Ni Putu Ekawati
Departemen Patologi Anatomi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, Indonesia

Published : 29 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Mixed Germ Cell Tumor Ovarium dengan Komponen Endodermal Sinus Tumor dan Teratoma Matur Silfiah, Nur; Ekawati, Ni Putu; Juli Sumadi, I Wayan
Medicina Vol 45 No 2 (2014): Mei 2014
Publisher : Medicina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.007 KB)

Abstract

Mixed germ cell tumor ovarium merupakan neoplasma ovarium yang jarang ditemukan. Tumor ini minimal terdiri dari dua komponen germ cell tumor dan minimal satu diantaranya bersifat primitif. Berikut kami laporkan satu kasus mixed germ cell tumor ovarium terdiri dari elemen endodermal sinus tumor dan teratom matur. Pasien seorang wanita berusia 29 tahun dengan perut membesar sejak 3 bulan. Durante operasi didapatkan massa tumor ovarium kiri berukuran 16x13x9 cm. Secara makroskopis tumor mengandung bagian kistik dan solid. Pada pemeriksaan mikroskopis didapatkan gambaran histopatologi yang khas untuk endodermal sinus tumor dan teratoma matur, disimpulkan sebagai mixed germ cell tumor ovarium dengan komponen endodermal sinus tumor dan teratoma matur. [MEDICINA 2014;45:127-9]    
MALIGNANT TRITON TUMOR NERVUS SURALIS YANG BERASAL DARI PLEXYFORM NEUROFIBROMA Maharini Rahayu, Ni Made; Juli Sumadi, I Wyn; Ekawati, Ni Putu; Saputra, Herman
Medicina Vol 44 No 2 (2013): Mei 2013
Publisher : Medicina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.056 KB)

Abstract

Tumor ganas yang berasal dari saraf tepi atau tumor dengan diferensiasi elemen-elemen selubung saraf disebut sebagai malignant peripheral nerve sheath tumors (MPNST). Sebuah varian dari MPNST yang memperlihatkan pembentukan otot lurik disebut sebagai malignant Triton tumor. Diagnosis malignant Triton tumor harus memenuhi kriteria diagnosis MPNST dan dibuktikan adanya diferensiasi rhabdomyoblas. Kasus ini dibahas oleh karena insidennya jarang, yaitu kurang dari 5% dari keseluruhan tumor ganas jaringan lunak. Pasien adalah seorang wanita, 40 tahun, dengan nodul pada cruris dan siku kanan. Pemeriksaan mikroskopis dengan pulasan  hematoxylin eosin  pada cruris menunjukkan gambaran yang khas untuk MPNST, serta terlihat sebaran sel-sel rhabdomyoblas yang positif terhadap pengecatan Desmin dan S-100. Tumor pada siku dan nervus suralis menunjukkan gambaran plexyform neurofibroma. Berdasarkan histopatologi konvensional dan imunohistokimia, kasus disimpulkan sebagai malignant Triton tumor nervus suralis yang berasal dari plexyform neurofibroma.[MEDICINA 2013;44:135-140]
KARAKTERISTIK DAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PASANGAN USIA SUBUR MENGENAI PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI PUSKESMAS DENPASAR UTARA III Putu Eka Buana Sari; Ni Putu Ekawati; I Wayan Juli Sumadi
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 3 (2020): Vol 9 No 03(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/10.24843.MU.2020.V09.i3.P11

Abstract

ABSTRAK Pap Smear merupakan skrining kanker serviks yang efektif, murah, dan sederhana. Berdasarkan International Agency for Research on Cancer (IARC) 2012, angka kejadian kanker serviks 17 per 100.000 wanita. Pada tahun 2012 ada 266.000 kematian akibat kanker serviks di dunia dan 87% diantaranya kematian tersebut diakibatkan oleh kanker serviks yang sebagian besar terjadi di negara berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik responden (umur, pendidikan, pekerjaan, penghasilan) dan tingkat pengetahuan wanita pasangan usia subur (PUS) mengenai deteksi dini Pap Smear di Puskesmas Denpasar Utara III. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif cross- sectional terhadap 70 sampel. Pengumpulan data dilakukan mulai bulan April-Juni 2016 menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan program Microsoft Excel versi 2007. Hasil penelitian didapatkan bahwa wanita PUS di Puskesmas Denpasar Utara III paling banyak berumur ? 35 tahun sebanyak 67,1% (47 responden), tingkat pendidikan menengah, tamat SLTA sebanyak 70% (49 responden), bekerja sebanyak 64,3% (45 responden), dan keluarga berpenghasilan tinggi (? Rp. 1.104,000 per bulan) sebanyak 98,57% (69 responden) memiliki tingkat pengetahuan rendah yaitu sebanyak 81,43% (57 responden). Penelitian ini menyimpulkan bahwa wanita PUS di Puskesmas Denpasar Utara III paling banyak berusia ? 35 tahun (risiko tinggi), tingkat pendidikan paling banyak menengah (tamat SLTA), lebih banyak yang bekerja, dan lebih banyak yang berpenghasilan keluarga tinggi, namun tingkat pengetahuan mereka rendah. Kata kunci: karakteristik, pengetahuan, Pap Smear.
KARAKTERISTIK PASIEN LIMFOMA MALIGNA DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR BALI TAHUN 2018 I Kadek Prapta Adhi Wibawa; Ni Putu Ekawati
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 10 (2021): Vol 10 No 10(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i10.P16

Abstract

Limfoma maligna merupakan keganasan yang menyerang sel-sel pada jaringan limfoid, ditemukan terutama di kelenjar getah bening dengan memiliki kemampuan untuk meluas ke jaringan seluruh tubuh lainnya. Kelenjar getah bening berfungsi sebagai pertahanan dengan bereaksi terhadap antigen asing, setiap perubahannya mencerminkan gangguan lokal dan sistemik. Seorang penderita limfoma sebagian besar ditemukan dalam stadium lanjut sehingga sulit dalam penyembuhannya dan banyak mengalami komplikasi. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah deskriptif cross-sectional. Kriteria inklusi dan juga eksklusi menjadi acuan dalam penentuan sampel. Data diolah dengan program SPSS guna memperoleh karakteristik dari penyakit limfoma maligna berdasarkan umur, jenis kelamin, tipe histopatologi, dan lokasi tumor. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa penderita limfoma maligna di RSUP Sanglah pada tahun 2018 sebanyak 71 pasien dan terbanyak pada usia diantara 61-70 tahun sebesar 21,1%, dengan jenis kelamin laki-laki terhitung lebih dari setengah (64,8%). Secara umum penyakit ini memiliki tipe histopatologi berupa limfoma non-Hodgkin dengan persentase 95,8%. Selain itu, mayoritas penderita penyakit ini mengalami tumor ekstranodal dengan persentase 73,2%. Temuan ini bermanfaat karena dapat memberikan data dasar mengenai gambaran karakteristik dari limfoma maligna. Perlu dilakukan penelitian analitik lebih lanjut guna mengetahui hubungan dari berbagai variabel tersebut. Kata kunci : Limfoma Maligna, Histopatologi.
KARAKTERISTIK KLINIKOPATOLOGI PASIEN TUMOR OTAK DAN MEDULA SPINALIS PADA ANAK DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2014 –2018 Putu Febry Krisna Pertiwi; Ni Putu Sriwidyani; Ni Putu Ekawati; Herman Saputra
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 11 (2021): Vol 10 No 11(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i11.P17

Abstract

Tumor otak dan medula spinalis merupakan salah satu keganasan tersering pada anak-anak, berada pada urutan kedua setelah leukemia. Hingga saat ini belum terdapat data tentang kejadian tumor otak dan medula spinalis pada anak di Indonesia. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui karakteristik klinikopatologi pasien anak yang menderita tumor otak dan medula spinalis di RSUP Sanglah Denpasar tahun 2014-2018 menurut kelompok usia, jenis kelamin, tipe histopatologi, dan lokasi tumor. Penelitian ini adalah studi deskriptif yang menggunakan desain cross-sectional retrospective pada pasien anak dengan tumor otak dan medulla spinalis. Data penelitian diambil menggunakan teknik total sampling data yang terdaftar di Instalasi Laboratorium Patologi Anatomi RSUP Sanglah Denpasar tahun 2014-2018, yang diolah dan dikelompokkan menurut kelompok usia, jenis kelamin, gambaran histopatologi, dan lokasi tumor. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah dari 53 pasien anak yang menderita tumor otak dan medula spinalis di RSUP Sanglah Denpasar pada tahun 2014-2018, kejadian tumor otak ditemukan paling banyak pada kelompok usia 10-14 tahun (28,3%) dan jenis kelamin laki-laki (50,9%). Tipe histopatologi terbanyak yang ditemukan adalah pilocytic astrocytoma (22,6%) dan lokasi tumor yang paling sering adalah serebelum (32,1%). Kata kunci: tumor otak, medula spinalis, anak, RSUP Sanglah
KARAKTERISTIK KLINIKO HISTOPATOLOGI NODUL TIROID DARI 1 JANUARI 2016 – 31 DESEMBER 2017 DI LABORATORIUM PATOLOGI ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA/ RSUP SANGLAH DENPASAR Silvia Nuhyil Indriani; I Gusti Ayu Sri Mahendra Dewi; Ni Putu Sriwidyani; Ni Putu Ekawati
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 7 (2021): Vol 10 No 07(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i7.P12

Abstract

ABSTRACT Backgrounds : Thyroid nodule abnormalities are quite common in the community. The incidence of thyroid nodules increases with age with a high incidence rate in women. Goals : This study aims to determine the clinico histopathology characteristic of thyroid nodules from 1 January 2016-31 December 2017 at Pathology Anatomy Laboratory Sanglah General Hospital Denpasar. Methods : This research is a cross-sectional retrospective study obtained from patient medical record data in the Pathology Anatomy Laboratory, Sanglah General Hospital. Data were analyzed using the SPSS version 22.0 program. Result : Obtained 330 samples with thyroid nodules. The distribution of women is more (84.5%) cases compared to men (15.5%), with the highest age range occurring at the age of 41-50 years and 51-60 years, respectively 89 (27.0%) cases. Most diagnoses were 206 (62.4%) cases of non neoplastic, with the most lateralization occurring in all thyroid lobes in 233 (70.6%) cases. Conclusion : Thyroid nodule abnormalities tend to be more common in women aged 41-60 years, are benign and occur in all thyroid lobes. Keywords: Thyroid Nodules, Clinico Histopathology
GAMBARAN KLINIKOPATOLOGI TUMOR GLIA TAHUN 2014 - 2018 DI RSUP SANGLAH DENPASAR I Kadek Yana Parastuta; Ni Putu Sriwidyani; Ni Putu Ekawati; Herman Saputra
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 7 (2020): Vol 9 No 07(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i7.P02

Abstract

Tumor glia merupakan tumor neuroepitelial yang paling sering terjadi. Hingga saat ini data jumlah pasien tumor glia di Bali belum pernah dilaporkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran klinikopatologi pasien tumor glia di Bali dari 1 Januari 2014–31 Desember 2018. Jenis penelitian ini adalah studi deskriptif potong lintang. Data diambil dari arsip hasil pemeriksaan histopatologi di Instalasi Patologi Anatomi RSUP Sanglah Denpasar. Selama lima tahun diperoleh 84 kasus tumor glia. Rentang usia pasien antara 5 bulan sampai 84 tahun, dengan kelompok usia terbanyak pada dekade keempat. Prevalensi kejadian tumor glia berdasarkan jenis kelamin lebih sering dijumpai pada laki-laki yaitu hampir dua kali dibandingkan dengan prevalensi pada perempuan. Lokasi tumor paling sering adalah pada serebri. Tipe histologi tumor yang tersering adalah tumor astrositik, dengan glioblastoma yang dikelompokkan dalam klasifikasi tumor glia grade IV menurut WHO. Kata Kunci: Tumor Glia, Klinikopatologi, Otak, Medula Spinalis, Bali
GAMBARAN KLINIKOPATOLOGI PASIEN MENINGIOMA DARIi TAHUNi 2014 – 2018 DI RSUPi SANGLAHi DENPASAR I Gusti Ngurah Made Cesar Vajrashrava Sunantara; Ni Putu Sriwidyani; Ni Putu Ekawati; Herman Saputra
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 3 (2021): Vol 10 No 03(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i3.P12

Abstract

ABSTRAKi Meningiomai adalah tumori yang berasal dari sel meningothelial, Meningioma merupakan tumor system saraf pusat yang tersering. Sampai saat ini belum ada data tentang kejadian meningkat di bali. Penelitiani iniii bertujuani untukii mengetahuii gambaran klinikopatologi pasien meningioma dari tahun 2014–2018 dii Rumahi Sakiti Umumi Sanglahi Denpasar. Penelitiani ini dilakukan dengan metodei deskriptif. Data yang dikumpulkan adalah berdasarkan usia, jenis kelamin, lokasi, grade, dan klasifikasi histopatologi. Hasil penelitian menunjukan kasus meningioma di RSUP Sanglah dari tahun 2014–2018 terbanyak pada rentang usia 40–49 tahun sebesar (54,2%). dengan dominan berjenis kelamin perempuan (81,3%). Berdasarkan lokasi yang sering terjadi tidak memiliki spesifik tempat yaitu sebanyak (47,7%) jika dikelompokan secara lobus yang paling banyak terjadi di lobus Frontal (15%). Berdasarkan gradenya meningioma tersering yaitu grade I (86%) dengan pembagian klasifikasi histopatologinya, meningioma transitional meningioma (42,1%) yang tersering. Kata Kunci: Meningioma, Umur, Lokasi, Tipe, Grade
KARAKTERISTIK KASUS APENDISITIS DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR BALI TAHUN 2018 I Gusti Ngurah Bagus Rai Mulya Hartawan; Ni Putu Ekawati; Herman Saputra; I Gusti Ayu Sri Mahendra Dewi
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 10 (2020): Vol 9 No 10(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i10.P11

Abstract

Apendisitis merupakan inflamasi pada apendik vermiformis serta penyebab paling sering gejala akut abdomen. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memasukkan apendisitis sebagai prioritas kesehatan utama pada tingkat lokal dan nasional akibat frekuensinya yang sering dijumpai serta berdampak besar pada kesehatan masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik kasus apendisitis di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar Bali tahun 2018. Penelitian dilakukan menggunakan metode deskriptif dengan studi potong lintang. Pemilihan sampel berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang dipilih dari populasi. Data dianalisis menggunakan software SPSS versi 22 untuk mendapatkan karakteristik kasus apendisitis berdasarkan usia, jenis kelamin, keluhan utama, diagnosis klinis, jumlah leukosit, dan diagnosis histopatologi. Hasil penelitian menunjukkan kasus apendisitis di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar Bali tahun 2018 terbanyak terjadi pada kelompok rentang 17-25 tahun (remaja akhir) sebesar 34,5%, dengan didominasi oleh jenis kelamin laki-laki (58,2%). Keluhan utama yang sering dirasakan pasien berupa nyeri perut kanan (90,0%). Sebagian besar kasus apendisitis memiliki karakteristik diagnosis klinik berupa apendisitis akut (32,7%) serta karakteristik jumlah leukosit berupa leukositosis (80,9%). Selain itu, mayoritas kasus apendisitis memilki karakteristik diagnosis histopatologi berupa apendisitis phlegmonosa/suppuratif (57,3%). Temuan ini bermanfaat karena dapat memberikan wawasan mengenai gambaran karakteristik apendisitis di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar tahun 2018. Perlu dilakukan studi analitik lebih lanjut guna mencari hubungan antara berbagai variabel karakteristik Kata Kunci: Apendisitis, Karakteristik, Histopatologi
KARAKTERISTIK KLINIS DAN DIAGNOSIS SITOLOGI PASIEN DENGAN NODUL TIROID YANG DILAKUKAN PEMERIKSAAN FINE NEEDLE ASPIRATION BIOPSY (FNAB) DI INSTALASI PATOLOGI ANATOMI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015 I Gusti Putu Dado Armawan; Ni Putu Ekawati
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 8 (2020): Vol 9 No 08(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

FNAB pada nodul tiroid bertujuan mengarahkan tatalaksana pasien dengan menyeleksi individu-individu yang dicurigai mengalami keganasan dari kelompok besar pasien dengan nodul jinak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik klinis dan diagnosis sitologi pasien nodul tiroid yang dilakukan pemeriksaan FNAB di instalasi patologi anatomi RSUP Sanglah Denpasar tahun 2015. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif cross-sectional. Subjek penelitian diambil dari rekam medis pasien nodul tiroid yang ada di instalasi patologi anatomi RSUP Sanglah Denpasar periode Januari-Desember 2015. Data diambil secara total sampling. Dari 332 sampel didapatkan proporsi nodul tiroid pada perempuan sebesar 78% dan laki-laki 22%. Lebih sering terjadi pada rentang usia 40-49 tahun (31,9%) pada perempuan maupun laki-laki. Ukuran nodul <5cm lebih sering ditemukan (75,9%). Diagnosis klinis nodul tiroid yang paling sering ditemukan adalah goiter tiroid (53,9%). Sebanyak 284 sampel diagnosis tunggal FNAB dikelompokkan berdasarkan kriteria TBSRTC: I. Nondiagnostic atau tidak memuaskan (unsatisfactory) 1,8%; II. Jinak 59,5%; III. Atypia of undetermined significance atau lesi folikuler dari undetermined significance 0,4%; IV. Neoplasma folikuler atau curiga neoplasma folikuler 33,8%; V. Curiga keganasan 2,5%; dan VI. Ganas 2,1%. Sedangkan pada diagnosis jamak ditemukan neoplasma folikuler dan nodul koloid 46,2%; nodul koloid dan tiroiditis 23,1%; karsinoma papiler dan nodul koloid 15,4%; serta nodul koloid dan hiperplasia folikuler 15,4% dari 13 sampel. Kata kunci : karakteristik, sitologi, nodul tiroid