Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Pendidikan Kesehatan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan Meningkatkan Pengetahuan Anggota PMR tentang Penanganan Fraktur Najihah Najihah; Rahmawati Ramli
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 10, No 2 (2019): April 2019
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.527 KB) | DOI: 10.33846/sf10216

Abstract

Accident events in schools are very diverse, for example slipping which causes torn or bruised wounds, dislocation to fractures. A fracture is a breakdown of bone continuity due to a collision or blunt trauma from a particular object. Blunt trauma can cause fractures resulting in internal or external bleeding. To prevent injury to the musculoskeletal system, first aid is needed. This study aims to determine the effect of first aid health education on knowledge of fracture management in PMR members. The research design used was an experiment with a pre-experimental design, one group pretest-posttest design. This study uses nonrobability sampling technique with a purposive sampling approach. The study sample was 22 students who were members of the PMR. The instrument of this study was a questionnaire containing demographic data consisting of name, age, gender, class and duration in the organization and questionnaires about knowledge of fracture handling to be used at pretest and posttest. Data processing used the Mc Nemar statistical test with a significant level of α
Prevalensi Infeksi Luka Kaki Diabetik pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II Najihah Najihah; Paridah Paridah
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 12, No 2 (2021): April 2021
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf12203

Abstract

Diabetic Foot Infection (DFI) is one of the most frequent and severe complications in people with Diabetes Mellitus (DM). The aim of this study was to identify the prevalence of DFI in type II DM patients. This research was a descriptive analytic study with a cross-sectional approach with a total sample of 53 wounds obtained through accidental sampling technique. The data obtained were analyzed descriptively. The prevalence of DFI was 52.8%, based on the classification of the Infectious Disease Society of America (IDSA), there were three out of four categories, namely grade 1 (no infection), grade 2 (mild infection) and grade 3 (moderate infection). So it was concluded that type II DM patients with Diabetic Foot Ulcer (DFU) mostly have infections. So that every DM patient with DFU must be assessed for the possibility of infection Keywords: prevalence; diabetic foot infection; DM type II ABSTRAK Infeksi Luka Kaki Diabetik (LKD) merupakan salah satu komplikasi yang paling sering dan parah pada penderita Diabetes Mellitus (DM). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengindentifikasi prevalensi kejadian infeksi LKD pada pasien DM tipe II. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional dengan jumlah sampel sebanyak 53 luka yang diperoleh melalui teknik accidental sampling. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prevalensi infeksi LKD yaitu 52,8%, berdasarkan klasifikasi Infectious Disease Society of America (IDSA) ditemukan tiga dari empat kategori yaitu grade 1 (tidak infeksi), grade 2 (infeksi ringan) dan grade 3 (infeksi sedang). Jadi disimpulkan bahwa pasien DM tipe II dengan LKD sebagian besar mengalami infeksi. Sehingga setiap pasien DM dengan luka kaki harus dinilai untuk kemungkinan adanya infeksi Kata kunci: prevalensi; infeksi luka kaki diabetik; DM tipe II
Clapping dan Vibration Meningkatkan Bersihan Jalan Napas pada Pasien ISPA Andi Muh. Faisal; Najihah Najihah
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 11, No 1 (2020): Januari 2020
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf11116

Abstract

One of the nursing diagnoses in upper respiratory tract infection is the ineffectiveness of airway clearance, and interventions that can be planned to improve airway clearance, namely chest physiotherapy (clapping and vibration). This study aims to determine the effectiveness of providing clapping and vibration for airway clearance in upper respiratory tract infection patients in Labuang Baji Regional Hospital Makassar. This research was an experimental research with one group pretest posttest design. Samples in the study of 16 patients with upper respiratory tract infection were determined by accidental sampling technique. Data were collected using an observation sheet. Data analysis used Mc Nemar test. The results showed that clapping and vibration were effective in increasing airway clearance (p = 0.000) and effective against indicators of airway clearance, namely decreased respiratory frequency (p = 0.031), decreased sputum production (p = 0,000) and ronchi (p = 0.001). It was concluded that clapping and vibration were effective in increasing airway clearance in upper respiratory tract infection patients. Keywords: clapping and vibration; clearance of the airway; upper respiratory tract infection ABSTRAK Salah satu diagnosa keperawatan yang muncul pada penyakit ISPA adalah ketidakefektifan bersihan jalan napas, dan intervensi yang dapat direncanakan untuk meningkatkan bersihan jalan napas yaitu pemberian fisioterapi dada (clapping dan vibration). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pemberian clapping dan vibration terhadap bersihan jalan napas pada pasien ISPA di RSUD Labuang Baji Kota Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan one group pretest posttest design. Sampel dalam penelitian 16 pasien ISPA yang ditentukan dengan teknik accidental sampling. Data dikumpulkan menggunakan lembar observasi. Analisis data menggunakan uji Mc Nemar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa clapping dan vibration efektif meningkatkan bersihan jalan napas (p=0.000) dan efektif terhadap indikator besihan jalan napas, yaitu penurunan frekuensi pernapasan (p=0.031), penurunan produksi sputum (p=0.000) dan ronchi (p=0.001). Sehingga disimpulkan bahwa clapping dan vibration efektif meningkatkan bersihan jalan napas pada pasien ISPA. Kata kunci: clapping dan vibration; bersihan jalan napas; ISPA
Penerapan PHBS Kesehatan Gigi dan Gosok Gigi Massal Najihah
Indonesian Journal of Community Dedication Vol. 2 No. 1 (2020): Indonesian Journal of Community Dedication
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (6-10 tahun) ternyata umumnya berkaitan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Beberapa anak menunjukkan perilaku yang tidak sehat seperti lebih suka menkonsumsi makanan yang tidak sehat yang tinggi lemak, gula, garam, rendah serat, meningkatkan risiko hipertensi, diabetes mellitus, obesitas dan sebagainya. Selain itu, ditemukan pula anak yang tidak menggosok gigi pada saat mandi dan sebelum tidur sehingga gigi mereka berlubang. Kondisi tersebut harus segera diantisipasi dengan meningkatkan pola hidup sehat melalui PHBS. Berdasarkan survei dan wawancara yang dilakukan kepada siswa di SD Negeri Bontojai di desa Bontokassi mengatakan tidak mengetahui cara menggosok gigi dengan baik dan benar. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan derajat kesehatan siswa siswi di SD Negeri Bontojai dengan melakukan penyuluhan kesehatan gigi dan cara gosok gigi yang benar dan kegiatan gosok gigi massal. Penyuluhan PHBS Kesehatan Gigi dan Gerakan Gosok Gigi Massal efektif untuk mewujudkan pendidikan kesehatan untuk menanamkan nilai-nilai PHBS sehingga berpotensi sebagai change agent untuk mempromosikan PHBS baik di lingkungan sekolah, keluarga maupun masyarakat.
Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Dismenore Primer Yusrah Taqiyah; Fatma Jama; Najihah Najihah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Vol. 17 No. 1 (2022): Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35892/jikd.v17i1.889

Abstract

Masalah kesehatan yang sering timbul dan yang paling banyak dialami wanita pada saat menstruasi, adalah nyeri haid atau dismenore, faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya dismenore yaitu kebiasaan makan, kurang berolahraga, jumlah darah haid yang banyak, nulipara, riwayat keluarga, dan faktor psikis Tujuan untuk mengetahui analisis faktor yang berhubungan dengan kejadian dismenore pada santriwati di Pesantren Darul Aman Gombara Makassar Metode penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study. Penelitian ini menggunakan populasi seluruh santriwati yang duduk dikelas X, XI, dan kelas XII Pemilihan sampel ditentukan dengan cara Non Probility Sampling Consecutive Sampling, dengan jumlah sampel berjumlah 50 responden. Penelitian dilakukan di Pesantren Darul Aman Gombara Makassar. Pengolahan data menggunakan bantuan computer dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan tabulasi silang dengan uji Chi Square dengan batas kemaknaan (a = 0,05). Hasil penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa ada hubungan antara kebiasaan makan yang buruk dengan kejadian dismenore (Value = 0,001), kebiasaan olahraga yang kurang dengan kejadian dismenore (Value = 0,000) sedangkan, factor psikis tidak memiliki hubungan yang bermakna terhadap kejadian dismenore (Value = 0,132). (temuan utama). Kesimpulan kebiasaan makan dan olahraga yang kurang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kejadian dismenore primer.
Infeksi Luka Kaki Diabetik dan Faktor Resikonya: Literature Review Najihah Najihah
JIKP Jurnal Ilmiah Kesehatan PENCERAH Vol 9 No 02 (2020)
Publisher : LPPM STIKES Muhammadiyah Sidrap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.106 KB) | DOI: 10.12345/jikp.v9i02.193

Abstract

Salah satu komplikasi DM adalah LKD yang disebabkan oleh neuropati dan PAD. Infeksi adalah ancaman utama bagi LKD dan lebih parah daripada luka dengan etiologi lainnya. Mengidentifikasi infeksi merupakan bagian dalam penilaian LKD yang dapat dilakukan dengan menilai faktor resiko infeksi dan mempehatikan tanda dan gejala. Review ini bertujuan mengidentifikasi faktor resiko infeksi LKD. Penelusuran hasil publikasi ilmiah menggunakan beberapa Database yaitu Pubmed, Proquest dan Scholary Google. dengan keyword “Risk Factors” AND “Diabetic Foot Infection”. Setelah dilakukan skrining Judul dan Abstrak, terdapat 10 artikel yang sesuai. Faktor resiko infeksi LKD yaitu hasil tes posistif pada pemeriksaan PTB, LKD hadir selama >30 hari, riwayat LKD berulang, adanya luka kaki traumatis, adanya PAD di anggota badan yang terkena, amputasi ekstremitas bawah sebelumnya, hilangnya sensasi protektif, kehadiran insufisiensi ginjal, dan riwayat berjalan tanpa alas kaki yang dapat dievaluasi dengan melakukan pemeriksaan mikrobiologi. Sehingga untuk menentukan diagnosis infeksi LKD tidak hanya dengan memperhatikan tanda dan gejala klinis namun hasil mikrobiologi juga diperlukan.
PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) BAGI PALANG MERAH REMAJA: TRAINING BASIC LIFE SUPPORT (BLS) FOR YOUTH RED CROSS Najihah; Nur Ilah Padhila; Ernasari
GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2021): GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.893 KB) | DOI: 10.36082/gemakes.v1i2.412

Abstract

Kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu kondisi yang yang termasuk kondisi kegawatdaruratan dan merupakan salah satu penyebab kematian tunggal. Salah satu upaya dalam meningkatkan harapan hidup penderita adalah melakukan Bantuan Hidup dasar (BHD). BHD merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk mempertahankan kehidupan pada saat penderita mengalami keadaan yang mengancam nyawa dengan membebaskan jalan napas, membantu pernapasan dan mempertahankan sirkulasi darah tanpa menggunakan alat bantu. Tidak hanya petugas kesehatan saja, tetapi orang awam termasuk siswa SMA diharapkan untuk dilatih BHD. Metode yang digunakan yaitu pemberian pelatihan kepada siswa SMA khususnya yang menjadi anggota Palang Merah Remaja (PMR) terkait pelaksanaan BHD. Sebelum dilakukan kegiatan penyuluhan, dilakukan pretest untuk mengetahui pengetahuan peserta tentang BHD dan dilakukan posttest setelah kegiatan. Selain itu, untuk mengetahui keterampilan peserta maka dilakukan demonstrasi/simulasi kembali oleh peserta. Setelah dilakukan kegiatan, pengetahuan siswa anggota PMR tentang pelaksanaan BHD mengalami peningkatan khususnya tentang defenisi, indikasi dan cara pelaksanaan BHD dan dapat melakukan BHD sesuai prosedur khususnya pada tindakan RJP dan transportasi pasien. Oleh karena itu, perlu konsistensi dalam melakukan pelatihan serupa dan menjadikan pelatihan BHD sebagai bagian dalam pelatihan yang harus didapatkan oleh anggota PMR
MENINGKATKAN HEALTH LITERACY MASYARAKAT TERKAI PENYAKIT DEGENERATIVE DI MASA PANDEMI Maryam Jamaluddin; Sitti Nurbaya; Andi Fajriansi; Najihah Najihah
Borneo Community Health Service Journal VOLUME 2 NOMOR 2 TAHUN 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.93 KB) | DOI: 10.35334/neotyce.v2i2.2812

Abstract

Penyakit degeneratif atau penyakit tidak menular (PTM) merupakan bagian dari permasalahan kesehatan di Indonesia yang semakin hari semakin bertambah di samping penyakit infeksi atau penyakit menular yang juga belum secara keseluruhan berhasil diturunkan. Cara praktis dan efektif untuk memperbaiki kesehatan masyarakat dan otoritas sektoral dan advokat dapat mengambil tindakan untuk memperkuat literasi kesehatan di berbagai pengaturan telah diidentifikasi. Literasi media dan literasi informasi merupakan kompetensi kritis dalam konteks infodemik. Karena infodemik saat ini adalah infodemik terkait kesehatan. Rendahnya literasi kesehatan, dan berkurangnya minat dalam pengambilan keputusan mengenai kesehatan, menyebabkan perlunya meningkatkan literasi kesehatan bagi masyarakat. Tujuan pengabdian ini adalah untuk membantu masyarakat meningkatkan health literacy terkait penyakit degenerative. Kegiatan dilakukan dengan cara penyuluhan terkait penyakit degenerative yang perlu diwaspadai. Dampak positif dari terselenggaranya program pengabdian masyarakat ini, yakni peserta memiliki pengetahuan yang lebih banyak lagi terkait dengan penyakit degenerative, sehingga masyarakat lebih memahami cara pencegahan dari penyakit degenerative dan tidak hanya berfokus pada masalah Covid-19.
Edukasi Pencegahan Penularan COVID-19 dengan Metode Lomba Menggambar Nurfitri Nurfitri; Muhammad Hatta; Esse Puji Pawenrusi; Matheus Costantinus Lodar; Najihah Najihah
Borneo Community Health Service Journal VOLUME 2 NOMOR 1 TAHUN 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.965 KB) | DOI: 10.35334/neotyce.v2i1.2447

Abstract

Pandemi COVID-19 adalah krisis mematikan yang memiliki efek yang jauh jangkauannya. Virus telah mempengaruhi gaya hidup di seluruh dunia. Untuk mengurangi penyebaran COVID-19 pembelajaran sepenuhnya dilakukan secara online, hal ini mengancam kesejahteraan sosial-emosional siswa sehingga dibutuhkan edukasi dengan metode yang menarik untuk siswa dalam memahami pencegahan penularan COVID-19. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan siswa terhadap pencegahan penulara COVID-19 dan menjaga kesejahteraan sosial-emosional siswa dengan metode lomba menggambar. Metode pelaksanaan pada kegiatan ini adalah pemberian edukasi melalui leaflet, tanya jawab dan lomba menggambar tentang pencegahan penulara COVID-19. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman siswa tentang pencegahan dan penularan COVID-19 di SDN 149 LEMBANG dan siswa merasa senang dan sangat berantusias dalam mengikuti lomba menggambar sehingga dapat menjaga emosi siswastabil dan tidak stres menghadapi pandemi COVID-19.
Manajemen Nutrisi dan Terapi Diet pada Pasien Hipertensi Yusrah Taqiyah; Rahmawati Ramli; Najihah Najihah
Borneo Community Health Service Journal VOLUME 1 NOMOR 1 TAHUN 2021
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.425 KB) | DOI: 10.35334/neotyce.v1i1.2029

Abstract

Prevalensi kejadian hipertensi di Indonesia cukup tinggi dampak dari kejadian hipertensi memerlukan perhatian dan penanganan khusus. Untuk mencegah hipertensi dan mengendalikan hipertensi beberapa hal dapat dikontrol diantaranya berat badan berlebih, aktifitas fisik, merokok, serta asupan nutrisi. Tujuan pengabdian ini yaitu mensosialisasikan Manajemen Nutrisi dan Terapi Diet pada Pasien Hipertensi, Kegiatan ini dilakukan dengan metode ceramah, diskusi dan demonstrasi. Hasil kegiatan ini menunjukkan peningkatan pengetahuan dimana hasil dari pretest yang dilakukan pada 24 pasien yang diberikan kuesioner dengan 10 pertayaan dengan hasil pretest yaitu 17% memiliki pengetahuan baik, 25% pengetahuan cukup, 58% yang memiliki pengetahuan kurang. Setelah diberikan edukasi dan demonstrasi tingkat pengetahuan pasien yaitu, 83% memiliki pengetahuan baik dan 16% memiliki pengetahuan cukup. Kesimpulan dengan adanya kegiatan ini pasien hipertensi yang di rawat di RSU Ibnu Sina memiliki pengetahuan yang cukup dalam manajemen nutrisi dan terapi diet untuk mengurangi terjadinya serangan penyakit yang dialami.