Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

APLIKASI ISOLAT BAKTERI DARI TPA TAMANGAPA MAKASSAR DALAM PROSES PENGOMPOSAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA Siti Rabiatul Adawiyah; Fahruddin .; Kahar Mustari
CELEBES BIODIVERSITAS Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : STKIP Pembangunan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51336/cb.v1i1.97

Abstract

Penelitian bertujuan untuk memperoleh isolat bakteri yang terdapat di TPA Tamangapa yang mampu mempercepat laju pengomposan pada sampah organik dan beberapa perubahan parameter terkait selama proses dekomposisi sampah organik meliputi warna, bau, suhu, pH, kadar air, laju pengomposan, dan rasio C/N. Berdasarkan hasil isolasi dan karakterisasi diperoleh 4 jenis bakteri yang berbeda yaitu isolat A,  Isolat B, Isolat C, dan Isoalt D. Pengamatan dekomposisi sampah dilakukan selama 30 hari dengan 7 perlakuan yaitu, Sampah organik + 20 % isolat A, Sampah organik + 20% Isolat B, Sampah organik + 20 % Isolat C , Sampah organik + 20 % Isolat D, Sampah organik + 20 % Isolat A, B, C, dan D, Sampah organik + 20 % EM4, Sampah organik tanpa penambahan isolat bakteri sebagai kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat isolat bakteri yang diisolasi dari TPA dapat mempercepat laju pengomposan. Isolat D merupakan bakteri yang paling baik dalam mempercepat dekomposisi sampah organik dilihat dari beberapa parameter per lima hari selama 30 hari dan rasio C/N memenuhi  SNI pada semua perlakuan.Kata Kunci : Laju Pengomposan, Isolat Bakteri, Sampah Organik dan TPA Tamangapa.
APLIKASI TEKNOLOGI PEMANGKASAN DAN DINAMIKA PERTUMBUHAN DAUN KACANG KORO PEDANG (Canavalia ensiformis L) YANG DIBERI MULSA Muh. Akhsan Akib; Kahar Mustari; Nur Ilmi; Resi Rosalina
JURNAL GALUNG TROPIKA Vol 6 No 2 (2017)
Publisher : Fapetrik-UMPAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.893 KB) | DOI: 10.31850/jgt.v6i2.269

Abstract

Suatu penelitian telah dilaksanakan selama tiga bulan di lahan sawah petani di desa Panincong, Kec. Marioriawa, Kab. Soppeng, Prov. Sulawesi Selatan, dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi teknologi pemangkasan dan dinamika pertumbuhan daun kacang koro pedang (Canavalia ensiformis L) yang diberi mulsa. Penelitian dilaksanakan dalam bentuk percobaan dengan menggunakan rancangan acak kelompok pola faktorial. Faktor pertama adalah pemberian mulsa terdiri dari tiga taraf yaitu: tanpa mulsa, mulsa sekam, mulsa jerami. Faktor kedua adalah pemangkasan yang terdiri dari dua taraf yaitu: tanpa pemangkasan dan pemangkasan daun. Peubah yang diamati adalah: jumlah daun, luas daun, jumlah stomata dilapisan adaxial dan abaxial daun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknologi pemangkasan mempengaruhi dinamika pertumbuhan daun tanaman kacang koro pedang khususnya pada luas daun dan jumlah stomata pada lapisan abaxial dan adaxial daun pada tanaman kacang koro pedang sedangkan pemberian mulsa mempengaruhi dinamika pertumbuhan daun tanaman kacang koro pedang khususnya pada jumlah daun.
Agricultural landscape management strategies in watersheds towards resilient agroecosystems Tigin Dariati; Kahar Mustari; Muchtar Salam Solle; Fachirah Ulfa; Hari Iswoyo
Journal of Agriculture and Applied Biology Vol 2 No 2 (2021): Journal of Agriculture and Applied Biology
Publisher : Future Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/jaab.02.02.03

Abstract

A resilient and sustainable agriculture must be able to meet the needs of food for people while taking into account the state of the ecosystem. Aims of this study is to develop a suitable management strategy to be applied to the agricultural landscape in the upstream of Jeneberang watershed in order to form a resilient agroecosystem. This research is a descriptive-analysis research. In this study, information was collected regarding the development of agricultural and agroecosystem activities in the upstream of the Jeneberang watershed. The data used were derived from primary data and secondary data. Primary data obtained from interviews and distributing questionnaires to respondent farmers, as well as field surveys. Meanwhile, secondary data retrieved from literature studies and data from various related agencies. Several strategies for managing agricultural landscapes towards resilient agroecosystems in the upstream Jeneberang watershed are as follows: diversify agricultural crops and agricultural activities in the upstream Jeneberang watershed; combine the use of environmentally friendly technology to make it suitable for the land; build good communication among the community; and develops agrotourism or ecotourism activities.
Agricultural landscape management strategies in watersheds towards resilient agroecosystems Tigin Dariati; Kahar Mustari; Muchtar Salam Solle; Fachirah Ulfa; Hari Iswoyo
Journal of Agriculture and Applied Biology Vol 2 No 2 (2021): Journal of Agriculture and Applied Biology
Publisher : Future Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/jaab.02.02.03

Abstract

A resilient and sustainable agriculture must be able to meet the needs of food for people while taking into account the state of the ecosystem. Aims of this study is to develop a suitable management strategy to be applied to the agricultural landscape in the upstream of Jeneberang watershed in order to form a resilient agroecosystem. This research is a descriptive-analysis research. In this study, information was collected regarding the development of agricultural and agroecosystem activities in the upstream of the Jeneberang watershed. The data used were derived from primary data and secondary data. Primary data obtained from interviews and distributing questionnaires to respondent farmers, as well as field surveys. Meanwhile, secondary data retrieved from literature studies and data from various related agencies. Several strategies for managing agricultural landscapes towards resilient agroecosystems in the upstream Jeneberang watershed are as follows: diversify agricultural crops and agricultural activities in the upstream Jeneberang watershed; combine the use of environmentally friendly technology to make it suitable for the land; build good communication among the community; and develops agrotourism or ecotourism activities.
Endomikoriza Indigenous Sorowako: Potensi untuk Merehabilitasi Lahan Bekas Tambang Nikel Muh. Akhsan Akib; Andi Nuddin; Retno Prayudyaningsih; Kahar Mustari; Tutik Kuswinanti; Syatrianti A. Syaiful
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 3 (2020): PProsiding Seminar Nasional Ketiga Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Tekno
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Percepatan pengelolaan rehabilitasi lahan pasca tambang nikel di Sorowako merupakan hal yang sangat mendapat perhatian PT. Vale Indonesia, masyarakat Sorowako, dan Pemerindah Daerah Luwu Timur. Percepatan ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya alam khususnya mikroorganisme endomikoriza indigenous. Endomikoriza yang juga disebut mikoriza arbuscula (MA) mendapat banyak perhatian karena kemampuannya membentuk simbiosis mutualistik dengan 80% – 96% species tumbuhan. Penelitian ini bertujuan mengetahui genus spora endomokoriza indigenous yang dominan dan mempunyai potensi untuk percepatan pengelolaan rehabilitasi lahan pasca tambang nikel. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu pengambilan sampel rhizosfer, trapping spora, isolasi dan identifikasi jenis spora MA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa genus endomikoriza indigenous yang dominan dan berpotensi dalam percepatan pengelolaan rehabilitasi lahan pasca tambang nikel di Sorowako adalah genus Acalauspora sp (75, 06 %).