Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA

Ekosistem dalam Puisi Membaca Tanda-Tanda Karya Taufiq Ismail Sebuah Kajian Etis Ekokritik Arianty Visiaty; Zuriyati Zuriyati; Saifur Rohman
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA Vol 5, No 4 (2020)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/sh.v5i4.402

Abstract

Abstrak - Kerusakan lingkungan merupakan masalah yang penting untuk diperhatikan. Kerusakan lingkungan dapat terjadi karena keseimbangan ekosistem terganggu. Salah satu media untuk menyampaikan isu dan pesan terhadap lingkungan adalah karya sastra. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji sastra dari kajian etis ekokritis terhadap puisi karya Taufiq Ismail berjudul “Membaca Tanda-tanda”. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat tiga sikap terhadap alam dalam puisi “Membaca Tanda-tanda”, yaitu, sikap solidaritas terhadap alam, sikap kasih sayang dan kepedulian terhadap alam, serta sikap tidak mengganggu kehidupan alam. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah, melalui kajian etis ekokritik puisi “Membaca Tanda-tanda” karya Taufiq Ismail ini dapat terlihat gambaran kerusakan alam akibat rusaknya ekosistem karena ulah manusia dan sikap manusia yang ditimbul terhadap fenomena alam tersebut.Abstract – Environmental damage is an important issue for concern. Environmental damage can occur because the balance of the ecosystem is disturbed. One of the media to convey issues and messages to the environment is literature. This research examines literature from an ecocritical ethical study of a poem by Taufiq Ismail entitled "Membaca Tanda-tanda." The method used in this research is descriptive qualitative. This research shows that there are three attitudes towards nature in the poem "Membaca Tanda-tanda": (1) an attitude of solidarity towards the environment; (2) an attitude of love and concern for nature; and (3) an attitude of not interfering with natural life. The conclusion of this research is, through the ethical study of the ecocritical poetry of Taufiq Ismail's poem "Membaca Tanda-tanda", there is a picture of natural damage due to damage to ecosystems caused by human activities and attitudes arising against these natural phenomena.Keywords – Environment, ecosystem, ecocriticism, poem
Citra Perempuan Dan Heroisme Dalam Cerpen Mademoiselle Fifi Karya Guy De Maupassant Ratna Ratna; Zuriyati Zuriyati; Saifur Rohman
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA Vol 5, No 4 (2020)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/sh.v5i4.412

Abstract

Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan citra perempuan dan nilai heroisme yang direfleksikan di dalam cerpen Mademoiselle Fifi karya Guy de Maupassant, seorang penulis realis Perancis dari abad XIX.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan kritik sastra feminis dan sosiologi sastra. Data berupa kata, frasa, dan kalimat yang berkaitan dengan citra perempuan dan nilai heroisme dalam objek yang dikaji, dikumpulkan dengan teknik studi pustaka. Data kemudian diklasifikasi, diinterpretasi, dan dianalisis dengan landasan teoretis yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan dicitrakan sebagai sosok yang pemberani, cerdas, dan agresif. Namun, di level sosial dan pendidikan, perempuan masih dianggap berada di bawah kuasa laki-laki. Nilai heroisme lewat tokoh Rachel dapat dilihat saat ia berani melawan Mademoiselle Fifi, saat ia setia membela kehormatan tentara Prancis, dan saat ia berani mengambil risiko untuk membunuh Mademoiselle Fifi.Abstract - This study aims to describe the image of women and heroism which are reflected in Mademoiselle Fifi short story written by Guy de Maupassant, a French writer in 19th century. The methodology used in this study is qualitative descriptive with feminist criticism theory and literary sociology approaches. The data of this study are the words, phrases, and sentences related to the image of women and heroism in the research object, examined through the literature review technic. The data will later be classified, interpreted, and analyzed using relevant theories. The result of the study shows that women are depicted as brave, clever, and aggressive. However, in the social and educational level, women are still thought of under men’s control. Heroism values in Rachel can be seen at the moment when she is brave to fight against Mademoiselle Fifi, when she defends the honor of French soldiers and when she is brave enough to take a risk in murdering Mademoiselle Fifi.Keywords - The image of women, Heroism, Guy de Maupassant, Mademoiselle Fifi.  
Konstruk Religi dalam Sudut Pandang Mustafa Bisri di Era 4.0 Sesuai Pendekatan Semiotika Budaya Mclean HY; Zuriyati Zuriyati; Saifur Rohman
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA Vol 5, No 4 (2020)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/sh.v5i4.407

Abstract

Abstrak - Konstruk Religi dalam Sudut Pandang Mustafa Bisri di era 4.0 Pendekatan Semiotik Budaya. Tujuan dari penelitian ini adalah membongkar makna religi dalam puisi “Selamat Tahun Baru, Kawan” terutama di era 4.0 menggunakan semiotic budaya. Metode yang digunakan adalah analisis descriptive menggunaka pisau semiotic budaya. Hasil penelitian menunjukan bahwa puisi Gus Mus fokus membahas urusan keyakinan yang menjadi identitas pada bangsa Indonesia yang dikaitkan dengan era sekarang, mengabaikan esensi dan cenderung lebih menunjukkan citra saja dengan memamerkan kegiatan beribadah disosial media agar mendapat pengakuan di kalangan sosial. Selain itu, unsur sosial-budaya yang muncul adalah sentimen sebagai parameter stabilitas sosial dan tujuan yang menjadi arah pergerakan masyarakat. Tidak ketinggalan adalah kekuasaan yang menentukan dan dominasi pada masyarakat, serta ketegangan juga bermain dengan penuturan yang paradoks. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, puisi Gus Mus mengkritik fenomena- fenomena aktivitas sosial-budaya masyarakat Indonesia di era 4.0.Abstract - Religious Constructions in the Viewpoint of Mustafa Bisri in the 4.0 era through a semiotic cultural approach. This study aims to dismantle the religious meaning in the poem “Selamat Tahun Baru, Kawan” especially in the 4.0 era using semiotic culture. The method used is a descriptive analysis using a cultural semiotic approach. The results showed that Gus Mus's poetry focused on discussing the beliefs that became the identity of the Indonesian people that were questioned by the current era, opposing the essence, and enhancing the image of images only by exhibiting worship activities on social media to get social recognition. Also, not socio-cultural issues that emerge are sentiments as social parameters and goals that are the direction of the community movement. Besides, the power that determines and domination in society, also settlement plays with a paradoxical narrative. It could be concluded. Gus Mus's poetry criticizes the phenomena of the socio-cultural activities of Indonesian people in the 4.0 era.Keywords - Gus Mus Poetry, Religious Constructions, Semiotic Culture, 4.0 era