p-Index From 2019 - 2024
1.578
P-Index
This Author published in this journals
All Journal INERSIA
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Rehabilitasi Oprit Menggunakan Metode Slab On Pile Slab Studi Kasus Jembatan Putri Petong Sungai Kendilo La Jayani; Priyo Suroso; Insan Kamil
JURNAL INERSIA Vol. 16 No. 1 (2024): Jurnal Inersia (Edisi Khusus Seminar Nasional Forum Ketua Jurusan Teknik Sipil
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/inersia.v16i1.985

Abstract

Dengan melihat usia konstruksi jembatan Putri Petong Sungai Kendilo di Penajam Paser Utara yang berusia kurang lebih 10 tahun secara visual terjadi penurunan fungsi diberbagai elemen jembatan terutama dibagian oprit jembatan, dengan elevasi kemiringan oprit 5%. Dan telah terjadi penurunan kurang lebih 31,5 cm. Penurunan oprit dapat mendorong gelagar dan lantai jembatan yang berujung kegagalan struktur. Oleh karena itu perlu analisa dan evaluasi untuk merencanakan konstruksi yang memenuhi syarat dari sisi keamanan sturuktur jembatan dan kenyamanan berlalu lintas yang bertujuan untuk menyajikan perencanaan konstruksi pile slab sebagai pengganti oprit jembatan yang mengalami penurunan sehingga dapat mengetahui daya dukung tanah dalam menilai kemampuan daya dukung tiang pancang dalam memikul beban yang ada. Metode yang digunakan adalah pendekatan perhitungan data tes lapangan yaitu SPT dan menggunakan perhitungan pembebanan untuk menganalisis struktur dalam memikul beban tanah, data tanah, data pembebanan, dan analisis rancangan pile slub. Dari hasil analisis dan perhitungan perencanaan pile slab cocok dan relevan digunakan untuk memenuhi syarat dari sisi keamanan struktur jembatan dan kenyamanan berlalu lintas dan juga sebagai pengganti oprit jembatan yang mengalami penurunan. Berdasarkan Analisa dan perhitungan yang dilakukan dapat direncanakan pondasi pile slab dengan dimensi diameter 0,5 meter tebal 0,25 m dan Panjang 54 meter dengan susunan jumlah tiang dalam arah memanjang sebanyak 10 buah, jumlah tiang dalam satu baris sebanya 5 buah dan jumlah tiang total sebanyak 50 buah. Dari hasil analisis plaxis diketahui penurunan sebesar 6,083 x 10-3 dalam waktu kurun waktu 3 bulan
Pengaruh Penambahan Sirtu dan Kapur Pada Stabilitas Tanah Lempung Terhadap Daya Dukung Tanah Dasar Perkerasan Lentur Hayatullah; Priyo Suroso; SSN. Banjarsanti; Ayetno
JURNAL INERSIA Vol. 16 No. 1 (2024): Jurnal Inersia (Edisi Khusus Seminar Nasional Forum Ketua Jurusan Teknik Sipil
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/inersia.v16i1.990

Abstract

Tanah merupakan material utama dalam dunia konstruksi, karena semua bangunan akan bertumpu pada tanah. Ada beberapa jenis tanah yang bermasalah baik dari segi daya dukung tanah, salah satunya tanah lempung. Seperti tanah di daerah Desa Separi, Tenggarong Sebrang, Kutai Kartanegara yang tergolong tanah lempung sehingga penelitian ini bertujuan untuk menjadi alternatif stabilisasi dan perkuatan tanah lempung dengan mencampurkan sirtu dan kapur. Tanah yang digunakan pada penelitian ini berdasarkan klasifikasi AASHTO termasuk dalam kelompok A-7-5. Sirtu yang digunakan sebagai bahan tambah pada penelitian ini diambil dari desa Desa Apung, Kecamatan Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, dan Kapur yang digunakan adalah kapur tohor. Variasi sirtu pada pengujian ini 15%, 20%, dan 25%, sedangkan variasi kapur 2%, 4%, dan 6%. Pada pengujian ini dilakukan uji kuat tekan bebas dan CBR untuk mengetahui nilai daya dukung tanah asli maupun tanah campuran. Hasil penelitian yang dilakukan dengan penambahan sirtu dan kapur dapat memperbaiki daya dukung tanah, dengan pengujian kuat tekan bebas campuran 25% sirtu dan 4% kapur didapat nilai optimum qu 3,516 kg/cm2. CBR tanah campuran 25% sirtu dan 6% kapur dengan nilai 11,35% memenuhi syarat CBR tanah sebagai dasar perkerasan jalan minimal 6%.
Penilaian Kondisi Komponen dan Elemen Jembatan Rangka Baja Atas Metode BMS dan FCM Ayetno; Priyo Suroso; Tumingan
JURNAL INERSIA Vol. 16 No. 1 (2024): Jurnal Inersia (Edisi Khusus Seminar Nasional Forum Ketua Jurusan Teknik Sipil
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/inersia.v16i1.994

Abstract

Jembatan berfungsi untuk menghubungkan dua bagian kota yang terputus oleh adanya rintangan seperti, alur sungai, saluran irigasi dan pembuangan, waduk, dan lain-lain. jembatan rangka baja Tenggarong meghubungkan dua tempat utara dan selatan. jembatan dibangun 1950-1953 sumber dari masyarakat. umur Jembatan > 80 tahun keatas.Tujuan pemeriksaan metode BMS & FCM pada jembatan secara visual,memastikan kerusakan kompunen dan elemen jembatan rangka baja atas.metode BMS ada 2, metode FCM 8 kriteria penilaian secara umum. Hasil penilaian pengamanan penguna jalan/sandaran, batang tepi kiri, batang diagonal kanan, batang diagonal kiri, gelagar melintang/transom penyebab kerusakannya berdasarkan penilaian BMS dan PBJ&J No 01/PBM/2022 adalah penurunan mutu atau kinerja proteksi korosi terhadap (lapisan pelindung/cat), penuan terhadap struktur, kompnen yang rusak,teremdam banjir, berkarat perubahan bentuk pada kompunen, lembab (akibat korosi). maka Nilai Kondisi (NK) 4 (kritis), pada seluruh permukaan dan sudah mulai terjadi karat pada daerah ujung, goresan dan baut atau >10% dari dimensi penampan maka Nilai Kondisi (NK) 5 (Runtuh), Rekomendasi FCM (Michael J. Parr.dkk.,2010). apabila ada kriteria yang tidak terpenuhi maka pemeriksaan selanjutnya disesuaikan kondisi peraturan jembatan Indonesia selanjutnya dianalisis menggunakan aplikasi SAP 2000 untuk mengetahui batang FCM atau batang kritis pada struktur jembatan rangka baja atas Tenggarong