Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

PENDUGAAN NILAI TAHANAN JENIS BATUAN UNTUK MENGETAHUI STRUKTUR GEOLOGI PADA ENDAPAN VULKANIK DI KEC. PADARINCANG, PROVINSI BANTEN. Endyana, Cipta; Hirnawan, Febri; Hendrawan, Hendrawan; Mardiana, Undang
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 6, No 3 (2011): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Buletin Sumber Daya Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6143.995 KB)

Abstract

Pendugaan nilai-nilai tahanan jenis batuan menggunakan metode Schlumberger merupakan pendekatan yang efektif untuk menduga kondisi batuan bawah permukaan. Penggunaan teknik interpolasi danpengelompokkan nilai tahanan jenis lebih lanjut dapat menafsirkan kontinuitas lateral jenis batuan dan struktur geologi.Pengolahan dan pengujian secara statistik  analisis regresi berganda pada nilai tahananjenis menghasilkan enam jenis kelompok batuan, yaitu: Breksi grain supported, Tuf Lapili, Tuf Kasar, Breksi grain supported, tuf lapili, breksi matrix supported. Hasil uji korelasi pada karakter tahanan jenis keenam kelompok batuan tersebut ditemukan bahwa ada tiga sumber material yang berbeda pada saat pengendapannya. Material endapan diyakini berasal dari Gunung Parakasak, Gunung Karang dan Gunung Kamuning. Kesamaan nilai tahanan jenis pada pola berarah barat-timur menunjukkan kesamaan litologi, sedangkan kesamaan nilai tahanan jenis pada pola dengan arah utara-selatan menunjukkan nilai kontras tahanan jenis yang disebabkan oleh dua jenis sesar berarah relatif barat-timur dengan mekanisme yang berbeda.
Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Kayu Putih sebagai Strategi Modifikasi Konservasi dan Kepentingan Nilai Tambah Ekonomi di Desa Cikembang, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung Priswantoro, Andis Andis; Sulaksana, Nana Nana; Endyana, Cipta Cipta; Tri Mursito, Anggoro Anggoro
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 22 No. 1 (2021)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1466.34 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v22i1.4253

Abstract

ABSTRACT Cikembang Village, Kertasari District, Bandung Regency, is located in the Upper Citarum Sub-watershed. Cikembang, one of the water catchment villages, is a conservation area with eucalyptus plants. Eucalyptus plants in the category of Fast-Growing Species (FGS) can accelerate the process of succession of critical lands, restoration of peat ecosystems, are very adaptive to cultivate with agroforestry systems, support food security. However, the implementation of eucalyptus plants in Cikembang Village needs to be analyzed its impact on the conservation function and the importance of economic value-added. This study aims to form a conservation modification strategy and the importance of added value to the economy of eucalyptus cultivation by taking into account land suitability and its limiting factors. The soil fertility level approach is promising for eucalyptus growth in three land locations, namely: wet soil/Tb, slope/Tk, soil near springs/Tm, with attributes of elevation, slope, rainfall, temperature, acidity, and soil organic matter. With the storie method’s assessment, the soil is in the N1 category (currently unsuitable), and the root square is produced while the soil is in the S3 category (slightly marginal). The strategy for obtaining land use to accommodate cropping patterns for conservation and agricultural interests is by applying the silvicultural system techniques (integrating plant species, environmental modification, making terraces, setting spacing, and managing fertilization maintenance, including pest control). The study also tried to accommodate the approach to producing eucalyptus leaves as raw material for eucalyptus oil processing becomes an economic added value by refining eucalyptus oil. Keywords: eucalyptus, strategy, modification, conservation, added value   ABSTRAK Kawasan Desa Cikembang, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, terletak di Sub DAS Citarum Hulu. Cikembang salah satu desa tangkapan air menjadi daerah konservasi dengan tanaman kayu putih. Tanaman kayu putih kategori fast growing species (FGS) dapat mempercepat proses suksesi lahan kritis, restorasi ekosistem gambut, sangat adaptif dibudidayakan dengan sistem agroforestri, mendukung ketahanan pangan. Namun demikian, implementasi tanaman kayu putih di Desa Cikembang perlu dianalisis dampaknya terhadap fungsi konservasi dan kepentingan nilai tambah ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk membentuk strategi modifikasi konservasi dan kepentingan nilai tambah ekonomi budidaya tanaman kayu putih dengan memperhatikan kesesuaian lahan dan faktor pembatasnya. Pendekatan tingkat kesuburan tanah cukup menjanjikan untuk pertumbuhan kayu putih di tiga lokasi lahan yaitu: tanah basah/Tb, tanah kemiringan/Tk, tanah dekat mata air/Tm, dengan atribut elevasi, lereng, curah hujan, suhu, dan keasaman serta organik tanah. Dengan menggunakan pendekatan metode storie, diketahui bahwa tanah Desa Cikembang termasuk ke dalam kategori N1 (saat ini tidak sesuai), dan dengan menggunakan metode root square, dihasilkan bahwa tanah termasuk kategori S3 (sedikit marginal). Strategi yang digunakan untuk memperoleh tata guna lahan yang mengakomodasi pola tanam untuk konservasi dan kepentingan pertanian adalah pendekatan aplikasi teknik sistem silvikultur (pemaduan elemen spesies tanaman, modifikasi lingkungan, pembuatan teras, pengaturan jarak tanam, pengaturan pemupukan, pemeliharaan, termasuk pengendalian hama) serta pendekatan produksi daun tanaman kayu putih sebagai bahan baku olahan minyak kayu putih menjadi nilai tambah ekonomi dengan penyulingan minyak kayu putih. Kata kunci: kayu putih, strategi, modifikasi, konservasi, nilai tambah
PARIWISATA DAN LINGKUNGAN: ANALISIS COVID-19 SECARA GLOBAL DAN PENGARUHNYA DI ASEAN Larasati, Ajeng Ramadhita; Suganda, Dadang; Endyana, Cipta
PARIWISATA BUDAYA: JURNAL ILMIAH AGAMA DAN BUDAYA Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25078/pba.v6i1.1972

Abstract

COVID-19 merupakan suatu wabah virus yang menjadi keresahan warga dunia dari penghujung tahun 2019 hingga saat penelitian ini dibuat. Salah satu industri di dunia yang paling terkena hempasan dampak dari wabah COVID-19 ini adalah pariwisata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pariwisata secara internasional dan dampaknya ke negara-negara ASEAN. Pada sektor lingkungan dilihat dari sudut pandang pembatasan mobilitas wisatawan yang membuat pergerakan wisatawan secara global menurun khususnya negara-negara di ASEAN sehingga berimbas terhadap pemulihan pariwisata berbasis alam atau yang mengedepankan ekosistem. Dengan pendekatan bibliometric study, penelitian ini diharapkan untuk dapat menjawab secara ringkas hal-hal yang terjadi di industri pariwisata ASEAN. Hasil dari penelitian ini adalah terlihatnya dampak ekonomi dalam sektor pariwisata yang cukup terimbas pandemik COVID-19. Namun, dampak lingkungan dalam pariwisata yang terjadi dari pembatasan mobilitas manusia untuk berkunjung menjadi salah satu yang diuntungkan.
Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Kayu Putih sebagai Strategi Modifikasi Konservasi dan Kepentingan Nilai Tambah Ekonomi di Desa Cikembang, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung Priswantoro, Andis Andis; Sulaksana, Nana Nana; Endyana, Cipta Cipta; Tri Mursito, Anggoro Anggoro
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 22 No. 1 (2021)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1466.34 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v22i1.4253

Abstract

ABSTRACT Cikembang Village, Kertasari District, Bandung Regency, is located in the Upper Citarum Sub-watershed. Cikembang, one of the water catchment villages, is a conservation area with eucalyptus plants. Eucalyptus plants in the category of Fast-Growing Species (FGS) can accelerate the process of succession of critical lands, restoration of peat ecosystems, are very adaptive to cultivate with agroforestry systems, support food security. However, the implementation of eucalyptus plants in Cikembang Village needs to be analyzed its impact on the conservation function and the importance of economic value-added. This study aims to form a conservation modification strategy and the importance of added value to the economy of eucalyptus cultivation by taking into account land suitability and its limiting factors. The soil fertility level approach is promising for eucalyptus growth in three land locations, namely: wet soil/Tb, slope/Tk, soil near springs/Tm, with attributes of elevation, slope, rainfall, temperature, acidity, and soil organic matter. With the storie method’s assessment, the soil is in the N1 category (currently unsuitable), and the root square is produced while the soil is in the S3 category (slightly marginal). The strategy for obtaining land use to accommodate cropping patterns for conservation and agricultural interests is by applying the silvicultural system techniques (integrating plant species, environmental modification, making terraces, setting spacing, and managing fertilization maintenance, including pest control). The study also tried to accommodate the approach to producing eucalyptus leaves as raw material for eucalyptus oil processing becomes an economic added value by refining eucalyptus oil. Keywords: eucalyptus, strategy, modification, conservation, added value   ABSTRAK Kawasan Desa Cikembang, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, terletak di Sub DAS Citarum Hulu. Cikembang salah satu desa tangkapan air menjadi daerah konservasi dengan tanaman kayu putih. Tanaman kayu putih kategori fast growing species (FGS) dapat mempercepat proses suksesi lahan kritis, restorasi ekosistem gambut, sangat adaptif dibudidayakan dengan sistem agroforestri, mendukung ketahanan pangan. Namun demikian, implementasi tanaman kayu putih di Desa Cikembang perlu dianalisis dampaknya terhadap fungsi konservasi dan kepentingan nilai tambah ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk membentuk strategi modifikasi konservasi dan kepentingan nilai tambah ekonomi budidaya tanaman kayu putih dengan memperhatikan kesesuaian lahan dan faktor pembatasnya. Pendekatan tingkat kesuburan tanah cukup menjanjikan untuk pertumbuhan kayu putih di tiga lokasi lahan yaitu: tanah basah/Tb, tanah kemiringan/Tk, tanah dekat mata air/Tm, dengan atribut elevasi, lereng, curah hujan, suhu, dan keasaman serta organik tanah. Dengan menggunakan pendekatan metode storie, diketahui bahwa tanah Desa Cikembang termasuk ke dalam kategori N1 (saat ini tidak sesuai), dan dengan menggunakan metode root square, dihasilkan bahwa tanah termasuk kategori S3 (sedikit marginal). Strategi yang digunakan untuk memperoleh tata guna lahan yang mengakomodasi pola tanam untuk konservasi dan kepentingan pertanian adalah pendekatan aplikasi teknik sistem silvikultur (pemaduan elemen spesies tanaman, modifikasi lingkungan, pembuatan teras, pengaturan jarak tanam, pengaturan pemupukan, pemeliharaan, termasuk pengendalian hama) serta pendekatan produksi daun tanaman kayu putih sebagai bahan baku olahan minyak kayu putih menjadi nilai tambah ekonomi dengan penyulingan minyak kayu putih. Kata kunci: kayu putih, strategi, modifikasi, konservasi, nilai tambah
PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP DENGAN PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF WARGA DESA CILEUNYI WETAN KABUPATEN BANDUNG Cipta Endyana
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 3 (2019): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v2i3.24551

Abstract

Desa Cileunyi Wetan termasuk pada subdas Citarik dimana terdapat aliran anak-anak sungainya bermuara di Sungai Citarum. Isu lingkungan yang berkembang antara lain isu mengenai lahan kritis, konservasi air, sampah dan limbah pertanian, serta mitigasi bencana. Pengabdian ini dilakukan untuk mengetahui karakter dan perkembangan kondisi lingkungan dan sosial ekonomi Desa Cileunyi Wetan berdasarkan pada kelima isu tersebut dengan mengurutkan prioritas isu agar dapat diketahui solusi efektif dari permasalahan yang berkembang. Metode penelitian yang digunakan untuk pengambilan sample adalah dengan menggunakan Snowball sampling dan Active Citizen Focus Group Discussion, sedangkan untuk membuat analisa menggunakan analisis kualitatif dan peran warga aktif. Hasil dan temuan dari pengabdian ini adalah urutan isu dengan menitikberatkan pada permasalahan sampah dan sanitasi, serta lahan kritis, yang dianggap sebagai faktor utama yang memberikan kontribusi yang besar pada permasalahan longsor dan banjir, serta konservasi air. Peran warga menjadi sangat penting dalam pengelolaan lingkungan untuk mengentaskan permasalahan tersebut, harus ditekankan pentingnya peran warga untuk dapat mengurangi permasalahan sampah dan sanitasi ini dengan meningkatkan perekonomian warga melalui pemanfaatan limbah dan penggunaan sanitasi yang tepat guna. Selain itu, diperlukan pengelolaan yang baik dan strategi dalam peningkatan produk olahan limbah dengan design dan fungsi produk agar dapat bersaing di pasar nasional maupun global. Oleh karena itu, selain sosialisasi dan penerapan hasil riset pada sektor pengolahan limbah menjadi produk yang diminati publik, dan kreatifitas design serta kualitas produk juga diperlukan tata kelola yang lebih jelas dan pasti, serta dukungan investasi dan pemasaran produksi. Kesemua ini mengerucut pada pengembangan BUMDES baik pengelolaannya dan jaringan usahanya.  Cileunyi Wetan village is a part of the Citarik subwatershed where it’s many streams disembogue in the Citarum River. The enviromental issues that has arisen includes critical lands, water conservation, garbage and agricultural waste, and disarte mitigation. This social service targets to identify the character and development of the environment and social economy of CIleunyi Wetan village based on the 5 aforementioned issues. Whilst also prioritzing issues in order to identify an effective solution to the miriad of developing issues. The research method used to collect samples is the Snowball sampling and Active Citizen Focus Group Discussion, whilst the analysis was conducted through a qualitative method with an active citizen role. The results and findings of the social service is that the priorities start at garbage and sanitation, critical land, which is seen as a major factor in landslides and floods, and finally water conservation. The role of the public becomes vital in environmental management in order to alleviate the issues, there needs to be emphasis on the role of the public in decreasing the garbage and sanitation issues through waste utilization and good sanitation practices, which in turn can increase the publics economy. There also needs to be good management and strategy in order to increase the value of the waste that is recycled. Especially design and functional aspects that will facilitate the products competitiveness nationally and globally. |Therefore, other than socialization and implementation of the research results in the waste recycling sector. And the creative designs and quality products, there is a need for better governance, and investment support and marketing. All this boils down to the development of the BUMDES, in its management and its networking.
PENTINGNYA IDENTIFIKASI PATAHAN AKTIF DALAM UPAYA MITIGASI BENCANA DI KAWASAN PENDIDIKAN JATINANGOR, JAWA BARAT Dicky Muslim; Cipta Endyana
Bulletin of Scientific Contribution: GEOLOGY Vol 13, No 2 (2015): Bulletin of Scientific Contribution
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1093.49 KB) | DOI: 10.24198/bsc geology.v13i2.8401

Abstract

West Java region is tectonically active area because it is close to the subduction zone between the Eurasian continental plate with the Indo-Australian oceanic plate. This led to the high intensity of the presence of active faults, either already identified or not. Jatinangor areas as education city is now growing very rapidly filled by a variety of campus facilities. There are four major colleges (UNPAD, ITB, IKOPIN, STPDN) and various supporting infrastructure. With the increasing number of population and limited land can be built, the various geological resources in this area should be managed as well as possible, including land resources as part of the various geological resource potential that can be developed to meet the needs and desires of humans. The existence of various lineament of morphology around the area Jatinangor considered as a continuation of the path which uncategorized Lembang Fault is active. A number of earthquake ever recorded in the past has the epicenter around this fault. This study aims to explain the importance of the identification of active faults in disaster mitigation efforts on the limited land resources but must meet the needs of the growing population. The results showed that there are a number of alignment around G. Manglayang that can be associated with kemenrusan Lembang Fault. At the southern foot of Mt. Manglayang spread a general lineament trending north-south and northwest-southeast which is straightness lembahan and hills. In geomorphological generally show the characteristics of active faults that are vulnerable to earthquake activity. This will limit the different characteristics of land that can be built because it must take into account the values of dynamic bearing capacity as the earthquake disaster mitigation efforts in the future. In addition, it is also necessary mitigation efforts related to disaster education to all stakeholders in the area of research.
PENDUGAAN KETERDAPATAN AKIFER AIRTANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER DI SUB-DAS CISATANG - KABUPATEN CIANJUR Undang Mardiana; Cipta Endyana
Bulletin of Scientific Contribution: GEOLOGY Vol 12, No 2 (2014): Bulletin of Scientific Contribution
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (942.781 KB) | DOI: 10.24198/bsc geology.v12i2.8366

Abstract

Geoelectric measurements committed in an attempt to obtain the presence, depth, thickness, number and spread of the aquifer. From the interpretation of Schlumberger geoelectric method (Sounding) acquired seven units of lithology, three units are classified as permeable layer, and four units as impermeable layers. The layer that functions as the aquifer has a resistivity value between 200-400 Ωm which is interpreted as a breccia with component-gravel gravel unit, 100-200 Ωm which is interpreted as breccia matrix supported by granule-sized components peble unit, and 50-100 Ωm which is interpreted as breccia matrix supported with gravel-sized component unit. Distribution of the three rocks in the study area is dominated by a nearly breccia grain supported. While units with resistivity values above 400 Ωm and under 50 Ωm interpeted as an impermeable layer-semipermeable. Faults that developed in the study area has direction a northwest-southeast. Those fault caused the fracture system that developed on volcanic deposits in this area. Therefore the zone bounded by two faults are thought to have better porosity values as the aquifer is supported by fracture with a higher intensity in surrounding area.
KAJIAN MODEL POTENSI PEMBERDAYAAN MASTERPLAN BERBASIS AGRO TECHNOPARK (ATP) DI KOLEBERES KECAMATAN CIKADU KABUPATEN CIANJUR Boy Macklin Pareira Prawiranegara; Asep Yusuf; Mohamad Sapari Dwi Hadian; Cipta Endyana
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 2, No 1 (2008)
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian mengenai Kajian Model Potensi Pemberdayaan Masterplan Berbasis Agro Technopark (ATP) di Koleberes Kecamatan Cikadu Kabupaten Cianjur ini dilakukan di wilayah Koleberes Cianjur Selatan mulai bulan Juni hingga Desember 2007. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membangun sebuah model awal bio-cylo farming di wilayah translok Koleberes sesuai keadaan sebenarnya dengan menggunakan metodologi pemodelan Agro Technopark dengan kajian pertanian terpadu.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey dan modeling. Penelitian ini didahului dengan penggambaran secara umum model ATP center Koleberes tentang sistem pertanian terpadu di wilayah tersebut termasuk keterlibatan masyarakat yang akan ditingkatkan pendapatannya. Kemudian, model tersebut dikembangkan menjadi model Improvisasi model ATP yang merupakan modifikasi dari model ATP Center Koleberes dengan menghubungkan sektor pertanian, peternakan, dan perikanan dalam sebuah siklus bio-cylo farming. Model pada ATP center Koleberes dan Improvisasi model ATP selanjutnya di simulasikan dengan menggunakan software Vensim PLE 32 Versi 4.2a 2000. Variabel yang di ukur adalah pendapatan masyarakat dan selanjutnya dilakukan komparasi antara pendapatan masyarakat model ATP center Koleberes dan pendapatan masyarakat di model Improvisasi model ATP untuk melihat pola pendapatan masyarakat.Hasil penelitian menunjukkan antara model ATP center Koleberes dan Improvisasi model ATP memperlihatkan perbedaan yang signifikan terhadap pendapatan masyarakat pada sektor pertanian, peternakan, dan perikanan dengan melakukan perubahan pola tanam yang pad akhirnya menghasilkan beberapa kali panen diantaranya panen harian, musiman, bulanan, tahunan, winduan, dan sektor usaha kecil menengah. Kata kunci: Agro technopark, Bio-cyclo farming
Kajian Daya Dukung Lingkungan dalam Pemanfaatan Ruang di Kawasan Bandung Utara Putraarta Samodro; Mudiyati Rahmatunnisa; Cipta Endyana
Jurnal Wilayah dan Lingkungan Vol 8, No 3 (2020): December 2020
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jwl.8.3.214-229

Abstract

Northern Bandung Area (KBU) plays a vital role and function to surrounding areas as a groundwater catchment area. The West Java Province Spatial Plan (RTRW) stipulates KBU as the Provincial Strategic Area (KSP) for environmental protection. The spatial control governance over the KBU is currently regulated by the Governor Regulation Number 2 Year 2016 about Guidelines for Controling the Northern Bandung Area as the the West Java Province Strategic Area. The KBU development ought to take environmental carrying capacity into account concerning the completion of environmentally based spatial use programs in the KBU. This study aimed to analyze the environmental carrying capacity of land use, and to formulate program recommendation of desired spatial use in KBU. Conservation index method was used to analyze environmental carrying capacity necessary to spatial use program recommendation. The results showed that the land use coverage in 2015 decreased actual conservation function, creating an increase of critical conservation areas by 68.37% and by 69.78% in 2018. In contrast, the conservation index on the land use plan in the RTRW showed a decrease in critical conservation area to 35.90% in 2029. However, such a declining figure has not been supported by environmental programs in the land use plan implementation required to increase the good conservation class by 42.27% while it recorded by 10.78% in 2018. It can be concluded that the IKA and IKC studies showed a distribution expansion of critical lands in KBU, and the IKR analysis proved that the land use plan in the RTRW would reduce critical conservation areas.
Analisis Teknik dan Tekno Ekonomi Pengusahaan Minyak Kayu Putih sebagai Alternatif Pasca Panen Skala Produksi Desa Cikembang Kecamatan Kertasari Andis Priswantoro; Nana Sulaksana; Cipta Endyana; Anggoro Tri Mursito
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 38, No 2 (2021)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32765/wartaihp.v38i2.6591

Abstract

Tujuan penelitian untuk menganalisis kelayakan pengusahaan penyulingan minyak kayu putih (MKP) di Desa Cikembang apakah dapat memberikan alternatif pasca panen dengan memberikan kontribusi ekonomi skala produksi. Mesin penyulingan MKP terpasang dengan sistem steam/uap di Kecamatan Kertasari memiliki standar peralatan mesin penyulingan yang dapat mendukung MKP bermutu sesuai SNI. Distilasi skala laboratorium dihasilkan tetesan pertama pada 3 jam pertama. Warna jernih sesuai spesifikasi warna standar minyak atsiri kayu putih berwarna jernih, untuk bau minyak yang dihasilkan khas bau kayu putih dan bobot jenis 0.913 g/ml masuk dalam spesifikasi standar rentang bobot jenis yang dipersyaratkan 0,900 – 0,930 g/ml. Analisis tekno ekonomi ditunjukkan bahwa pengusahaan MKP layak dijalankan dengan parameter dengan beberapa parameter yaitu NPV sebesar Rp. 323.302.615,-; nilai IRR: 22.5% dan pay back period (PB) 6.31 tahun atau 76 bulan. Sesuai analisis sensivitas, pengusahaan MKP tersebut sangat sensitif terhadap parameter menurunnya jumlah produksi bahan baku MKP yaitu daun tanaman kayu putih.