains dengan perkembangan deduktif. Kategori interaksi sains, teknologi dan masyarakat indikator terbanyak menjelaskan manfaat sains dan teknologi (37%) dan indikator yang tidak muncul adalah menunjukkan pengaruh negatif dari sains, teknologi dan masyarakat. Berdasarkan masing- masing kategori literasi sains, pengetahuan sains 30%, Penyelidikan sains 38%, sains sebagai cara berfikir 19% dan interaksi sains, teknologi dan masyarakat 13%. Secara keseluruhan buku siswa yang digunakan sudah merefleksikan keempat kategori literasi sains namun belum adanya keseimbangan pada keempat kategori tersebut
Relasi Rekursi dan Ortogonalitas Polinom Hermite pada Fungsi Gelombang Osilator Harmonik Kuantum dalam Studi Kasus Ketidakpastian Heisenberg Yuli Setianingsih; Hamdi Akhsan; Nely Andriani
Seminar Nasional Pendidikan IPA Tahun 2021 Vol 1, No 1 (2017): Prosiding Seminar Pendidikan IPA
Publisher : Seminar Nasional Pendidikan IPA Tahun 2021

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.41 KB)

Abstract

Osilator harmonik terjadi jika suatu sistem jenis tertentu bergetar di sekitar konfigurasi kesetimbangannya. Secara kuantum, penyelesaian fungsi gelombang osilator harmonik dilakukan dengan mentransformasikan persamaan Schrödinger tak bergantung waktu dalam satu dimensi ke dalam bentuk persamaan diferensial Hermite untuk batas asimtotik dengan memperhatikan syarat ternormalisasinya fungsi gelombang. Dengan mengganti fungsi Hermite menjadi polinomial Hermite maka fungsi gelombang yang menggambarkan keadaan sistem tersebut dapat diketahui sehingga dapat ditentukan sifat statistik seperti nilai ekspektasi yang merupakan prinsip dari ketidakpastian Heisenberg. Jika biasanya dalam penentuan nilai ekspektasi setiap orde pada fungsi Hermite langsung dimasukkan nilainya, maka kali ini tetap dalam fungsi Hermite tanpa harus memasukkan ordenya sehingga penyelesaiannya dapat menggunakan relasi rekursi dan ortogonalitas polinom Hermite. Nilai ekspektasi dan prinsip ketidakpastian Heisenberg yang dihasilkan dari kedua metode akan memiliki hasil akhir yang sama
UNDERSTANDING THE CONCEPT AND MISCONCEPTION OF STUDENT TEACHER IN KEPLER'S LAWS Syuhendri Syuhendri; Nely Andriani; Saparini Saparini
Jurnal Kependidikan Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.838 KB) | DOI: 10.21831/jk.v3i2.13613

Abstract

PEMAHAMAN KONSEP DAN MISKONSEPSI MAHASISWA CALON GURU PADA HUKUM KEPLERAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi tingkat pemahaman konsep dan miskonsepsi mahasiswa calon guru pada hukum Kepler. Subjek penelitian adalah 68 mahasiswa peserta mata kuliah Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (IPBA). Sampel dipilih berdasarkan teknik persampelan purposif. Pengumpulan dan analisis data menggunakan mix method, gabungan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Instrumen yang digunakan adalah two-tear test berupa penyusunan peringkat dan pemberian alasan. Analisis dilakukan terhadap dua lapis data yang dianalisis secara bersamaan berdasarkan tingkat pemahaman konseptual. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pemahaman konsep bervariasi dengan dominasi Paham Sebagian dan Miskonsepsi (33,82%) untuk Hukum II Kepler dan Paham Sebagian (42,65%) untuk Hukum III Kepler. Penelitian mendapatkan 14 bentuk miskonsepsi berkaitan dengan kecepatan, perioda, dan jarak orbit benda langit mengitari bintangnya dan pengaruh massa serta bentuk orbit ter-hadap variabel kecepatan, perioda, dan jarak orbit. Sebelas miskonsepsi belum dilaporkan pada penelitian sebelumnya. Pembelajaran tradisional tidak berhasil dalam meningkatkan pemahaman konsep karena berorientasi pada penguasaan rumus dan penghafalan fakta. Perlu inovasi pembelajaran untuk meningkatkan penguasaan konsep.Kata kunci: pemahaman konsep, miskonsepsi, hukum Kepler, IPBAAbstractThis study was aimed at investigating the level of understanding of the concepts and misconceptions of teacher students in Kepler's law. The research subjects were 68 students participating in the Earth and Space Sciences (ESS) course. The sample was chosen based on the purposive sampling technique. The collection and analysis of the data used a mixed-method, a combination of quantitative and qualitative research. The instrument used was a two-tear test in the form of ranking and explanation. The analysis was carried out on two layers of data which were then analyzed simultaneously based on an analysis of the level of conceptual understanding. The results show that the level of concept understanding varied with the dominance of Partial Understanding and Misconception (33.82%) for Kepler's Law II and Partial Understanding (42.65%) for Kepler's Law III. The study found 14 forms of misconception related to the velocity, period, and orbital distance of celestial bodies around the star and the effect of mass and orbital shape on variable velocity, period, and orbital distance. Eleven misconceptions have not been reported in previous studies. The failure of conventional learning in improving understanding of concepts is due to the application of traditional approaches that are oriented towards mastering formulas and memorizing facts. Learning innovation is needed to improve the mastery of concepts.
Implementasi Pembelajaran IPA Berbasis Inkuiri Terbimbing terhadap Kemampuan Literasi Sains Materi Pesawat Sederhana Putri Aliana Yhawita Sari; Nely Andriani; Zulherman; Saparini; Widya Rahmatika Rizaldi
Jurnal Literasi Pendidikan Fisika (JLPF) Vol 1 No 02 (2020): November
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.896 KB) | DOI: 10.30872/jlpf.v1i02.352

Abstract

Telah dilakukan penelitian bertujuan untuk mengetahui (1) adanya pengaruh pembelajaran IPA berbasis inkuiri terbimbing terhadap kemampuan literasi sains materi pesawat sederhana, dan (2) peningkatan kemampuan literasi sains siswa pada materi pesawat sederhana. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 3 Gelumbang, Sumatera Selatan pada siswa kelas VIII 1. Metode penelitian yaitu kuasi eksperimen dengan one group pretest posttest design. Data dikumpulkan melalui tes dan selanjutnya dianalisis menggunakan uji t dan N-gain. Hasil penelitian diperoleh thitung=26,766 > ttabel=2,069 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima, artinya pembelajaran IPA berbasis inkuiri terbimbing berpengaruh terhadap kemampuan literasi sains materi pesawat sederhana. Peningkatan kemampuan literasi sains siswa sebesar 0,4 termasuk kategori sedang.
Studi Keterlaksanaan Pembelajaran IPA Terpadu terhadap Siswa Tunarungu di SMPLB-B Karya Ibu Palembang Octaria Nuriska; Nely Andriani; Abidin Pasaribu; Murniati; Widya Rahmatika Rizaldi; Saparini saparini
Jurnal Literasi Pendidikan Fisika (JLPF) Vol 3 No 1 (2022): April
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.195 KB) | DOI: 10.30872/jlpf.v3i1.1004

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran pelaksanaan pembelajaran IPA terpadu pada anak dengan gangguan pendengaran beserta kesulitan yang dihadapi selama proses pembelajaran. Penelitian dilaksanakan di SMPLB-B Karya Ibu Palembang. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Penelitian dilaksanakan di kelas VIII SLB-B Karya Ibu Palembang Tahun Ajaran 2019/2020. Teknik pengambilan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Langkah selanjutnya yaitu melakukan analisis data melalui tahap reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan proses pembelajaran di SMPLB-B Karya Ibu Palembang menerapkan kurikulum 2013 dengan menyesuaikan keterbatasan peserta didik dan proses pembelajarannya merupakan pembelajaran tematik. Selanjutnya, penguasaan pengetahuan akademik tidak menjadi fokus utama dalam pembelajaran di SMPLB-B Karya Ibu Palembang, namun lebih ke penguasaan keterampilan peserta didik. Kesulitan guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas dikarenakan: keterbatasan peserta didik dalam mengingat materi dan mempelajari materi yang bersifat abstrak, dan terbatasnya media dan alat peraga pembelajaran khususnya untuk pembelajaran praktik.
Kemampuan Literasi Sains Fisika Siswa SMP Kelas VII Di Sumatera Selatan Menggunakan Kerangka PISA (Program for International Student Assesment) Nely Andriani; Saparini Saparini; Hamdi Akhsan
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 6, No 3 (2018): OKTOBER 2018
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/bipf.v6i3.5288

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan literasi sains fisika siswa SMP Kelas VII di Sumatera Selatan menggunakan kerangka PISA. Metode penelitian adalah deskriptif kuantitatif untuk mendapatkan gambaran kemampuan literasi sains dalam IPA (fisika) siswa tanpa memberikan perlakuan kepada siswa. Teknik pengumpulan data berbentuk tes tertulis.  Penilaian disesuaikan dengan kriteria penilaian PISA. Variabel penelitian ini adalah pencapaian kemampuan literasi sains siswa pada konten fisik. Sampel diambil dengan menggunakan purposive sampling meliputi SMP N 1 kota Palembang, SMP N 1 kota Prabumulih, dan SMP N 1 kabupaten Ogan Ilir pada semester ganjil tahun ajaran 2017/2018. Hasil Penelitian diperoleh persentase pencapaian siswa yang paling tinggi pada level 2 sebesar 54,9 dan terendah pada level 5 yaitu hanya sebesar 28,1 dari skala maksimum 100. Secara keseluruhan rerata persentase hasil kemampuan literasi sains siswa SMP di Sumatera Selatan berdasarkan Kompetensi Proses Sains, yaitu 47,1. Hasil penelitian menunjukan kemampuan literasi sains siswa SMP di Sumatera Selatan secara keseluruhan ditinjau dari level soal dan kompetensi proses sains diperoleh hasil masih sangat rendah. This research aims to analyze the ability of Physics Science Literacy of Grade VII Middle School Students in South Sumatra by using the PISA Framework. The research method is a quantitative descriptive method that aims to get a picture of scientific literacy abilities in science (physics) students without giving treatment to students. The assessment is adjusted to the PISA assessment criteria. The variables of this study was the achievement of students' science literacy skills in physical content. Data collection techniques by written tests. Samples were taken using purposive sampling and the research sample are SMP N 1 kota Palembang, SMP N 1 kota Prabumulih, dan SMP N 1 Kabupaten Ogan Ilir The results of the study showed that the highest percentage of student’s achievement at level 2 was 54.9 and the lowest was at level 5, which was only 28.1 from the maximum 100 scale. While the overall percentage of the results of the scientific literacy skills of junior high school students in South Sumatra was based on Science Process Competence. that is 47.1. Based on the results of the research that has been carried out, it can be concluded that the scientific literacy skills of junior high school students in South Sumatra as a whole in terms of the level of questions and competency of science processes are still very low.