Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

PENGEMBANGAN USAHA MELALUI PENERAPAN BLUE OCEAN STRATEGY (BOS) PADA UKM BATIK ZIE SEMARANG Diana Puspitasari; Linda Novasari
AKURAT | Jurnal Ilmiah Akuntansi FE UNIBBA Vol. 10 No. 3 (2019): AKURAT Edisi September-Desember 2019 | Jurnal Ilmiah Akuntansi FE UNIBBA
Publisher : Fakultas Ekonomi UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (443.485 KB)

Abstract

Dibukanya pasar bebas AEC (Asean Economic Community) pada tahun 2016 mengakibatkan mau tidak mau ada persaingan dalam segala bidang terutama persaingan usaha antara industri dalam negeri dengan industri luar negeri. Salah satu UKM yang mencoba ikut bersaing dalam pasar bebas adalah UKM Batik Zie yang ada di Semarang. Terbukanya pasar bebas bagi para pelaku usaha, mendorong Batik Zie untuk terus melakukan inovasi strategi bisnis sehingga dapat menjadi komoditi yang dapat menembus pasar ekspor yang berdampak pada terciptanya lapangan kerja guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu solusi atau strategi yang bisa digunakan dalam menghadapi persaingan pasar yang ketat dalam dunia usaha adalah dengan mengadopsi dari penerapan Blue Ocean Strategy (BOS). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi rancangan bisnis yang tepat dan mendeskripsikan penerapan Blue Ocean Strategy (BOS) UKM Batik Zie Semarang agar usaha tersebut mampu bertahan, berperan, dan bersaing. Target khusus dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran pengetahuan mengenai Blue Ocean Strategy (BOS). Situasi pada industri batik yang dihadapi Batik Zie merupakan situasi yang menggambarkan blue ocean strategy. Hal tersebut tercermin pada kondisi dimana Batik Zie sebagai pemain tunggal dalam industry batik yang mengembangkan batik hasil eksplorasi berbasis lingkungan alam pesisiran sebagai media pewarna alami dimana usahanya berfokus pada produksi batik dengan menggunakan warna alam yang ramah lingkungan serta pemanfaatan limbah dan pembudidayaan tanaman langka. Penerapan Blue Ocean Strategy pada Batik Zie telah berhasil dan tercermin pada skema kerangka kerja empat langkah (Hapuskan-Kurangi-Tingkatkan-Ciptakan).
ANALISIS MOTIVASI ECOPRENEUR DALAM MEWUJUDKAN GREEN ECONOMY PADA PEMILIK USAHA NATURAL DYE FASHION RONSAGA Masitha Fahmi Wardhani; Diana Puspitasari; Risanda Alirastra Budiantoro
BISECER (Business Economic Entrepreneurship) Vol 4, No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Universitas Darul Ulum Islamic Centre Sudirman GUPPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The presence of Natural Dye Fashion Ronsaga with its founders Mr. Wahyu and Ms. Dewi as ecopreneurs is needed to support improving the welfare and social equality of the community while reducing environmental damage. One of the strategic steps taken is to encourage industry and business actors to commit and behave in an environmentally friendly manner. This study aims to determine what factors motivate an ecopreneur in running his business, ecopreneur motivation theory. This research uses a qualitative method by describing and describing the empirical reality behind the phenomenon. The population in this study was carried out by observations and interviews aimed at the owner of Natural Dye Fashion Ronsaga. The results showed that there was a match between the research objectives and the theory used. There are five things that motivate Pak Wahyu in running his business as an ecopreneur, namely in the form of green values, gaps in the market, make a living, be their own boss, and passion.
ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN NON PERFORMING LOAN (NPL), LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR), POSISI DEVISA NETTO (PDN), SUKU BUNGA SBI, DAN INFLASI TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) (Studi Pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa di lndonesia) Diana Puspitasari
Solusi Vol 15, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/slsi.v15i3.2059

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh rasio Non Performing Loan (NPL), Loan to Deposit Ratio (LOR), Posisi Devisa Netto (PDN), Suku Bunga SBI, dan Inflasi terhadap Return On Assets (ROA) Pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa di Indonesia Periode 2011-2014. Metodologi pengambilan sampel dengan pwposive sampling sehingga diperoleh sebanyak 34 Bank. Model yang digunakan adalah regresi tinier berganda, dengan pengujian asumsi klasik yang meliputi uji nonnalitas data, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. Untuk menguji Hipotesis mengenai pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen digunakan uji statistik t-test dan uji statisrik F-test dengan taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian ini menemukan bahwa secara parsial variabel LDR dan PON tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA, sedangkan variabel NPL, Suku Bunga SBI, dan Inflasi memiliki pengarub signifikan terhadap ROA.Kata Kunci : Non Performing Loan (NPL), Loan to Deposit Ratio (LDR), Posisi Devisa Neno (PDN), Suku Bunga SBI, lnflasi, dan Return On Assets (ROA).
Gerakan Pengenalan Literasi Keuangan Pada Anak Usia Dini (PAUD) di RA Terpadu Al-Qolam Semarang Amalia Nur Chasanah; Diana Puspitasari; Masitha Fahmi Wardhani; Ratna Herawati; Risanda Alirastra Budiantoro
Surya Abdimas Vol. 6 No. 3 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/abdimas.v6i3.1862

Abstract

Pendidikan literasi keuangan sejak dini sudah seharusnya dilakukan baik secara teori atau praktek. Anak-anak, khususnya yang berada di usia 0 hingga 6 tahun dikenal dengan masa ke-emas-an, sehingga jika diberikan pemahaman mengenai literasi keuangan, akan benar-benar terinternalisasi pada pola fikir dan termanifestasi pada perilaku anak sehari-hari secara sederhana. Namun saat ini masih ditemukan beberapa kendala dalam mengenalkan literasi keuangan sejak dini yang belum masuk pada kurikulum nasional. Selain itu, pelaksanaan pendidikan nasional masih berupa pemahaman teori sehingga penguasaan literasi keuangan pada anak sejak dini menjadi kurang komprehensif. Salah satu solusinya dengen memberikan pengetahuan dan keterampilan secara teori dan praktek dari literasi keuangan sejak dini khususnya di RA Terpadu Al-Qolam Semarang. Metode pendekatan yang dilakukan dalam program kemitraan masyarakat ini berupa pemberian ceramah, pemutaran video, praktek kegiatan jual beli dan praktek kegiatan menabung dalam celengan yang diberikan. Harapannya dapat menambahkan penguasaan pengetahuan dan keterampilan secara teori dan praktek dari literasi keuangan sejak dini dan penanaman karakter siswa khususnya di RA Terpadu Al-Qolam Semarang dalam literasi keuangan
Peningkatan Kemampuan Manajemen Usaha Bagi UKM Olahan Pangan, di Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang Diana Puspitasari; Herwening Sindu Lestari; Zulaika Putri Rokhimah; Nurul Juwariyah
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 7th University Research Colloquium 2018: Bidang Sosial Ekonomi dan Psikologi
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (940.585 KB)

Abstract

Kecamatan Bandungan merupakan salah satu daerah yang produktif dalammenumbuhkan ekonomi masyarakat di sekitarnya. Sektor riil yangdikembangkan adalah sektor pertanian, pariwisata, perdagangan dan jasa,serta yang utama adalah industri kecil (UKM). Usaha Kecil dan Menengahmempunyai peran strategis sebagai penyumbang pertumbuhan ekonomi jugaberperan dalam penyerapan tenaga kerja. Salah satu bentuk Usaha Kecil danMenengah yang berpotensi untuk berkembang di Kecamatan Bandunganadalah UKM olahan pangan yang berada di Desa Kenteng. Permasalahanyang dihadapi dalam pengembangan usahanya adalah dari aspek keuanganyang disebabkan rendahnya pemahaman mengenai tata kelola usaha yang baikmeliputi minimnya sistem pembukuan, pembuatan laporan keuangan danpengelolaan yang belum optimal, serta belum ada pemisahan antara keuanganrumah tangga dengan keuangan usaha. Hal tersebut berimbas kepadapengembangan usahanya, terutama dalam mengetahui tingkat keuntungan yangsebenarnya. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalahdengan penyuluhan dan pelatihan pembukuan sederhana, Evaluasi kegiatandengan sharing dan diskusi. Sasaran kegiatan pengabdian adalah pelaku UKMOlahan Pangan di Desa Kenteng, Dari kegiatan pengabdian, diperoleh hasilbahwa peserta memiliki tambahan wawasan dan pengetahuan terkait denganpembukuan. Peserta juga mampu meningkatkan pemahaman dan kemampuanuntuk membuat, serta melaksanakan manajemen usaha yang baik melalui tatakelola usaha pembukuan sederhana. Hal tersebut tampak pada proses pelatihanpembukuan sederhan dan aktifnya para peserta dalam sesi tanya jawab padasaat kegiatan berlangsung.
Pemahaman dan Kepedulian dalam Penerapan Green Accounting pada UKM Tempe di Kelurahan Krobokan, Kecamatan Semarang Barat Diana Puspitasari; Zulaika Putri Rokhimah
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 8th University Research Colloquium 2018: Bidang Sosial Ekonomi dan Psikologi
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (624.662 KB)

Abstract

Pemberdayaan usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan langkah yang strategis dalam meningkatkan dasar kehidupan rakyat Indonesia, khususnya melalui penyediaan lapangan kerja dan mengurangi kesenjangan dan tingkat kemiskinan. Perkembangan peran usaha kecil dan menengah (UKM) yang besar ditunjukkan oleh jumlah unit usaha, pengusaha, serta kontribusinya terhadap pendapatan nasional, dan penyediaan lapangan kerja, (Tim Kementerian Koperasi dan UKM, 2012). UKM yang cukup banyak dijumpai di Semarang adalah UKM tempe Salah satu lokasi ukm home industry tempe di Kota Semarang yang memiliki potensi besar berkembang dengan baik terletak di Kelurahan Krobokan, Semarang Barat. UKM dianggap memiliki kewajiban untuk memahami dan menerapkan konsep green accounting dalam menjalankan kegiatan usahanya, karena kontribusi UKM selain sebagai penyumbang perekonomian negara, juga berperan dalam menghasilkan limbah yang kadang dapat mencemari dan merusak lingkungan. Di dalam green accounting tersembunyi green cost dan biasanya tidak tampak secara riil. Green cost atau biaya lingkungan merupakan dampak yang timbul dari sisi keuangan dan non keuangan yang wajib dipikul sebagai akibat dari suatu kegiatan (usaha) yang dilakukan yang berkaitan dengan lingkungan. Biaya lingkungan yang terjadi di dalam perusahaan merupakan salah satu biaya overhead pabrik yang sulit diidentifikasi secara langsung, karena biaya-biaya tersebut seringkali tersembunyi dalam pusat biaya, dan tidak ada bukti pencatatan ataupun pelaporan yang sangat jelas terkait dengan biaya lingkungan. Dengan menggunakan metode kualitatif melalui wawancara lisan dan tertulis kepada pemilik UKM Tempe, didapat hasil bahwa pemilik UKM Tempe di kelurahan Krobokan, Kecamatan Semarang Barat paham dan peduli bagaimana menjaga lingkungan hidup dengan baik yang merupakan bagian tanggung jawab mereka sebagai pemilik usaha sekaligus makhluk sosial. Tetapi kebanyakan dari mereka tidak paham komponen biaya apa saya yang ada di dalam biaya usaha dan biaya lingkungan. Rendahnya tingkat pendidikan dan minimnya pengetahuan dan pengalaman dalam mengelola biaya usaha dan biaya lingkungan menjadi kendala utama bagi pemilik usaha dalam menerapkan tanggung jawab dan kepedulian mereka dalam menjaga lingkungan sekitar usaha dengan baik. Dari hasil wawancara lapangan, diketahui bahwa pelaku UKM peduli terhadap lingkungan akan tetapi tidak tahu apa saja komponen-komponen dan bagaimana memasukkan dalam biaya produksi. Semua pemilik UKM Tempe yang ada di wilayah RW I kelurahan Krobokan tidak mengetahui dan tidak paham dengan green accounting.
PERAN MENANAMKAN NILAI KEWIRAUSAHAAN PADA ANAK USIA DINI DALAM MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Masitha Fahmi Wardhani; Diana Puspitasari; Miftachul Mujib
BISECER (Business Economic Entrepreneurship) Vol 5, No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Universitas Darul Ulum Islamic Centre Sudirman GUPPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61689/bisecer.v5i2.347

Abstract

AbstractIn the era of the industrial revolution 4.0, digital technology plays a role in all aspects of human life, where this condition requires everyone to prepare themselves to be able to compete in the midst of many human resources being replaced by robots or machines. One of the early self-preparations is to instill entrepreneurial character values, namely creativity, hard work, independence, leadership, risk taking, and orientation to action in early childhood which is also a step in realizing the vision of the RA Terpadu Al-Qolam School Semarang. The research method used is qualitative with a case study approach. This study aims to reveal the actual conditions of inculcating entrepreneurial values with children being taught to be creative in making products, understanding product prices, and marketing them at RA Terpadu Al-Qolam Semarang. The results of these activities can be used as a way to instill entrepreneurial character values from an early age with the hope that in the future they will form a superior generation and even be able to create jobs.Keywords: entrepreneurial value, early childhood, industry 4.0
THE ROLE OF FINANCIAL LITERACY FOR SMEs OWNERS : STUDY ON RIBBON EMBROIDERY SMEs IN SEMARANG Diana Puspitasari; Masitha Fahmi Wardhani; Ratna Herawati
SULTANIST: Jurnal Manajemen dan Keuangan Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sultan Agung Pematangsiantar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37403/sultanist.v10i2.433

Abstract

The purpose of this study was to determine the understanding and role of business owners' financial literacy in terms of female gender in their business management, to explore any information that plays a role in increasing their business financial literacy intelligence, where Semarang City has ribbon embroidery SMEs whose ownership is dominated by the female gender. The number of ribbon embroidery SMEs in Semarang is not as many as Batik Semarangan SMEs but the results of the work and the results of the National Financial Literacy Survey (SNLIK) conducted by the Financial Services Authority (OJK) in 2019, the financial literacy of male owners is greater than that of women. The financial literacy of business actors (MSMEs), especially those of the female gender, is said to be still low below the male gender, this needed more attention so that these female business actors can improve their financial literacy intelligence, so they can be more effective in managing their businesses so that they continue to grow. survive and thrive. The research method used is qualitative with a narrative approach. to get a description of the data in the form of the level of understanding of the financial literacy of the owner as a business actor in managing his business and trying to capture interpretations from various perspectives of people who will be used as objects of research. The results of the study indicate that the indicators of education and length of business have a very significant role in business management. Based on the results of the research and discussion described above, it can be concluded that the level of education and the length of the business establishment have a major influence on the understanding of business owners. Because the higher one's education, the more open the mastery of one's knowledge in managing a good business from a financial perspective. While the length of business indicates that a person will be more skilled in managing his business both in terms of finance and production because they will be more honed in managing their business. The new variable used in this research is to include a cost-efficiency-based feminism variable which is a novelty as a development for this research.Keywords: Financial Literacy, Education, Income Level, Business Time, and Owner’s Age, a cost-efficiency-based feminism
Optimalisasi Kampung Wisata Kreatif Inovatif Melalui Pemasaran Digital di Kampung Wisata River Tubing Mayangsari Semarang Masitha Fahmi Wardhani; Diana Puspitasari; Amalia Nur Chasanah; Linda Ayu Oktoriza; Ratna Herawati
Journal of Social Responsibility Projects by Higher Education Forum Vol 3 No 2 (2022): November 2022
Publisher : Forum Kerjasama Pendidikan Tinggi (FKPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.755 KB) | DOI: 10.47065/jrespro.v3i2.2845

Abstract

The Mayangsari River Tubing Tourist Village, Semarang is one of the new tours in the city of Semarang, initiated since 2018 by a number of people who are members of the Mayangsari Putra Disaster Preparedness Group (KSB Puma) and the Mayangsari Tourism Awareness Group (Pokdarwis Mayangsari). Starting to only serve the requests of people who are still within the scope of their community or have not yet served the general public, the Culture and Tourism Office of the City of Semarang provides an idea for the development of Mayangsari River Tourism by raising the potential for river tubing attractions, river educational attractions, and culinary tourism attractions. With the progress of the development of the River Tubing tourist village, Mayangsari, which became a finalist for the 2022 great village competition in the category of creative and innovative villages, there were still a number of things that needed to be improved during the investigation stage, namely optimizing digital marketing in making the River Tubing tourist village one of the leading tours. and an independent tourism community that is able to creatively manage the existing innovative potential. Therefore as a solution by providing knowledge and skills in theory and practice of digital marketing in the community of the River Tubing Mayangsari tourism village. The approach method used in this community partnership program is in the form of giving practical lectures in examples of forms of digital marketing that the public can reach and use. It is hoped that the results of this service will be able to add to the mastery of knowledge and skills in theory and practice of digital marketing in the community of the River Tubing Mayangsari tourism village. This addition of knowledge and skills goes hand in hand with the increasing number of tourists who come.
Peran NPM dalam Memoderasi Hubungan Risiko Pasar dan Risiko Fundamental Terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada perusahaan Sub Sektor Transportasi periode 2019-2021) Diana Puspitasari; Linda Ayu Oktoriza
BISECER (Business Economic Entrepreneurship) Vol 6, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Universitas Darul Ulum Islamic Centre Sudirman GUPPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61689/bisecer.v6i1.388

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peran NPM dalam Memoderasi Pengaruh Risiko Pasar dan Risiko Fundamental Terhadap Nilai Perusahaan. Penelitian ini menggunakan variabel penjelas Price to Book Value (PBV) untuk mengukur nilai perusahaan, serta variabel dependne yang terdiri dari risiko pasar yang diukur dengan rasio pasar Price Earning Ratio (PER) dan risiko fundamental yang diukur dengan rasio fundamental Debt Equity Ratio (DER) dan Net Profit Margin (NPM), sebagai moderasi. Pengujian data menggunakan smart PLS untuk data panel sebanyak 39 sampel yang diperoleh selama masa penelitian. Peningkatan hutang (DER) akan berdampak pada kebijakan pembagian dividen sehingga laba tidak optimal, ketika laba tidak optimal maka sinyal perusahaan menunjukkan kinerja perusahaan juga kurang baik sehingga berdampak pada penurunan nilai kinerja perusahaan (PBV). Sedangkan Net Profit Margin (NPM) yang besar menunjukkan bahwa operasional perusahaan berjalan lancar dan memiliki kinerja keuangan yang baik namun tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Temuan selanjutnya adalah Net Profit Margin (NPM) dikatakan sebagai variabel yang berpotensi menjadi variabel moderasi pada hubungan DER terhadap PBV. Dimana peningkatan laba yang optimal mencerminkan pencapaian perusahaan sehingga dapat meningkatkan citra dan nilai perusahaan dan menarik investor dalam menanamkan kembali dananya dalam bentuk permodalan atau bagian dari pendanaan eksternal. Hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu indikator investasi yang dilakukan oleh investor. Selain itu, data historis yang diperoleh dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai penjelasan untuk meningkatkan nilai buku perusahaan pada periode yang akan datang.Kata kunci: Price to Book Value (PBV), Price Earning Ratio (PER), Debt Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM).Â