Ruspeni Daesusi
Departement Of Biology Education, University Of Muhammadiyah Surabaya, Surabaya, Indonesia.

Published : 17 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Effects of Photoperiodism to The Growth Rate of Hibiscus sabdariffa L Muslihatin, Wirdhatul; Daesusi, Ruspeni
IPTEK The Journal for Technology and Science Vol 25, No 1 (2014)
Publisher : IPTEK, LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j20882033.v25i1.479

Abstract

Red roselle (Hibiscus saddariffa L.) is a short day plant, this plant is only cultivated in a certain time period. There is a need to manipulate the environment where this plant can grow. The objective of this research was to study the influence of day length tothe relative growth rate (RGR) of H.sabdariffaL. Day length treatment was carried out by covering plants by black cover. Day length treatments were given in 8, 9,10, 11 and 12 hours of light exposure. Parameters measured were RGR of height plant, diameter of stem, number, and color of leaves. Harvesting was carried out when the flower crown fell or petals furl (the age of plants reached 3-4 months). The result of this research showed that highest plant was obtained at 10 hours day length (128.20 cm), the largest stem diameter growth rate was obtained at 8 hours (1.79 cm), number of leaves at 10 hours (183.40),and green color of leaves on 12 hours (scale 4). The highest RGR was obtained at 8 hours for all parameters except the height of plant and the color of leaves. Plant height, diameter and number of leaves at 8,9,10, and 11 hours of day length did not show significance difference. This showed that roselle is a short day length plant that grow optimal under 12 hours of day length.
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF DAN HASIL BELAJAR SISWA Dewi Heri Puspitasari; Lina Listiana; Ruspeni Daesusi
Pedago Biologi : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.842 KB) | DOI: 10.30651/jpb.v5i1.726

Abstract

Sejauh ini guru belum pernah melatihkan kemampuan berpikir kreatif siswa. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar siswa, mendiskripsikan keterlaksanaan pembelajaran, dan mendiskripsikan respon siswa terhadap model PBL. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas, desain penelitian One Shot case Study. Prosedur penelitian dilaksanakan 2 siklus yang terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas X-4 SMA Muhammadiyah 1 Surabaya. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, tes tulis dan angket. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif. Kesimpulan penelitian ini adalah model PBL dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar siswa SMA Muhammadiyah 1 Surabaya, yaitu secara individu ditunjukkan pada siklus I siswa yang memiliki kategori SK sebesar 2 siswa dan pada siklus II menjadi 16 siswa, sedangkan secara klasikal pada siklus I 22% dan pada siklus II sebesar 83%. Ketuntasan hasil belajar secara klasikal sebesar 12.90% pada siklus I dan pada siklus II sebesar 93.54%. Keterlaksanaan model PBL skor rata-rata keseluruhan pada siklus I sebesar 2,45 dan pada siklus II sebesar 3,73. Respon positif siswa terhadap model PBL rata-rata positif dan 100% siswa merasa dapat mengasah kemampuan berpikir kreatif.
PEMANFAATAN DAUN GAMAL (GLIRICIDIA SEPIUM) SEBAGAI BIOKATALISATOR ALAMI DALAM PEMERAMAN BUAH PISANG KEPOK KUNING (MUSA PARADISIACA FORMATYPICA) Qomariyatul Ulva; Ruspeni Daesusi
Pedago Biologi : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jpb.v9i1.9337

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pengaruh pemberian  daun gamal (Gliricidia sepium) sebagai biokatalisator alami terhadap kematangan buah pisang kepok kuning (Musa paradisiaca formatypica); (2) mengetahui respon masyarakat terhadap tingkat kesukaan organoleptic rasa buah pisang kepok kuning (Musa paradisiaca formatypica). Jenis penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan desain penelitian posttest only control design dengan 4 perlakuan dan 6 pengulangan. Sampel penelitian ini adalah sebanyak 30 kg buah pisang kepok kuning (Musa paradisiaca formatypica). Data penelitian ini dikumpulkan dengan teknik observasi berdasarkan parameter organoleptic warna, tekstur dan rasa buah pisang kepok kuning (Musa paradisiaca formatypica) sera respon masyarakat terhadap tingkat kesukaan organoleptic rasa . Data diuji menggunakan statistik non parametrik Kruskal Wallis yang kemudian dilanjut uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang signifikan dari pemberian daun gamal (Gliricidia sepium) terhadap kematangan buah pisang kepok kuning (Musa paradisiaca formatypica). Kesimpulan dari penelitian yang dilakukan yaitu (1) Ada pengaruh pemberian daun gamal (Gliricidia sepium) terhadap kematangan buah pisang kepok kuning (Musa paradisiaca formatypica), (2) respon masyarakat terhadap tingkat kesukaan organoleptic  rasa buah pisang kepok kuning yaitu suka
PENGARUH PEMBERIAN AMPAS KOPI SEBAGAI PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens) Ismy Tsaniyah; Ruspeni Daesusi
Pedago Biologi : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jpb.v8i1.9325

Abstract

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik jumlah kafe, kedai kopi dan restoran di Indonesia tumbuh pesat sebesar 15 – 20% di tahun 2014 dan akan terus meningkat seiring berjalannya waktu. Diperkirakan produksi tahunan ampas kopi di seluruh dunia adalah sekitar 6 juta ton. Komposisi kimia ampas kopi mengandung 2,28% nitrogen, fosfor 0,06% dan 0,6% kalium yang dapat menyuburkan tanah sehingga berpotensi dijadikan sebagai pupuk organik. Disisi lain, pemakaian pupuk kimia yang berlebihan akan membuat  kualitas tanah menjadi menurun.Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh pemberian ampas kopi sebagi pupuk organic terhadap pertumbuhan tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens) Jenis penelitian ini adalah eksperimen menggunakan post test only control design. Penelitian dilakukan di Kecamatan Ujungpangkah kabupaten gresik provinsi jawa timur. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan yaitu menggunakan media tanam berupa tanah saja (control negative), tanah dan urea (control positif),  P1(tanah 2kg dan ampas kopi 1kg) dan P2(tanah 1,5kg dan ampas kopi 1,5kg). Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman dan jumlah helai daun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ampas kopi tidak memberikan pengaruh  terhadap tinggi tanamaan cabai rawit namun pemberian tanah 2kg dan ampas kopi 1kg memberikan pengaruh yang baik terhadap jumlah helai daun pada minggu keempat.
Pengobatan Luka Gores Pada Mencit Menggunakan Ekstrak Minyak Bunga Cengkeh (Syzygium aromaticum L) Salmawati Salmawati; Ruspeni Daesusi
Pedago Biologi : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.725 KB) | DOI: 10.30651/jpb.v7i1.3930

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh minyak bunga cengkeh (Syzygium aromaticum L) terhadap kesembuhan luka gores pada mencit (Mus musculus). Penelitian ini menggunakan kontrol grup desain dan rancangan acak kelompok (RAK) dari 24 mencit dilakukan randomisasi dengan cara acak lengkap, terdiri dari 6 perlakuan dan 4 pengulangan. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah konsentrasi ekstrak minyak bunga cengkeh 25 %, 50%, 75%, 100% dan variabel terikatnya adalah kesembuhan luka gores mencit (Mus musculus) dengan parameter skor rata-rata gabungan dari tingkat eritema dan terbentuknya jaringan baru. Teknik analisis data menggunakan uji Kruskal-wallis dilanjutkan uji Man Whitney. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak minyak bunga cengkeh berpengaruh terhadap kesembuhan luka gores pada mencit (Mus musculus) dengan rata-rata skor kesembuhan luka sebanyak 2,225; konsentrasi 50 % sebanyak 2,175; konsentrasi 75 % sebanyak 2,325; konsentrasi 100 % sebanyak 2,45; kontrol positif (betadine) sebanyak 2,1875 dan kontrol negatif (aquades) sebanyak 1,975. Perlakuan yang paling efektif yaitu pemberian ekstrak minyak bunga cengkeh dengan konsentrasi yang paling rendah yaitu 25%. 
PENGARUH PEMBERIAN KULIT BUAH DURIAN (Durio zibethinus) TERHADAP AKTIVITAS SEMUT RANGRANG (Oecophylla smaragdina) DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR MATA KULIAH PENGELOLAAN LIMBAH Ni’matun Nafisah; Ruspeni Daesusi; Abdul Ghoni
Pedago Biologi : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.285 KB) | DOI: 10.30651/jpb.v5i1.733

Abstract

Abstrak : Keberadaan semut rangrang (Oechophylla smaragdina) pada pepohonan dianggap sebagai pengganggu karena gigitan dari semut rangrang (Oechophylla smaragdina) mengakibatkan rasa gatal pada kulit manusia. Pengendalian hama semut rangrang yang biasa dilakukan oleh masyarakat adalah dengan cara membakar sampah di bawah pohon. Asap yang ditimbulkan dari pembakaran mengakibatkan dampak yaitu pencemaran udara. Kulit buah durian (Durio ziberthinus) mengandung minyak atsiri, flavonoid, dan lain-lain yang bersifat anti serangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kulit durian terhadap aktivitas semut rangrang.Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 kelompok perlakuan dan 6 kali pengulangan. Perlakuan terdiri dari: P0 (tanpa pemberian perlakuan kulit durian), P1 (pemberian perlakuan kulit durian utuh/segar), P2 (pemberian filtrat kulit durian), dan P3 (pemberian serbuk kulit durian). Jumlah semut rangrang yang mengalami perubahan dianalisis dengan Anova.Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa ada pegaruh pemberian berbagai jenis sediaan kulit durian (Durio ziberthinus) terhadap aktivitas semut rangrang (Oecophylla smaragdina). Perlakuan yang memberikan pengaruh segnifikan adalah serbuk.Kata kunci: kulit buah durian (Durio ziberthinus), semut rangrang (Oecophylla smaragdina)
STUDI ETNOBOTANI TANAMAN OBAT DI DESA BUMIAYU KABUPATEN BOJONEGORO DAN PEMANFAATANNYA DALAM BENTUK HERBARIUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI Imro'atun Hasanah; Ruspeni Daesusi
Pedago Biologi : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jpb.v7i2.9310

Abstract

Satu di antara masyarakat yang masih menjunjung tinggi kearifan lokal dalam hal pemanfaatan tanaman sebagai bahan dasar obat tradisional, adalah masyarakat Desa BumiayuKabupaten Bojonegoro. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan berbagai macam tanaman obat, serta mendokumentasikan budaya masyarakat dalam memanfaatkan tanaman. Penelitian ini dilakukan sejak bulan Desember 2018 - Juni 2019 yang bertempat di tiga dusun di Desa Bumiayu, yaitu dusun Panasan, Tambak rame, dan Sendang. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif dengan metode observasi dan wawancara semi struktural. Sampling terdiri dari tokoh masyarakat desa Bumiayu dan masyarakat umum, jumlah keseluruhan 35 responden. Berdasarkan hasil penelitian telah ditemukan 61 spesies dari 28 famili, tanaman yang paling banyak digunakan adalah dari famili Euphorbiaceae, sedangkan tanaman yang paling sering digunakan adalah kunyit dari famili Zingiberaceae. Organ yang paling banyak digunakan adalah daun, sedangkan cara meramu tanaman yang paling banyak dilakukan masyarakat adalah dengan direbus. Sumber informasi masyarakat mengenai pemanfaatan tanaman sebagai obat berasal dari orang tua terdahulu. Studi etnobotani diimplementasikan dalam bentuk herbarium daun sebagai media pembelajaran biologi.
PEMBERIAN LARUTAN DAUN GAMAL (Gliricidia sepium) DALAM PROSES PEMATANGAN BUAH PISANG KEPOK KUNING (Musa paradisiaca formatypica) SEBAGAI MEDIA EDUKASI MASYARAKAT Dewi Atikah; Ruspeni Daesusi
Pedago Biologi : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jpb.v8i2.9329

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pengaruh pemberian larutan daun gamal Gliricidia sepium) terhadap proses pematangan buah pisang kepok kuning (Musa paradisiaca formatypica); (2) mengetahui kualitas rasa buah pisang kepok kuning (Musa paradisiaca formatypica) berdasarkan pemberian larutan daun gamal (Gliricidia sepium); (3) sebagai bentuk edukasi yang dapat dibuat dari hasil penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan desain penelitian posttest control group design dengan 4 perlakuan. Sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 24 kg buah pisang kepok kuning (Musa paradisiaca formatypica). Setiap perlakuan menggunakan 1 kg buah pisang kepok kuning (Musa paradisiaca formatypica). Data penelitian ini dikumpulkan dengan teknik observasi terhadap pematangan buah pisang kepok kuning (Musa paradisiaca formatypica). Pengamatan ini dilakukan untuk mengidentifikasi warna, tekstur, dan rasa dari buah pisang kepok kuning (Musa paradisiaca formatypica). Data diuji dengan statistik non parametrik Kruskal-Wallis kemudian dilanjutkan menggunakan Uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan dari berbagai konsentrasi larutan daun gamal (Gliricidia sepium) terhadap proses pematangan buah pisang kepok kuning (Musa paradisiaca formatypica). Kesimpulannya adalah (1) ada pengaruh pemberian pemberian larutan daun gamal (Gliricidia sepium) terhadap proses pematangan buah pisang kepok kuning (Musa paradisiaca formatypica) berdasarkan parameter organoleptis yaitu warna, tekstur dan rasa. Perlakuan yang paling efektif dalam mempengaruhi kematangan buah adalah pemberian larutan daun gamal dengan konsentrasi 50%; (2) kualitas rasa pada buah pisang kepok kuning (Musa paradisiaca formatypica) berdasarkan pemberian larutan daun gamal (Gliricidia sepium) memiliki citarasa yang manis sempurna; (3) bentuk media edukasi masyarakat yang dibuat dari hasil penelitian ini adalah brosur tentang pemanfaatan larutan daun gamal untuk proses pematangan buah pisang kepok (Musa paradisiaca formatypica) secara alami.
Kualitas Nugget Secara Organoleptik Berdasarkan Variasi Konsentrasi Bahan Dasar Ampas Tahu Dan Penerapannya Dalam Pembelajaran IPA Lia Marlianti Seren; Ruspeni Daesusi
Pedago Biologi : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.179 KB) | DOI: 10.30651/jpb.v6i1.3901

Abstract

This study aims to determine the effect of various variations of the dregs' concentration of tofu at nuggets, instead of wheat flour. The assessed aspects associated with the organoleptic nature of nuggets include: color, texture, flavor, taste. The ratio of dregs of tofu used is a mixture of 0%, 20%, 40%, 60%, 80%, 100%. This experimental study used a questionnaire tool. From the results of the questionnaire, the data was processed by using Friedman test and then continued with Wilcoxon test using SPSS program to know the difference of organoleptic value of nuggets with variation of tofu dregs 20%, 40%, 60%, 80%, 100%. If it is compared with original nugget, The content of dregs of tofu 0%.The results of data analysis showed that each variation of nitrate concentration of tofu dregs influences organoleptic properties including texture, flavor, color and aroma. The maximum concentration of tofu dregs that is still acceptable by the community is nugget with treatment, with the composition of the ratio of wheat flour 40% and the tofu dregs 60%. Nugget with this level results in a difference with the original nuggets, but the difference is still within the tolerance limit on the flavor and aroma aspect.
PERSEPSI DAN KESIAPAN GURU MATA PELAJARAN SAINS SMP MUHAMMADIYAH SE-KOTA SURABAYA TENTANG PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 Putri Rizky Rachmawati; Yuni Gayatri; Ruspeni Daesusi
Pedago Biologi : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.603 KB) | DOI: 10.30651/jpb.v5i1.734

Abstract

This study aimed to determine the readiness of teachers' perceptions and science subjects in SMP Muhammadiyah of Surabaya on the implementation of Curriculum 2013 and discoverd the obstacles facing teachers. The subjects were teachers of science subjects in SMP Muhammadiyah of Surabaya, by sampling quotas with interview and descriptive analysis. The final conclusion (1). Teachers of Science Subjects in SMP Muhammadiyah of Surabaya found Curriculum 2013 that had been a good year because it could make students active and able to learn the problems faced. The 2013 Curriculum for science subjects was in conformity applied to the junior high school students, as a solution to the shortcomings inherent in the SBC, and the form of the government's efforts to advance the next generation; (2). Generally Teachers of Science Subjects in SMP Muhammadiyah of Surabaya that had conducted the Readiness of 2013 Curriculum. It appeared from the preparation of lesson plan that was in accordance with the technical guidelines lesson plan in the 2013 Curriculum. The training curriculum of 2013 had been followed; (3). The obstacles encountered mostly teachers on curriculum assessment system in 2013, considered by many, complex, and required a longer time to completion.Keywords: Perception, Readiness of Teachers, 2013 Curriculum